NovelToon NovelToon
Spring Song For You

Spring Song For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa
Popularitas:933
Nilai: 5
Nama Author: Violetta

cerita tentang seorang serigala penyendiri yang hanya memiliki ketenangan tapi musik menuntun nya pada hal-hal yang terduga... apakah itu musim semi...

aku hanya bermain musik untuk mencari ketenangan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 - Violetta

Setelah menyimpan kembali gitarnya ke dalam tas gitar, Vio menatap langit dari jendela kamar. Awan berarak perlahan, angin semilir masuk dari celah jendela yang terbuka sebagian.

“Karena aku tidak bisa melakukan siaran untuk beberapa saat, maka hanya bisa bersabar...” gumamnya, lirih.

Hari ini rumah terasa sunyi. Kakak sedang bekerja, orang tua juga sibuk dengan urusan mereka, dan Tissa pergi bersama keluarga kandungnya untuk akhir pekan. Tak ada suara langkah kaki kecil, tak ada obrolan ringan dari ruang tamu

“Ini pertama kalinya aku merasa damai setelah sekian lama...” katanya sambil menarik napas dalam.

Tapi kedamaian itu... kosong. Topengnya belum juga selesai. Dan tanpa topeng itu, ia merasa belum menjadi dirinya yang utuh.

“Aku bingung ingin melakukan apa...” pikirnya sambil berjalan menuju pintu.

“Lebih baik aku pergi ke luar saja.”

---

Vio mengenakan jaket tipis dan berjalan menyusuri trotoar kota. Langit mulai condong ke sore. Udara masih hangat, tapi angin membawa aroma toko roti dan suara langkah kaki orang-orang yang berlalu.

Ia tidak punya tujuan, hanya mengikuti arah kaki membawanya. Ia melewati taman kecil, melihat anak-anak bermain, suara tawa mereka menggema di antara pepohonan. Lalu belok ke arah pasar buku bekas. Aroma kertas tua menyambutnya meski hanya dari luar.

Saat berhenti sejenak untuk melihat-lihat etalase toko musik kecil di sudut jalan bukan toko gitar yang biasa ia kunjungi, ia mendengar suara yang cukup dikenal.

“Vio?”

Vio menoleh cepat. Reina berdiri di seberangnya, mengenakan sweater dan celana longgar, membawa dua kantong belanja berisi barang-barang kecil.

“Eh? Reina?” Vio tampak sedikit canggung, tak menyangka akan bertemu.

“Sedang jalan juga?” tanya Reina sambil mendekat.

“Iya, cuma... iseng jalan-jalan. Di rumah sepi,” jawab Vio sambil tersenyum kaku.

“Oh? Sendirian?”

“Iya... semua lagi sibuk.”

Reina menatapnya sejenak. “Kalau begitu... mau nemenin aku jalan sebentar? Aku masih mau ke satu toko lagi.”

Vio agak terdiam, tapi kemudian mengangguk pelan. “Boleh... kalau kamu nggak keberatan.”

Mereka pun berjalan berdampingan, perlahan, tak terlalu cepat. Sepanjang jalan, percakapan mengalir ringan tentang toko yang aneh bentuknya, kucing yang tidur di atas mesin minuman otomatis, dan aroma kue dari toko yang mereka lewati.

Tak ada pembahasan tentang sekolah. Tak ada tentang siaran. Hanya... dua orang yang saling menikmati sore yang damai.

---

Setelah hampir satu jam berjalan, mereka berhenti di taman kecil.

Reina duduk di bangku kayu sambil menghela napas lega. “Sebenarnya aku suka suasana seperti ini... gak ramai, gak sepi juga.”

Vio mengangguk. “Iya. Rasanya... tenang.”

Lalu keduanya diam sebentar.

Reina memandang langit yang mulai menguning. “Kamu sering nyanyi kan?”

Vio tersentak pelan. “Hah? Kok tahu?”

“Feeling aja,” ujar Reina sambil tersenyum kecil. “Kamu punya aura orang yang suka berbicara lewat suara... bukan wajah.”

Vio tidak langsung menjawab. Tapi hatinya terasa disentuh oleh kalimat itu.

“...Mungkin,” jawabnya akhirnya, pelan.

---

Setelah hari mulai gelap, mereka pun berpisah di perempatan jalan.

“Hati-hati ya pulangnya,” ucap Reina.

“Iya, kamu juga.”

Saat Reina sudah agak jauh, Vio masih berdiri sebentar, memandangi punggung Reina yang semakin mengecil di antara lampu-lampu jalan.

Kemudian ia tersenyum kecil.

“Entah kenapa... hari ini terasa hangat.”

---

Sesampainya di rumah

Langit sudah gelap saat Vio melangkah masuk ke halaman rumah. Lampu-lampu kota mulai bersinar, menggantikan cahaya matahari yang tenggelam perlahan.

Ia tertegun sejenak ketika melihat sebuah kotak kecil tergeletak rapi di depan pintu rumahnya. Ada stiker pengiriman di atasnya dan namanya tertulis dengan jelas.

“Topengnya...”

