Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Saat Delano mengatakan bahwa ia mencintai Athena, tentu saja Athena tidak percaya.
Gadis itu masih mengingat dengan jelas bagaimana perjuangannya untuk mendapatkan Delano. Delano bahkan selalu menolak untuk berkencan dengannya.
Untuk saat ini Athena memilih untuk tidak memperdulikan masa lalu, entah siapa yang menyukai lebih dulu, yang penting saat ini mereka sama-sama saling menyukai, menyayangi dan mencintai.
Setelah mereka menyelesaikan makan malam romantis Delano juga mengajak Athena untuk menonton film bersama.
Delano ingin mewujudkan setiap hal yang ingin di lakukan Athena bersamanya.
"Kita akan menonton apa?", Tanya Athena yang menyender di bahu Delano.
"Gimana kalau nonton First Love Never Die?" Tunjuk Delano ke arah poster di depan teater 1.
"Oke boleh...", Athena menyetujui untuk menonton film yang di pilih Delano.
Apapun film nya Athena tidak perduli, yang paling penting baginya adalah menghabiskan waktu bersama Delano.
Setelah cukup lama antre akhirnya mereka mendapatkan tiket film First Love Never Die yang di sutradai oleh William Henry.
Delano melirik jarum jam yang ada di tangannya masih tersisa 20 menit sampai film di mulai.
"Apa kita jalan-jalan dulu ke lantai bawah, mungkin ada yang mau kamu beli?", Tanya Delano yang tidak ingin menghabiskan waktunya dengan menunggu.
Athena menyetujui untuk turun ke lantai bawah daripada menunggu lama dengan rasa bosan.
Delano dan Athena berkeliling di lantai 2, pria itu ingin membelikan gadisnya hadiah untuk memperingati hari jadi mereka yang pertama.
Setelah memilih beberapa pakaian, Delano juga meminta Athena untuk memilih sepatu dan tas yang Athena inginkan.
"Udah yuk...", Ucap Athena yang mulai merasa tidak nyaman.
"Udah gak ada lagi yang kamu inginkan?", Tanya Delano yang merasa bahwa hadiah yang ia berikan masih kurang.
"Ini tuh udah kebanyakan, kamu lihat..." Athena mengoceh dan menunjuk semua paper bag belanjaan yang sudah bertumpuk.
"Tapi kamu yakin gak ada lagi yang kamu mau?", Tanya Delano ingin memastikan kembali bahwa gadisnya sudah membeli semua barang yang di inginkannya.
"Iya... Ini udah lebih dari cukup!"
Setelah membayar semua belanjaan, Delano menitipkan semua barang di tempat kasir, mereka tidak ingin kerepotan membawanya ke lantai 4 karena saking banyaknya belanjaan yang di beli.
Saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam mereka langsung memasuki pintu teater 1.
Selagi menunggu film di putar terlihat Delano tengah sibuk memesan pop corn caramel dan mochacino jelly kepada pelayan yang memakai seragam putih.
Athena melihat pria itu sampai geleng-geleng kepala, ia tidak menyangka bahwa Delano akan se berusaha itu untuk menyenangkannya.
"Nih...", Delano menyodorkan minuman dan pop corn yang ia pesan.
Gadis itu menerima dan meletakkan minuman di tempat yang sudah di sediakan.
"Makasih", Ucap Athena dan bersender ke pundak Delano.
"Makasih buat hari ini... Aku senang sekali", Ucap Athena tulus.
Setelah film di tayangkan mereka terlihat fokus menonton. Selama penayangan Athena menangis terbawa suasana, Delano bahkan jadi panik karena setelah menonton pun Athena masih menangis.
Mata gadis itu terlihat sembab saking lamanya menangis.
"Na... Itu hanya film", Delano terlihat membujuk Athena untuk segera berhenti menangis.
"Aku sedih tau!", Jawab Athena dengan sesenggukan.
"Aku kasihan sama Raya, hiks"
Raya adalah pemeran tokoh utama wanita dalam film First Love Never Die.
"Iya tapi itu kan hanya film Athena..."
