Terpaksa Menikah

Sore itu Debby sudah pulang dari kliniknya di jemput Pak Agus karena Dave ada pekerjaan lembur di kantor, sementara ibu tika tidak memperbolehkan debby naik angkot lagi pasca kecopetan kemarin. Setelah Ashar Ibu tika mengajak Debby untuk berjalan sebentar di taman, Debby pun menemani ibu tika dan kebetulan suasana sore itu nampak ramai di taman. Mereka pun menghabiskan waktu sore itu di taman hingga pukul setengah enam.

Setelah ibadah Maghrib, Debby menyiapkan makan malam untuk keluarga Herlambang tak lama Dave baru pulang kerumah dan langsung ke kamar untuk membersihkan diri. Tepat setelah Isya merekapun makan malam bersama. Tampak tidak ada yang mencurigakan dari dave malam itu. Padahal dirinya sudah menyiapkan kejahilan di otaknya untuk debby malam ini.

Begitu malam semakin menjelang, Debby masuk kedalam kamar tak lama Dave pun menyusul. Seperti biasa Debby mengambil bantal dan juga guling untuk tidur disofa.

"Sudah mau tidur?!" Ucap Save

"Ya!" Jawab Debby yang terlihat sangat mengantuk berat.

Saat Debby akan menjatuhkan dirinya, Dave menarik kerah belakang Baju tidur Debby seperti menjinjing anak kucing

"Eeeiittsss enak aja mau tidur! Aku mau nagih janji kamu!" sarkas Dave

"Janji?" ucap Debby bingung, Debby lupa kapan dirinya berjanji

"Iya, Janji bakal ngelakuin apa aja yang aku mau setelah aku nganterin itu hamil tadi! Jangan bilang kamu lupa!" ucap Dave

Debby menepuk jidatnya saat mengingat semuanya. Kemudian Dave melepaskan baju Debby dan Debby berbalik kearah Dave dengan mensedekapkan tangannya

"Jadi mau apa?!" sarkas Debby, otaknya langsung berfikir, pasti Dave akan mengerjainya lagi. Terlihat dari senyum licik yang sudah terpampang nyata

Tak lama Dave melepas Kaosnya dan membuat Debby hampir menjerit tapi ia langsung sadar karena saat itu sudah malam.

"Badanku capek! tolong pijitin sampai aku bilang cukup!" Ucap Dave yang langsung tengkurap di atas tempat tidur dengan senyum penuh kemenangan.

Debby masih terpaku mencerna ucapan Dave saat itu. 'Pijitin?! berarti pegang-pegang dong?!' pikiran Debby bergidik

"Cepetan!! ngapain masih berdiri disitu?!" sarkas Dave

Debby tersentak kesal kemudian ia berjalan mendekati Dave. Debby menarik nafas dan membuangnya kasar

"Fuuhh !! Anggep aja aku lagi mijitin singa!" batin Debby

"Gak usah ngatain aku! cepet pijitin!" Ucap Dave

Debby kaget, bagaimana bisa Dave tau jika dirinya di katain.

"Iya iya, dasar bawel!" Sarkas Debby

Kemudian Debby memberanikan diri mengangkat kedua tangannya dan menyentuh punggung Dave. Perlahan tapi pasti Dabby memijit punggung Dave saat itu

"Pijitan kamu enak!" ucap Dave.

Debby maupun Dave merasakan glayeran aneh yang menyerang mereka saat kulit mereka bersentuhan. Rasanya seperti sengatan listrik kecil namun dalam jumlah yang banyak. Dave begitu menikmati pijitan Debby saat itu sampai merem melek dibuatnya.

Ceklek

"Dav........." Ucap ibu tika belum selesai karena kaget melihat Debby yang sedang memijit Dave dia atas tempet tidur mereka. Debby dan Dave sama-sama tidak mendengar pintu terbuka saat itu. Sementara Ibu tika cekikikan lalu menutup kembali pintu kamar mereka karena tidak ingin di ganggu. Padahal ibu tika membawa 2 gelas susu untuk mereka berdua. Ibu tika pun kembali turun kebawah

"Kok di bawa lagi ma??" Tanya papa

"Diatas Debby lagi mijitin Dave, mama gak mau ganggu pa hihihi, siapa tahu sebentar lagi kita punya cucu" ucap mama

"Yang bener ma??" Tanya papa

"Iya pa, nih papa minum lagi susunya, satu lagi biar mama yang minum" Ucap mama

"Tapi tadi udah ma" Ucap papa

"La terus siapa yang mau minun? bibik kan gak ada dirumah! mubazir gak baik pa!" Ucap mama

"Hmm iya iya" ucap papa mengambil gelas susu itu dan meminumnya. Sementara mama meminum segelas lagi.

