NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Rencana Kabur

Sinar mentari mulai menampakan dirinya. Cahaya hangat menerpa kulit dua orang di atas ranjang yang sama-sama belum terbangun. Hingga beberapa menit kemudian, mata dengan buku mata lentik itu perlahan bergerak terbuka.

Indera penglihatannya itu meneliti sekitar. Setetes air matanya keluar, mengalir melewati pipinya. Ternyata semua itu bukanlah mimpi. Kehancurannya benar-benar teradi. Ia sudah tidak memiliki siapa pun kecuali sang kakak. Sedangkan kedua orang tuanya telah dibunuh oleh pria asing yang saat ini tangannya memeluk dari belakang.

Valeria merasa jijik dengan dirinya sendiri. Ia sudah kotor, kehormatannya telah direnggut oleh pria asing ini. Lalu untuk apa dirinya hidup sekarang ini? Bukankah lebih baik jika ia mati saja, menyusul kedua orang tuanya.

"Mama, Papa... Valeria kangen kalian. Vale hancur... Vale sudah kotor, tidak bisa menjaga sesuatu yang diajarkan Mama." Gumam Valeria kecil sekali intonasinya.

Bahu wanita tersebut lambat laun semakin bergetar. Ia menangis, dan suara isakannya itu berhasil membangunkan Raffaele yang indera pedengarannya sangat peka. Sebab sebagai seorang mafia, pria itu di tuntut untuk selalu peka dan waspada terhadap musuh. Makanya sudah terlatih untuk menguatkan kepekaan sekitar.

Raffaele berdecak. "Dasar cengeng, mengganggu orang tidur saja."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Raffaele bangun. Terduduk di pinggiran ranjang lalu memakai kembali pakaiannya.Ia juga menatap punggung kecil milik wanita tesebut, yang posisinya membelakanginya. Dapat dirinya lihat bagaimana tubuh itu bergetar dan tampak rapuh.

Ada satu hal yang belum ia ketahui dari wanita yang sudah ia tiduri ini. Yaitu umurnya. Dia tampak sangat muda, bahkan masih perawan saat pertama kali ia memakainya. Dan bercak merah itu menghiasi sprei kasurnya.

"Umur berapa kamu?" Tanya Raffaele.

Sudah tahu kalau pertanyaannya tersebut tidak akan dijawab oleh wanita itu, tetapi Raffaele tetap bertanya.

"Rupanya sekarang ini kamu tuli dan bisu, sampai tidak bisa menjawab pertanyaanku." Ujar Raffaele.

Valeria tak menggubrisnya. Wanita tersebut tetap diam, membelakangi pria yang sudah menghancurkannya dan keuargannya. Tak sudi untuk menjawab apapun yang ditanyakan olehnya.

Kesal sebab tak ada balasan sama sekali dari Valeria. Dengan kasar Raffaele menarik rambut Valeria.

"Akhh! Sakit!" Pekik Valeria.

Senang melihat kesakitannya Valeria, membuat Raffaele bukannya kasihan tapi malah kesenengan. Suka sekali dirinya melihat bagaimana air mata putri dari Dario dan Dasha ini terus menetes. Sesuai ucapapnnya, jika ia akan membuat Valeria menderita.

"Cukup! Sudah tolong berhenti menyiksaku, aku sudah sangat hancur sekarang. Aku sudah tidak memiliki apapun lagi. Kumohon lepaskan aku. Atau kamu bunuh saja aku sekalian, seperti kamu membunuh kedua orang tuaku." Ujar Valeria.

"Kamu meminta mati?" Tawa Raffaele langsung menggelegar di kamar itu. Tawa yang terdengar sombong dan mengejek.

Semakin kencang tarikan rambut Valeria yang dilakukan oleh Raffaele. Wanita tersebut sampai dibuat semakin meringis kesakitan. Dan kepalanya mendongak.

Mata merah wanita tersebut bertemu pandang dengan mata milik Raffaele. Dari sorot matanya, begitu besar kebenciannya terhadap Raffaele. Ia tidak akan pernah melupakan bagaimana pria di hadapannya ini menghabisi kedua orang tercintanya. Tidak akan pernah, ia juga tidak akan memaafkannya sampai kapan pun.

Raffaele tidak suka dengan cara Valeria menatapnya. Ia balas tatapan Valeria yang tajam itu.

"Jangan pernah mimpi itu akan terjadi. Kamu...hanya akan terus menjadi budakku. Pemuas nafsuku!" Ucapan Raffaele menusuk. Lalu pria tersebut melepaskan cengkramannya pada rambut Valeria dengan cara yang kasar juga. Meninggalkan wanita yang tergugu dengan tangisnya sekarang ini.

"Jika kamu tidak mau mengatakan berapa usiamu. Tidak perlu kamu lakukan, aku akan mengetahuinya sendiri." Ucap Raffaele dingin. Dan benar-benar hilang dari kamarnya tersebut.

...****...

Valeria merasa air matanya telah mengering. Kepalanya juga sudah sangat pusing akibat banyaknya menangis. Ia berusaha duduk, dengan menahan rasa perih di bagian bawahnya. Badannya juga terasa remuk. Pria itu gila, bahkan sampai dirinya tak sadarkan diri saja Raffaele masih melanjutkan aksinya.

"Bagaimana jika aku hamil anaknya?" Ucap Valeria lirih, tangannya memegangi perutnya, ia termenung sampai tidak menyadari jika Raffaele sudah kembali masuk ke dalam kamar dan berjalan ke arah Valeria.

"Minum ini segera!" Titah Raffaele, melemparkan obat ke atas ranjang tepat di samping Valeria duduk.

