WARNING!!
INI HANYA SEKEDAR CERITA KHAYALAN SEPINTAS. TANPA MENGIKUTI NORMA HUKUM DAN AGAMA.
BIJAKLAH DALAM MEMBACA, KHUSUS YG SUDAH MENIKAH SAJA.
Apa yang harus di lakukan, jika tiba-tiba gadis yg belum menikah, dan merasa tidak pernah melakukan hubungan badan dengan seorang lelaki manapun, tetapi tiba-tiba di perut nya ada janin yang sudah tumbuh.
"Tidak,, ini semua mustahil, apa iya di jaman sekarang masih ada perempuan yang hamil, tanpa lelaki. Seperti jaman Siti Maryam."
Naura menangis sambil menekuk kakinya, dia bingung dengan apa yang menimpanya.
PENASARAN???
BACA CERITA PERTAMA AKU YA,,
MOHON MAAF, SAYA PENULIS PEMULA, PASTI BANYAK SALAH-SALAHNYA, MOHON MAKLUM, DAN JANGAN LUPA KRITIKNYA..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Plak,,
Suara tamparan yang begitu keras, membuat beberapa orang yang sedang duduk istirahat, menghentikan berbagai kegiatan nya. Semua perhatian mereka alihkan ke arah perempuan yang tiba-tiba datang dengan ekspresi wajah yang sangat garang.
Naura memegang pipinya yang terasa panas. Nia yang selalu melihat perlakuan kasar Sandra terhadap sahabat nya, tidak bisa hanya diam saja.
Dengan kedua tangan nya, Nia mendorong bahu Sandra, nyaris saja Sandra terjungkal, kalau dia tidak segera berpegangan ke meja yang ada di hadapan nya.
"Jangan coba kurang ajar ya kamu, Nia. Ingat! saya atasan kamu!" Nia yang tidak pernah takut hanya merotasikan bola matanya."
Byurr, Sandra yang masih belum puas melampiaskan emosinya, kini beralih menyiramkan air putih ke muka Naura, hingga membasahi bagian atas kemeja nya.
"Salah saya apa, Bu?" dengan wajah yang terlihat mengenaskan Naura bertanya.
Andin yang juga berada di sana hampir saja membalas perlakuan Sandra, namun dengan cepat, Naura menahan nya, dan berhasil menampilkan decakan sebal dari cewek itu.
Sandra menatap Naura dengan sorot matanya yang tajam, "saya rasa, kamu sudah tau, apa salah kamu! kamu sengaja kan, memeriksa berkas kemarin dengan asal-asalan!"
Sandra merasa malu, saat dirinya mendapat teguran atas pekerjaan nya yang mendapat kesalahan. Mau menjelaskan kalau bukan dirinya yang mengerjakan, yang ada malah ketahuan. Akhirnya, Sandra hanya diam saat di marahi. Sandra berjanji dalam hati, akan melampiaskan kekesalan nya.
Setelah merasa dendam nya terbalas, Sandra pergi begitu saja.
Nia dan Andin yang tidak mengerti ada kejadian apa kemarin, langsung melirik Naura, meminta penjelasan.
Sambil mengelap mukanya yang basah, Naura menjelaskan, "kemarin gue lembur, ngerjain kerjaan Bu Sandra."
Nia yang masih merasa geram, menatap wajah Naura "loh, kok gue gak tau, kapan lo di suruh nya?"
Andin yang juga kepo hanya menganggukan kepala. "Iyalah, elo gak bakal tau, orang jam pulang masih kurang satu detik juga, lo udah maen ngacir aja."
Nia nyengir kuda, menampilkan gigi nya yang putih, rapih. "Sorry ya, kemarin, nyokap nyuruh buru-buru soalnya, kalau gue tau sebelumnya, elo bakal disuruh lembur, pasti gue bantuin elo, dan elo gak bakalan pulang sampai malem banget." Dengan muka yang terlihat bersalah, Nia menatap Naura.
Naura mengusap punggung tangan Nia yang berada di atas meja, "gapapa kok, udah kejadian juga. Lagian, gak mungkin juga Bu Sandra ngebiarin kamu bantuin aku, dia kan berani nya cuma sama aku aja."
Raut wajah Naura berubah menjadi sedih, mengingat perilaku Sandra yang selalu menunjukan kebencian terhadap nya.
Andin yang melihat raut muka sahabatnya langsung kesal.
"Emang susah ya, orang kalau udah benci sama kita, mau kita coba bersikap sebaik apa juga, tetep aja rasa benci nya gak ilang-ilang."
Nia ikut bersuara "ada dua alasan kenapa orang tiba-tiba benci kita, 1 karena kita gak sengaja salah. 2 karena dia syirik dan ngerasa ada di bawah kita."
***
Naura berjalan sendiri, tadi dia pamit pergi ke toilet dulu, untuk memperbaiki penampilan nya yang sedikit berantakan.
Dari arah jauh, Naura melihat Ceo nya yang sedang berdiri dan mengobrol dengan beberapa orang. Namun, tidak lama kemudian, orang-orang itu pergi.
Saat langkahnya berpapasan, Vino sempat melihat ke arahnya. Namun lelaki itu langsung memalingkan wajah.
Naura yang sedikit aneh dengan tingkah bos nya, hanya acuh, "siang Pak?" sambil sedikit membungkukan badan, Naura melanjutkan langkah kaki nya.
"Kalau mau pamer, jangan di sini!" Naura sempat berhenti. Pak Vino ngomong sama siapa si? batin nya bertanya-tanya. Naura mengedik kan bahunya, dan melanjutkan jalan nya.
"Biar semua orang tau ya?" Setelah Naura menghentikan langkahnya lagi, perempuan itu berbalik, mengedarkan pandangannya. Merasa tidak ada lagi orang yang berada di sana, Naura reflek bertanya.
"Bapak ngomong sama saya?" Vino memutar badan, menelan ludahnya dengan susah payah, saat matanya tidak sengaja tertuju pada sesuatu, sambil memalingkan wajah tanpa menjawab, Vino langsung menarik tangan Naura, berjalan menyusuri lorong, dan masuk ke dalam lift.
Naura yang tidak mengerti, dengan tindakan tiba-tiba Ceo nya, hanya diam sambil mengerutkan dahi, tanpa banyak tanya, Naura hanya pasrah saja saat tangannya di tarik, dan mengikuti kemana kaki Ceo nya itu melangkah.
emang enak🤪