Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...

MASIH POV RENAL ...

Masih sama seperti kemarin , hari ini aku menunggu Cindy dan Rain keluar dari apartemennya lalu mengikuti mereka dari kejauhan dengan perlahan menggunakan mobilku .

Aku berpikir , sebegitu miskinkah Cindy sampai-sampai dia tidak bisa menaiki kendaraan umum untuk sampai ke tempat penitipan Rain , aku selalu melihat Cindy hanya berjalan kaki dengan Rain yang ada di samping wanita itu .

Setelah mengantarkan Rain di Daycare seperti biasanya Cindy akan mencium pipi tembam Rain lalu berlari menujui tempat kerja nya setelah dia memastikan Rain masuk kedalam daycare tersebut .

Aku melajukan mobilku ke perkarangan AA store lalu memarikirkan nya di sana , aku tidak langsung masuk kedalam gedung AA Store karena aku ingin menemui Rain terlebih dahulu .

Aku membuka pintu mobilku lalu berjalan menemui Rain di gedung sebrang sana , saat tiba di tempat itu ku lihat Rain tengah meletakkan tasnya dan dengan sigap aku pun membantu anak itu ,

Rain memutar tubuhnya dan tersenyum senang saat mendapatiku yang ada dibelakang nya saat ini .

" Pagi Om Renal " ucapnya menyapaku sambil tersenyum senang

" Pagi Jagoan Om " Ucapku membalas nya sambil tersenyum lembut seraya membawa Rain duduk di salah satu kursi panjang yang ada di sekitar sana

" Rain hari ini bawa bekal ? " tanyaku langsung dan Rain pun mengangguk bingung

Aku tersenyum lucu melihat ekspresi bingung anak itu dan di sisi lain aku juga merasa senang karna aku dapat memakan masakan Cindy lagi , entah kenapa aku jadi ketagihan dengan masakan wanita itu dan juga itu artinya Cindy tidak akan menemani Rain makan siang hari ini seperti kemarin dan itu membuatku senang.

" Bagaimana kalau kita lakukan pertukaran lagi ? " Ucapku memberikan penawaran

" Eum.. gimana ya.." ucapnya seraya mengetukkan jarinya didagu seolah tengah berpikir hingga membuat aku merasa sangat gemas dengan tingkah nya.

" Oke . tapi Rain mau Steak , Om " ucapnya dengan tatapan berbinar penuh semangat

" itu saja ? " Tanya ku

" Apa boleh lagi. Om ? " Ucapnya antusias

" tentu " sahutku sambil menganggukkan kepalaku tanda yakin

" Rain mau burger keju juga , Om " ucapnya sambil tersenyum dan menatapku seraya menampilkan deretan gigi susu nya

" Baiklah , nanti Om akan jemput Rain saat jam makan siang , bagaimana ? " Ucapku

" Oke Om " sahutnya penuh semangat

Aku pun pergi meninggalkan Rain dan kulihat Rain melambaikan tangan nya kearah ku hingga membuat perasaanku entah kenapa terasa sangat hangat , Seketika ada perasaan bahagia yang menjalar dalam hatiku saat ini .

...----------------...

Saat ini aku hanya duduk didalam ruanganku seraya menunggu waktu makan siang , sebelumnya aku sudah menyuruh Adrian untuk mencarikan Steak dan burger terenak di kota ini , aku ingin Rain merasa bahagia saat memakan nya .

Karena tidak tahan menunggu aku pun segera menuju tempat Rain dititipkan dan ternyata Rain juga sudah menungguku diluar sana .

Aku segera menghampiri Rain yang tengah berdiri dan tersenyum kearah ku seraya membawa tas yang ada di pelukannya .

" Kita mau makan dimana Om ? " tanya Rain antusias

" Kantor om" Ucapku seadanya seraya menggandeng tangan Rain untuk menyebrangi jalan

Rain hanya mengangguk paham dan akhirnya kami pun sampai didepan AA store , kulihat Rain menatap ku dengan tatapan bingung nya.

