NovelToon NovelToon
Endless Journey: Emperors Of All Time

Endless Journey: Emperors Of All Time

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Misteri / Fantasi Timur
Popularitas:580
Nilai: 5
Nama Author: Slycle024

Ketika perang abadi Alam atas dan Alam bawah merembes ke dunia fana, keseimbangan runtuh. Dari kekacauan itu lahir energi misterius yang mengubah setiap kehidupan mampu melampaui batas dan mencapai trensedensi sejati.

Hao, seseorang manusia biasa tanpa latar belakang, tanpa keistimewaan, tanpa ingatan masa lalu, dan tumbuh dibawah konsep bertahan hidup sebagai prioritas utama.

Namun usahanya untuk bertahan hidup justru membawanya terjerat dalam konflik tanpa akhirnya. Akankah dia bertahan dan menjadi transeden—sebagai sosok yang melampaui batas penciptaan dan kehancuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Slycle024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil semuanya

Saat mencapai hulu sungai, Zhang Hao terdiam, matanya membelalak tak percaya pada pemandangan di depan.

Sebuah danau kecil terbentang di sana—aneh dan menakjubkan. Setengah permukaannya tertutup lapisan es bening, sementara setengah lainnya menyala seperti lahar cair yang hidup.

Di sisi beku, tiga teratai es tumbuh indah, memancarkan aura dingin yang menusuk. Di sisi berapi, tiga teratai merah berkobar lembut, seolah bisa membakar apapun. Namun yang paling mencuri perhatian adalah satu bunga yang tumbuh tepat di titik pertemuan kedua sisi itu—di mana es dan api bertabrakan namun tidak saling memusnahkan.

Di pusat bunga itu terdapat tujuh biji. Tiga berwarna merah menyala, tiga lainnya membeku kebiruan, dan satu biji di tengah memancarkan cahaya merah-biru yang menakjubkan.

Tanpa sadar, Zhang Hao melangkah mendekat, terpesona oleh bunga merah-biru yang memancarkan daya tarik luar biasa, seolah memanggil jiwanya untuk datang mendekat.

Segera, seorang wanita  muncul di depannya.

Angin panas dingin bertiup silih berganti, rumput-rumput pun bergoyang bersama.

Gadis itu berdiri tanpa ekspresi di tengah hamparan rerumputan, diam-diam menatap pria yang sedang berjalan mendekat.

Zhang Hao terus berjalan, dia tidak tersenyum ataupun berbicara, hanya wajahnya yang sedikit aneh, apa sebenarnya yang dipikirkannya?

Clang!

Pedang panjang sejernih kristal, secara horizontal di antara mereka, memantulkan kedua bayangan mereka, bergetar diterpa angin.

Zhang Hao tersadar dan  menghentikan langkahnya.

Gadis itu mengangkat kepalanya dengan santai, wajahnya halus seperti peri, namun kata-kata yang diucapkannya sekarang juga membawa rasa kesal dan kekanak-kanakan, “ Apakah kamu bodoh? atau hanya mencari kematian?”

Zhang Hao Menatapnya, kaget, perlahan mundur dua langkah. “Dia….kenapa ada disini, apakah dia tahu aku mencuri cincin penyimpanan miliknya?” gumamnya dalam hati.

Gadis itu terus menatapnya, detik demi detik, tidak mendapat tanggapan apapun, lalu akhirnya gadis itu menghentakan kaki dan pergi dengan kesal.

Dari kejauhan, tiba-tiba terdengar suara auman samar. Suara itu berasal tidak jauh, seperti suara binatang buas  dan suara kultivator yang mengintai.

 

Tak jauh dari danau , sejumlah kultivator bersembunyi di balik pepohonan, masing-masing menunggu waktu yang tepat untuk bertindak. Di antara mereka, terdapat kelompok tiga orang—dua perempuan dan satu pria.

Mereka adalah Zhao Lixue, seorang kultivator tahap kelima Alam Istana Ilahi ; Mu Lanxing, yang telah mencapai tahap akhir Alam Laut Spiritual; dan Xu Tian, di tahap pertama Alam Istana Ilahi.

Saat ini, Xu Tian tengah menahan Zhao Lixue yang tampak ingin melompat keluar.

“Senior, tahan amarahmu,” ucap Xu Tian dengan nada serius. “Di sini banyak pihak yang mengintai. Kita bisa menangkap adik Xuan di lain waktu.”

Zhao Lixue menatapnya dengan mata berapi. “Aku tidak peduli! Aku harus menangkapnya sekarang! Ibu akan murka jika aku kembali tanpa hasil.”

“Tapi—” Xu Tian hendak menjawab, namun dipotong oleh suara dingin dari Mu Lanxing.