"Gimana kalau yang terjadi sama Raya juga terjadi samaku, hiks"
"Gak akan! Aku gak akan ninggalin kamu kaya Ravi ninggalin Raya!", Delano mencoba meyakinkan Athena bahwa ia tidak akan meninggalkan Athena.
"Tapi Ravi awalnya kan juga berjanji gak akan ninggalin Raya, tapi nyatanya dia tetap ninggalin Raya, hiks", Athena semakin menangis.
"Kan Ravi terpaksa ninggalin Raya, kamu juga tau sendiri bahwa Ravi juga tidak menginginkan hal itu terjadi"
"Tapi kenapa harus di tinggalin mereka bisa aja menjalin hubungan diam-diam", Ucap Athena yang masih merasa sedih dengan keputusan yang Ravi buat.
"Gak bisa begitu Athena, mereka berdua kakak beradik... Mau gak mau mereka ya harus berpisah!", Jelas Delano agar dapat di mengerti oleh Athena.
"Kalau seandainya kita di posisi itu kamu juga bakalan ninggalin aku?", Tanya Athena yang langsung di bantah oleh Delano.
"Enggak! kita kan bukan kakak adik, gimana sih", Delano terlihat gemas dan mencubit hidung Athena pelan.
"Kan aku bilang seandainya!", Jelas Athena.
"Gak suka ah pertanyaannya, kamu bukan adikku jadi aku gaakan ninggalin kamu!", Jawab Delano yang sedikit tidak suka dengan pertanyaan yang di ajukan Athena kepadanya.
"Udah pulang aja yuk, udah keburu malam, besok juga aku udah mulai kerja!", Ajak Delano yang sudah tidak ingin membahas hal-hal yang akan memicu pertengkaran.
Di perjalanan pulang Athena tidak mengeluarkan sepatah katapun suara, gadis itu hanya diam saat Delano berusaha mengajaknya berbicara.
Sesampainya di halaman depan, gadis itu langsung membuka pintu mobil dan berlari masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Delano.
Delano langsung pulang dan juga tidak berusaha membujuk Athena.
Setibanya di rumah Delano merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Hufft...", Delano menghembuskan nafasnya dengan kesal.
"Baru pulang?", Tanya seseorang yang tidak lain adalah ibunya sendiri.
"Iya bu...", Jawab Delano yang masih tiduran di sofa.
Saat itu sang ibu mendekati Delano dan memposisikan kepala Delano di pahanya.
"Sakit?", Tanya sang ibu sambil memijit kepala Delano yang sepertinya sedang banyak pikiran.
"Enggak bu, cuman agak pusing aja tadi", Jawab Delano jujur.
"Ada masalah?", Tanya ibunya.
"Pacar Delano sepertinya sedang marah, dan Delano bingung harus bagaimana...", Delano mengungkapkan apa yang di rasakannya.
"Kamu harus meminta maaf dan membujuknya. Kamu tau, cewek itu gak suka di diamkan kalau lagi marah!", Terlihat sang ibu memberikan nasehat kepada sang putra.
"Tapi kalau nanti dia gak mau ngomong sama Delano gimana?" Tanya Delano lagi.
"Setidaknya usaha dulu, ih kamu nih belum apa-apa udah nyerah duluan..."
"Oke deh nanti Delano coba untuk menghubunginya", Jawab Delano menuruti apa yang di katakan oleh ibunya.
Delano bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar.
Pria tersebut langsung meraih handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sekembalinya dari kamar mandi, pria tersebut meraih ponsel dan melihat 10 panggilan tidak terjawab serta pesan masuk yang tidak lain berasal dari Athena.
👸Athena♥️
Online
Kenapa kamu tidak mengangkat telpon ku!
Kamu mencoba menjauhiku ya?
Hei!
Kamu bahkan tidak mencoba membujukku saat aku marah! Aku benci kamu!!!!
Delano!!! Angkat telponku sekarang juga!
Maaf... Sejujurnya aku gak benci kamu... Aku mengatakannya karena terbawa emosi, kamu tau bahwa aku sangat menyukaimu bukan :)
Cepat hubungi aku kalau kamu melihat pesan ini :)
Setelah membaca semua pesan masuk dari Athena, Delano terlihat tersenyum dan langsung menelpon Athena saat itu juga.