" Om kerja disini , Rain " Ucapku langsung dan Rain pun mengangguk paham

Saat kami hendak berjalan memasuki gedung AA Store tiba-tiba pintu kaca pun terbuka secara otomatis hingga membuat Rain sedikit terkejut , aku pun tertawa pelan saat melihat tingkah anak itu menurutku itu sangat menggemaskan .

Aku masih berjalan dengan menggandeng tangan kecil Rain tanpa memperdulikan beberapa pekerja toko dan para pegawai ku yang melihat kearah kami penuh minat , aku yakin mereka akan langsung mengenali Rain sebagai anakku dan entah kenapa aku merasa senang-senang saja menunjukkan pada orang-orang bahwa Rain adalah milikku.

Sesampainya diruangan ku makanan yang Rain inginkan sudah tersaji rapi diatas meja , Rain pun terlihat senang dan langsung memberikan tas miliknya pada ku . Kurasa aku harus membuat Rain untuk tinggal bersama ku pikirku .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari ini adalah hari ketiga aku dan Rain makan bersama dan kini kami memilih untuk makan makanan seafood dan tentu saja makanan yang Cindy buat di habiskan bersama oleh kami sebelumnya .

Saat ini aku tengah memegang kotak yang berisikan robot besar di dalamnya yang sejak kemarin Rain lihat di toko mainan yang ada di AA Store , saat itu ku tanya apakah Rain mengingatkan nya namun Rain hanya menggeleng dan tersenyum padaku . Aku tau bahwa dia sangat meginginkan nya maka dari itu aku membelikan robot itu untuk nya .

" Rain , om punya sesuatu untuk Rain " ucapku pada Rain yang terlihat tengah menikmati ice cream nya , padahal baru beberapa menit yang lalu dia menghabiskan makanan nya . Nafsu makan Rain benar-benar sama besarnya dengan ku.

" Apa ? " Tanyanya seraya menatap kearah ku

" Ini " ucapku singkat seraya memberikan kotak tersebut pada Rain

Rain menatap kotak itu dengan tatapan senang dan setelahnya dia menatapku dengan tatapan berbinar , Rain pun tersenyum lebar namun seketika senyum itu segera luntur dan dia pun memberikan kembali kotak tersebut padaku.

" Mengapa tidak diambil ? " tanyaku heran

" Kata Mommy , Rain gak boleh sembarangan nerima hadiah , Om " ucapnya lirih

" Ini hadiah untuk Rain " ucapku lagi seraya menyodorkan kotak itu lagi

" Tapi Rain lagi gak ulang tahun , Om." Ucapnya polos

" Om tau kok , ini bukan hadiah ulang tahun tapi ini hadiah karena Rain sudah mau main dan jadi teman sama Om " Ucapku terus membujuk Rain hingga akhirnya dengan ragu Rain mau menerima hadiah tersebut seraya tersenyum lebar kearah ku

" Makasih Om . Akhirnya Rain punya robot baru deh , Mommy belum bisa beliin Rain tapi Om Renal udah kasih ke Rain , jadi Rain gak perlu minta lagi deh sama Mommy atau Daddy Ken " ucapnya panjang lebar dengan wajah senang

" Daddy ken ? " tanya ku tiba-tiba

" Iya , Daddy ken Om . Deddy Ken tuh temannya Mommy Om tapi kayak nya Deddy Ken naksir deh sama Mommy , soalnya Daddy Ken suka banget ngajakin Mommy keluar cuman Mommy ga pernah mau " ucapnya memberi tahu ku

Aku pun mengangguk paham tanda mengerti . Seketika aku teringat akan sesuatu , aku pun langsung mengambil ponselku dan menunjukkan sebuah foto pada Rain .

" Itu siapa Om ? " Tanya Rain saat melihat foto yang aku tunjukkan

" Gabriella , kekasih Om " Ucapku seadanya seraya melihat reaksi Wajah Rain yang masih melihat kearah gambar tersebut

" Kok mirip Mommy sih Om ? Tanyanya ingin tahu seraya menatap kearah ku

" Mereka cuman mirip kok Rain " Ucapku dan kulihat Rain pun mengangguk paham seraya kembali memakan es krim nya

" Rain mau gak punya Mami kayak Gabriella ? " tanyaku pada Rain hingga membuat Rain meletakkan sendok ice cream nya lalu mengambil ponselku yang terletak di meja

Rain melihat foto itu dengan seksama lalu dia pun menggelengkan kepalanya dan kembali meletakkan ponselku di tempatnya .

