Semesta telah menyatukan 2 insan yang seharus bersatu. Kisah tersebut berawal dari berpisahnya kedua orang tua mereka.
Alena adalah pewaris tunggal dari pengusaha Rumah Sakit di kota nya. Rumah sakit tersebut diwariskan oleh mami nya. Sedangkan Papinya adalah pengusaha di bidang property.
Ia bertemu dengan seorang dokter yang dingin dan ketus bernama Oscar.
Mereka pun saling jatuh cinta.
Bagaimana kisah selanjut nya???
Yuk baca cerita kisah mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Menutupinya
"hanya Alena yang bisa bantu kamu keluar dari masalah mu, om tidak bisa bantu karena sesungguhnya Alena yang punya kuasa atas beberapa rumah sakit disini, dan sayang nya Alena juga belum mampu untuk membantu mu, karena ia masih mempelajari semua yang ditinggalkan oleh mami nya" Ucap om Bima pada saat itu.
Dan pada saat itu juga mereka baru mengetahui bahwa Alena bukan wanita biasa. Alena akan menjadi wanita yang berpengaruh di negeri nya.
Ucapan om Bima pun semakin mengurungkan Oscar untuk tidak akan pernah mengungkapkan perasaan nya pada Alena. Alena berada di tempat yang sangat tinggi, dan ia tidak akan mampu menyetarakan diri nya dengan Alena.
^^^^
Mereka sampai di tempat makan, yang menurut Oscar itu adalah tempat makan biasa, jika Alena ingin memilih tempat yang lebih mahal dari itu, Alena sangat mampu.
Oscar semakin menyukai Alena, dia tidak pernah memperlihatkan siapa dirinya yang sebenarnya.
"aku tidak tau kamu akan menyukai makan disini atau tidak, tapi menurutku makanan disini cukup enak, mau coba?" dengan sopan ia menanyakan Oscar terlebih dahulu sebelum mereka turun dari mobil nya.
Oscar pun mengangguk menyetujui nya. ia tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelum nya. Walaupun ia tegas dan keras dengan apa yang dimau. namun jika ia dengan wanita yang di sayangi, ia tidak memiliki hak suara apapun. Terlebih lagi ketika ia berpacaran dengan Cyntia. Hak suara nya sangat terkekang.
Namun berbeda dengan Alena, hal sekecil ini saja Alena bisa menghargai hak suara nya. dan hal kecil ini juga yang membuat ia kembali jatuh cinta lagi pada orang yang sama.
Mereka turun dari mobil menuju rumah makan tersebut. pelayan memberikan buku menu untuk mereka lihat.
" saya seperti biasa aja " ucap Alena pada pramusaji tersebut. ia sudah terbiasa makan disitu sehingga pelayan tersebut mengetahui menu yang selalu dipesan Alena.
Oscar nampak bingung melihat menu itu, ia terus membolak balik lembaran menu tersebut, dan Alena menyadari hal tersebut.
Alena menjelaskan setiap menu nya pada Oscar. Oscar menatap Alena dan tidak memperhatikan apa yang di ucapkan Alena.
" pilihkan untuk ku" ucap Oscar
Alena melihat Oscar.
"ok" balasnya singkat.
Alena pun memesankan menu untuk Oscar. Oscar melihat jalanan dari balik jendela.
"apa yang kamu lakukan disini? kenapa kamu bisa ada di acara amal tadi? "
Oscar melihat Alena. ia tidak tau harus mulai menceritakan nya dari mana, karena semua itu berawal dari karir nya yang hancur. Ia tidak ingin Alena mengetahui hal tersebut, karena ia sudah berbohong kalau pekerjaan nya baik-baik saja pada Alena.
" di utus dari rumah sakit " ucap Oscar singkat.
" rumah sakit? " Alena nampak bingung, karena setau dia, selama ini belum ada pihak rumah sakit mana pun bergabung di acara amal ini, acara ini biasa nya di ikuti oleh individu saja bukan dari instalasi besar.
Oscar mulai bingung menjelaskan nya, ia takut Alena mengetahui kebohongan nya.
" profesor ku yang menyuruhku datang untuk mewakili nya " ucap nya.
" oohh "
Oscar merasa lega Alena mempercayai ucapan nya. sesungguh nya ucapan yang barusan adalah kebenaran.
Setelah karir nya hancur, ia bertemu dengan profesor nya pada saat dia kuliah dulu. Oscar menceritakan apa yang terjadi pada nya dan akhirnya beliau berbaik hati untuk menolong Oscar.
