mentari pagi kini sudah menyinari rumah bak istana itu,terlihat di kamar lantai dua pasangan pengantin baru tapi lebih tepatnya adalah Nathan dan Lala masih terlelap nyaman di alam mimpi nya masing masing
jam alarm sudah berbunyi keras di nakas sebelah ranjang king size itu namun tidak membuat keduanya bergeming.mungkin kemarin malam adalah malam dimana harta berharga lala di ambil oleh sang suami meskipun rasa cinta di hatinya belum begitu besar
kini posisi Lala menghadap dan menatap wajah tampan dari sang suami,begitu sangat teduh saat menatapnya sesiapa saja yang melihatnya pasti akan terus ingin menatapnya
bulu mata lentik,wajah putih dan mulus,hidung mancung,bibir tipis itulah yang menjadi candu para wanita untuk slalu menatap wajah dari jeonathan
laliana alisa
kau memang tampan,tapi aku akan berusaha untuk mencintai mu
[mengecup sekilas bibir Nathan dan beranjak pergi ke kamar mandi]
butuh beberapa menit untuk Lala membersihkan tubuhnya kini selesai,Lala begitu sangat cantik natural dengan wajah tanpa make up nya itu dan begitu sangat wangi
Lala mulai keluar dari kamar nya dan menuruni anak tangga satu persatu melihat disana bahwa wanita dengan make up yang menor warna lipstik merah mencolok di bibirnya yang sudah menjadi rutinitas nya
laliana alisa
selamat pagi emi,bibi
[menarik kursi makan dan duduk]
pelayan
pagi nona,cantik sekali nona dan sangat wangi
[senyum lebar]
Emilia
//ck!apaan sih kenapa giliran Lala di puji puji//
laliana alisa
[terkekeh] bibi bisa saja kalau urusan menggoda ku...Bi apakah masih ada makanan yang harus aku bawa?
pelayan
tidak non sudah pelayan di rumah ini banyak nona tidak perlu repot repot
laliana alisa
baiklah kalau begitu
[ketawa renyah]
Emilia
[hanya bisa melihat Lala dengan kekesalan di wajah nya]
tap..tap..tap..
suara hentakan kaki ke lantai menjadi pusat perhatian dua wanita cantik di meja makan,terlihat pria memakai setelan jas melangkah menuju meja makan untuk sarapan pagi dan akan pergi ke kantor
laliana alisa
Nathan,kemarilah bibi sudah membuatkan kita sarapan
[senyum]
Emilia
sayang kau akan ke kantor?
jeonathan valeroz
tentu saja
[datar]
Emilia
bagaimana jika aku ikut ke kantor mu?aku sangat bosan di rumah
jeonathan valeroz
temani Lala disini tidak usah ikut kau akan menggangguku
[datar]
laliana alisa
tidak apa [senyum terpaksa]. jika emi ingin ikut pergi saja ada bibi disini
jeonathan valeroz
benarkah?kau tidak apa apa disini sendiri ?
laliana alisa
tidak apa apa pergilah kerja Yang semangat
[membenarkan dasi Nathan]
ketiga nya mulai sarapan
beberapa menit telah berlalu Nathan dan emi bergegas pergi ke kantor dan Lala dia hanya diam melihat kepergian suami dengan istri pertamanya
sakit?tentu saja posisi Lala seperti benalu yang singgah di pohon besar yang sedang perkawinan,Lala begitu termenung saat melihat mereka pergi
pelayan
non
[memegang bahu Lala]
laliana alisa
[tersentak kaget]
ah iya bibi ada apa?
pelayan
non kenapa?
laliana alisa
bibi apa bisa aku bertanya padamu?
pelayan
tentu saja nona
laliana alisa
baiklah ayo duduk di kursi dulu aku pegal jika harus berdiri
keduanya sudah duduk di kursi tamu rumah valeroz
laliana alisa
jadi kemana emi saat aku di bawa kesini?
pelayan
nyonya emi pergi ke Thailand karena ada urusan sesuatu non
laliana alisa
[ngangguk paham]
pelayan
non maaf kalau bibi lancang semoga nona cepet punya bayi ya
laliana alisa
memangnya kenapa bibi?
pelayan
sebenarnya para pelayan disini tidak terlalu menyukai nyonya emi dia sangat kasar pada pelayan disini jika melakukan kesalahan sedikit pun nyonya akan mengancam memecat kami
laliana alisa
astaga,dia begitu tega pada kalian,tenang saja aku ada disini jika terjadi sesuatu bicarakanlah padaku ya bi
laliana alisa
aku tidak suka kekerasan dan ancam mengancam
pelayan
terimakasih nona muda
laliana alisa
[senyum]
baiklah kalau begitu lanjutkan kerja bibi ya aku mau ke kamar dulu
[beranjak pergi]
•VZ corp•
di ruangan Presdir kini sangat hening terlihat satu pria tengah sibuk di kursi kerjanya dengan beberapa berkas di hadapannya,dan satu wanita tengah terbaring sambil memainkan ponselnya
Emilia
ini membosankan ternyata
jeonathan valeroz
sudah aku bilang di kantor tidak menyenangkan
Emilia
je sebaiknya kita ke mall saja aku sudah lama tidak belanja dengan mu
jeonathan valeroz
emi apa kau tidak lihat?berkas di hadapanku sangat menumpuk dan kau taunya hanya mall dan mall
[bicara penuh penekanan]
Emilia
baiklah aku pergi sendiri saja
[pergi]
jeonathan valeroz
pantas saja kau mandul sedangkan yang ada di pikiran mu hanya shopping dan shopping menyebalkan
[nada pelan]
sementara...
wanita cantik tengah termenung di balkon lantai 2 kamarnya sambil angin yang menghembus dan membuat rambut pirang Lala terangkat hingga terlihat jenjang leher Lala yang mulus dan putih
laliana alisa
nasib ku?sedih dan sangat miris
[senyum kecut]
laliana alisa
aku menjadi istri kedua?haha bahkan nasib pun sama dengan orangtua ku
benar!orang tua Lala telah pergi untuk selamanya setelah sesuatu yang mengerikan menimpa mereka berdua,mereka meninggalkan Lala saat usia Lala masih labil remaja berumur 17 tahun
ibu Lala merupakan orang ketiga di kehidupan suaminya
Lala masih menyangka bahwa kecelakaan yang menimpa orang tuanya adalah ulah ibu tirinya karena saat kecelakaan itu ibu tiri Lala tidak ada di lokasi
ibu tiri Lala tidak memiliki keturunan itulah alasan ayah Lala menikahi ibunya,karena setiap manusia yang sudah menikah pasti menginginkan seorang buah hati untuk meneruskan harta tahta ayah nya
namun semua itu nihil tidak berhasil,Lala di usir oleh ibu tirinya dan di jual melalui prutitusi online di jual pada clubbing malam,Lala bekerja selama 3 tahun di clubbing malam menjadi wanita pelayan disana namun Lala berhasil menjaga mahkotanya dari pria hidung belang
dan akhirnya di selamatkan oleh pria yang sekarang menjadi suaminya itu
Comments