Bukan Ayah Biologis

Sagara langsung mengelus perut Alina, dengan pelan dan perlahan istri kecilnya itu mulai tertidur dengan sendirinya.

"Cepat sekali tidurnya," gumam Sagara lalu mulai menyibak selimut ke tubuh Alina.

Sagara mulai kembali sibuk, pada handphone nya, pria itu mulai mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Jason yang sekarang berada di kota cirebon dan kebetulan Saga tahu dimana alamat perusahaan Alana.

Sehingga dia dengan gampang menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu alamat Jason melalui data-datanya lewat perusahaan Alana.

"Bos, akan kita usahakan besok pasti kita akan mengantongi alamat tersebut," isi Chat dari anak buahnya.

"Siiip, semoga kalian bisa menemukan keponakanku itu," balas Jason.

******

Keesokan harinya, di kota Cirebon, Alea mulai merasakan kontraksi yang begitu dahsyat, bahkan perempuan hamil itu meringis kuat karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya.

"Sayang, perutku tiba-tiba sakit," ucap Alea yang berusaha untuk sabar meskipun rasa sakit menderanya.

"Eeeemb, apa Sayang, aku masih ngantuk," sahut Jason.

"Tapi perutku sakit, sepertinya aku sudah mulai kontraksi deh," timpal Alea.

"Apa kontraksi!" pekik Jason yang langsung terbangun dari tidurnya.

"Iya Sayang, tolong antar ke rumah sakit yuk," pinta Alea.

"Iya, Sayang, kau sabar dulu ya, aku mau menyiapkan semua," ujar Jason, lalu buru-buru untuk mempersiapkan semuanya.

Alea masih menunggu Jason meskipun sedikit lama, padahal dalam hati Alea begitu geram dengan sikap Jason yang menurutnya kurang cekatan, akan tetapi karena cinta buatnya membuat Alea rela berbuat apapun demi bersama Jason, termasuk merubah karakternya sendiri untuk menjadi pribadi yang sabar dan tenang.

'Dasar si Jason gitu saja lama banget, emang gak ada pengertiannya dari dulu, untung aku cinta,' gerutu Alea dalam hati.

Setelah cukup lama Akhirnya Jason pun mulai siap, mengantar kekasihnya itu ke rumah sakit.

"Sayang, maaf ya aku lama gak?" tanya Jason.

"Enggak kok Sayang, aku masih bisa menahannya," sahut Alea.

"Makasih ya, kamu memang selalu ngertiin aku," ucap Jason dengan bangga.

Saat ini keduanya mulai memasuki mobil untuk berangkat ke rumah sakit, karena pada dasarnya Alea sudah tidak sanggup menahan desakan yang ada di dalam kemaluannya itu.

"Sayang, agak cepetan sedikit kayaknya dedek bayinya sudah mau keluar nih," ucap Alea dengan rasa sakitnya.

"Sabar sedikit ya Sayang," sahut Jason lalu mulai menambah kecepatannya.

Sesampainya di rumah sakit, Alea langsung di bawa ke ruang bersalin karena ternyata kepala bayinya sudah mulai terlihat, kerena sedari sesungguhnya Alea sudah merasakan kontraksi sejak tadi malam namun karena dia sungkan membangunkan Jason jadinya dia sendiri yang mengorbankan kesakitannya.

"Sabar ya Bu," ucap seorang perawat lalu mulai menyiapkan semua alat persalinannya.

Dokter pun segera datang, kali ini Alea mencoba untuk mengejan, karena kepala bayi yang sudah terlihat, dan dokter pun segera membantu persalinannya.

"Ayo Bu, ngejan ya," ucap Dokter tersebut.

Setelah beberapa kali mengejan akhirnya bayi berjenis kelamin perempuan lahir dengan selamat.

"Oeeek ... Oeeeek!" suara tangisan bayi terdengar cukup melengking di telinga, bayi merah itu sudah keluar dari jalan ibunya.

"Anakku, dokter anakku sudah lahir," ucap Alea dengan haru.

"Iya Bu, anak Ibu sudah lahir dan sangat begitu cantik," sahut dokter tersebut.

"Apa jadi anakku berjenis kelamin perempuan," gumam Alea sedikit melemas ketika mengetahui bayinya berjenis kelamin perempuan, karena setiap kali USG janinnya tidak pernah menunjukkan jenis kelaminnya.

Setelah semuanya sudah selesai dokter pun mulai keluar dari ruangan bersalin, dan dari sini Jason langsung menghampiri dokter tersebut.

"Dok gimana keadaan istri dan bayi saya?" tanya Jason.

"Mereka berdua Alhamdulillah selamat, lain kali kalau istrinya sudah merasakan mulas segera dibawa ke RS biar tidak seperti ini, beruntung sudah sampai di rumah sakit, kalau terkena macet pasti istri Bapak akan melahirkan di perjalanan," terang dokter tersebut karena merasa kalau pasiennya ini sedikit terlambat.

"Iya Dok, tadi memang ada sedikit kendala, oh ya, kalau boleh tahu anak saya berjenis kelamin perempuan atau laki-laki?" tanya Jason.

"Selamat Pak, bayi anda berjenis kelamin perempuan," sahut dokter tersebut yang membuat tubuh Jason sedikit lema.

Degh!

"Anak perempuan padahal aku selalu membayangkan kalau anakku yang bersama Alea berjenis kelamin laki-laki, aku sangat menyukai anak laki-laki ketimbang perempuan," gumam Jason.

Bukan tanpa sebab dirinya menginginkan anak laki-laki, karena mendiang papanya dulu berpesan kalau dirinya memiliki anak laki-laki maka seluruh harta warisan papanya jatuh kepada Jason dan kalau tidak maka Jason akan mendapatkan separuh dari harta itu saja.

Bersambung ...

Selamat malam Kakak semua semoga suka ya! 🙏🙏🙏🥰🥰🥰