Istri Kecil Milik Tuan Zean

"separah apa keluarga ini memperlakukan gadis se polos Alia." batin sarah iba melihat Alia yang seperti ini tapi tetap tersebut karena satu hal yang sepele.

" nama kaka siapa? " tanya Alia dia memperhatikan wajah sarah dengan teliti seperti anak kecil saja memperhatikan mainan.

" nama ku sarah kamu bisa memanggil ku mbk sarah " jawab sarah.

" ada apa? " tanya sarah melihat Alia menatap nya dengan lekat.

" kakak sarah sangat cantik" ucap Alia dengan kagum, sarah tersenyum mendengar pujian dari Alia yang cantik.

" terimakasih kamu juga cantik " puji sarah.

" tapi mamah bilang wajah Alia tidak enak di pandang " celetuk Alia dengan polos ia menceritakan nya pada sarah.

" menurut ku Alia adalah yang tercantik yang pernah aku temui " ucap sarah, dia menyentuh hidung Alia dengan ujung jari dan tersenyum pada gadi itu.

" bibi bawakan Es batu untuk nak Alia " ucap bibi arum yang tiba-tiba sudah ada di depan pintu.

" Alia suka itu dingin " ucap Alia dengan polos.

" kalau begitu aku pergi ya bi" pamit sarah.

" iya terimakasih sudah membantu nak Alia kalau begitu pergilah untuk istirahat " ucap bibi arum.

" iya bi" jawab, dia pun pergi namun sarah tidak kembali ke kamarnya dia malah pergi ke taman untuk memberikan informasi yang dia dapatkan.

_

Sarah melihat sekelilingnya merasa sudah aman barulah dia menghubungi tuan muda Zean.

"{ hallo tuan }" ucap sarah.

" {ada apa }? " tanya Zean di sebrang sana.

" {apa kamu sudah mendapatkan sesuatu dari rumah itu tentang gadis kecil? }" tanya gibran.

" {sudah tuan namun yang mengejutkan adalah wanita itu adalah anak kandung fahmi}" jelas sarah.

" { mungkin dia adalah anak tersembunyi nya. saya melihat bagaimana keluarga ini memperlakukan Alia dengan sangat buruk }" lanjut sarah.

"{ saya akan kirimkan informasi yang saya dapatkan }" ucap sarah.

" { oke } " Zean pun mematikan, menunggu sarah untuk mengirim informasi yang dia sebutkan tadi.

Tak lama sarah mengirimkan beberapa foto ke WA tidak menunggu lama Zean langsung membukanya betapa terkejut nya Zean melihat foto yang di kirimkan sarah padanya.

Zean mengerutkan keningnya, jantung nya berdebar dengan kecang tangannya mengepal hingga menampakkan garis-garis kecil, tak biasanya dia merasa semarah ini apa lagi wanita itu baru di temui nya tiga kali.

_

Keesokan pagi nya Alia tengah sarapan di dapur dia hanya makan nasi dan sayur tidak ada lauk pauk karena Leona tidak mengizinkan siapapun untuk memberi Alia lauk.

Sarah memperhatikan Alia dari kejauhan dia pun tengah sarapan bersama pelayan lain, sarah mendekati Alia yang duduk di lantai.

" ini " tiba-tiba saja sarah memberikan telur goreng pada Alia.

" jangan berikan Alia lauk kakak, nanti kak sarah tidak makan enak " ucap Alia dia mengembalikan telur goreng itu ke piring sarah.

" tidak apa-apa Alia " ucap sarah, Alia menggelengkan kepalanya.

" tidak jangan lakukan ini jika mamah tau kakak bisa di marahin" bisik Alia dia takut sarah terkena masalah karena dirinya.

" kalau begitu seperti ini saja tidak apa kan" saran membelah dua telur goreng tersebut dan memberikan nya pada Alia.

" Alia tidak bisa menolak jika kakak memaksa Alia " ucap Alia dia tersenyum dengan lembut pada sarah, ini pertama kali seseorang memberikan nya lauk selain bibi arum.

" ayo kita makan bersama " ajak sarah, mereka pun sarapan bersama tanpa memperdulikan pandangan orang lain yang menatap mereka berdua dengan sinis.

