Hari Pertama Setelah Pertengkaran...

POV RENAL...

( HARI PERTAMA SETELAH PERTENGKARAN CINDY DAN RENAL )

INFO INI CERITA BERJALAN MUNDUR YA DAN MEMILIKI POV MASING-MASING DARI CINDY ATAUPUN RENAL SEMOGA KALIAN YANG BACANYA PAHAM TERIMAKASIH .....

.

.

.

Kini pagi-pagi sekali aku sudah tiba di didepan gedung apartemen dimana Cindy dan Rain tinggal , sejak pertengkaran kami saat di Caffe tempat Cindy bekerja semalam , aku tak bisa tidur dengan nyenyak maka dari itu di sinilah aku berada saat ini .

Sudah beberapa menit berlalu namun mereka tak kunjung keluar sampai akhirnya kulihat keduanya keluar dari gedung tersebut dan terlihat Cindy yang tengah menggandeng tangan mungil Rain .

Dengan perlahan kulajukan mobilku dibelakang mereka , sampai akhirnya Cindy dan Rain berhenti disebrang AA store tempat wanita itu menitipkan Rain .

Kulihat Cindy mengecup pipi tembam milik Rain lalu berpamitan pada anak itu , setelah Rain masuk kedalam Daycare Cindy pun berlari dengan cepat seperti hembusan angin meninggalkan tempat tersebut .

Saat ini aku tak mengikuti Cindy , tanpa ku ikuti pun aku tau dia akan bekerja di salah satu tokoh bunga yang tak jauh dari Aa store , aku tau Cindy diterima di Mona Flower dari Adrian -sekretarisku- karena aku yang menyuruh Adrian untuk mengikuti Cindy dan mencari tau semua tentang wanita itu .

Aku berjalan memasuki halaman AA store dan memarkirkan mobilku ditempat biasanya . Aku segera memasuki gedung dan menuju kearah ruanganku , tak banyak yang aku lakukan hari ini yang jelas hari ini aku berniat untuk bertemu dengan Rain-ku .

Aku berkutat dengan beberapa berkas di mejaku termasuk berkas dari Mona Flower yang akan menyewa salah satu tempat di gedung ku , dengan sangat pasti aku pun menanda tangani nya , akan lebih baik jika mengawasi Cindy secara langsung pikirku .

Aku pun melirik jam yang ada di pergelangan tangan ku lalu segera keluar meninggalkan ruangan itu , akan berniat menemui Rain dan mengajak nya makan siang .

Aku berjalan santai menuju gedung Daycare tersebut sekilas kulirik suasana di Daycare tersebut , tempat itu lumayan rapi dan ramai tapi tidak sebaik yang ada di dalam AA store pikirku

Aku pun kembali berjalan masuk menuju resepsionis untuk menanyakan keberadaan anakku .

" Ada yang bisa saya bantu , Tuan ? tanya wanita itu dengan ramah

Sekilas kulirik name tag yang ada di seragam wanita itu sambil tersenyum simpul .

" Em , dimana aku bisa menemui Rain Milen , Nona Viona " tanyaku memperjelas nama Rain sekaligus

" Kalau boleh saya tau , Anda siapa nya ? " tanyanya sopan

" Renal , aku teman Cindy Milen " Ucapku berbohong namun menurut ku tidak sepenuhnya bohong , Karna aku dan Cindy pernah lebih dari sekedar teman , bukan .

" Akh , Rain ada disana , Tuan " ucapnya seraya menunjuk sopan kearah tersebut

Aku pun mengangguk paham dan pergi dari hadapan wanita itu , Mataku terus mencari keberadaan Rain di tempat itu , tidak susah untuk menemukan keberadaan Rain di tempat itu .

Aku berjalan menghampiri Rain yang tengah berdiri agak jauh dari ku di salah satu taman bermain buatan di sana , banyak anak-anak yang tengah bermain di tempat itu .

saat aku tengah melangkahkan kakiku menuju Rain tiba-tiba aku dikejutkan dengan sosok anak kecil yang mendorong tubuh kecil Rain hingga terjatuh .

Seketika ada perasaan marah yang tiba-tiba merasuki diriku , tidak ada yang boleh menyakiti Rain-ku , siapapun itu . Aku pun segera berlari dan menghampiri Rain seraya membantu nya berdiri.

