Sebenarnya Cinta

Yuna sudah kembali menata hatinya dan melupakan ucapan Leo. Dia mulai menggandeng mesra suaminya dan berjalan ke dalam. Yuna sangat penasaran seperti apa wujud asli Kiara yang bisa membuat Leo jatuh cinta hingga bodoh. Acara sudah dimulai dua puluh menit yang lalu... saat ini hanya tinggal menikmati pestanya saja. Leo memang sengaja datang terlambat dan melewatkan acara utamanya.

"Sayang... kamu harus memperkenalkan ku dengan baik pada mantan pacar mu itu," bisik Yuna pelan di telinga Leo.

'Sayang? Perempuan ini benar-benar pintar sekali berakting, beberapa menit yang lalu dia ngambek dan sekarang dia memanggil ku sayang.'

"Baik sayang...," balas Leo berbisik di telinga Yuna, bisikan suara Leo membuat Yuna merinding. Apa lagi dengan sengaja Leo menempelkan bibirnya di telinga Yuna. 'Yuna please sadar,' Yuna menasehati dirinya sendiri.

Leo memang sengaja melakukan itu karena diujung sana dia melihat Kiara yang tengah melihatnya sedang berjalan menuju aula utama. Kiara segera berpaling melihat Leo dengan Yuna saling berbisik, bahasa tubuh yang ditangkap mata Leo. Dia semakin bersemangat karena melihat Kiara yang cemburu, itu berarti Kiara masih mencintainya.

"Happy b'day Kiara, maaf datang terlambat," Leo menjabat tangan Kiara dan tak menghiraukan pacar bule Kiara yang berdiri di samping Kiara.

"Terima kasih Lee. Tidak apa-apa, melihatmu datang dihari yang spesial ini aku sudah sangat berterima kasih," jawab Kiara sambil tersenyum pada Leo. Hati Leo kembali terasa sakit, mata Leo dan Kiara saling menatap. Leo begitu rindu pada senyuman itu.

Yuna memperhatikan Kiara dengan seksama... 'Cantik, tutur katanya lembut dan sangat-sangat anggun. Idaman banget, pantas Leo begitu mencintainya,'

Segera tersadar Yuna mencubit lengan Leo pelan dan membuat Leo tersadar.

"Oh iya Kiara.. perkenalkan, ini istriku." ucap Leo sambil memeluk pinggang ramping Yuna. Kiara mencoba menutupi keterkejutannya lalu dengan segera menjabat tangan Yuna.

"Selamat ulang tahun Kiara... saya Yuna dan ini untukmu," Yuna menyapa Kiara dengan manis dan memberikan kado yang sudah disiapkan oleh Leo.

"Terima kasih Yuna... senang berkenalan dengan mu," jawab Kiara tak kalah manis, "Oh iya Lee... ini Nick tunanganku," Kiara memperkenalkan Nick. Sejujurnya Leo tak ingin menjabat tangan itu, sejujurnya hati Leo sangat terasa sakit mendengar Kiara menyebut Nick sebagai tunangannya, dengan terpaksa Leo menjabat tangan itu.

"Emm aku tinggal sebentar ya, masih ada tamu yang harus ku sapa," ucap Kiara pamit sambil mengandeng mesra Nick.

"Iya silahkan," jawab Yuna.

"Ayo sayang," Kiara meninggalkan mereka dan terus menggandeng mesra Nick. Mata Leo terus memperhatikan mereka berlalu.

"Apa rasanya menyakitkan?" Yuna menyenggol lengan Leo. Leo menoleh dan menatap gadis cantik di hadapannya.

"Sangat...," jawabnya pilu. Yuna tersenyum geli melihat Leo berubah menjadi melankolis seperti saat ini.

"Bagian mana yang sakit sayang?" tanya Yuna. Perlahan tangan Leo meraih tangan Yuna dan kemudian meletakkan tepat didadanya. Genggaman tangan Leo membuat jantung Yuna kembali kacau. Tatapan mata Yuna tak ingin berpaling dari Leo.

"Disini," ujar Leo pelan. Yuna terdiam beberapa saat tapi kemudian dia segera tersadar.

"Unhhhh... kaciaaann.... sini peluk," ucapnya dan langsung memeluk Leo, hangat. Yuna menikmati pelukan ini, memeluk Leo erat. Jika ini tidak di tempat keramaian rasanya dia tidak ingin melepaskan pelukan Leo.