NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sandra memejamkan kedua bola matanya. Setelah Ijab Qabul yang diwakilkan oleh wali hakim sebagai wali Sandra disaksikan oleh Om Seno dan Opa Narendra sebagai Saksi, juga tak kalah penting bagi Sandra, menikah dihadapan Sang Papa, Armando meski dalam keadaan koma di ICU.

Sandra mencium tangan pria asing yang kini bergelar Suami. Revano merasakan gelayar aneh dalam hatinya saat bibir lembut Sandra menyentuh punggung tangannya.

Sebuah rasa yang tak terdefinisi namun sukses menciptakan gemuruh dalam dada Revano.

"Pernikahan ini hanya sebagai kesepakatan bisnis. Tidak lebih!"

"Jangan izinkan hatimu baper. Karena hanya akan meninggalkan sakit dan Aku tidak mau terluka."

"Sandra, Revano, sekarang Kalian Suami Istri. Selayaknya Kalian bersama-sama saling berpegang erat. Jangan melepaskan dan pergi jika ada badai di tengah rumah tangga Kalian. Jadilah semakin kuat dan saling mendukung satu sama lain." Opa Narendra tak kuasa menahan haru menyaksikan Cucu satu-satunya kini telah menikah.

Opa Narendra berbincang sebentar dengan Om Seno kemudian pamit pulang karena memang ada keperluan lain yang harus Ia lakukan.

"Revano, Om titip Sandra. Jaga Sandra. Karena Om tidak akan diam saja jika Kamu menyakitinya." Om Seno menepuk lengan Revano sebelum akhirnya pamit pulang.

Kini, Kedua Suami Istri baru, terlihat saling diam. Sandra terus menggenggam tangan Armando yang masih lelap dalam mimpi indah hingga enggan membuka mata.

"Pulanglah. Aku ingin menginap disini." Pelan. Nyaris tak ada tenaga dalam kata yang terucap.

"Aku akan menemanimu disini. Kamu belum makan. Makanlah dulu."

Meski hanya sebuah pernikahan sederhana, Opa Narendra menyiapkannya dengan serius. Ada katering untuk semua pegawai di Rumah Sakit sebagai syukuran atas pernikahan Revano dan Sandra.

"Aku belum lapar."

"Aku keluar sebentar."

Sandra tak menjawab, memilih abai saja. Toh Mereka hanya menikah sesuai perjanjian saja.

"Papa, Papa lihat kan? Tadi Sandra menikah Pa. Laki-laki yang baru saja keluar, Dia Suami Sandra. Namanya Revano Narendra." Seakan berbicara pada Papanya yang masih belum siuman.

Revano meninggalkan ruang ICU tempat Mertuanya di rawat. Tadi saat pamit, Revano tak bebar-benar pergi.

"Kenapa hatiku sakit sekali melihat kesedihannya. Ah! Jangan terlalu terbawa perasaan Vano. Ingat Kamu hanya akan menikah sampai memiliki keturunan saja. Selebihnya lakukan sesuai perjanjian."

Revano mengeluarkan cerutu. Membakarnya dan menghisap perlahan. Rasanya kepala Revano terasa berat. Banyak beban yang kini Ia tanggung.

Sementara di rumah Papa Armando, Bunda Aisyah dan Andri diminta untuk pergi keluar rumah. Tak boleh lagi tinggal disana.

"LANCANG KALIAN!"

"Kami hanya menjalankan perintah Nona Angel. Selebihnya silahkan Tuan dan Nyonya bicarakan saja dengan Nona Angel."

Bodyguard menutup gerbang. Meninggalkan Nyonya dan Anak Tiri Armando dengan koper berisi pakaian Mereka.

"Bunda! Kita gak boleh terima begini saja diperlakukan seperti ini oleh Angel! Bagaimanapun Bunda Istri SAH Papa. Bunda jangan mau didepak seperti sampah begini!" Andri masih tidak terima diperlakukan begini, diusir dari rumah yang selama ini memberikan kenyamanan dan kemewahan sejak menjadi anak Tiri Papa Armando.

"Ini semua gara-gara Kamu Andri. Angel sudah tahu semuanya! Dan karena hobi judi Kamu itu! KITA BELANGSAK! Puas Kamu sudah membuat hidup Kita kayak gembel, heh!" Bunda Aisyah mencoba menghubungi Om Seno, "Sialan! Bahkan Kacung seperti Seno sudah berani mereject panggilanku!"

"Bunda Kita mau kemana?" Melihat Bunda Aisyah menyetop taxi, Andri mengikutinya dengan ogah-ogahan.

"Sementara waktu Kita akan tinggal di apartemen. Kamu jangan banyak protes. Ini semua terjadi karena ketololan Kamu Andri!"

"Bunda punya Apartemen?" Andri mengernyitkan dahi. Tak pernah tahu kalau Ibunya masih memiliki aset yang ia sendiri tidak tahu.

"Jangan macam-macam! Tinggal ini tempat Kita sekarang! Awas sampai Kamu berani melakukan hal gila dan bodoh lagi! Bunda tidak segan-segan membuang Kamu!"