" Hai , apa yang kau lakukan bocah " ucapku marah sedikit berteriak pada anak laki-laki yang mendorong Rain hingga membuat anak laki-laki itu tiba-tiba saja ketakutan dan aku pun tidak perduli itu .

Aku beralih kearah Rain yang kini hanya menundukkan kepalanya seolah tengah merasakan sesuatu .

Apa Rain sering diperlakukan seperti ini ? Apa Cindy tidak pernah memperigati teman-teman Rain . Akh Sial memikirkan nya saja membuat ku emosi .

" Rain tidak apa-apa ? " tanyaku khawatir namun Rain hanya menggelengkan seraya terus menundukkan kepalanya

" Oh , Tuhan " teriak seorang wanita tiba-tiba dengan kencangnya kearah kami hingga membuat aku seketika menatap kearah wanita itu.

" Apa yang kau lakukan pada anakku , Tuan ? " ucapnya marah sedikit berteriak

" Seharusnya anda mengajarkan anak anda , Nyonya " sahutku datar dan dingin

Kulihat Wanita itu menatap tak suka kearah ku lalu beralih menatap kearah Rain seraya berdiri didepan Rain .

" Aku yakin dia yang memulai nya duluan , dasar anak tidak tau di—" ucapnya terpotongan seraya mengulurkan tangannya kearah Rain .

" Jangan pernah kau menyentuhnya " ucapku dingin memotong ucapan wanita itu seraya menahan tangan wanita itu dengan kuat

Aku menghempaskan tangan wanita itu dengan kasar seraya menarik pelan tangan Rain untuk pergi meninggalkan tempat itu namun Rain terus merontakan Tangannya hingga membuat aku melepaskan genggaman tangan ku padanya .

Aku menatap kearah Rain seraya berjongkok dihadapannya untuk menyamai tinggi badan kami.

" Rain tidak apa-apa kan ? " Tanya ku pelan dan lembut namun anak itu hanya tertunduk dan menganggukkan kepalanya

Aku pun hanya terdiam seraya mengelus lembut kepala Rain yang masih terdiam seraya menundukkan kepalanya .

" Om , Om jangan main sama Rain lagi ya " ucapnya tiba-tiba dan masih menundukkan kepalanya

Seketika ada rasa sakit yang menjalar dalam hatiku saat Rain berbicara hal seperti itu.

" Tapi kenapa ? " tanyaku penasaran namun anak itu hanya terdiam

" Apa Mommy Rain ngelarang Rain buat main sama Om ? " tanyaku lagi namun Rain hanya terdiam dan aku yakin itu adalah jawaban nya,

Seketika aku mengeram kesal seraya menahan amarah saat mengingat wanita itu , menurutku Cindy sudah melewati batasnya baru saja semalam aku memperingati wanita itu .

" Om sudah izin kok sama Mommy Rain , terus Mommy Rain bilang Rain boleh main sama Om " Ucapku bohong dengan wajah meyakinkan hingga akhirnya Rain mau menatapku dengan mata nya .

" Beneran Om ? " Tanyanya antusias dengan senyum cerah di wajahnya hingga membuat aku ikut tersenyum dan menganggukkan kepalaku

" Rain sudah makan ? " tanyaku lembut

" Belum , Om tunggu di sini sebentar ya , Rain mau ambil bekal yang Mommy masakin untuk Rain " ucapnya seraya berlalu dari hadapan ku

Aku pun berdiri dan berjalan kembali menuju resepsionis untuk membicarakan mengenai kejadian yang terjadi tadi .

" Aku ingin anak yang mendorong Rain diberikan peringatan Nona , dan berikan aku surat untuk memindahkan Rain dari sini . Aku akan menitipkan Rain ditempat yang lebih layak dari tempat ini , tempat Kalian memiliki sistem yang buruk " Ucapku langsung berkomentar tajam sementara wanita yang bernama Viona itu hanya menundukkan kepalanya

Aku berjalan meninggalkan Meja resepsionis dan menuju kearah wanita yang memaki Rain tadi .

" Jika anda berani menyentuh Rain , akan ku buat anda menyesal , Nyonya " ucapku mengancam wanita itu seraya mengambil tas milik Rain

Kulihat beberapa orang tua anak yang dititipkan di tempat itu menatap kearah ku penuh minat dan takut namun aku tidak perduli aku hanya mengabaikan mereka .

Aku berjalan kembali menghampiri Rain yang menungguku di tempat semula , kulihat Rain menatap kearah ku hingga membuat aku tersenyum menatap kearah anak itu.