Dengan cepat tapi hati-hati, Vio mengambil kotak itu dan masuk ke dalam rumah. Tangannya gemetar sedikit saat membuka segel, membuka lipatan karton, lalu... menarik napas dalam-dalam ketika benda itu muncul di balik lapisan kain pelindung.

Sebuah topeng putih elegan, ramping dan ringan. Desainnya minimalis, hanya dihias garis tipis seperti guratan angin yang halus di salah satu sisinya. Bagian mata dibuat presisi, menyesuaikan bentuk wajahnya. Di dalamnya, ada lapisan lembut yang terasa nyaman saat disentuh.

Vio menatapnya lama.

Lalu ia berdiri di depan cermin.

Perlahan, ia mengenakan topeng itu.

Dalam sekejap, yang terlihat di cermin bukan lagi hanya Vio—melainkan sosok yang selama ini hanya muncul di balik siaran, suara, dan bayangan: Violetta.

Ia menghela napas panjang. “Akhirnya... aku kembali.”

Suasana di dalam kamar mendadak terasa berbeda. Seakan dirinya terbagi dua—Vio yang penuh kegelisahan dan keraguan, dan Violetta yang percaya diri, hangat, dan selalu tahu kata yang tepat untuk diucapkan.

Ia menurunkan topeng itu perlahan. Lalu memandangnya seperti seorang sahabat lama yang baru saja kembali dari perjalanan jauh.

“Maaf... aku sempat ragu. Tapi aku merindukanmu.”

Lalu tanpa sadar, Vio duduk di depan cermin dengan gitar di pangkuan. Ia menyentuh senar, dan membiarkan jari-jarinya bergerak pelan, menyusun melodi kecil belum ada kata, hanya nada.

Namun dari sorot matanya, jelas satu hal bahwa ia siap kembali.

---

Keesokan harinya, sebelum fajar menyingsing, Vio membuka laptop nya dan menyalakan monitor nya

Ia menyalakan mic, memeriksa peralatan, mengenakan topeng... lalu membuka aplikasi siaran.

Tombol “Start Broadcast” bersinar di layar.

Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Violetta kembali menyapa dunia.

Dengan senyuman.

Masih di pagi hari itu…

Vio menarik napas dalam-dalam. Jantungnya berdegup cepat saat dia menatap tombol siaran yang berkedip lembut.

Lalu…

Klik.

Siaran dimulai.

Beberapa detik sunyi. Suara hujan ringan dari luar jendela masuk samar-samar. Lalu suara itu muncul—lembut, hangat, dan penuh ketulusan.

> “Selamat pagi, atau… mungkin selamat malam untuk sebagian dari kalian.” <

> “Sudah cukup lama, ya? Rasanya seperti… bangun dari tidur panjang.” <

> “Ada yang berubah. Tapi ada juga yang tetap sama… seperti suara ini. Seperti rasa rindu ini.” <

> “Aku tahu, aku tidak mengatakan apapun sebelumnya. Tidak pamit, tidak memberi kabar… dan itu salahku. Tapi… bolehkah aku kembali hari ini?” <

Bunyi nada gitar pelan mulai mengiringi.

> “Kupikir... tidak apa-apa untuk tersesat sebentar. Selama pada akhirnya, kita tetap tahu jalan pulang.” <

Ia tersenyum di balik topeng. Jari-jarinya mulai memainkan lagu pelan yang penuh kehangatan. Lagu yang tidak ia rencanakan sebelumnya melodi itu mengalir begitu saja, seolah hatinya yang berbicara.

---

Di sisi lain layar—pendengar mulai berdatangan.

Komentar mulai masuk satu per satu:

> “KAMU KEMBALI!!!” <

>“Kami merindukanmu, Violetta…”<

>“Suaramu menyelamatkanku hari ini.”<

>“Tolong jangan hilang lagi…”<

---

Vio membaca semuanya perlahan. Setiap kalimat terasa seperti pelukan yang tidak terlihat.

Lalu ia kembali bicara dengan suara yang sedikit bergetar.

> “Haha baiklah hari ini, izinkan aku menyanyi. Hanya satu lagu. Untuk kalian. Untuk… seseorang.” <

“Dia mungkin tidak mendengarkan siaran ini. Tapi jika dia ada di luar sana aku harap lagu ini sampai padanya.”

Lalu ia mulai menyanyikan lagu yang semalam ia nyanyikan di toko, tapi kali ini lebih tenang… lebih emosional.

---

Setelah lagu selesai

Violetta terdiam beberapa detik.

> “Terima kasih telah menungguku… Terima kasih masih di sini.” <

> “Aku… kembali.” <

Lalu siaran perlahan ditutup

1
Finn
ahhhhh..... lagunya bagusss kak /Cry/
_Graceメ: makasih (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
total 1 replies
Finn
ohhh!!! 😲
Finn
ohh!!! ada lagu original nya /Drool/
_Graceメ: ada dong ヾ⁠(⁠・⁠ω⁠・⁠*⁠)⁠ノ
total 1 replies
Finn
main dobrak aja ya /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!