“Kakak Zhao, senior Xu benar,” ujarnya datar. “Senior Xuan pasti baik-baik saja. Bagaimanapun dia tidak lebih lemah dari kakak”

Mendengar suara dingin itu, Zhao Lixue langsung menghela nafas panjang. 

“Baiklah, terimakasih atas pengingatnya,” ujarnya pasrah, segera,ekspresi berubah aneh ketika menatap Mu lanxing. 

“Adik Lanxing, kenapa kamu terus menatap pria kecil itu?jangan-jangan kamu” katanya dengan nada sedikit main main.

Mu Lanxing menghela nafas, lalu berkata : “ Sedikit akrab. Baiklah, mari kita fokus untuk tindakan selanjutnya.”

“Aku pernah membaca di buku-buku kuno. Katanya, fenomena tidak biasa ini merupakan tanda-tanda sebuah alam rahasia akan terbuka. Kali ini, kemungkinan alam dua musim akan terbuka.”Lanjutnya.

“Alam dua musim?” kata Xu Tian penuh pertanyaan.

Mu Lanxing kembali menatap danau. “Ketika keseimbangan dua energi mencapai titik kritis, sebuah gerbang dimensi akan terbuka. Alam rahasia biasanya memiliki aturan tersendiri.”

“Kamu benar” Tambah Zhao Lixue. “Sejak zaman kuno, ada seorang kultivator yang membuat dunia empat musim sebagai dasar untuk menembus alam yang lebih tinggi, namun karena suatu hal, kultivator itu mati dan dunia tersebut hancur menjadi serpihan, melayang diantara kehampaan.”

“Jadi bagaimana cara membuka alam rahasia.” tanya Xu Tian.

Segera, Mu Lanxing menunjuk biji yang memiliki dua warna. Lalu menatap mereka berdua, “Kakak Zhao, kakak Xu, aku membutuhkan salah satu teratai dan biji es untuk menembus alam selanjutnya. Apakah kalian bisa membantu?”

Zhao Lixue langsung mengangguk, bagaimanapun Mu Lanxing adalah murid pribadi ibunya dan sekaligus orang yang diakui pedang heavenly heartless. Potensinya sangat besar, bahkan ayahnya mengakuinya secara terang-terangan.

Melihat ini, Xu Tian hanya bisa mengangguk pasrah.

***

Di tepi danau, Zhang Hao berdiri menatap enam teratai kecil yang bergerak perlahan mendekati bunga besar berada di persimpangan antara dua energi yang saling bertentangan.

Pupil matanya bersinar saat ia memperhatikan gerakan teratai itu dengan cermat. Perlahan, pemahaman muncul, dan senyum tipis.

“Dua belas… satu kunci… dan alam rahasia,” gumamnya pelan, segera memahaminya

Tiba-tiba, dari balik pepohonan di tepi danau, muncul tiga pria tahap yang bahkan belum membentuk laut spiritual menatapnya seperti melihat mangsa.

“Hei, siapa kau? Berani-beraninya muncul di sini sendirian!” teriak salah seorang dengan nada mengejek.

Belum sempat mereka melangkah lebih dekat, Zhang Hao sudah menyiapkan belatinya. Dengan gerakan cepat dan tepat, ia menyerang kerongkongan mereka, ketiganya terjatuh tanpa sempat memberi perlawanan.

Darah memercik, tapi Zhang Hao tetap tenang dan tanpa ampun. Dalam sekejap, ancaman itu lenyap, dan danau kembali sunyi, dan Zhang Hao kembali meneliti danau tersebut.

Dibalik pepohonan, banyak bisikan-bisikan terdengar, bahkan suara itu sampai padanya.

“Dia benar kejam, bagaimana bisa anak tiga belas tahun sekejam ini.” gumam Xu Tian.

Gadis bergaun biru itu tersenyum tipis, sedangkan Mu Lanxing masih diam menatap teratai es dan benih es yang berada di atas bunga besar yang berada di persimpangan.

Zhang Hao yang masih mengamati tiba-tiba mengernyit, setelah semua pemahaman dan informasi yang didapatkan, ia bergumam dalam hati, “Jika terus seperti ini, kemungkinan alam rahasia mampu menampung kultivator di atas alam laut spiritual dan aku tidak tidak bisa mendapatkan  apapun.”

Zhang Hao menatap enam teratai kecil yang semakin mendekati bunga besar di pusat danau, sementara suhu air yang sempat panas dan dingin kini kembali normal.

Akhirnya, ia melangkah maju, mendekatinya. Namun, dari sisi lain, para kultivator mulai keluar dari persembunyian, menatapnya dengan waspada dan penuh antisipasi.

