NovelToon NovelToon
The Ceo'S Heart Subtitute

The Ceo'S Heart Subtitute

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pengganti / CEO / Chicklit
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: flower

--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**

--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10 Kemarahan Bryan

Mension Arnold.

"bagaimana bisa kau membiarkan Putra kita menikah dengan gadis yang identitasnya tidak jelas Arnold!" ibu nya Bryan benar benar tidak menyangka putra sulungnya menikah dengan perempuan yang diadopsi oleh keluarga Chris. "Sudahlah jangan memperpanjang permasalahan ini, yang terpenting Bryan sudah menikah dan ini sudah aman bagiku"

"iya tapi haruskah dengan perempuan tidak dikenal?" Nyonya Arnold begitu kesal dengan suaminya namun dia mau tidak mau harus menerima kenyataan ini. "Bryan dan Luna sudah menikah secara sah jadi kita tidak bisa memisahkan Bryan dan Luna, mengerti kamu" tegas Arnold menatap wajah istrinya yang tak biasa, sebab pria itu sudah sangat kenal dengan sifat istrinya yang keras kepala juga dan akan melakukan apa saja untuk kepentingan nya sendiri. tak lama kemudian tuan Arnold mengeluarkan ponsel nya dan menekan nomor putra sulungnya. "Ada apa Dad" suara Bryan terdengar dari sebrang telepon. "aku mau kamu mengajak Luna makan malam dirumah kita"

"hari ini aku lembur Dad jadi tidak bisa, lagipula Luna besok harus kuliah"

"pokoknya Daddy tidak mau tahu, kamu dan Luna harus datang malam ini atau kamu Daddy keluarkan dari kartu keluarga"

"aku tidak masalah lagian aku sudah menikah dan bisa membuat kartu keluarga sendiri"

"Bryan! jangan berani beraninya kamu! pokoknya Daddy tidak mau tahu pokoknya malam ini bawa istrimu pulang dan kita akan maksn malam bersama, ada beberapa hal yang ingin Daddy sampaikan" tuan Arnold kemudian mematikan ponselnya sepihak, Bryan mau tidak mau harus menunda separuh pekerjaannya lagi. "Jhon, belikan Luna gaun yang sopan dan cocok untuknya, kau tau kan ibuku seperti apa"

"baik tuan"

.

.

.

.

"lelah sekali" Luna merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan memejamkan matanya, tiba tiba bunyi pesan masuk diponselnya membuat dia membuka mata. saat dia membuka ponselnya, tubuhnya membeku sejenak sebelum akhirnya dia segera sadar kembali. ternyata itu pesan dari Bella kakak angkatnya yang sedang mengirim pesan singkat.

+44****

temui aku didepan

Luna mengerutkan dahinya, dia sejujurnya tidak ingin keluar namun mengingat Bella merupakan keluarga angkatnya yang sudah pernah mengadopsi dirinya membuat Luna mau tidak mau memberanikan diri untuk menemui kakaknya dibawah.

saat Luna keluar terlihat jelas sekali Bella benar benar menunggunya, Luna mendekatinya dan tersenyum ramah namun tiba tiba Bella menamparnya. "wanita murahan! beraninya kau merebut kekasihku"

Luna yang masih syok karena tidak pernah menyangka bahwa Bella akan menamparnya. "apa maksud mu kak, justru kau yang mengorbankan masa depanku, dengan menikahkan aku dengan pria asing yang tidak aku kenali dan sekarang kau mengatakan aku merebut kekasihmu? apakah itu tidak salah!" Luna benar benar marah sekarang.

"kau! kau berani menjawabku ya sekarang" saat Bella akan menampar Luna lagi, tiba tiba 3 pria bertubuh besar menahan tubuh Bella "lepaskan aku! biarkan aku memberi pelajaran pada wanita murahan ini!" teriak Bella membuat Luna sakit hati. "mari nona" salah satu pria itu membawa Luna kembali masuk kedalam Penthouse sementara Bella dilempar keluar dari halaman.

melihat Bella diperlakukan seperti itu beberapa orang segera merekam kejadian dan mengupload nya di media sosial dengan caption #seorang artis model diperlakukan seperti sampah# akhirnya menjadi trending topik dikalangan masyarakat.

Luna berjalan memasuki kamar dengan tubuh sedikit gemetar, dia tidak pernah sesakit ini, diperlakukan sesukanya dan bahkan dihina murahan didepan orang banyak. akhirnya, Luna yang masih syok tadi memilih untuk berendam di air hangat, dia memilih untuk melupakan kejadian tadi dan menganggapnya tidak pernah ada. "apakah aku ini memang tidak pantas untuk hidup tenang tanpa mereka..." lirih Luna menitikkan air matanya.

.

.

.

Bryan Group.