Oscar memulai karirnya kembali dari awal, ia di minta oleh profesornya tersebut untuk menjadi asisten dosen. Bahkan profesornya membantu Oscar untuk mendapatkan beasiswa S2.
" kamu baik-baik aja kan? " suara pelan l Alena, ragu untuk bertanya, ia melihat Oscar sedikit mengurus dan tidak terawat walaupun aura ketampanan nya tidak berkurang tapi terlihat jelas perbedaan Oscar yang dulu dengan yang sekarang. Bahkan sikapnya yang dulu terkesan angkuh dan dingin, sekarang mulai sedikit berubah.
Oscar melihat Alena dan tersenyum sinis seperti biasa.
" kenapa? apa aku terlihat tidak baik-baik saja" ucap Oscar sedikit sinis untuk menutupi perubahan diri nya.
Alena tersenyum tipis
" ternyata aku terlalu cepat menyimpulkan kalau kamu sudah berubah " Alena menyesal dengan penilaian nya.
Oscar menatap Alena
" kenapa? "
Tangan Oscar mendekat ke wajah Alena. Seketika Alena menundukkan kepala dan memejamkan kan matanya untuk menghindar. Entah apa yang akan di lakukan Oscar. Alena mengangkat sedikit kepala nya lalu mengintip Oscar yang ada di depan nya.
Oscar menarik kembali tangan nya dan hanya melihat Alena.
"kamu mau apa tadi? " tanya Alena
Oscar mengambil tissu lalu menyerahkan nya pada Alena. Dan akhirnya Alena paham apa yang di maksud Oscar. Ia pun meraba bagian yang ditunjuk oleh Oscar, namun ia tidak menemukan nya. Dengan tangan kosong nya, jari Oscar menyentuh bibir lembut Alena untuk membersihkan nya.
Seketika hati Lena berdebar, wajah nya memerah semu. ia pun menjadi salah tingkah. "kamu kenapa Lena??" umpatnya dalam hati.
Begitu juga Oscar, sesungguhnya hati nya pun berdebar kencang, terlebih lagi baru saja jari nya menyentuh bibir lembut Alena. Namun ia mencoba tenang dan biasa saja.
"thanks" ucap pelan Alena.
"hhmm" balas Oscar
Usai makan mereka keluar dari restauran tersebut.
" kenapa jadi kamu yang bayar Bill nya, padahal aku yang ngajak, lain kali aku yang bayar ya" ucap Alena
"lain kali?" tanya Oscar
Alena pun tampak bingung menjawab pertanyaan Oscar. Karena ia tidak tahu kapan akan bertemu dengan Oscar lagi.
" sampai kapan disini? "
" besok malam "
" aku anter sampai penginapan mu, boleh? "
Oscar menggelengkan kepalanya
" cukup disini saja, aku bisa pulang sendiri, terima kasih"
Ada rasa kecewa mendengar jawaban Oscar. Oscar pun melihat itu.
" suhunya mulai dingin, cepat lah masuk mobilmu" perintah Oscar
Entah kenapa tiba-tiba ada rasa enggan untuk berpisah dengan oscar. Alena merasakan hal yang aneh di hatinya.
" hhmm, besok mau temani aku? " Alena menunjukkan tiket pameran lukisan.
Oscar ragu untuk menolak nya, sesungguhnya hati nya ingin sekali pergi bersama nya. Namun jika waktu nya bersama Alena diperpanjang, ia takut tidak bisa menahan nya lagi, karena hari ini saja ia berusaha keras untuk menutupi perasaan nya tersebut.
Tanpa sadar Oscar pun mengangguk nya
"Oscar bodoh!" ia mengumpat diri nya sendiri dalam hati.
Garis senyum Alena mulai terlihat lebar.
" jadi gimana aku jemput kamu nya? "
" aku menginap di meininger hotel"
" aku jemput jam 9"
Oscar mengangguk, dan Alena pun akhirnya masuk kedalam mobilnya. Ia pun meninggalkan oscar di parkiran restauran tersebut.
Oscar berjalan menyusuri jalan ia melihat beberapa aktifitas orang disekitarnya. Hari ini hati nya sangat bahagia. Ia ingin hari ini cepat berlalu dan bertemu Alena kembali
"semoga besok aku bisa melewati hari seperti hari ini"
Terimakasih....