🎉Novel Story Of Maid diadaptasi menjadi webseries, tayang di MAXSTREAM.
Ariella Anastasya seorang gadis cantik yang nekad kabur dari rumah karena kepindahan nya keluar negri tidak di setujui oleh sang papa, terpaksa bekerja menjadi seorang pembantu di rumah Pranata dan siapa sangka, niatnya yang awalnya hanya ingin melupakan rasa sakit hatinya karena terhianati oleh sahabat dan kekasihnya malah ternyata terpincut cinta kepada sang majikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode sepuluh
Sore hari di sebuah gazebo belakang rumah dekat kolam renang, Lira sedang berkutak dengan laptop dan juga buku-buku pelajarannya.
Lira bersyukur karena majikan nya mendukung dan memberikan nya izin untuk kuliah lagi sambil bekerja.
"Ngapain lo?" Tanya Bian yang baru datang dengan membawa segelas es jeruk di tangannya.
"Woahh mas Bian baik banget sih, tau aja kalau Lira lagi aus." Tanpa permisi Lira segera meraih es jeruk di tangan Bian dan langsung meneguknya hingga habis.
"Njirr minuman gue." Ucap Bian dengan kesal saat melihat es nya ludes hanya tersisa es batu.
"Lah bukannya ini emang buat Lira?" Tanya Lira pura pura polos.
"Pala lo." Kesal Bian lalu mendudukkan dirinya di depan Lira sambil membuka bajunya.
"Eh eh mas Bian mau ngapain?" Kata Lira panik setengah menjerit kala melihat Bian membuka bajunya.
"Gue kesini mau renang! Lo buatin gue es jeruk lagi sebagai ganti es gue." Seru Bian melemparkan kaosnya lalu segera menyeburkan dirinya ke kolam renang.
"Tapi tugas Lira lagi banyak banget mas." Keluh Lira cemberut.
"Bodo amat!" Ucap Bian cuek lalu kembali berenang.
"Dasar anak bos gak ada akhlak." Gerutu Lira dengan kesal sambil berjalan kedalam rumah u tuk membuatkan es jeruk untuk Bian.
Beberapa saat kemudian Lira datang dengan membawa dua gelas es jeruk beserta beberapa cemilan untuk menemaninya mengerjakan tugas.
"Elo kuliah dimana sih?" Tanya Bian yang penasaran sedari kemarin.
"Garuda." Jawab Lira singkat masih dengan terus mengetik di laptopnya.
"Lo kuliah disana?" Tanya Bian memicingkan matanya. Pasalnya ia tau bahwa kampusnya bukan kampus sembarangan. Bukan maksud Bian menyepelekan Lira namun kalau di ingat pekerjaan Lira dan cerita Lira rasanya tak mungkin seorang pembantu bisa kuliah disana kecuali ada something.
"Kaga! Lira ngamen disana." Jawab Lira ketus. "Lira dapet beasiswa disana mas." Lanjutnya saat menyadari keceplosan bicara.
Tentu saja Lira juga tau bahwa kampusnya bukan kampus sembarangan yang bisa di masuki orang biasa apalagi kalangan bawah.
Bian hanya mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti dan alasan Lira bisa di terima.
"Uluuhh tayang nya mommy mau enen yah." Kata Jenar sambil mengangkat baby Javie yang tengah menangis sehabis di mandikan.
"Baby Javier anteng yah gak kaya baby Javie yang suka nangis mulu." Ucap Aiden yang sudah berada didalam kamar baby twin J.
Javier dan Javie memang berbeda. Javie lebih cenderung rewel dan banyak tingkah sedangkan Javier lebih banyak diam dan anteng namun lebih cepat merespon bila diajak berbicara.
"Abang Aiden udah mandi belum?" Tanya Jenar sambil menyusui baby Javie.
"Sudah dong, Abang udah ganteng maximal begini masa iya belum mandi." Kata Aiden menyugarkan rambutnya kebelakang membuat Jenar terkekeh.
"Aiden narsis nya udah overlimit. Baby twin J jangan kaya abang Aiden yah." Ucap Arya yang tiba tiba masuk kedalam kamar baby twin J.
"Enak aja. Aiden itu gak narsis yah cuma jujur aja." Kata Aiden sok cool. Lalu Arya dengan iseng mengacak ngacak rambut Aiden dengan gemas hingga membuat sang empunya memekik kesal.
"Om Aryaaaa!" Seru Aiden dengan wajah kesalnya namun membuat Arya terkekeh.
"Loh mas Arya kapan pulang?" Tanya Jenar sedikit terkejut karena melihat Arya sudah pulang dari kantor dan bahkan Arya sudah selesai mandi dan berganti pakaian santai.
"Sudah dari tadi. Kamu mau mandi sana biar baby twin sama mas." Ujar Arya sambil mengusap wajah Javier yang berada di dalam box bayi.
"Hemm nanti abis nyusuin Javier dan Javie Jenar baru akan mandi." Kata Jenar sambil mulai melepaskan penutup pada bagian dadanya karena merasa Javie sudah kenyang.
"Daddy nya kapan?" Bisik Arya di telinga Jenar membuat wajah Jenar langsung merona.
"Aaaauuwww sakit yank." Kata Arya mengusap pinggangnya yang panas akibat di cubit okeh Jenar.
"Lagian kalau ngomong gak pake filter, gak lihat itu ada Aiden." Kata Jenar melotot tajam ke arah Arya.
"Anggep aja Aiden patung Tan. Aiden gak denger apa apa kok, iya gak Javier?" Ujar Aiden berbicara kepada Javier dan langsung di tanggapi oleh tawa sang bayi.
Bersambung 😘💃
Yang kangen mas Arya dan Jenar tuh 😂