"tuan, apa anda sudah melihat berita tentang nona Bella hari ini"

"Jhon apa kau mau aku lempar ke kolam buaya karena membahas wanita itu lagi"

"bukan tuan, lihatlah ini" Bryan dengan malas membaca berita yang diberikan oleh asisten Jhon, wajahnya seketika khawatir melihat isi dari berita tersebut yang memperlihatkan Bella dan juga seorang wanita dengan wajah yang di blur, dan Bryan tahu dengan jelas kalau seseorang yang di blur itu adalah Luna.

"Luna, apa dia baik baik saja?" Bryan tampak khawatir "Jhon, kita pulang sekarang" Bryan langsung mengambil jasnya dan berjalan keluar dari ruangan, dengan langkah cepat dia menyusuri koridor parkiran. "langsung ke Penthouse"

"baik tuan"

Bryan memijat keningnya, hari ini bena benar menguras emosinya. "wanita itu benar benar" geram Bryan dan dia tidak akan melepaskan Bella jika terjadi sesuatu pada Luna. Jhon hanya bisa menatap wajah tuannya yang terlihat khawatir pada Luna.

***

tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di Penthouse milik Bryan, pria itu langsung keluar dari mobil dan memasuki Penthouse dengan tergesa gesa. "Mia Cara" ucap Bryan ketika memasuki kamar, dia mencari kesekeliling namun Luna tidak ada. tiba tiba saja pintu kamar mandi terbuka dan muncul seorang wanita keluar dari kamar mandi, itu Luna yang baru saja selesai mandi dan sudah mengenakan pakaian.

"Tuan kau sudah pulang" Bryan mendekati Luna dan memeriksa tubuh Luna apakah ada yang terluka. "Sudah ku bilang jangan panggil aku Tuan!" kesal Bryan. "m-maaf...maksudku Caro"

"apa kau baik baik saja? kenapa pipi mu lebam?" ucap Bryan dengan nada yang mulai tinggi "Mio Caro aku tidak apa apa"

"bohong! jelas jelas pipimu lebam, katakan padaku ini ulah siapa" Luna benar benar terkejut melihat pria itu membentaknya, baru kali ini Luna melihat pria itu marah. "i-itu..." belum sempat Luna menjawab, Bryan langsung menggendong tubuh istrinya dan membawanya ke sofa, dia mendudukkan Luna diatas sofa kemudian pergi mengambil kotak obat.

"apakah ini ulah wanita itu"

"bukan kok, ini habis jatuh di kamar mandi"

"jika kau berbohong maka aku akan mengirim keluarga mu ke penjara seumur hidup" ancam Bryan sembari menatapnya tajam.

"t-tolong jangan lakukan itu..." Luna menatap pria itu dengan tatapan memohon.

"kalau kau tidak ingin terjadi, katakan padaku apakah ini ulah wanita itu" Bryan menyentuh dagu Luna agar menatapnya, perlahan Luna menganggukkan kepalanya, melihat istrinya akhirnya jujur Bryan sudah tidak bisa lagi memendam emosinya.

"Jhon" teriak Bryan dari dalam kamar.

"ya tuan" dengan cepat Jhon berlari memasuki kamar atasannya sebelum pria itu mengamuk lebih parah. "hancurkan reputasi wanita itu sampai wanita itu meminta maaf pada istriku"

"Mio Caro, aku mohon jangan lakukan itu" Luna menahan tangan suaminya agar tidak berbuat berlebihan, padahal pipinya hanya lebam. Bryan tidak mau mendengar kan alasan Luna, tidak ada yang bisa melarangnya dan dia tidak suka melihat istrinya terluka.

"Aku mohon jangan lakukan itu..." Bryan bahkan tidak memperdulikan Luna dan malah mengambil peralatan di kotak Obat. Luna tidak bisa berbuat apa apa selain diam dan cemas, dia sedang memikirkan cara agar Bryan tidak menghancurkan reputasi Bella, karena mau sejahat apapun dia tetaplah seseorang yang sudah Luna anggap sebagai kakak.

Selesai mengobati Luna, Bryan membawa nya ke tempat tidur dan membaringkan Luna diatas ranjang, dia menyelimuti tubuh istrinya yang lebih kecil daripada tubuhnya, bisa dibilang tinggi Luna hanya mencapai dada nya saja. "istirahatlah" Bryan mengusap rambut istrinya dengan lembut "Jangan keluar dari kamar ini sebelum aku yang menyuruh mu keluar, apakah kamu paham Mia Cara?" Luna hanya mengangguk tanpa menjawab apa apa. Bryan tersenyum melihat istrinya begitu patuh padanya, sampai sampai rasanya Bryan tidak ingin melepaskan Luna.

1
Anto D Cotto
menarik
Dwi Winarni Wina
kasian luna diperlukan kayak pembantu sm orgtua angkatnya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!