ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
orang tua kandung Lea
Arzan sampai di depan sebuah kamar yang berada di ruang keluarga di mana yang lain nya duduk di sana dan melihat Arzan yang mengetuk pintu kamar tersebut.
Tok tok tok, "bubu papi, ini Arzan" ucap Arzan.
"masuk lah Arzan" sahut dari dalam kamar.
Arzan pun masuk setelah mendengar sahutan dari dalam dan menutup pintu nya kembali.
"papi bubu, kenapa tidak keluar? Anak kandung kalian sudah ada di luar sekarang dan dia menjadi sahabat kedua adek kembar saya" ujar Arzan lembut.
"terima kasih nak Arzan karna telah menemukan putri kandung kami, tapi kami takut dia tidak menerima kami" jawab papi.
"pi bu, Arzan yakin dia bisa menerima kalian sebagai orang tua kandung nya, ayo bu pi nanti Arzan bantu untuk meyakinkan nya tadi Arzan lihat dia juga masih memakai kalung nya" bujuk Arzan.
"baiklah nak, ayo kita temui dia sekarang"
Mereka bertiga pun akhir nya keluar dari kamar tersebut, dan duduk di kursi yang tersisa tepat di hadapan ke empat gadis. Ke empat gadis itu menatap dua orang paruh baya duduk di hadapan mereka dengan bingung.
Papi menatap istri nya dan Arzan secara bergantian kemudian menghela nafas pelan sedangkan yang lain nya hanya bisa menunggu.
"apa kamu yang bernama nak Lea?" tanya papi seraya menunjuk ke arah Lea hanya untuk sekedar basa basi dan menghilangkan rasa gugup nya.
"i...iya saya Lea" jawab Lea gugup.
"apa nak Lea memakai kalung yang ada permata biru tua di tengah nya?" tanya papi lagi.
"bagaimana anda bisa tau?" tanya Lea heran.
"dari siapa kalung itu?" tanya papi tanpa menjawab pertanyaan Lea.
"saya tidak tau pasti, tapi kata ibu panti saya mengenakan kalung ini sejak bayi dan saya bisa menemukan orang tua kandung saya dengan kalung ini. Tunggu, jangan jangan kalian....." ucap Lea yang tak kuasa melanjutkan kata kata nya karna saking terkejut nya jika dua orang yang ada di hadapan nya saat ini adalah orang tua kandung nya.
"benar Lea, mereka adalah orang tua kandungmu yang telah lama mencarimu" ucap Arzan yang mengerti apa yang akan di ucapkan Lea.
"maafkan kami Lea, kami sudah berusaha mencarimu tapi tetap tidak bisa menemukanmu hingga nak Arzan yang waktu itu sudah menjadi anak angkat kamu ikut membantu mencari mu dan akhir nya ketemu" jelas bubu yang kemudian menangis di pelukan suami nya.
Tanpa di sadari bahwa Lea berdiri dan menghampiri kedua nya, kemudian dengan pelan ia memanggil mereka.
"bubu papi" panggil Lea.
Papi dan bubu yang di panggil pun langsung memeluk Lea dengan erat dan mereka menangis bersama saling melepas rindu.
Arzan yang tak ingin mengganggu keluarga tersebut pun memilih menghampiri dan duduk di antara kedua adek nya yang juga ikut menangis lalu memeluk kedua nya.
"bang" panggil adek kembar nya.
"ada apa sayang hm?" tanya Arzan seraya mengusap kepala adek kembar nya.
"rindu mommy daddy" jawab kedua nya.
"doakan saja ya agar mommy daddy tenang di sana"
"baik bang"
"kalian berdua tidak mau memeluk bubu dan papi? Kalian juga anak anak kami. Ayo sini, kalian semua juga ke sini kita berpelukan bersama sama" ujar papi.
Akhir nya mereka semua pun berpelukan bersama.
Setelah berpelukan, mereka pun bercengkrama bersama, cerita ini itu, dan masih banyak lagi.
"kalian lanjutkan saja bercerita, bubu mau masak dulu buat makan malam kalian"
"aku bantu ya bu" ucap Lea.
"jangan dulu besok besok saja kalo mau bantu bubu"
"baiklah bu"
Tak lama setelah bubu pergi ke dapur, Alma berjalan cepat menghampiri Sabrina seraya menggendong Afzan yang sedang menangis.
"eh kenapa anak bunda nangis hm?" tanya Sabrina seraya mengambil alih Afzan dari Alma.
"maaf nona muda, tadi tuan kecil tidak menangis waktu baru bangun jadi saya ajak mandi tapi waktu saya baru selesai buat susu nya tiba tiba dia menangis seperti ini" jelas Alma.
"tidak apa apa mbak, mungkin Afzan baru sadar kalo lagi gak sama saya jadi nya baru nangis" ucap Sabrina seraya menenangkan Afzan.