" No , Rain gak mau Mami , Rain kan udah punya Mommy . Lagian Rain gak suka sama Tante nya Om " ucap Rain padaku dengan memanyunkan sedikit bibirnya

" Kenapa ? " Tanyaku penasaran

" Gak tau , Rain cuman ga suka aja " ucapnya datar

Saat aku hendak membicarakan hal lain tiba-tiba suara dering ponsel berbunyi hingga membuat aku mengurungkan niatku , Kulihat Rain tengah mencari sesuatu di dalam tas nya .

" Mommy nelpon Om " ucapnya memberi tahu ku dengan wajah panik ,

Aku pun dengan cepat mengambil ponsel milik Rain dan menjawab panggilan dari wanita itu .

" Rain kau dimana , sayang ? " Tanya Cindy langsung dari sebrang sana

Aku pun menjawab panggilannya Cindy dengan tentang dan memberi tahukan keberadaan kami pada nya namun seketika kudengar Cindy berteriak dari sebrang sana , dia mengingatkan ku untuk tidak menyentuh putra nya.

" Kau lupa dia juga putraku , Cindy " ucapku tenang dan pelan seolah memberikan informasi bahwa Rain juga Milikku

Cindy pun mematikan sambungan telponnya pada ku , dan aku kembali memberikan ponsel tersebut pada Rain .

" Mommy bilang apa Om ? " Tanya Rain penasaran

" Mommy akan datang beberapa menit lagi Rain " Ucapku asal namun aku sangat yakin bahwa Cindy akan datang menemui kami

" Om , Rain gak suka banget deh sama kumis tipis nya Om " ucapnya tiba-tiba seraya menyentuh pipiku dengan tangan kecilnya hingga membuat aku

memejamkan mataku

" Benarkah , baiklah nanti akan om cukur " ucapku seraya menatap Rain dan menggosok pipiku pada tangan kecilnya seolah tengah menggoda anak itu hingga membuat Rain tertawa keras karna kegelian .

Seketika tawa Rain mereda dan sentuhan tangannya di pipiku pun ikut berhenti saat melihat Cindy yang tengah menatap kearah kami dari kejauhan . Rain pun menyapa Cindy dari kejauhan dan kulihat Cindy tersenyum kearah Rain dan duduk di samping Rain setelah tiba di dekat kami , bahkan Cindy tidak menyapa atau menoleh kearah ku .

" Mommy liat deh , Om Renal beliin Rain robot baru " Ucap Rain seraya menunjukkan mainan barunya pada Cindy

Aku terus lihat kerah Cindy yang tengah mengelus lembut rambut Rain sambil tersenyum lembut saat melihat Rain yang antusias menunjukkan mainan barunya namun seketika kulihat mimik wajah Cindy berubah sendu seketika .

Cindy tidak berbicara apapun pada Rain atau pun pada ku , wanita itu hanya mengelus kepala Rain dengan lembut lalu mencium pucuk kepala Rain dengan sangat dalamnya .

" Mommy kerja dulu ya " ucap Cindy berpamitan pada Rain seraya berdiri meninggalkan kami berdua dengan wajah yang masih terlihat sendu

" Mommy marah ya Om Sama Rain ? " tanya Rain tiba-tiba dengan wajah sendu nya seraya meletakkan kembali mainan yang kuberikan.

" No , Mommy gak marah ko sama Rain " ucapku menenangkan anak itu

Seketika aku pun menoleh kearah Cindy yang terlihat tengah berhenti dan berbincang-bincang dengan seorang pria yang mungkin lebih muda sedikit dari dirinya , kemudian kulihat pria itu merangkul bahu Cindy untuk meninggalkan tempat ini .

Aku kembali menatap Rain yang saat itu juga menatap kearah puggung Cindy yang semakin lama semakin menjauh dari pandangan ,

Aku benar-benar tidak habis pikir , Bisa-bisa nya Cindy tidak melepaskan rangkulan pria itu , cih .

