IRREGULAR: Anomali Yang Terkirim Ke Isekai

Di dalam Guild Petualang cabang Pangkalan Shiratsuyu muncul lingkaran sihir yang menandakan adanya kelompok yang menggunakan gulungan sihir teleportasi. Beberapa saat kemudian muncul enam orang dari lingkaran sihir tersebut, mereka adalah anggota party Darkmoon dan Lightsword—dua party terkuat yang ada di Kerajaan Alvenstad.

"Apa yang terjadi dengan kalian!?" Tanya salah satu staf Guild Petualang.

Dengan keadaan penuh luka akibat pertarungan dengan Silica Ant, wajar saja orang-orang di guild bertanya dengan panik kepada para petualang yang baru saja kembali.

Dengan nafas terengah-engah, Luna membuka mulutnya kemudian menjelaskan semua kejadian yang mereka alami. Mulai dari penemuan sarang dan pengepungan dari Silica Ant, lalu munculnya makhluk misterius berwujud hitam pekat yang dapat membuat dua party petualang terkuat tidak bisa bergerak karena ketakutan hanya dari hawa keberadaannya.

"Silica Ant katamu? Dan juga makhluk hitam pekat dengan kekuatan yang tidak masuk akal!?" Staf Guild Petualang yang bernama Mia terbelalak mendengar cerita dari Luna, keringat bercucuran dari dahinya. Sembari mengingat perkataan Guild Master, ia dengan panik mengambil gulungan sihir telepati seharga dua koin emas untuk menghubungi masing-masing kelompok penyelidikan.

"Kalian semua yang mendengar ini dimohon untuk segera kembali ke pangkalan!" Perintah Mia.

"Jadi Luna, di mana tepatnya makhluk itu muncul?" Tanya Mia.

"Makhluk itu berjarak enam hari perjalanan dari sini, meskipun Darkuin dan Theo berusaha menahan makhluk itu, aku tidak yakin mereka bisa kembali dengan selamat." Dengan sedih Luna menjawab.

Enam hari... sangat dekat, kita hanya bisa berharap makhluk itu tidak datang kemari. Dengan penuh harap Mia berdoa dalam hatinya.

Para staf dari Guild Petualang membawa Luna dan yang lainnya ke ruang perawatan untuk diobati. Luka yang mereka terima terlihat cukup parah, namun jika menilai dari monster yang mereka hadapi yaitu Silica Ant—maka bisa dibilang mereka cukup beruntung.

Silica Ant adalah monster yang sangat mengerikan dan hanya bisa ditemui di Vallis Mortis. Bahkan bagi kelompok petualang Rank A sekalipun akan kesulitan untuk mengatasi mereka. Diperlukan senjata yang terbuat dari Adamantite untuk menembus kulit keras mereka. Selain pertahanan yang kuat, Silica Ant juga memiliki racun mematikan yang ada di sengatnya. Tiga pasang kaki yang memudahkan mereka bergerak di segala medan, dua antena yang dapat mendeteksi mana sehingga memudahkan mereka untuk mencari mangsa, serta rahang yang mampu meremukkan tubuh orang dewasa dengan begitu mudahnya. Dikatakan bahwa hanya petualang Rank S yang memiliki senjata ataupun sihir yang sangat kuat yang mampu mengalahkan monster tersebut.

Setelah tiga hari berlalu sejak Mia memerintahkan setiap kelompok untuk kembali, lima kelompok penyelidik telah kembali di Guild Petualang. Yang semula terdiri dari 10 kelompok kini hanya tersisa enam kelompok termasuk kelompok Luna dan yang lainnya. Kabarnya ada dua kelompok petualang yang dimusnahkan oleh ratusan Silica Ant, satu kelompok kesatria dimusnahkan oleh Wyvern saat malam hari, dan satu kelompok petualang yang dimusnahkan oleh monster serigala berkepala dua bernama Hound Wolf.

Di dalam ruangan Guild Master, setiap pemimpin dari kelompok beserta Guild Master berkumpul bersama dengan Luna dan yang lainnya dalam satu meja. Wajah mereka semua tampak terkejut dengan cerita dari Luna, hanya Guild Master dan Knight Captain yang tetap tenang mendengarkan cerita mereka dengan seksama.

"Apakah makhluk tersebut adalah salah satu petinggi dari Demon atau Angel?" Tanya salah satu petualang.

"Tidak... kemungkinan itu sangat kecil. Berdasarkan dari cerita Luna maka aku bisa menyimpulkan bahwa makhluk itu bukan salah satu dari mereka. Petinggi dari Demon ataupun Angel memang sangat kuat tetapi mereka tidak memancarkan aura yang dapat membuat udara di sekitarnya terdistorsi, setidaknya itulah yang aku ketahui berdasarkan laporan yang aku terima dari kelompok pahlawan yang pernah melawan salah satu petinggi mereka. Ada kemungkinan bahwa itu adalah makhluk yang disebut sebagai Elder yang dikatakan oleh High Priest." Balas Guild Master.

"Elder? Bukankah itu hanya makhluk yang sering muncul dalam cerita dongeng anak-anak?" tanya Luna dengan ekspresi kebingungan.

