NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Poligami / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:11.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAYM SEPULUH

Baru kemarin perjalanan Indonesia ke Dubai dilaluinya. Fasha masih harus pulang lagi ke Indonesia setelah semua yang terjadi hari kemarin dirasa begitu menyakitkan.

Tamparan keras dari tangan Bachrie, masih menyisakan trauma berat. Orang yang terus memproklamirkan kata Cinta, Sayang, tega sekali melayangkan tangan di depan Azahra seolah Fasha tak ada lagi harga dirinya.

Diteriaki dan dicaci mertua karena tak kunjung hamil, Fasha masih sanggup mendongakkan kepala demi Bachrie tercinta.

Dimadu dan harus bersaing perhatian dengan Azalea dan Azahra? Pun Fasha tak apa, tapi jika pipi yang tak pernah disentuh rasa sakit itu disakiti, perihnya hingga ke dada.

Di sepanjang perjalanan pesawat, dari take off hingga landing, Fasha masih sanggup menikmati keheningannya.

"Sudah sampai, Nona." Pramugari sudah menegur berulang kali. "Nona!"

"I-iya," kejut Fasha yang tak cukup mampu mengeluarkan suaranya. Terasa berat dan hanya menyisakan lirih yang menyayat.

"Kalau ada masalah, jangan bepergian. Nanti takut ada yang berbuat jahat." Pramugari menasehati, seolah tahu bahwasanya apa yang Fasha lalui detik ini tidaklah mudah.

Fasha tak menjawab, wanita itu hanya tersenyum, yah, senyum yang menyuarakan terima kasihnya pada perempuan tersebut.

Fasha lekas bangkit dan keluar dari pesawat disambut angin yang berembus kencang, hijab putihnya beterbangan. Langkah kakinya bergontai keluar dari arena landasan.

Entah sudah sampai mana, Fasha tak menyimak ke mana langkah sang kakinya mengarah. Dia hanya harus melangkah untuk sebuah pelukan dari sang ayah tapi, entahlah.

Orang orang di sekitarnya mulai kabur, tangan yang menjinjing tas kian melemah, dan Fasha hanya hanya sempat melihat raut panik seseorang yang menyebutnya NONA ACHA sebelum seluruh pandangan menjadi gelap.

Di kemudian menit, Fasha membuka mata yang lelah terpejam. Di sisinya, terulas senyum kecil yang tampak manis.

"Nona sudah siuman." Fasha masih sibuk bergeming sambil mencari data- data ingatan di otak yang barusan hilang untuk beberapa saat.

"Alhamdulillah, Nona siuman."

Entah sedari kapan Gantara ada di sini bersamanya. Fasha celingukan dan mencari tahu di mana dirinya berada.

Sebuah sofa tunggu untuk beristirahat, beberapa orang juga bersyukur. Agaknya mereka yang ikut panik ketika dirinya tak sadarkan diri.

"Kenapa Acha di sini, Bang?" Fasha ingin bangun, dan Gantara membantunya duduk walau Fasha berusaha untuk menolaknya.

Bagaimana pun, Gantara bukan mahram Fasha, karena selain King Miller, Opa Axel, dan ketiga saudara lelakinya, tidaklah pantas seorang Fasha disentuh pria mana pun selain dari pada Bachrie saja.

Gantara yang tadinya berjongkok di depan sofa, kini beranjak berdiri. "Nona pingsan, kebetulan sekali, kita bertemu di sini."

Fasha mengusap pelipis yang sedikit masih nyeri. Sebelum hilang sadar, Fasha sempat merasakan ringan di kepalanya, mungkin karena terlalu lelah bolak- balik Jakarta Dubai.

"Memang Bang Tara dari mana?"

"Kairo," jawab Gantara, "kebetulan, salah satu teman kuliah saya di Al-Azhar dulu, ada yang menikah."

"Oh." Fasha manggut- manggut, pantas saja mereka sama- sama berada di gate penerbangan internasional.

"Lu nggak apa- apa, Cadel?"

Rayyan datang dengan napas tersengal- sengal setelah berlarian. Barusan, Gantara memberitahukan kondisi Fasha pada pemuda berandal beranak tiga itu.

Sebelumnya, Rayyan sudah dikabari Fasha akan kepulangannya ke Indonesia kembali, dan Rayyan sengaja siaga di jam- jam pesawat yang ditumpangi oleh Fasha landing.

Tadi, saat Gantara menelepon, Rayyan sedang ada di jalan. Dan akhirnya sampai sini juga walau harus berlarian saking paniknya.

"Lu kecapean hah?!" Rayyan memeriksa kening Fasha yang sedikit hangat memang.

"Nggak juga," lirih Fasha.

"Kita ke Rumah Sakit!" Tak butuh waktu lama, adik bungsu Fasha memutuskan tindakan secara sepihak. "Lu sekalian ikut Gue ajah, Bang!" titahnya pada Gantara.

Fasha bisa apa selain menurut. Lagi pula, Fasha tak memiliki daya untuk menolak dan berontak, energinya telah habis diserap oleh masalah rumah tangganya yang pelik.