" Kayak nya Om itu naksir deh Om sama mommy " ucap Rain tiba-tiba hingga membuat aku menatap kearah Rain dengan tatapan heran

" Waktu makan siang sudah habis " ucapku mengalihkan pembicaraan Rain

Rain pun segera turun dari kursinya dan tak lupa Rain membawa mainan yang ku berikan dalam pelukan nya , sesampainya di depan daycare Rain pun mengembalikan mainan yang aku berikan pada ku .

" Om Renal gak usah kasih Rain mainan " ucapnya pelan namun sukses membuat hatiku sedikit sakit dan sebisa mungkin aku menahan nya

" Kalau Rain gak mau terima nanti Om marah loh " ucapku dengan memasang wajah sedih hingga akhirnya Rain menatapku dengan cemberut lalu mengambil mainannya kembali

" iya deh Rain Terima , tapi nanti oh gak boleh kasih hadiah-hadiah lagi ya " ucapnya hingga membuat aku tersenyum lebar seeaya mengelus kepalanya

Aku menunggu Rain masuk kedalam Daycare dan setelah Rain masuk aku pun berjalan menuju AA store , aku harus menemui Cindy kali ini .

Aku berjalan mantap dengan menatap lurus kearah depan tanpa perduli dengan sekitar . aku memasuki lift dan langsung menekan tombol 5 , seketika lift pun terbuka dan aku segera berjalan menuju Mona Flower tempat dimana Cindy bekerja , dari mana kau tau ? Aku yang menanda tangani kontrak untuk toko tersebut , pastilah aku tau .

Aku melihat-lihat keadaan toko tersebut dan aku melihat Pria yang merangkul Cindy tadi , pria itu tengah berdiri di dekat meja kasir dan dengan Cindy yang tengah berdiri tak jauh dari tempat ku berada .

" Jadi mereka bekerja bersama ? , Manis sekali !! " Ucapku dalam hati seraya menatap kearah orang tersebut

" Cindy Milen , temui aku di ruangan ku " ucapku datar dan langsung pergi meninggalkan tempat itu ,

Aku berjalan menuju ruangan ku dan aku tau bahwa saat ini Cindy mengikutiku dari belakang , sebisa mungkin dia menjaga jarak dari ku . ketika tiba di aku pun mendudukkan tubuhku seraya terus menahan amarahku .

" Apa maksudmu menyuruh Rain untuk tidak menemui ku lagi ? " Ucapku bertanya maksud dari wanita itu melarang ku untuk bertemu dengan anakku

" Berhentilah membelikan Rain mainan , dan berhenti juga untuk menemui nya " ucap Cindy mengalihkan pembicaraan ku

" Dan kau membiarkan Rain-ku dibelikan mainan dengan Pria lain, cih . Aku tidak akan membiarkan Rain mendapat apapun dari meraka " ucapku dalam hati seraya menatap kearah Cindy

Aku berdiri dari duduk ku lalu berjalan menuju wanita itu seraya terus menatap wajah lelah wanita itu , aku berdiri tepat di dekatnya hingga menyisakan beberapa jarak di antara kami .

" Kau lupa , Rain juga anak ku , Cindy " ucapku percaya diri mengingat kan wanita itu

' plak ' satu tamparan pun ku rasakan tepat di pipiku dan kulihat tangan Cindy bergetar setelah menamparku . Seketika Ada perasaan marah kembali meluap dalam diriku tak ada orang yang pernah menamparku sebelumnya .

" Anak ? , Apa kau lupa Renal , kau yang tidak menginginkan nya , kau yang menyuruh aku untuk menghilangkan nya , Kau juga yang meninggalkan aku dan Rain begitu saja ! Kau yang membuat semua ini terjadi dan sekarang kau menyebut Rain anakmu di saat kau sendiri yang tidak mengingin kan nya dulu , kumohon Renal berhentilah berprilaku baik dan datang seolah kau ayah yang baik untuk Rain , cukup Renal !!! . Aku dan Rain bisa hidup tanpa mu , kami bisa hidup tanpamu ! " ucapnya panjang lebar dengan suara tinggi seolah tengah mengeluarkan segala uneg-uneg nya

Aku mengeramkan gigi-gigi seolah menahan amarahku , Sebisa mungkin aku menahan amarah ku . aku hanya ingin mencoba untuk memperbaikinya namun wanita itu masih mengungkit nya hingga sukses membuat ku emosi .

