"Keluarga Hong, beraninya kalian melakukan trik menjijikan seperti ini padaku! Sepertinya kalian sudah bosan hidup dalam kemewahan."
Seorang pria berusia 32 tahun di jebak oleh seseorang, namun tanpa di duga dia di tolong oleh gadis cantik. Dan untuk berterima kasih padanya, Auron Li, laki-laki berusia 32 tahun itu menikahi gadis yang usianya jauh lebih muda darinya.
Namun seiring waktu, rasa cintanya tumbuh dan dia mencintai istrinya dengan caranya sendiri, dan menjauhkan istri tercintanya dari orang-orang yang ingin mencelakainya.
Mengandung unsur yang sedikit dewasa
Bijaklah dalam membaca 😊
Jangan Lupa untuk mendukung karya-karya Xia Lin ya😉.
DON'T BOM LIKE
DON'T PLAGIAT
BE SMART 🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CLG 10
Auron Li keluar dari kamar lalu berjalan menuruni tangga, dan terus melangkah ke ruang makan.
"Selamat pagi tuan muda." Sapa kepala pelayan sambil meletakan secangkir kopi hitam seperti biasa di depan Auron Li.
"Hmm iya. Hari ini kalian tidak perlu memasak untuk nyonya muda, karena hari ini aku akan membawanya ke rumah utama untuk bertemu dengan kakek dan bibi."
"Baik, tuan muda."
Sepuluh menit kemudian, Han Yuna yang mengenakan dress selutut berwarna peach berjalan ke arah ruang makan.
"Kau cantik dengan pakaian warna itu." Ucap Auron Li yang melihat kecantikan istri kecilnya.
Ucapan Auron Li berhasil membuat pipi Han Yuna merona karena malu. Sedangkan kepala pelayan terkejut mendengar tuan mudanya bisa berkata begitu manis dan lembut pada nyonya mudanya.
"Akhirnya gunung es kita ini berhasil di taklukan."
Han Yuna lalu menarik kursi dan duduk di samping Auron Li. Dia lalu mengambil satu potong sandwich buah yang ada di depannya dan memakannya perlahan.
Sementara Auron Li. Seperti biasa, dia hanya meminum kopi hitam yang ada di depannya.
"Apa kau tidak makan, Auron?" Ucap Han Yuna dengan berhati-hati.
Auron Li yang tengah membaca koran paginya menatap Han Yuna.
"Aku sudah kenyang melihatmu makan, jadi makanlah yang banyak." Ucap Auron Li.
Han Yuna membulatkan kedua matanya tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Auron Li itu.
"Benarkah dia adalah Auron Li yang di takuti banyak orang? Kenapa pagi ini dia begitu manis dalam berbicara?"
Auron Li melipat koran yang di bacanya, dia lalu menatap Han Yuna yang masih melihat ke arahnya.
"Nyonya muda Li, apakah kau sudah mulai tertarik pada ku?"
"Uhuk.. uhuk..."
Auron Li langsung memberikan Han Yuna gelas berisi air, saat Han Yuna tersedak setelah mendengar ucapannya.
"Kenapa kau makan seperti anak kecil, masih tersedak seperti ini?" Ucap Auron Li.
Han Yuna mengambil gelas berisi air yang Auron Li berikan padanya, lalu meminum air itu.
Setelah minum, Han Yuna mencoba untuk mengatur nafasnya.
"Bukankah ini.... karena ucapan mu tadi?" Ucap Han Yuna menjawab pertanyaan ucapan Auron Li.
"Ucapan apa? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."
"Katakan padaku, dari mana kau belajar kata-kata manis itu?" Tanya Han Yuna yang masih tidak percaya jika Auron Li dapat mengatakan hal manis tadi.
"Dari mana apa? Untuk apa aku belajar sesuatu dari orang lain, kalau aku sendiri orang yang paling pintar?"
Han Yuna menatap Auron Li tidak percaya. Suaminya itu ternyata memiliki sindrom kepercayaan diri yang sangat akut.
Auron Li yang melihat Han Yuna sudah jauh lebih baik, meneguk kopi hitamnya.
Dia sendiri juga tidak tahu apa yang sudah dia katakan pada istrinya tadi. Yang dia tahu, dia hanya ingin mengatakan apa yang ada dalam pikirannya saja.
"Baiklah, apa kau sudah selesai?" Ucap Auron Li pada Han Yuna.
Han Yuna mengangguk, dia juga sudah tidak ingin melanjutkan sarapannya akibat tersedak tadi.
"Kalau begitu kita pergi sekarang." Ucap Auron Li lagi.
"I.. Iya."
Seperti biasa Auron Li berjalan lebih dulu di depan, sementara Han Yuna yang tidak bisa mengimbangi jalan Auron Li yang lebar-lebar, karena kakinya yang panjang, hanya bisa berjalan di belakangnya dengan cepat.
Di depan mansion supir dan mobil sudah siap.
"Hari ini aku akan membawa mobilnya sendiri, kau bisa melakukan pekerjaan yang lainnya." Ucap Auron Li pada supir pribadinya.
"Baik, tuan muda." Supir itu memberikan kunci mobil pada Auron Li.
Auron Li lalu membukakan pintu mobil untuk Han Yuna, setelah Han Yuna dan dirinya masuk ke dalalm mobil. Auron Li menghidupkan mesin mobil dan melajukan mobil itu menuju rumah utama keluarga Li.
Sepanjang perjalanan, Han Yuna diam. Dia sedang memikirkan apa yang harus dia lakukan saat pertama kali bertemu dengan keluarga besar Li nanti. Dia sungguh takut mereka akan langsung menendangnya keluar.
"Jangan gugup, aku sudah menceritakan pada kakek dan bibi tentang dirimu. Keluarga Li bukanlah keluarga yang akan memandang seseorang dari kekayaan atau kekuasaan yang di miliki, jadi kau tenang saja." Ucap Auron Li yang tahu kekhawatiran istri kecilnya.
"A... Aku tidak gugup, aku hanya sedang...."
Han Yuna berhenti berbicara saat tangan Auron Li menyentuh dan menggenggam tangannya.
"Aku tidak akan membiarkan orang lain mengganggu nyonya muda keluarga Li ini. Jadi berhenti berfikir yang tidak-tidak."
Entah kenapa, Han Yuna merasa lebih tenang setelah Auron Li mengatakan hal itu padanya. Apakah itu hanya sekedar ucapan atau bukan, tapi untuk saat ini berhasil membuat Han Yuna merasa tenang.
Han Yuna mengangguk "Em, aku mengerti."
Auron Li menatap Han Yuna sejenak lalu mengangguk. Dia terua melajukan mobilnya menuju rumah utama keluarga Li.
jengah juga sama sikap yuna loh aku