Begitu Zhang Hao mengulurkan tangannya, sebuah barier muncul, menghalangi jalannya.

Para kultivator di tepi danau segera melancarkan serangan mereka, menghujani barier itu dengan berbagai teknik sederhana.

“Bumm! Dang! Duarrr!”

Suara benturan terus bergemuruh, percikan energi menyebar di udara. Zhang Hao hanya bisa menepi, bersembunyi di sisi lain barier untuk melindungi diri.

Beberapa saat berlalu, serangan akhirnya berhenti. Namun, barier itu tetap utuh, tak tergores sedikit pun, seperti menantang siapapun yang berani menembusnya.

 

Segera, seorang kultivator di tepi danau melangkah maju dan berteriak. “Dengar semua! Kita tidak bisa mendapatkan apapun jika harta-harta itu menyatu. Barrier itu harus segera dihancurkan!”

Seorang lainnya menjawab, “Tapi senior, kekuatan masing-masing kita terlalu kecil jika bekerja sendiri. Apa mungkin berhasil?”

“Kita tidak punya pilihan!” teriak kultivator pertama dengan nada tegas. “Mari gabungkan kekuatan, fokuskan semua energi ke satu titik!”

“Baik, mari lakukan bersama!” sahut yang lain, segera kultivator lain langsung setuju.

Kultivator pertama menatap Zhang Hao dari jauh dan menambahkan dengan nada perhatian, “ Hei anak kecil, aku menyarankan mu untuk minggir sekarang. Anggap saja kebaikan dariku"

Zhang Hao menunduk sedikit, matanya menatap mereka dari balik barrier, sementara para kultivator mulai menyalurkan energi mereka secara bersamaan, membentuk gelombang kekuatan yang mengarah ke penghalang.

Di sisi lain, Zhang Hao mulai menghitung setiap kemungkinan, lalu menyadari barrier itu tidak akan hancur bahkan oleh para kultivator di atas alam roh sejati. Segera duduk di sisi lain penghalang menunggu kesempatan.

BOMM!

Benturan keras terdengar, air danau terpental ke mana-mana, dan uap panas segera menutupi pandangan para kultivator.

Zhang Hao, yang sejak tadi menunggu kesempatan, langsung menggunakan metode perampasan dan mengambil semua harta tersebut. Kemudian, kelopak bunga besar di tengah danau memancarkan cahaya surgawi yang menembus langit.

Para kultivator di tepi danau bersorak terkejut dan kagum, lalu melesat menuju pusat danau. Ketika  kabut tebal mulai menyebar, mereka tidak  menemukan apapun–hanya menyisakan kelopak bunga.

Di tengah kekacauan itu, Zhang Hao yang terluka akibat efek samping metode perampasan, menutup mulut, bergegas, lalu menghilang.

Kerumunan kultivator semakin bingung; harta dan Zhang Hao sama-sama menghilang. Yang tersisa hanyalah kelopak bunga yang memancarkan cahaya surgawi, yang secara perlahan membentuk sebuah portal.

Banyak yang berspekulasi bahwa harta itu telah menyatu, dan Zhang Hao hancur menjadi debu.

“Apakah dia… mati begitu saja?” gumam seorang wanita berbaju biru, matanya menampakkan sedikit kekecewaan. Namun, ketika pandangannya tertuju pada portal yang perlahan terbentuk, senyum kembali merekah di wajahnya.

Tiba-tiba, telinganya ditarik dengan keras. Tubuhnya terhuyung, lalu ia berbalik dan menatap Zhao Lixue yang tampak marah.

Ia terkekeh pelan. “Saudari… ternyata kau ada di sini.”

Ekspresi Zhao Lixue tambah marah. segera, gadis bergaun biru itu menambahkan,

“Kakak! Tidak kusangka kau… cincin penyimpanan milikku hilang! Aku harus menemukannya, memotong dan menghancurkannya habis-habisan pencuri sialan itu” ucapnya sambil menatap sedih bercampur geram, dengan tangan siap meninju.

“Itulah sebabnya aku tidak segera kembali setelah mendapat pesan,” jawabnya, wajahnya dipenuhi kesedihan dan penyesalan.

Zhao Lixue tetap diam, tidak menjawab. Tiba-tiba, sebuah tali muncul, melingkar cepat dan mengikat gadis bergaun biru itu. 

Seketika, tali itu menariknya dengan kuat, menyeret gadis itu menjauh tanpa bisa melawan. Mata gadis itu melebar, terkejut dengan kejadian tak terduga dan hanya bisa pasrah diseret seperti binatang peliharaan.

.

1
誠也
7-10?
Muhammad Fatih
Gokil!
Jenny Ruiz Pérez
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Rukawasfound
Lucu banget! 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!