NovelToon NovelToon
Amore

Amore

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.

Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.

Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Seminggu sudah Selly bekerja di kantor Alan, ia masih saja sering mengeluh.

" kalau pekerjaan nya begini, mending aku jualan dipasar!"

Tapi ungkapan hati nya tersebut selalu ditepis nya, karena keinginan nya begitu kuat untuk menjadi pendamping seorang Alan.

" ngga, aku ngga boleh nyerah, aku harus dapati Alan "

Selly kini ke kantor sering menggunakan pakaian yang minim untuk menarik perhatian Alan. Namun Alan tidak tertarik, ia bahkan sangat risih melihat penampilan Selly saat ini.

" saya suruh kamu belajar beretika dalam bekerja, apa yang kamu lakukan dengan pakaian mu beberapa hari ini? Apa kamu mau dilecehkan ?!!" ucap Alan geram melihat tingkah Selly saat ini.

Entah kenapa menurut Alan, Selly saat ini sangat berubah, kelakuan nya binal seperti wanita murahan, kelakuan nya benar-benar memuak kan untuk dilihat. Alan khawatir jika ia akan dilecehkan orang lain, tapi disisi lain ia tidak peduli karena itu adalah kesalahan nya sendiri menggunakan pakaian yang mengundang syahwat laki-laki.

Selly kembali kehilangan muka setelah Alan menegur nya kembali. Ia sedikit menarik - narik rok nya yan pendek.

**********

" hari ini kita akan ada meeting dengan arsitek yang sudah di janjikan oleh klien kemarin"

" baik lah, jam berapa?"

"setengah jam lagi ia akan sampai"

Alan mengangguk, ia pun berdiri dari kursinya dan menuju ruang meeting. Ia akan menunggu disana.

Setengah jam kemudian dia pun datang. Alan pun berdiri menyambut arsitek tersebut. Namun Mata Alan membulat melihat wanita yang ada dihadapan nya, hati nya pun berdebar, mulut nya kelu tidak bisa bicara. Wanita yang selama ini ada dalam pikiran nya, wanita yang nama nya selalu ia sebut didalam hatinya. Wanita yang selama ini hanya bisa dia awasi sekarang ada dihadapan nya.

Begitu juga dengan Sarah, ia terkejut melihat Alan berdiri dihadapan nya. Ia hampir tidak percaya dengan penampilan Alan saat ini, bahkan kini Alan bisa melihat. Alan terlihat berbeda dari sebelum nya. Hati nya pun juga berdebar ketika mata Alan terus menatap dalam diri nya. Sarah menelan saliva nya karena Alan masih terus menatap nya tanpa bicara.

Akhirnya Alan tersadar. Ia mencoba mengontrol diri nya. Alan tersenyum

" silahkan duduk " Alan mempersilahkan Sarah duduk.

Sarah pun membalas tipis senyuman Alan

" terimakasih " Sarah pun duduk, ia mulai membuka tab nya.

" mana mungkin ia mengenali wajah ku, waktu itu dia kan tidak bisa melihat ku" gumam Sarah dalam hati.

"untuk mempersingkat waktu. Saya akan langsung jelas kan konsep bangunan nya" ucap Sarah

Lagi-lagi Alan hanya tersenyum. Tangan nya pun mempersilahkan Sarah untuk mengambil posisi.

Sarah pun mulai menjelaskan menggunakan infocus yang telah di sediakan. Namun Alan tidak fokus melihat gambar melain kan melihat Sarah. Mata nya fokus melihat wajah Sarah yang semakin hari semakin cantik.

Tak terasa sejam Sarah menjelaskan konsep yang telah di buatnya.

" ada yang mau ditanyakan pak Alan ?"

Alan menggelengkan kepala. Sarah pun kembali ketempat duduk nya, ia melewati Alan, dan Alan mencium aroma parfum yang masih sama. Aroma parfum yang membuat diri nya bisa mengenali bahwa Sarah ada di dekat nya.

" jadi bagaimana pak Alan?" tanya Sarah membuyarkan lamunan Alan.

" ok kita pakai itu saja, saya menyukai nya, bagaimana cara kami menghubungi anda nanti?"

