NovelToon NovelToon
BERTUKAR NASIB

BERTUKAR NASIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Mengubah Takdir / Si Mujur
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah ini bercerita tantang dua orang gadis yang memiliki kehidupan jauh berbeda sekali satu sama lainnya.

Valeria dan Gisela yang merupakan anggota academy musik di Soleram Internasional dan sama-sama menimba ilmu sebagai seorang murid disana untuk menjadi penyanyi terkenal.

Sayangnya nasib mujur bukan berpihak pada Gisela namun pada Valeria karena karya lagunya menjadi viral dan hits hingga mancanegara dan mengantarkannya sebagai penyanyi populer.

Penasaran mengikuti kelanjutan serial dua gadis yang berseteru itu !

Mari ikuti setiap serialnya, ya... 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 VALERIA YANG BOROS

"HOEK... !"

Sesampainya mobil sedan hitam yang membawa Valeria tiba di depan area Mall.

Valeria langsung muntah-muntah di samping mobil sedan hitam mewah setelah dia turun.

Sepanjang perjalanan menuju Mall, tempat perbelanjaan terbesar di kota ini, Valeria telah merasakan perutnya mual-mual, dan dia mabuk darat akibat terlalu lama berada di dalam mobil karena terjebak macet.

Sopir berdiri tak jauh darinya sedang mengamati Valeria, disodorkannya sehelai saputangan kepada gadis cantik itu.

"Hoek... !" terdengar suara Valeria yang muntah lagi, tanpa menoleh ke arah sopir.

"Rupanya anda tidak kuat berada di dalam mobil lama-lama, nona Valeria", kata sopir.

"Hoek... !?" masih saja Valeria memuntahkan isi perutnya keluar.

"Coba hirup minyak angin ini akan meredakan rasa mual pada perut nona", kata sopir lalu memberikan sebotol minyak angin kepada Valeria.

Valeria mengambil kasar botol minyak angin dari tangan sopir tanpa berucap sepatah katapun kemudian dia menghirup botol tersebut kuat-kuat sesuai anjuran sopir.

Benar saja, rasa mual dalam perutnya langsung berhenti, Valeria tidak merasakan lagi mual namun kepalanya masih terasa pening.

Valeria terhuyung-huyung ketika dia berjalan masuk ke dalam gedung Mall di depan sana.

Dengan tanggapnya, sopir segera membantu Valeria berjalan menuju masuk ke dalam Mall sembari memapahnya.

"Sebaiknya anda mengurungkan niat anda berbelanja sebab kondisi nona sedang tidak sehat sekarang", kata sopir yang membantu Valeria berjalan masuk ke dalam Mall.

Mendengar saran dari sopirnya itu, bukannya Valeria menerima nasehatnya dan mendengarkan dengan baik melainkan dia menjadi marah.

Valeria mendorong tubuh sopirnya agar menjauh darinya sembari berkata kasar.

"Enak saja kalau bicara, aku kesini, ya, niatnya belanja di Mall ini, jangan berkata yang tidak-tidak, aku tidak suka itu", hardik Valeria kesal.

"Tapi, kondisi nona selemah ini, mana mungkin nona bisa melanjutkan tujuan nona, berbelanja di Mall ini", kata sopir prihatin.

"Lepaskan aku, biarkan aku sendirian disini, aku masih kuat, untuk melanjutkan langkahku, jangan halangi aku !" kata Valeria sembari menepiskan tangan sopir dari tangannya.

"Tapi...", ucap sopir, sepertinya sopir sedang berpikir sesuatu, sebenarnya dia merasa iba kepada Valeria dan tidak tega meninggalkannya sendirian.

"Pergilah, aku baik-baik saja !" kata Valeria ketus.

"Baik, nona Valeria", sahut sopir lalu berlalu pergi setelah dia membantu Valeria duduk di salah satu kursi makan di area Mall yang terlihat kalau Valeria masih sangat lemas seusai mabuk darat.

Valeria menelungkupkan wajahnya ke atas meja sembari cegukan.

"Aduh, kepalaku masih terasa pening sekali, seharusnya aku tidak datang ke Mall pada hari Sabtu, mana aku tahu kalau jalanan sangat macet hari ini", ucapnya.

Valeria mengangkat pandangannya ke depan dengan sorot mata sayu meski dia sudah tidak ingin muntah lagi, tapi, perutnya masih terasa mual.

"Cih, kenapa hariku menjadi hari yang buruk sekali padahal aku ingin bersenang-senang hari ini, dengan pergi ke Mall, untuk berbelanja, kenyataannya, nasibku harus berakhir sesial ini", sesalnya.

Valeria masih cegukan, sehabis dia mengeluarkan hampir seluruh isi perutnya tadi di luar Mall.

"Tapi, aku tidak boleh kalah dan menyerah, harus tetap bersemangat melanjutkan niatku, berbelanja disini", ucapnya seraya bangkit dari kursi makan.

Namun tubuh Valeria terlihat terhuyung-huyung saat dia mencoba berdiri tegak sembari berpegangan pada tepi meja di dekatnya lantaran tubuhnya lemas akibat muntah.

"Tetap semangat !" ucapnya lalu melangkahkan kakinya dengan langkah panjang ke depan.

Valeria sangat antusias, untuk berbelanja di Mall ini, hanya satu keinginan dia sekarang yaitu membeli semua gaun-gaun cantik dari toko-toko di Mall ini.

Tampak Valeria berjalan cepat ke arah sebuah toko pakaian bermerek ternama di salah satu sudut Mall sedangkan senyumnya terus menghiasi sudut bibirnya yang cantik kala dia mendekati toko.

Seorang pelayan toko langsung menyambut kedatangan Valeria ketika dia melangkah masuk ke toko tersebut.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu...", sapa pelayan toko sangat ramah.

