Menikahi Tuan Muda Idiot

Tamu tamu sudah mulai pulang bahkan keluarga karin pun sudah pulang 1 jam yang lalu, karin yang kelelahan memilih untuk duduk sekedar mengistirahatkan kakinya yang terasa mau copot.

"Karin sayang kamu pasti lelah, lebih baik kalian kembali saja ke kamar" Tutur rose menghampiri karin yang kini sudah menjadi menantunya.

"Tapi mom tamu nya?" Ujar karin tidak enak jika harus meninggalkan tamu.

"Biar mommy sama Daddy yang urus, lagipula ini hanya tinggal tamu tamu dad saja sayang" Balas rose dengan sangat lembut.

"Jay, ayo kita ke kamar kamu pasti lelah kan" Ajak karin menggandeng tangan suaminya.

"Iya, hoamm aku mau susu" Ujar jayden menguap karena kantuk mulai melanda nya.

"Mari nona,saya antar ke kamar" Tutur pak ratim mempersilahkan.

Karin mengerutkan keningnya ketika pak ratim melewati kamar Jay yang karin tahu, pak ratim justru membawanya ke kamar yang jaraknya cukup jauh dari kamar Jay dulu.

"Silahkan tuan dan nona muda" Ucap pak ratim menunduk hormat.

"Pak, bukankah kamar Jay yang tadi? kenapa anda membawa kami ke kamar yang berbeda?" Tanya karin dengan sopan.

"Maaf nona, kamar tuan muda yang sebelumnya sangat sempit dan tidak bisa ditiduri oleh 2 orang dan lagi disana banyak mainan tuan muda yang mungkin membuat anda tidak nyaman" Jawab pak ratim menjelaskan.

Aku semakin penasaran dengan ruangan yang ada di kamar jay.

"Baiklah, terima kasih" Karin membuka pintu kamarnya dan membawa jay dan dirinya masuk.

Suasana canggung menyelimuti kamar jay dan karin saat ini, Jay sudah berbaring di ranjang king size dengan masih menggunakan pakaian pernikahannya.

"Jay, lebih baik ganti baju dulu setelah itu kamu boleh tidur" Ucap karin terbata, entah mengapa ia merasa sangat gugup setalah Jay menyandang status sebagai suaminya.

"Aku sangat mengantuk" Balas jay menguap berkali kali. " Dimana Oliv, kenapa dia tidak membawakan aku susu" Gerutu jay karena pelayan nya tidak membawakannya susu juga.

"Jay begini saja, aku akan turun dan meminta oliv membuatkan susu untukmu sementara kamu mengganti pakaianmu agar tidurmu nyaman" Ujar karin menawarkan.

"Tapi kau akan membawakan aku susu kan?" Tanya Jay.

"Tentu saja" Jawab karin mengangguk.

"Baiklah aku akan mengganti pakaian ku" Ucap jay beranjak dari tempatnya untuk mengganti baju.

Karin memperhatikan bagaimana jay mencari pakaian nya, ia mengacak-acak semua pakaian hanya untuk mengambil baju yang ingin ia gunakan.

"Jay bukan begini" Ucap karin memegang tangan jay yang ingin mengacak-acak lemari yang lain.

"Lalu bagiamana?" Tanya jay bingung, ia biasa mengambil semuanya dengan diacak-acak.

"Biar aku tunjukkan" Karin lalu memberitahu bagaimana cara mengambil pakaian dengan tidak membuat pakaian yang lain berantakan.

"Bisa?" Tanya karin setelah selesai mengajari.

"Bisa" Jawab Jay mengangguk.

"Baiklah kamu ganti baju dan aku akan membiarkanmu susu dulu" Ujar karin ingin keluar dari kamar namun terhenti karena ada yang mengetuk pintu nya.

Tok tok tok

"Permisi nona muda, saya membawakan susu untuk tuan muda" Ucap pelayan dari luar kamar.

ceklek

"Permisi nona, ini susu untuk tuan muda" Ucap oliv mengulangi ucapannya.

"Baiklah, terimakasih" Ujar karin mengambil susu di tangan oliv.

"Sama sama nona, apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya nya lagi.

"Tidak terima kasih" Jawab karin menggelengkan kepalanya.

