Bucinnya CEO Lapuk

Bucinnya CEO Lapuk

1.

Pada sebuah rumah makan cepat saji di negara F, dimana sudah mendekati waktunya untuk para karyawan menyelesaikan pekerjaannya. Karena sudah jamnya untuk mereka tutup.
Nayya
Nayya
Rin, pulang nanti temenin belanja bulanan ya. Persedian di kosan sudah menipis.
Erina
Erina
Iya Nay, apa sih yang nggak buat kamu.
Nayya
Nayya
Kamu memang sahabat terbaik, ayo buruan kita siap-siap.
Erina mengikuti Nayya menuku loker mereka, disana karyawan lainnya juga sedang bersiap-siap untuk pulang.
Menggunakan jasa transportasi umum, kini mereka telah tiba pada sebuah swalayan yang cukup besar dan lengkap di daerah tempat mereka.
Erina
Erina
Biar aku saja yang mendorongnya Nay, kamu langsung belanja sana. * Erina mengambil alih troli yang di dorong oleh Nayya.
Nayya
Nayya
Cakep! Sebagai hadiahnya, aku traktir apa yang kamu mau beli. Oke. *Nayya melanjutkan langkahnya untuk mengambil barang-barang yang ia perlukan.
Dengan sikap dari sahabatnya itu, Erina hanya tersenyum. Langkah kaki Nayya begitu cepat dan membuat Erina ketinggalan. Tanpa sengaja, troli yang sedang Erina dorong menabrak sesuatu.
Dugh!
Erina
Erina
Ee maaf, maaf saya tidak sengaja. * Tubuh Erina menunduk sebagian.
Ray Zander
Ray Zander
Dasar kam**pungan! Makanya kalau punya mata itu dipakai, jangan jadi pajangan. Menyusahkan saja, minggir!
Pria tersebut melewati Erina begitu saja dan menyenggol bahunya, sehingha membuat Erina terhuyung kesamping.
Erina
Erina
Akh! *Mengusap bahunya yang terasa sedikit sakit.
Erina
Erina
" Apa orang-orang kaya seperti itu semua? Kenapa pria itu memandangku dengan sangat sinis sekali." *Erina berbicara di dalam hati.
Nayya
Nayya
Dor! Ngelamun ya. * Nayya meletakkan barang belanjaannya ke dalam troli.
Nayya
Nayya
Aku sudah selesai, loh. Kamu nggak beli apa-apa Rin?
Erina
Erina
Belum ada yang aku perlukan Nay, mungkin dilain waktu.
Kedua sahabat itu berjalan menuju kasir dan membayar hasil belanjaannya, kembali menggunakan angkutan umum sampai mereka tiba pada tujuan. Mereka berpisah setelah turun dari angkutan umum, Nayya pulang ke kosannya dan Erina ke rumah.
Erina
Erina
Aku pulang. Erina memasuki rumah yang sangat sederhana itu, tidak ada seorang pun yang ia lihat. Langsung saja ia masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri.
Tak berapa lama kemudian. Tok tok tok... Suara pintu diketuk dari luar.
Bunda
Bunda
Erina, boleh Bunda masuk nak?
Erina
Erina
Masuk saja Bun, nggak di kunci pintunya.
Sang bunda memasuki kamar puteri sulungnya, lalu ia ikut duduk di pinggiran tempat tidur bersama Erina.
Bunda
Bunda
Maafkan bunda nak, kamu pasti capek. Tapi ini sudah sangat mendesak, bunda bingung harus bagaimana.
Erina
Erina
Tidak apa-apa bun, cerita saja.
Bunda
Bunda
Pihak bank sudah datang nak, jika kita tidak bisa melunasi semuanya. Maka, rumah ini harus kita relakan. *Bunda terlihat begitu sedih.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!