"Ya, aku berkeinginan membeli gaun yang sesuai dengan seleraku ini", sahut Valeria yang memperhatikan isi ruangan toko dengan seksama.

"Gaun seperti apa yang anda inginkan, mungkin anda bisa memberikan contohnya pada saya agar saya dapat mencarikan gaun yang cocok buat anda", kata pelayan toko saat dia menghampiri Valeria.

"Aku ingin gaun yang cantik dan terbaru dari toko ini", sahut Valeria.

"Mmm, baik, saya akan mengambilkan beberapa contoh gaun terbaru dari toko kami, dimohon menunggu sebentar", kata pelayan toko.

"Ya, baiklah, kalau begitu, aku tunggu di sini saja", kata Valeria sembari tersenyum manis.

"Tunggu sebentar, saya ambilkan dulu !" kata pelayan toko lalu berjalan pergi ke suatu ruangan khusus.

Valeria memilih menunggu sembari melihat-lihat model-model baju yang tersedia di rak pakaian serta manekin.

Ada beberapa baju yang menarik minatnya, dan dia ingin membelinya, tapi, dia tidak terlalu suka pakaian biasa karena dia berpikir kalau seorang artis setenar Valeria, seharusnya mempunyai beberapa gaun cantik, bukannya mengoleksi baju-baju sederhana.

Valeria terus melihat-lihat contoh baju-baju yang tersedia di rak pakaian sembari menunggu pelayan toko yang berbicara dengannya kembali, membawa beberapa gaun untuknya.

Beberapa menit kemudian, muncul pelayan toko, dengan membawa beberapa gaun dari ruangan khusus, mendekati Valeria yang sibuk memilah-milah baju di rak toko.

"Ada gaun terbaru dan belum dipajang, tapi demi anda, saya berani memperlihatkannya, semoga cocok dengan nona", kata pelayan toko lalu menyerahkan gaun-gaun yang dibawanya kepada Valeria.

"Aku akan mencoba gaun-gaun ini, dimana ruang gantinya", kata Valeria sembari menengok ke tempat lainnya.

"Ruangan gantinya ada disebelah kanan, jalan lurus ke ujung sana, nanti nona menemukan ruangan ganti", kata pelayan toko seraya memberi petunjuk kepada Valeria.

"Baik...", sahut Valeria lalu berjalan ke arah ruangan ganti yang ditunjukkan oleh pelayan toko kepadanya.

Valeria terlihat sangat bersemangat sambil membawa beberapa gaun baru di tangannya menuju ke ruangan ganti, langkahnya pasti saat dia melangkahkan kakinya.

Sesampainya Valeria di depan kamar ganti, dia segera menarik tirai yang ada disana kemudian dia bergegas masuk.

"Fuih, ternyata lelah juga meski hanya menunggu gaun-gaun ini datang padahal ditaruh di ruangan toko juga, tapi, sangat lama, pelayan toko itu mengambilkannya", keluh Valeria.

Valeria menggantungkan beberapa gaun ke arah gantungan yang tersedia di kamar ganti, sebelum dia melepaskan pakaiannya.

Ditariknya resleting bajunya hingga lepas dan menggantinya dengan sebuah gaun cantik berenda berwarna merah.

Gaun itu sangat cocok dikulit Valeria yang putih bahkan ukuran gaun itu sangat pas di badannya yang langsing bahkan membuat penampilan Valeria terlihat semakin cantik dan lebih bersinar.

"Woah..., cantik sekali gaun ini, aku sangat suka dengan gaun ini, terlebih desain gaunnya, menarik dan bergaya modern", ucapnya antusias.

Valeria memutar tubuhnya berulang kali sembari memperhatikan bentuk badannya, saat dia memakai gaun indah itu.

Terlihat Valeria sangat mengagumi gaun baru berwarna merah itu dan dia suka sekali dengan model gaunnya.

"Aku suka gaun ini, sepertinya aku harus memiliki gaun cantik ini", ucapnya bersemangat kemudian dia mengganti gaun berwarna merah itu, dengan gaun lainnya meski tampak serupa, tapi, bentuk gaun yang satu ini, sedikit berbeda pada potongan dadanya.

Valeria mengenakan gaun berwarna kuning polkadot itu ke badannya lalu bercermin lama.

"Ini juga cantik, dan aku akan mencoba gaun ini, pasti aku terlihat semakin menarik dari biasanya", ucapnya lalu berputar kembali.

Ada beberapa gaun baru yang belum Valeria coba dan dia masih mencoba tiga setel gaun baru, sedangkan masih tersisa banyak gaun di kamar ganti yang dia bawa tadi.

Valeria sangat sibuk mencoba-coba gaun-gaun tersebut, sepertinya dia sangat kebingungan, untuk memilih mana gaun yang harus dibelinya dari toko ini.

"Ya, Tuhan, aku kesulitan memilih, apa yang harus aku lakukan ?" ucapnya.

Valeria kehabisan akal lantaran gaun-gaun yang dibawanya ke kamar ganti, hampir seluruhnya terlihat sangat cantik, menurutnya dia tidak mungkin tidak membeli gaun-gaun itu sehingga dia memutuskan, untuk memborong semua gaun-gaun baru itu.

Tak lama kemudian, tampak Valeria keluar dari toko baju bermerek ternama itu sambil menjinjing tas belanjaannya yang berisi gaun-gaun terbaru dari toko.

Jelas terlihat dari ekspresi wajah Valeria sekarang ini, kalau dia sangat senang sekali seusai dia membeli beberapa gaun baru yang dia inginkan.

1
Reny Rizky Aryati, SE.
💞💞💞
Tina Andara
hadir...
Anonymous
lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!