Ada Rumah Sakit yang paling dekat dengan bandara. Di sana Fasha akhirnya dilarikan dan mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

Sedari awal kedatangan, Fasha diarahkan ke ruangan obgyn. Yang sebenarnya, Fasha sendiri sempat meragukan arahan dokter.

Satu tahun setengah hidup bersama Bachrie, Fasha sudah bosan memeriksakan diri ke dokter kandungan dan hasilnya negatif.

Meski demikian, Fasha mengikuti prosedur pemeriksaan. Sampai puncaknya, Fasha menerima informasi mengejutkan dari dokter wanita itu.

Salah seorang perawat pun keluar untuk memberikan kabar kepada dua lelaki yang menunggu di depan pintu obgyn.

Terutama, kepada Gantara, perawat itu tersenyum amat manis. "Selamat Tuan, Anda akan menjadi seorang ayah."

Rayyan melongo, maksudnya, Fasha yang hamil? Kenapa Gantara yang menjadi ayah?

"Aamiin." Gantara berkata lirih.

Harapannya, semoga kelak dia menemukan seseorang yang mampu menggantikan posisi Fasha di dalam hatinya dan ucapan yang dianggap doa itu terijabah pula pada akhirnya.

"Bang!" Rayyan menepuk Gantara yang sempat hening bercelaru, "titip Kak Cadel, ya. Rayyan mau kabarin Papap sama yang lain dulu."

"Baik." Gantara tersenyum, sebelum kemudian menatap Fasha yang baru keluar dari ruangan dokter spesialis kandungan.

Gantara menyimak, ada ketidak bahagiaan di mata berair Fasha. "Nona kenapa?"

Tak peduli jika dianggap lancang, Gantara ingin tahu, apa yang membuat cinta dalam diamnya ini menangis pasca mengetahui kabar kehamilan?

Fasha terduduk di kursi tunggu, memegangi perut yang masih rata. "Kenapa harus hamil di saat seperti ini? ... Acha nggak kuat lagi."

"Kenapa begitu hm?" Gantara langsung mencecar menyelidik. "Nona ada masalah?"

Sontak, pertanyaan Gantara membuat Fasha terlonjak kaget. "M-maaf, Bang. Acha, ... Acha lagi ngawur. Anggap saja, Bang Tara nggak pernah denger kata- kata Acha yang barusan."

Gantara bergeming saat Fasha bangkit dan berjalan menjauhinya. Yah, ... Gantara yakin pasti ada apa- apa dengan wanita itu, tapi, Gantara pun sadar, Fasha bukan wanita yang bisa digapai pria yang bukan mahramnya.

...Semoga sisa vote kalian untuk nopel ala kaday ini. Update lagi siang ya......

1
Endah Ing
sayangnya kayaknya iya sih
Endah Ing
woy sholat taubat ngger. yg ini malah dipantengin sambil inget" rasanya
Endah Ing
dia yg bilang, gak boleh kerjakan satu pekerjaan pun. si binal dateng, dibandingin soal memasak? kl masih labil ojok rabi to ngger
Endah Ing
langka...langka
Endah Ing
penenang hati si fasha, penenang perut kebawah yg mana?
Endah Ing
belahan jiwa? lha yg terbaik di ranjang siapa? jiwamu terlalu kosong, sampai bisa masuk banyak jiwa
Endah Ing
ya, gak perlu laki" gak tegas dlm hidup anak king ya pap
Rynda Atmeilya
jeng jeng jeng
Endah Ing
emang bener" binal si azarah. kl mmg kurang garang di ranjang ya ajarin lah, komunikasikan. fasha ini gadis, yg gak punya pengalaman. nnt kl binal, dituduh pengalaman. repot sih, kl dpt pasangan yg gak bersyukur, sll kurang pastinya
Zakyandra
seru thor ceritanya
Nia Nia2690
baca lagi ini. ttg mertuanya zhepyr. hehehee
Widintul Husnah
mungkin bang Tara tau KLO diikutin mkanya sengaja jendela tak ditutup,🤭🤭🤭
Widintul Husnah
Yaallah kok keren banget karyamu kak,,moga selalu menghasilkan karya yg luar biasa...sehat selalu kk
jumirah slavina
udah baca donkkkkkk....
cerita Suami Akuuuu....
jumirah slavina
ya ampunnnnnn Suami Akoehhhhhhh kicil² udah gombel 🤣🤣
jumirah slavina
tapi Suami Aku itu idaman banget lo Papa Mertua 🤭🤭🤣
jumirah slavina
gak gagal donk.,
Aku aja balik lagi..
pandangan orang tentang kehidupan beda².,
tetap semangat Mama Mertua Akuuu...
lope Kamu banyak-banyak 🥰❤️
jumirah slavina
ya ampunnnnnn Ketella puhun Akuuuu ngegemesin dr kicillll
jumirah slavina
Suamiiiiiiiiiiiiiii Akoehhhhhhh lahirrrrr
jumirah slavina
Om Rayyan klo ngomong suka bener🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!