Tanpa sepegetahuan orang lain, Erina telah dibawa oleh Adit untuk mengikutinya. Tanpa ada tawar menawar diantara mereka, Ray yang kini berada dalam satu mobil bersama Erina dan Adit. Ia hanya membuang mukanya, hanya Adit yang merasakan keanehan pada tuannya itu.
Mobil mewah itu memasuki halaman sebuah mansion besar, mata Erina terbuka lebar dan ia beberapa kali mengedipkan matanya.
Ray Zander
Heh, dasar orang mi**in yang tidak pernah melihat bangunan mewah.
Ray Zander
Kau atur pekerjaan untuk dia, jangan sampai ia melewatkan bayaran atas nafsu makanku yang telah hilang.
Ray memberikan perintah kepada Adit, lalu ia meninggalkan keduanya begitu saja.
Adit
Silahkan nona, saya akan memberitahukan apa yang akan anda kerjakan.
Erina
Eee... I iya.
*Erina tampak gugup dan ketakutan.
Adit
Anda tidak perlu takut, tuan Ray memang seperti itu. Mari."
Dengan menganggukan kepalanya, Erina berjalan mengikuti langkah kaki Adit.
Menunjukkan sebuah kamar tidur yang bagi Erina sangat bagus, Adit mempersilahkan dirinya untuk beristirahat sejenak sebelum memulai pekerjaan.
Erina
Ya Tuhan, Bunda. Kenapa ini semuanya harus terjadi, tempat ini begitu asing.
*Erina menanggis dalam diamnya.
Baru saja hendak beristirahat, terdengar suara pintu kamar Erina di ketuk.
Tok tok tok...
Menghapus airmatanya dengan cepat, Erina membuka pintu dengan perlahan.
Adit
Mari ikut saya, nona. Tuan Ray ingin berbicara pada anda.
Erina
*Erina tampak sekali kebingungan. Banyak sekali pertanyaan didalam kepalanya mengenai siapa Ray? Lalu ia mengikuti langkah Adit untuk menemui tuannya.
Ray Zander
Baca dan tanda tangani!
*Ray melempar sebuah berkas dihadapan Erina.
Erina yang sudah bingung, dibuat bingung lagi. Menerima berkas tersebit dan membacanya dengan sangat teliti.
Erina
" Tu tunggu tuan, apa maksud dari semuanya ini? Kenapa saya harus mengganti kerugian sebesar ini? Kau ingin menipuku.
*nada suara Erina meninggi setelah membaca tulisan dari berkas di tangannya.
Ray Zander
Tau apa kau, hah? Orang sepertiku ini memang sangat mahal untuk kalian, cepat tanda tangan saja. Jika kau tidak mau, aku bisa menuntutmu.
Erina
Menuntut?
Orang seperti kami memang tidak mampu, tapi kami tidka bodoh!
* Erina merobek berkas tersebut dan melemparkannya dihadapan Ray.
Ray Zander
Kau!
Ray saat itu terpancing emosinya, segera menghampiri Erina. Tanpa sadar ia telah mencengkram rahang Erina dengan sangat kuat, membuat Erina meringgis dan mengeluarkan airmata.
Ray Zander
Tidak usah membuat drama dengan airmatamu itu, Adit! Buat kesepakatan dengan wanita ini, bahwa dia harus bekerja dengan sukarela di mansionku selama satu tahun penuh tanpa gaji. Jika dia tidak mau, paksa saja.
* Ray melepaskan tangannya dan memasuki kamar pribadi miliknya.
Melihat Erina yang menanggis, Adit begitu iba. Ia sangat merindukan adiknya yang telah meninggalkannya untuk bersatu dengan kedua orangtuanya di alam lain.
Adit
Nona, lebih baik anda kembali untuk beristirahat. Nanti akan saya beritahukan kembali untuk kesepakatan.
Erina
Kalian memang tidak punya hati, bertindak semena-mena dengan orang kecil seperti kami. Bahkan keluargaku tidak mengetahui jika saya telah kalian bawa kemari, sampai kapanpun aku tidak akan sudi melakukan hukuman yang tuanmu berikan. Dasar gila!
Comments