Pada ruang VVIP ditempat kerjanya, kini Erina dan Nayya sedang disibukkan dengan persiapan menyambut tamu kehormatan. Dia adalah sang CEO dari perusahaan R' yang cukup terkenal dinegaranya, sungguh menjadi kehormatan bagi sang pemilik rumah makan tersebut.
Adit
Tuan, silahkan.
Para tamu mulai memasuki ruangan yang sudah dipersiapkan, termasuk tamu utama mereka.
Setiap tamu menyampaikan semua yang sudah dibicarakan sebelumnya, laporan dari setiap cabang perusahaan tentang hasil yang dicapai dalam tiga bulan terakhir.
Ray Zander
Cukup bagus, silahkan kalian kembangkan lagi semua produk perusahaan kita.
Ray Zander
Tidak ada perkataan yang banyak mengandung pembelaan, jika terjadi sesuatu. Kalian bisa menghubungi Adit.
Semua tamu pun mengerti akan perkataan dari bos mereka, laporan telah selesai. Kini mereka semua menikmati hidangan yang sudah tersediakan, semua karyawan rumah makan itu pun kembali disibukkan akan tugas mereka.
Nayya
Rin, tolong kamu saja ya yang menghantarkan untuk tamu VVIP. Aku mau menghantarkan salad ini, di meja yang lainnya.
* Nayya menyerahkan tugasnya kepada Erina.
Erina
Baiklah, semangat ya.
Dengan perlahan dan teliti, Erina membawa menu khusus untuk tamu istimewa mereka. Sesampainya ia didalam ruangam itu, meletakkan dengan baik pada meja yang tersedia.
Ray Zander
Apa yang kamu lakukan, hah?!
Suara itu mengejutkan Erina, hampir saja ia tersandung dengan kaki meja disana.
Erina
Akh, sa saya hanya menghantarkan menu utamanya tuan.
* Dengan kepala yang masih menunduk.
Ray Zander
Apa kau kira aku ini semut, hah! Naikan wajahmu itu, enak saja berbicara padaku tapi menatap kebawah. Kau pikir apa aku ini.
Erina
Ba baik tuan, makanannya sudah saya hidangkan. Anda bisa menikmatinya.
*Erina menaikan wajahnya, betapa terkejutnya saat ia melihat wajah yang menjadi lawan bicaranya.
Erina
' Pria ini, dia kan yang di sepermarket waktu itu' Erina berkata dalam hati.
Ray Zander
Hei, melamun lagi. Kau benar-benar meremehkanku rupanya.
* Ray berjalan mendekati Erina.
Erina
Tu tuan mau apa? Ma maafkan saya tuan.
Ray Zander
Selera makanku sudah hilang, gara-gara kau!
*Ray menarik rambut Erina dengan sangat kuat.
Erina
Argh! Sakit tuan, lepaskan.
Ray Zander
Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja, hah! Tidak semudah itu nona, kau harus membayar nafsu makanku yang telah hilang! Adit!
Adit
Iya tuan, ada apa?
*Betapa kagetnya Adit melihat Ray menarik rambut Erina.
Ray Zander
Wanita ini akan menjadi pelayan di mansionku, urus semuanya.
*Ray melepaskan tangannya dengan kasar.
Adit
Baik tuan.
Erina mengelus kepalanya yang terasa sangat sakit, air mata pun tak bisa ia tahan.
Erina
' Ya Tuhan, apalagi ini. Apa salahku pada pria ini, kenapa dia begitu semena-mena padaku.'
Ray Zander
Tidak usah membicarakanku diam-diam, kau akan menerima hukumanmu sebentar lagi.
Setelah Adit mengurus semuanya, Erina dibawa Ray dengan paksa saat itu juga.
Comments