"ini susu nya nona muda"
"terima kasih. Minum susu dulu ya sayang, makan malam nya masih lama"
"maaf mengganggu tuan muda" ucap salah satu maid yang tiba tiba datang dari depan.
"hm, katakan" ucap Arzan.
"di depan ada tiga perempuan dan kata nya mereka di minta untuk jadi pelayan pribadi oleh bik Zanum"
"suruh mereka masuk" ucap Arzan.
"baik tuan muda, permisi"
Maid tersebut pun pergi dan kembali lagi bersama tiga wanita serta bik Zanum juga di panggil.
"bik, apa benar bibik yang merekrut mereka?" tanya Albi.
"benar tuan muda, mereka yang saya rekrut dan saya juga telah memberi tau peraturan mansion serta resiko yang di terima bila ada yang melanggar atau berkhianat" jawab bik Zanum.
"apa yang kalian bisa?" tanya Arzan.
"kami bisa memasak, bersih bersih, dan bela diri" jawab salah satu wanita tersebut.
"bik, urus mereka"
"baik tuan muda. Sinta, kamu jadi pelayan pribadi nona muda Lea, Nifa, kamu jadi pelayan pribadi nona muda Sandrina dan Sani, kamu jadi pelayan pribadi nona muda Sabrina, sampai sini kalian mengerti"
"mengerti bik" jawab ketiga nya.
...****************...
Selesai makan malam, mereka semua berkumpul di ruang keluarga.
"besok hari sabtu, kalian berempat libur kuliah kan?" tanya Arzan memastikan.
"iya bang" jawab ke empat gadis itu.
"baiklah, seperti nya saat ini waktu yang sangat tepat untuk memberikan kalian sebuah perusahaan"
"perusahaan?" tanya ke empat nya bingung.
"iya, abang membangun tiga perusahaan untuk kalian. Perusahaan 'SS group' milik Arsha yang saat ini di pegang oleh Yuni, perusahaan 'ZS group' milik Zeera yang saat ini di pegang oleh Arum, dan perusahaan 'EA group' milik Lea yang saat ini di pegang oleh papi sendiri" ucap Arzan.
"sebenar nya perusahaan milik Lea adalah perusahaan cabang pertama milik abang. Awal nya abang ingin membuat perusahaan sendiri untuk Lea, tapi papi melarang nya dan meminta abang untuk memberikan Lea perusahaan cabang pertama abang saja" jelas Arzan.
"tidak papa bang, sekarang kan sudah menjadi perusahaan pusat milik Lea" ucap Lea.
"oke, besok kalian akan di umumkan sebagai ceo di perusahaan masing masing" ucap Arzan.
"apa tidak terlalu cepat bang?" tanya Sabrina.
"tidak, lagian mommy daddy dulu juga sangat berharap padamu untuk menjadi sukses Zeera, agar bisa membalaskan dendam atas pembantaian keluarga kita dulu" jawab Arzan.
"kenapa mommy daddy sangat berharap padaku? Kenapa bukan abang atau kak Arsha?" tanya Sabrina lagi.
"karna hanya kamu aja yang gak pernah dekat sama keluarga paman Jack" jawab Arzan.
"ternyata memang benar mereka yang membantai keluarga kita"
"bagaimana kamu bisa tau? Abang belum memberitahumu" ujar Arzan.
"aku juga menyelidiki nya bang dan aku langsung tersulut emosi waktu itu saat mengetahui kebenaran nya"
"ya sudah, kamu tenang aja, abang dan Arsha serta yang lain nya akan membantumu"
"oh ya Syakira, papamu memintaku untuk mengatakan bahwa kamu besok juga menjabat sebagai ceo di perusahaan milik papamu"
"kenapa bang?" Tanya Syakira.
"ya karna papa lo udah waktu nya pensiun Syakira, lo juga gak mau kan kalo perusahaan yang papa dan mama lo bangun dari nol di ambil alih oleh om tiri lo" ucap Sabrina.
"ya gak mau lah, enak aja dia mau enak nya doang" ucap Syakira sedikit kesal.
"ya sudah, kamu menginap di sini saja. Besok papamu sendiri yang akan menjemputmu ke sini"
"baik bang, terima kasih"
Malam semakin larut, mereka pun berpamitan untuk pergi ke kamar masing masing. Sabrina mengambil alih Afzan yang sudah tertidur di pangkuan bubu sejak tadi, kemudian ia juga pamit ke kamar nya.
Untuk barang barang mereka yang masih di rumah kontrakan sudah di pindah ke mansion mereka sejak sore tadi, begitu juga dengan mobil keluaran terbaru milik Sabrina yang masih belum di ketahui siapa yang memberi nya.
Tak hanya itu, mobil keluaran terbaru milik Sandrina dan Lea juga sudah berada di garasi namun tidak di ketahui oleh pemilik nya.
...----------------...
jangan lupa like, komen, subcribe dan vote ya.....
Terima kasih sudah membaca karya author ini dan semoga suka ya karna ini masih dalam tahap belajar.....