Andri mengekori Bunda Aisyah, berjalan memasuki Apartemen yang tidak begitu luas tapi dalamnya masih terbilang mewah.

"Sejak kapan Bunda punya Apartemen ini? Apa Papa tahu?"

"Stop Andri! Lebih baik Kamu berpikir! Bagaimana caranya agar bisa kembali ke perusahaan. Dan ambil kembali saham Kita."

*

"Tidak! Menikah! Tidak mungkin!" Yasmin melempar semua barang di kamarnya.

"Bisa-bisanya perempuan itu meyakinkan Vano untuk menikah! Tidak! Aku akan cari cara, bagaimanapun, Revano adalah milikku."

Yasmin dengan seringai liciknya, sambil menahan amarah saat mengetahui bahwa Revano dan Angel menikah hari ini.

*

Revano kembali menuju ruang ICU. Sandra sudah berada diluar ruangan. Posisi duduk sambil tertidur membuat Revano segera memindahkan Sandra.

Pergerakan Revano membangunkan Sandra, "Kamu mau ngapain? Loh, turunkan! Apa-apaan Kamu!" Sandra meronta ingin turun dari gendongan Revano.

Tak menggubris, Revano santai saja melangkah, tetap menggendong Sandra.

Pegawai Rumah Sakit tahu Mereka baru saja menikah, melihat adegan seperti ini hanya senyum-senyum saja.

"Tuan Revano romantis ya. Beruntung sekali Istrinya."

Revano mengulum senyum, "Kamu dengarkan apa yang Ners tadi katakan, beruntung bisa menikah denganku." Revano berbisik sebelum pintu lift terbuka.

"Turunkan Aku!"

Revano akhirnya menurunkan Sandra. Sandra dengan kikuk membenahi pakaiannya. Padahal tidak ada yang berantakan hanya canggung saja.

"Kita makan dulu, Kamu butuh istirahat sejenak."

Revano membuka pintu mobilnya. "Tapi Papa sendirian. Aku mau menjaganya."

"Aku sudah suruh anak buahku, ada bodyguard juga dan Ners untuk menjaga Papa. Kamu tidak perlu khawatir. Dan Dokterpun sudah Aku beri pesan agar segera menghubungi Kita jika ada sesuatu yang urgent mengenai Papa."

Sandra akhirnya menurut. Revano tak akan main-main dengan perkataannya. Bahkan Sandra yakin itu lebih dari cukup untuk menjaga Sang Papa.

"Kamu juga tak perlu cemas, Ibu dan Adik Tirimu juga tak akan bisa mendekati Papa, Karena Aku sudah perintahkan kepada semua yang menjaga Papa agar sedikit saja Mereka mendekati Area Rumah Sakit, maka usir saja."

Revano mulai menjalankan mobilnya. Fokus pada jalan meski sesekali melirik kesamping memperhatikan Sandra yang memilih diam tanpa berkata sepatah katapun.

"Soal perusahaan juga Om Seno sudah mengatakan akan menghandle sementara. Ku pikir Om Seno sangat pengertian sekali, apalagi Kita akan bulan madu."

Kini, perhatian Sandra teralihkan. "Bulan Madu?" Sandra menyorot tajam pada Revano.

Melihat wajah galak Istrinya, Revano tertawa, "Ya Bulan Madu Honey, masa begitu saja gak paham."

"Papaku masih koma, mana tenang Aku meninggalkannya." Alasan yang memang Sandra jadikan tameng.

"Enak aja minta jatah! Nikah bohongan Bro!"

"Gak harus keluar negeri! Dimana aja jadi kok! Bukan soal tempatnya, tapi aktivitasnya Sayang,"

Hoek!

Sandra eneg dibuatnya. Perkataan Revano lengkap dengan ekspresi genitnya sukses membuat Sandra teringat kejadian malam itu.

"Jangan dibayangkan sekarang, tapi kalau memang sudah pengen ngomong aja! Aku siap kasih jatah! Apa mau lepas kangen dulu sama Gatot?"

"Siapa Lagi Gatot?"

"Makanya yuk ketemuan lagi sama Gatot! Masa lupa sih!"

Jahil luar biasa, Revano mengambil jemari Sandra dan membawanya menyentuh Gatot.

"Dasar Cabul!" Sandra buru-buru menarik tangannya dari genggaman Revano.

Revano tertawa. Gelak tawanya tak sadar mencuri perhatian Sandra.

"Kalo ketawa dan senyum begitu kok dia ganteng juga ya? Anjir Sandra! Lo mikir apa coba!"

"Dah inget kan siapa Gatot!"

"Gak! Dasar Cabul!"

1
Rahma Inayah
aamiin semoga opa bs betrtm nnt sm cicit nya dan bs bermain .pnjg umur sehat sllu opa
Rahma Inayah
semoga vano bs membantu masalah yg dihadapi sandra
Rahma Inayah
pelakor mmg hrs nya di buang dan hempaskan tno belas kasian
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
Cicih Sophiana
ayo pak Armando semangat biar cepat sembuh... ada anak cucu dan menantu yg menunggu bapak sembuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!