" Rain mau makan dimana ? " tanyaku saat aku tiba di dekat anak itu

"Di rumah pohon saja , Om " ucapnya senang seraya mengajakku keluar dari tempat tersebut

" Sini , Rain biar om gendong , nanti Rain capek " Ucapku menawarkan diri dan Rain pun mengangguk setuju

" Rain kenapa gak dibolehin main sama Om ? " tanyaku tiba-tiba pada Rain yang kini berada di gendongan ku dan satu tangan bebas ku membawa tas milik Rain .

" Rain enggak tau Om , tapikan sekarang udah dibolehin sama Mommy " ucapnya dengan wajah senang hingga membuat aku ikut tersenyum

Aku dan Rain pun memasuki taman yang ada di belakang gedung AA store dan kami pun segera menaiki pohon yang kemarin kami naiki.

" Rain bawa bekal apa ? " tanyaku pada Rain yang kini tengah asik mengeluarkan kotak bekal dan botol minum nya.

" Spaghetti sosis , Om jangan minta ya , masakan Mommy itu enak banget loh " ucapnya memuji masakan tersebut

Kulihat Rain membuka kotak bekal makan nya hingga membuat aku tersenyum karena tingkah lucu nya , tanpa sadar aku meletakkan telapak tanganku di kepala Rain seraya mengelus nya dengan lembut .

" Om kenapa? " tanya Rain yang hendak memasukkan makanan kedalam mulutnya namun tertunda

Rain Langsung memakan makanan nya tanpa repot-repot untuk menawari ku , anak itu persis sekali seperti aku saat kecil dulu dan aku juga cukup yakin bahwa Rain tidak suka bawang seperti ku .

" Om mau minta yaa ? " Ucapnya menggoda ku hingga membuat aku tersenyum kecil lalu kembali mengelus pelan kepala Rain .

" Apa Om terlihat seperti itu ? " sahutku dan dia pun mengangguk lucu

Aku melirik kearah bekal sederhana yang Rain bawa , aku tidak tau bahwa Cindy bisa memasak tapi dulu dia pernah memasak untuk ku dan saat itu rasa masakan nya sangat payah , itulah alasan yang membuatku selalu membuang makanan darinya , aku tidak mau mati muda jika harus memakan nya hingga habis.

" Om dari tadi nelan ludah terus " ucapnya polos sambil menatap kearah ku

" Nih " ucapnya lagi seraya memberikan sendok yang belum ia masukkan ke dalam mulutnya,

Aku menatap Rain yang semakin menyodorkan sendoknya ke depan mulutku.

" Makan sesuap aja ya Om , soalnya Rain lapar " ucapnya hingga membuat aku membuka mulutku lalu Rain pun menyuapkan makanannya kedalam mulut ku

Aku pun mengunyah makanan yang ada di dalam mulutku , aku tidak akan berbohong kalau masakan Cindy benar-benar enak berbeda sekali dengan masakannya dulu , selanjutnya kulihat Rain menyuapi untuk dirinya sendiri.

" Rain , Om punya penawaran bagus " Ucapku tiba-tiba seraya terus menatap kearah Rain

Mataku tak lepas melihat cara Rain makan dengan lahapnya hingga membuat perutku seketika terasa lapar

" aw.. pa ? " tanyanya dengan mulut penuh berisi makanan

" Rain kasih bekal yang Rain punya ke Om , terus nanti Om ganti bekal Rain dengan makanan apapun yang Rain mau " ucapku menawarkan diri seraya menatap ke arah ku

Kulihat Rain mengunyah makanannya dan menelannya hingga habis sebelum berbicara denganku.

" Serius , Om ? , Apapun ? " tanyanya dengan wajah terlihat tertarik

" Iya , apapun " Ucapku meyakinkannya

" Rain tuh dari dulu pengen makan Sushi , Om " ucapnya mantap padaku

" baiklah , Om akan membelikan Rain sushi dan Rain harus memberikan bekal Rain pada Om , bagaimana deal ? " Ucapku memperjelas tawaran kami

" Deal ! " ucapnya yakin

Aku pun langsung mengambil ponselku dan menghubungi Adrian untuk membelikan sushi yang ada di restoran AA store . Dan setelahnya aku langsung mengambil alih bekal Rain lalu menutupnya kembali .