_

" pah ada mobil Lamborghini di depan rumah kita " pekik Rebecca dia melihat mobil mewah yang hanya kalangan tertentu saja yang memiliki nya.

" siapa? " tanya fahmi, dia segera keluar dan melihat siap yang bertamu di pagi hari.

" aku tidak tau. mungkin teman papah kali" ucap Rebecca dia pun tidak tahu siapa yang bertamu ke rumah nya.

terlihat seorang pria tampan dengan kecamatan hitam nya keluar dari mobil mewahnya dengan penuh karisma dan elegant bagaikan seorang pangeran.pria itu melangkah dengan gagahnya menghampiri fahmi dan Rebecca.

" gila ganteng banget "batin Rebecca dia terpesona dengan ketampanan Zean yang bagaikan pangeran itu, Rebecca bahkan tidak mengedipkan matanya.

" tu... tuan Zean " ucap fahmi begitu bahagia nya dia melihat Zean datang kerumah nya.

" apa kau diretur fahmi? " tanya Zean dia masih memakai kacamata nya dengan kedua tangannya di masukan ke saku celana nya yang membuat dia menjadi pria cool.

" iya tuan saya fahmi " ucapnya fahmi mengulurkan tangannya mengajak Zean berjabat tangan, namun Zean tidak membalas nya dan mengabaikan fahmi, yang membuat faham malu dengan sikap nya sendiri.

" saya sangat senang anda mau berkunjung kerumah sederhana ini " ucap fahmi dia tersenyum dengan antusias, Lagi-lagi Zean mengabaikan nya.

" mari masuk " ajak fahmi dengan sopan, Zean berjalan di depan Fahmi.

Zean hendaklah duduk namun dia menatap lama sofa tersebut, baru lah Dylan mengerti apa yang taunya inginkan. Zean tidak bisa duduk sembarangan di sofa milik orang lain apa lagi dia memiliki OCD.

Dylan yang peka dia membersihkan sofa tersebut mengelap nya dengan tisu basah beberapa kali hingga itu bersih sempurna barulah Zean duduk.

"apa anda menerima permintaan kerja sama dari saya tuan" tanya fahmi dia langsung keinti nya tanpa basa-basi.

" apa dia mengirim dokumen nya? " tanya Zean pada asisten nya Dylan yang berdiri di samping nya.

" iya tuan. Karena anda sangat sibuk akhir-akhir ini jadi dokumen itu belum di baca " jawab Dylan menjelaskan.

" aku ke sini tidak ingin membicarakan tentang bisnis " ucap Zean, pria bak pangeran itu melepaskan kecamatan nya, terlihat betapa rupawan nya pria yang tengah duduk dengan anggun.

" hahah.... " tawa fahmi dengan canggung.

" apa ada hal lain tuan selain bisnis? " tanya fahmi, namun Zean merasa pertanyaan fahmi sangat tidak sopan.

" aku akan langsung ke intinya. aku menginginkan putri mu " ucap Zean, Rebecca yang duduk di samping papah nya tercengang sekaligus bahagia mendengar Zean menginginkan dirinya.

" maksud anda putri saya, tapi... dia masih duduk di bangku SMA tuan " ucap fahmi.

" papah aku tidak keberatan jika tuan ini menginginkan aku " celetuk Rebecca yang masuk tanpa sopan santun dalam percakapan orang dewasa, membuat Zean menatap nya dengan rendah.

" apa anda tidak apa-apa jika anak saya masih kecil dan masih butuh bimbingan " ucap fahmi.

" dih pede sekali gadis kecil ini.mana jelek lagi seperti cabe bajang "batin Dylan dia memandang rendah Rebecca dari atas hingga kaki.

" sungguh sangat tidak sopan dia bicara seperti itu di hadapan tuan muda" batin dylan.

" maaf jika saya kurang sopan menanyakan ini. apa anda pernah bertemu dengan putri saya " tanya fahmi dengan sopan dan senyum ramah yang canggung.

_

_

_

_NEXT

_KASIH MIMIN HADIAH🎁