Sementara itu.....

Hampir 2 jam Debby memijit Dave dan tak kunjung sudah padahal Debby sudah sangat mengantuk saat itu. Hingga tanpa sadar Debby tergeletak di samping Dave. Kemudian Dave melihat ke samping dan menatap Debby yang sudah memejamkan matanya erat, Dave lalu bangkit dan membenarkan tidur Debby. Pandangan Dave pecah saat melihat leher jenjang Debby yang begitu mulus terpampang nyata dihadapannya, bibir pink alami tanpa lipstik sedikitpun, membuat Dave ingin mencicipi bagaimana rasanya. Sejutek-juteknya dave, meski belum cinta dan sebenci-bencinya Dave kepada Debby, dia masih pria normal yang jika dihadapkan dengan wanita seperti debby pasti akan ada yang menggelora, sama saat yang dirasakan Dave saat ini.

Dave antara ingin dan menahan untuk tidak menyentuh debby. Tapi sepertinya pikiran kotorlah yang menang malam ini. Perlahan Dave mendekatkan wajahnya didepan wajah Debby, sedikit demi sedikit Dave mengikis jarak diantara mereka. Perlahan tapi pasti Dave mendaratkan sebuah kecupan dibibir Debby. Awalnya sekedar kecupan ringan, namun sepertinya dave merasa kurang, apalagi Debby tidak bergerak sama sekali. Dave mengulang kembali namun kali ini sedikit mendalam yang dave lakukan karena bibir Debby sedikit terbuka.

"Benar kata si Dafa, sekali merasakan ciuman, rasanya manis dan bikin nagih!" Batin Dave langsung mengumpati dirinya sendiri.

Dafa adalah salah satu teman baik Dave yang pernah mengajak Dave dan teman-temannya menonton film dewasa. Dave tidak begitu sering melihatnya, hanya beberapa kali dan dianggapnya sebagai edukasi saja. Padahal usia Dave saat ini sudah menginjak 29 tahun tapi seumur - umur dirinya belum pernah merasakan yang 'begituan'. Selama menjalin hubungan Dave hanya sekedar gandengan, berpelukan dan pernah sekali mencium Dinda dipipinya setelah Dave wisuda, dan itu adalah kecupan pertama dan terakhir karena Dinda akan dijodohkan dengan pria lain saat itu.

Sementara Debby?? menonton film dewasa saja dia tidak pernah seumur-umur. Debby hanya belajar di bangku kuliah karena memang jurusan yang diambilnya adalah kebidanan, jadi mau tidak mau dia mengetahui dan hanya sebagai bahan edukasi reproduksi manusia. Tapi untuk merasakannya Debby tidak pernah sama sekali.

Suara lirik lolos dari debby saat ia merasakan sesuatu menyentuh kulit lehernya dan terus turun. Debby tidak sanggup membuka mata karena merasa mimpi itu terlalu indah. Dave kehilangan kendali, ia membuka kancing piyama Debby dan ingin menikmati sesuatu yang lebih. Debby yang berada di dalam alam mimpi pun sepertinya begitu menikmati mimpi indahnya.

"Aku gak boleh menandai Debby, atau dia akan mengamuk jika dia sampai tau!" batin Dave.

Saat Dave akan menundukkan wajahnya kembali ke belahan itu Debby dengan spontan menampar Dave dengan keras

Plaaakkkkk

Dave hampir terjungkal saat mendapat serangan dadakan dari debby. Begitu Dave melihat ke arah debby ternyata Debby masih tidur.

"Maaf ya oppa tadi ada nyamuk!" ucap Debby mengigau.

"Oppa?! dih dikiranya aku oppa-oppa korea apa?!" Sarkas Dave sambil memegangi pipinya yang masih terasa panas.

Kemudian Dave mengancingkan kembali piyama Debby lalu ia kembali berbaring dan akan memejamkan mata namun begitu sulit. Ditolehnya kembali Debby dan Dave mengingat bagaimana rasa manisnya Bibir ranum Debby yang sudah sempat ia cicipi. Untung saja sebelum tidur debby sudah menggosok gigi jadi masih tetap harum. Tak lama Dave pun tertidur didalam gelapnya malam menyusul Debby kealama mimpi namun tidak bertemu😅

.

.

.

.

Beraninya diem-diem!