Karin menutup pintunya kembali, ia hampir saja menjatuhkan susu panas karena melihat jay yang berganti pakaian di depannya.

"Kenapa kau menutup mata? apa kita sedang bermain petak umpet?" Tanya jay melihat karin yang menutup matanya.

"Mmm tidak, aku... mataku sakit" Jawab karin bingung.

"Benarkah? coba sini aku lihat" Jay mendekati karin, menatap mata karin dengan tatapan polos nya kemudian dengan pelan ia meniup mata karin membuat gadis itu merasakan gelanyar aneh.

"Apa masih sakit?" Tanya jay membuat karin yang sedang melamun tersadar dan buru buru mengalihkan pandangannya.

"Iy-iya Jay sudah" Jawab karin mengangguk.

Jay tersenyum kemudian mengambil susu di tangan karin dan meminum nya, sementara karin masih diam seperti patung di tempatnya.

"Apa kau tidak mau ganti baju karin?" Tanya jay setalah meneguk habis susu nya..

"Iya aku mau ganti" Jawab karin kemudian membuka kopernya dan mengambil pakaian rumahan untuk ia pakai.

Setelah sudah sama sama berganti pakaian, jay sudah pulas setelah meminum susu nya sementara karin duduk di seberang tempat tidur dari jay.

Karin menghela nafasnya, tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan ad notifikasi masuk.

"Selamat istirahat Karin, jangan lupa untuk melaksanakan tujuan utama mu" Tulis adijaya.

"Tentu saja, tujuan utamaku akan aku laksanakan dengan sepenuh hati. Merawat dan mencintai suamiku" Balas karin.

Melihat balasan yang karin berikan membuat adijaya geram sehingga membanting ponsel miliknya.

"Aghhh kurang ajar anak itu" Umpat adijaya.

"Sabar pah, mamah yakin kita bisa melaksanakan tujuan kita" Ujar Monic mengelus bahu suaminya.

"Iya pah, ini masih terlalu awal untuk semua itu. Beri waktu setidaknya 1 bulan untuk melancarkan semuanya" Saut mita yang otaknya tak kalah licik dari orang tuanya.

"Baiklah kita tunggu tanggal mainnya" Gumam adijaya.

***

Malam hari karin bersama dengan keluarga barunya sedang makan malam bersama, dengan sabar karin menyuapi Jay yang tidak mau makan.

"Jay, jika kamu tidak makan nanti kamu sakit" Ucap karin memberikan sesendok nasi namun Jay tak kunjung membuka mulutnya.

"Mmm... aku tidak mau makan, aku mau ice cream" Tolak jay menggeleng.

"Begini saja, sekarang kamu makan dan besok kita beli ice cream untuk kamu" Ucap karin memberikan kompensasi.

"Beneran?" Tanya Jay antuasias.

"Tentu saja" Jawab karin tersenyum.

"Kalo begitu ayo suapi aku makan" Pinta Jay membuat karin senang dan ia menyuapi Jay sampai habis setelah itu barulah ia makan.

Setelah jay menghabiskan makan nya, ia pergi ke ruang tv untuk bermain bersama pak ratim, oliv dan lily. Sementara di meja makan tersisa karin bersama kedua mertuanya.

"Karin mommy tahu kamu tulus pada Jay tapi mommy juga tahu kamu merasa kurang nyaman dengan tingkah dan kelakuan Jay. Mommy minta maaf ya" Ucap rose, meski sekarang karin sudah menjadi istri jay tapi tetap saja rose merasa tidak enak pada menantunya.

"Mom ini bicara apa, aku nyaman dengan tingkah jay. Jay adalah suamiku bagaimanapun dia, apapun kekurangan nya, aku menerimanya dengan ikhlas dan tulus untuk merawat dan mencintai dia. Semua yang aku lakukan adalah kewajibanku sebagai istrinya" Balas karin menggenggam tangan rose.

"Kamu anak yang baik karin beruntung sekali adijaya memilki putri sepertimu dan kini keberuntungannya tertular pada kami karena kamu sudah menjadi menantu keluarga ini" Ujar Abra mengelus rambut panjang karin.

"Terima kasih dad, aku juga senang bisa menjadi bagian keluarga ini" Balas karin tersenyum tulus.

UDAH HIATUS 3 HARI YA? HEHEHE MONMAAP YA 😂

BERSAMBUNG......