" Sekarang Ini milik Om , oke " Ucapku hingga membuat Rain memutar bola matanya dengan malas

Aku pun mencubit pelan pipi tembam nya karna merasa gemas dengan tingkah laku anak itu . Aku tidak menyangka bahwa aku bisa menciptakan mahluk seimut ini.

Selama menunggu makanan datang kami pun berbincang-bincang tentang apa saja sampai akhirnya aku membahas tentang kejadian yang terjadi tadi .

" Jadi Rain kenapa tadi ? " tanyaku tiba-tiba hingga membuat anak itu terdiam seraya menundukkan kepalanya

" Nama nya Hero Om , dia sering jahilin dan ejek-ejek Rain , Katanya Rain itu gak cocok main sama mereka . Lagian ya Om , Rain kan gak pinjam mainannya si Hero " jelasnya sebal seraya memainkan jari jemari nya

" Jadi Rain sering di perlakukan seperti itu ? " Tanyaku menahan amarah seraya mengerutkan keningku

Aku merasa tak habis pikir saja mengapa Cindy masih menitipkan Rain di tempat itu sedangkan perlakuan dan sistem di tempat itu sangat buruk .

" iya , Rain sebal banget deh Om sama Hero " ucapnya mengeluh dengan wajah menggemaskan

" Apa Mommy Rain tau ? " tanyaku langsung namun Rain hanya menggeleng pelan.

" Kalo Mommy tau pasti Mommy sedih terus Mommy bakal melukin Rain terus sambil minta maaf , itu kan bukan salah Mommy " ucapnya polos

" Jadi Rain enggak cerita ke Mommy ? " tanya ku lagi

" Enggak Om " jawab nya hingga membuat aku mengangguk paham

Tak berapa lama Ponsel ku pun berdering saat kami tengah berbincang-bincang , lalu akupun menjawab panggilan tersebut.

" Aku diatas rumah pohon , naiklah " ucapku pada orang yang ada sebrang sana dan beberapa detik berikutnya ku matikan Panggil tersebut

Adrian pun memberikan Sushi tersebut dan langsung berlalu pergi , Aku pun memberikan sushi itu pada Rain dan dengan cepat Rain membuka makanan itu dengan wajah senang.

" Rain dari dulu pengen banget makan Sushi asli loh Om , walaupun buatan Mommy enak tapi tetap aja ini pertama kalinya Rain makan Sushi buatan Chef " ucapnya polos lalu memulai makan nya dengan lahap begitu pula denganku ,

Aku membuka bekal rain lalu memakan nya dengan nikmat , Kurasa ini akan menjadi makanan favorite ku sama seperti Rain . Kami makan dengan diam dan keheningan tanpa ada pembicaraan . Lain Kali aku akan membawa Rain kedalam ruangan ku untuk makan siang di sana pikirku .

Setelah selesai makan siang aku pun mengantarkan Rain kembali ke Daycare dan aku kembali ke AA store , aku berniat memindahkan Rain ke Daycare yang ada di AA store setelah urusan ku selesai.

Sesampainya diruanganku aku pun langsung menelpon Adrian untuk menghadap ke ruangan ku .

" Ini helain rambut milik Rain , lakukan tes DNA seperti yang kusuruh dan pastikan aku bisa mendapatkan nya secepat mungkin " ucapku pada Adrian seraya memberikan helain rambut milik Rain yang sudah aku letakkan kedalam Plastik rekat.

" Baik , apa ada hal lain lagi ? " tanyanya padaku

" Untuk saat ini tidak , Oya , terus awasi Cindy dengan baik dan pastikan dia tidak pernah lagi pergi ke club yang pernah dia datangi untuk bekerja " ucapku memerintah dan Adrian pun hanya mengangguk paham seraya berlalu pergi dari ruangan ku

Aku kembali mengambil berkas laporan yang Adrian berikan pada ku tempo lalu , disana tercatat jelas bahwa Cindy pernah menjadi pelacur sekitar dua atau tiga tahun lalu , saat melihat hal itu ada sesuatu yang membuatku merasa marah dan tidak suka . Aku merasa tak habis pikir mengapa dia menghidupi anakku dengan cara seperti itu ? . Ck , wanita itu benar-benar membuat ku kesal .

.

.

INFO INI CERITA BERJALAN MUNDUR YA DAN MEMILIKI POV MASING-MASING DARI CINDY ATAUPUN RENAL SEMOGA KALIAN YANG BACANYA PAHAM TERIMAKASIH .....

Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!