Sarah pun mengeluarkan kartu nama kantornya dari dalam buku agenda nya. Ia pun memberikan nya pada Alan. Alan pun melihatnya kartu nama tersebut.

"Sarah Belva" ia membaca nama Sarah dalam hati.

" Baik lah kalau begitu pak Alan saya permisi dulu, terima kasih atas kepercayaan nya kepada kami" Sarah mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan.

Alan menyambut tangan Sarah. dan menatap kembali mata Sarah. Tatapan mata Alan membuat Sarah menjadi salah tingkah.

" kamu apa kabar? " ucap Alan tiba-tiba. Membuat Sarah terkejut. Ternyata Alan mengenali nya. Alan dapat mengenali nya. Tangan Alan masih menggenggam tangan Sarah, Sarah pun tidak menyadari jika tangan nya masih dalam genggaman Alan.

" bagaimana kamu mengetahui jika ini aku?" ucap Sarah.

Alan melangkah lebih dekat pada Sarah sembari memejamkan mata dan tetap menggenggam tangan Sarah.

" aroma parfum mu, masih selalu sama" Alan pun membuka mata nya lalu menatap kembali mata Sarah. Sarah pun mendongak kan sedikit kepala nya dan membalas tatapan Alan. Badan Alan lebih tinggi dari dirinya sehingga jika Sarah melihat Alan dari jarak dekat, ia harus mendongak kan kepala nya.

Gesture mereka seperti sepasang kekasih yang sedang melepas rindu. Tatapan mata mereka berdua seolah berbicara, jabatan tangan yang tanpa mereka sadari berubah menjadi genggaman tangan. Membuat orang yang melihat mereka sangat romantis.

"aku minta maaf, atas sikap kasar ku waktu itu, aku sudah keterlaluan" ucap Alan pelan nyaris seperti orang berbisik, Ia akhir nya bisa meminta maaf pada Sarah secara langsung.

" bagaimana kabar Lila? " tanya Sarah yang juga berbicara pelan.

" dia merindukan mu "

" apa aku bisa bertemu nya lagi?"

" tentu saja "

Alan nyaris tidak bisa mengontrol diri, bibir Sarah begitu menggoda nya.

* kriiinngg *

Suara handphone Sarah, membuyar kan moment romantis mereka. Sarah pun melepas kan tangan nya lalu menerima telpon. Sembari menelpon, Sarah melirik handphone milik Alan. Ia berniat untuk memberikan nomor telpon nya pada Alan, karena nomor yang tertera di kartu nama adalah nomor telpon kantor.

Tangan Sarah pun mengambil handphone Alan, Alan membiarkan Sarah memegang handphone nya. Sarah pun membuka handphone milik Alan sembari menerima telpon. Namun betapa terkejutnya Sarah ketika melihat wallpaper handphone milik Alan, photo dirinya telah terpasang di sana. Alan pun tidak menyadari bahwa Sarah telah mengetahui wallpaper handphone nya.

Sarah mengetik nomor telpon nya, dan memberikan isyarat pada Alan untuk menghubunginya nanti, karena ia harus segera pergi sekarang. Sarah pun berlalu pergi meninggalkan Alan yang hati nya sedang berbunga. Alan menyimpan nama Sarah dengan tulisan "Amore". Karena mereka bertemu di penginapan miliknya yang memiliki nama Amore. Selain itu juga Amore sendiri memiliki arti Cinta.

Senyuman Alan terus mengembang di bibir nya. Hati nya bahagia telah bertemu Sarah. Ia seperti merasakan cinta nya bersambut, walaupun ia belum menyatakan nya pada Sarah. Sikap Sarah yang tidak menolak saat ia dekati tadi membuat penilaian Alan pada Sarah bahwa Sarah memiliki perasaan yang sama dengan nya. Sarah seakan memberi harapan untuk Alan.

Ia melihat wallpaper handphone nya yang bergambar Poto Sarah. Ia baru sadar bahwa Sarah telah mengetahuinya hal ini.

"astaga!"

Alan pun menepuk dahi nya. Ia bingung untuk menjelaskan nya nanti jika mereka bertemu lagi. Namun disisi lain Alan sedikit lega, karena ia tidak perlu menutupi perasaan nya lagi jika bertemu kembali dengan Sarah.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!