" Aku dan Rain hidup baik tanpa mu , Renal . jadi berhentilah menemui putraku dan berhentilah menyebut Rain anakmu , karena Rain anak ku ! , Kau hanya orang yang tidak menginginkan nya Renal " ucapnya lagi dengan air mata yang kini sudah membasahi pipinya

Saat melihat Cindy menangis seketika membuat diriku terasa hina didepan nya , aku benci saat melihat wanita itu menangis . Dengan reflek aku pun menarik rambut Cindy dengan kuat hingga membuat wanita itu meringis kesakitan namun aku tak kunjung melepaskan jambakkan ku pada rambutnya .

Aku menatap Cindy dengan tatapan dingin . Aku marah karena wanita itu bisa dengan mudah menjual tubuhnya pada orang lain untuk menghidupi anak ku.

" Beraninya kau menampar ku dan beraninya kau membentak ku . Orang yang menjual diri untuk menghidupi anak ku tidak pantas bicara seperti itu di depan ku " ucapku dingin dan semakin menarik rambut wanita itu hingga aku yakin akan ada helaian rambut miliknya ditelapak tanganku.

" Kau yang mencampakkan nya Renal , dia tak butuh sosok ayah seperti mu yang dengan mudah menyuruhnya untuk mati tanpa memberikan kesempatannya untuk hidup . Bahkan kau lebih menyedihkan dariku Renal , kau yang menghancurkan nya lalu kau kembali untuk mendapatkan nya , untuk mendapatkan anak yang bahkan kau suruh mati tanpa memberi kesempatan untuk melihat dunia . Aku benar-benar menyesali Rain lahir dari spe***a mu Renal , karena dia lahir dari seorang yang pengecut seperti mu " ucapnya panjang lebar Hingga sukses membuatku terdiam dan melepaskan genggaman tanganku pada rambutnya

Kulihat Cindy berlari meninggalkan ruangan ku dan meninggalkan aku yang masih terdiam berdiri di posisi ku .

Aku terdiam tanpa sempat menahan wanita itu , aku terus mengingat setiap kata yang keluar dari mulut wanita itu , Seketika ada rasa sakit saat mendengar semua ucapan wanita itu yang mengatakan bahwa aku adalah seorang pengecut .

Ya , aku memang pengecut , aku adalah pria yang tidak berani untuk mengambil keputusan kala itu . Aku malah mengusir wanita itu untuk pergi hingga membuat wanita itu benar-benar membenci ku .

.

.