Diliriknya obat tersebut tanpa diambilnya. Valeria takut jika pria tersebut berniat jahat lagi terhadapnya dengan memberikan obat itu.

"Minum! Jangan sampai kamu mengandung anakku. Aku tidak sudi memiliki anak dari rahim seorang anak pembunuh." Ujar Raffaele sekali lagi.

Setelah mengetahui jika obat tersebut adalah obat pencegah kehamilan, Valeria lantas mengambilnya. Ia juga menerima gelas yang berisi air di tangan Raffaele. Dan langsung meminumnya tanpa komando lagi.

Valeria menyeka bibirnya. Lalu menatap Raffaele. "Kamu pikir aku juga mau mengandung anakmu? Dan apa kamu tidak mengaca? Kamu juga seorang pembunuh!"

Wanita tersebut tersenyum miring. Seakan mengejek pria di depannya. Lalu ia meludah kesamping. Sebuah bentuk penghinaan bagi seorang Raffaele.

Rahang pria itu mengeras. Urat tangannya semakin terlihat jelas ketika kepalan tangannya itu mengerat. Hingga buku-buku tangannya memutih.

Plak!

Wajah Valeria sampai berpaling menyamping setelah sebuah tamparan dari Raffaele mengenai pipinya.

Bahunya sedikit bergetar. Bukan karena wanita itu menangis, melainkan Valeria tertawa. Ia kembali menegakkan kepalanya. Menatap nyalang penuh keberanian ke arah pria yang tadi telah menamparnya. Terihat sudut bibirnya terdapat bercak merah. Tanpa menghapusnya ia kembali bersuara.

"Kenapa? Apa ucapanku tadi benar? Sampai kamu merasa terpancing amarahnya?" Ujar Valeria.

"Jaga ucapan kamu jika tidak mau aku semakin kasar memperlakukanmu!" Balas Raffaele.

"Aku tidak takut. Itu malah semakin bagus buatku, karena bisa segera mati dan menyusul kedua orang tuaku." Sahut Valeria.

Raffaele mendekat, mencengkram rahang Valeria. Mereka berdua saling menatap dengan sorot permusuhan.

"Akan aku wujudkan kemauanmu itu. Tapi bukan sekarang, waktunya masih panjang dan kamu harus menikmatinya secara perlahan." Kata Raffaele.

Saat ini Raffaele sedang berada di halaman mansionnya. Dikelilingi para anak buahnya yang berperawakan besar. Lalu Gilbert yang sudah menunggunya di sampingnya.

"Jangan biarkan wanita itu sampai keluar dari mansion ini. Aku akan keluar sebentar mengurusi suatu hal." Sebuah perintah dari Raffaele pada para anak buahnya.

"Baik tuan." Jawab mereka serentak.

Raffaele benar-benar meninggalkan mansion. Dan Valeria melihatnya dari kaca jendela kamar milik pria tersebut.

"Dia sudah pergi. Waktunya aku melarian diri dari tempat ini. Tapi bagaimana caraku keluar? Banyak sekali para penjaganya." Valeria menggigit bibir bawahnya, ia bingung.

Dengan langkah tertatih, ia mencoba keluar kamar. Untungnya sama sekali tidak dikunci. Perlahan ia keluar, namun ternyata tepat di depan kamar, sudah ada dua penjaga yang langsung menatap ke arahnya. Valeria mematung.

"Nona mau kemana? Mencoba kabur dari sini?" Kata pria besar tersebut.

Tenggorokan Valeria terasa tercekat. Ia sangat kesusahan menelan ludahnya sendiri.

"Ah...tidak. Aku...aku mau mengambil air minum, tenggorokanku kering sekali rasanya." Jawab Valeria beralasan.

"Jika hanya itu nona masuk kembali saja di dalam. Biar para pelayan yang mengambilkan." Ucap pria itu lagi.

"Tidak usah, aku bisa mengambilnya sendiri. Tinggal kalian kasih tau saja dimana letak dapurnya." Valeria mencoba membujuk.

"Tuan Raffaele tidak mengijinkan nona keluar dari kamarnya sedikitpun. Jadi tolong ikuti ucapan kami nona. Jangan sampai kami melakukan dengan cara yang menyakiti nona." Kali ini pria besar itu malah seperti mengancam.

Dari pada kenapa-kenapa. Valeria kembali masuk, dan memikirkan cara lain. Ia kembali berjalan ke arah jendela. Mengamati tingginya.

"Sepertinya aku harus lewat sini saja." Gumam Valeria. Lalu sebuah ketukan pintu membuatnya menoleh dan membuka pintunya. Mengambil air minum yang tak ia butuhkan itu.

...****...

"Kalian bagaimana bisa lengah begini?! Cepat cari dia sampai ketemu! Aku yakin dia masih ada di sekitar sini, tidak akan mungkin bisa keluar dari sini semudah itu." Raffaele begitu marah saat kepulangannya langsung diberi kabar jika Valeria kabur.

1
Putri Sahara
lanjut thor
partini
kalau sampai bisa kabur dan bibi membantu nya ,wah bisa di eksekusi kamu bisa
Mia Camelia
lanjut thor😁
Risnanyabudi
aku rasa Raffaele itu hnya dimanfaatkan oleh Daddy angkat nya papinya mungkin dibunuh sama Daddy angkat Raffaele 🙄klo kebenaranya terungkap pasti bakal nyesel tu raffaele
TRI FAA
lanjut thorr
partini
setalah kabur semoga Rafael stres karena sudah ada rasa di hati nya biar nyesek orang ko jaharaaa sekali
Raquel Leal Sánchez
Wahhh!!
lord ivan
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Dear_Dream
Jalan ceritanya bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!