"Menurut perkataan dari High Priest, makhluk itu benar-benar ada. Kalian pasti setidaknya pernah mendengar rumor bahwa High Priest datang ke kerajaan ini untuk menyampaikan nubuat dari Dewa belum lama ini."

"Memang benar, Theo sebelumnya pernah menyinggung tentang hal ini ... apakah mungkin—" Setelah mengingat apa yang pernah dikatakan oleh Theo, wajah Luna menjadi sangat pucat dan keringat dingin bercucuran dari dahinya. Dia tidak mampu menyelesaikan apa yang ingin ia katakan setelah menyadari maksud perkataan dari Guild Master.

"Sepertinya kau telah menyadari apa yang ingin aku sampaikan kepada kalian, Luna."

"Anda ingin mengatakan bahwa Elder bukan hanya makhluk dalam dongeng dan makhluk hitam pekat yang kami temui sebelumnya menjadi bukti bahwa Elder itu benar-benar nyata. Apakah aku salah, Guild Master?

"Seperti biasa, kau cepat memahami sesuatu hanya dari sedikit informasi. Info ini hanya diketahui oleh beberapa orang saja karena dapat membuat kepanikan jika tersebar. Namun tentu saja akan ada beberapa rumor yang tersebar di antara para petualang. Dan juga, quest kali ini juga merupakan penyelidikan mengenai Elder ini."

Semua petualang tampak terkejut mendengar fakta dibalik quest yang mereka terima. Mereka tidak menyangka bahwa quest yang terlihat sepele bisa benar-benar menjadi quest yang paling mengerikan.

Semua orang tahu seberapa mengerikan makhluk yang disebut sebagi Elder meskipun sebelumnya hanya cerita dongeng saja. Tetapi kini mereka telah mengetahui kenyataannya. Cerita mengenai makhluk hitam pekat yang mereka dengar dari Luna menjadi bukti nyata mengenai kengerian dari makhluk yang disebut sebagai Elder yang selama ini mereka kira hanya makhluk yang ada dalam dongeng anak-anak.

"Sial aku merasa tertipu dengan bayaran yang tinggi, aku tidak menyangka quest yang terlihat sepele akan berakhir menjadi seperti ini." Seorang petualang merasa tertipu dengan quest yang diberikan oleh kerajaan tetapi dengan ekspresi dingin dan perkataan yang menusuk, Luna membalas perkataan petualang tersebut.

"Itu salahmu sendiri karena menganggap enteng sebuah quest, kita para petualang sudah seharusnya curiga hanya dengan melihat bayaran dan fasilitas yang disediakan kerajaan hanya untuk quest seperti ini."

Petualang tersebut hanya bisa terdiam mendengar perkataan Luna karena tidak ada kesalahan dari perkataan yang keluar dari mulutnya. Dia sadar betul betapa gampangnya kematian menghampiri para petualang, apalagi di sini—tempat paling berbahaya di dunia ini.

"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang Guild Master?" Tanya salah satu Knight Captain.

"Tentu saja kita akan bersiap menghadapi apapun yang akan terjadi, aku akan menghubungi Guild Master cabang Kerajaan Dravengar." Balas Guild Master.

"Jangan-jangan Anda akan meminta bantuan Tuan Pahlawan!?" Tanya Luna terkejut.

"Tidak, saat ini Tuan Pahlawan sedang berada di wilayah Demon jadi aku akan meminta bantuan dari Albert."

"Albert katamu!?" Semua orang terkejut mendengar nama itu keluar dari mulut Guild Master.

Albert, salah satu petualang Rank S, puncak kekuatan dari Hjyuman. Di seluruh benua, orang yang mencapai Rank S dapat dihitung dengan jari. Pahlawan bersama empat orang yang yang menemaninya yang disebut Saint juga merupakan petualang Rank S. Dan orang yang bernama Albert ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang hampir setara dengan kelima orang tersebut. Gumam Luna dalam hatinya.

Satu minggu kemudian sejak Luna dan yang lainnya datang membawa kabar mengerikan, kini banyak petualang dan kesatria berkumpul di depan gerbang pangkalan. Albert yang merupakan seorang petualang Rank S juga sudah datang ke pangkalan setelah mendapat kabar dari Guild Master.

Sejauh jarak mata memandang, muncul sebuah siluet kecil. Semua orang mempersiapkan sihir dan senjata mereka kecuali satu orang yaitu Albert, dia hanya terdiam memandang jauh ke depan. Semua orang di belakangnya tampak kagum dengan ketenangannya.

Jadi ini kekuatan dari puncak para petualang, tidak ada sedikitpun rasa gelisah dari dirinya, hanya ada ketenangan. Gumam Luna.

Tak lama siluet itu semakin dekat dan mulai tampak jelas, ternyata itu adalah Darkuin yang sedang memapah Theo yang penuh luka. Luna dan anggota party Darkmoon dan Lightsword berlari ke arah pemimpin mereka. Dengan wajah penuh air mata, mereka memeluk pemimpin mereka masing-masing.