Episodes
1 Barang Taruhan ...
2 Bertemu Kembali ...
3 Merasa Takut ...
4 Ingin Tau...
5 Bersikap Tenang...
6 Harga Diri...
7 Pemecatan...
8 Rasa Sakit ...
9 Merusaknya Lagi ...
10 Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11 Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12 Memperingatkan...
13 Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14 HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15 Tiga Hari Kemudian ...
16 Perintah....
17 MASUKAN ...
18 Melepaskan....
19 Gabriella....
20 Kesal...
21 Pengakuan ...
22 Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23 Penolakan...
24 Hal Aneh...
25 Memohon....
26 Hal Baik ...
27 Surat Hak Asuh ....
28 Mengingkari Janji....
29 Menahan Luka...
30 Berbohong...
31 Hilang Di telah Bumi ..
32 Flashback...
33 Datang Dan Bertemu ...
34 Tidak Buruk ...
35 Gundah ...
36 Selamat Datang Kembali ..
37 Kembali Menjadi Miliku..
38 Adik ...
39 Memulai Dari Awal ...
40 Berbaikan Dengan Masalalu ...
41 Sekertaris Pribadi ...
42 Luka...
43 Alasan ...
44 Mati Muda ...
45 Menggoda...
46 Aku Masih Mencintaimu ...
47 Dua Puluh Sembilan Hari ...
48 Memprovokasi ...
49 Merestui ...
50 Panggilan Kasih Sayang...
51 Sesuatu Yang Dahsyat ...
52 Janji...
53 Memberikan Ruang ...
54 Kencan ...
55 Saling Mencintai ...
56 Takut ...
57 Hugo...
58 Langkah Yang Kupilih ...
59 Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60 Gosip...
61 Lamaran....
62 Thanks You Honey , I love You So Much ...
63 Keberangkatan ....
64 Bumerang...
65 Khawatir...
66 Amarah...
67 Hal Yang Paling Sulit ...
68 Berjuang Bersama...
69 Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70 Negatif...
71 Memastikan ...
72 Memilih ...
73 Bersikap Egois...
74 Membutuhkan Mu ...
75 Ngidam ...
76 Kembar...
77 Bukti Kasih Sayang...
78 Antusias ...
79 Koran ..
80 Berita Duka ...
81 Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82 Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83 Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84 Terlalu Menyakitkan....
85 Melarikan Diri ...
86 Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87 Menunggu ...
88 Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89 Bonus Chapter 1
90 Bonus Chapter 2
91 novel baru ....
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Barang Taruhan ...
2
Bertemu Kembali ...
3
Merasa Takut ...
4
Ingin Tau...
5
Bersikap Tenang...
6
Harga Diri...
7
Pemecatan...
8
Rasa Sakit ...
9
Merusaknya Lagi ...
10
Hari Pertama Setelah Pertengkaran...
11
Hari Kedua Dan Hari Ketiga Setelah Pertengkaran...
12
Memperingatkan...
13
Setelah pertemuan Cindy dengan Renal di Restoran...
14
HARI PERTAMA PERJALANAN BISNIS RENAL...
15
Tiga Hari Kemudian ...
16
Perintah....
17
MASUKAN ...
18
Melepaskan....
19
Gabriella....
20
Kesal...
21
Pengakuan ...
22
Setelah Tinggal Di Apartemen Renal...
23
Penolakan...
24
Hal Aneh...
25
Memohon....
26
Hal Baik ...
27
Surat Hak Asuh ....
28
Mengingkari Janji....
29
Menahan Luka...
30
Berbohong...
31
Hilang Di telah Bumi ..
32
Flashback...
33
Datang Dan Bertemu ...
34
Tidak Buruk ...
35
Gundah ...
36
Selamat Datang Kembali ..
37
Kembali Menjadi Miliku..
38
Adik ...
39
Memulai Dari Awal ...
40
Berbaikan Dengan Masalalu ...
41
Sekertaris Pribadi ...
42
Luka...
43
Alasan ...
44
Mati Muda ...
45
Menggoda...
46
Aku Masih Mencintaimu ...
47
Dua Puluh Sembilan Hari ...
48
Memprovokasi ...
49
Merestui ...
50
Panggilan Kasih Sayang...
51
Sesuatu Yang Dahsyat ...
52
Janji...
53
Memberikan Ruang ...
54
Kencan ...
55
Saling Mencintai ...
56
Takut ...
57
Hugo...
58
Langkah Yang Kupilih ...
59
Memastikan Bahwa Semuanya Sudah Selesai ...
60
Gosip...
61
Lamaran....
62
Thanks You Honey , I love You So Much ...
63
Keberangkatan ....
64
Bumerang...
65
Khawatir...
66
Amarah...
67
Hal Yang Paling Sulit ...
68
Berjuang Bersama...
69
Pilihan Yang Amat Sangat Sulit ....
70
Negatif...
71
Memastikan ...
72
Memilih ...
73
Bersikap Egois...
74
Membutuhkan Mu ...
75
Ngidam ...
76
Kembar...
77
Bukti Kasih Sayang...
78
Antusias ...
79
Koran ..
80
Berita Duka ...
81
Penyesalan Yang Selalu Menghantuiku...
82
Tidak Ingin Melakukan Kesalahan Yang Sama...
83
Tujuh hari Setelah Kematian Papa Cindy ..
84
Terlalu Menyakitkan....
85
Melarikan Diri ...
86
Kembali Untuk Mendapatkan Nya ....
87
Menunggu ...
88
Akhir Dari Kisah Cindy Dan Renal ...
89
Bonus Chapter 1
90
Bonus Chapter 2
91
novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!