NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Sembilan

Aurel menatap haru hasil pemeriksaan kehamilan dirinya, tidak menyangka do'anya akan membuahkan hasil, ia bahkan sudah menyiapkan nama untuk calon anaknya, sudah sangat lama ia menyiapkannya, tapi memang dieinya belum dipercaya sebuah titipan seorang anak.

"Sehat-sehat ya, di dalam sana, bunda tunggu kelahiran kamu ke dunia ini, bunda janji, akan memberikan semua yang bunda miliki untuk kebahagiaan kamu, nak," lirih Aurel seraya mengusap lembut perutnya yang masih rata, padahal dokter Anya mengatakan jika kehamilannya sudah menginjak dua bulan, tapi perutnya tidak terlihat buncit sedikitpun.

Sadar hari sudah malam, dan ia belum mandi, Aurel bergegas merapihkan kertas hasil USG dan menaruhnya di dalam lemari baju miliknya, ia berniat untuk memberitahu suaminya jika ia sudah pulang, Aurel yakin jika suaminya akan sangat senang mendengar kabar bahagia ini.

Tapi belum juga ia masuk ke dalam kamar mandi, suara sering dari ponsel menghentikannya untuk masuk ke dalam, ia berbalik untuk mengangkat telpon terlebih dahulu.

"Halo mas!" sapa Aurel langsung mengangkat telpon begitu Ervel yang menelponnya, ada perasaan hangat ketika Erven menyapanya balik dengan suara lembutnya.

"Kamu sudah makan malam belum?" tanya Erven dari sebrang telpon.

"Belum mas, aku kayaknya mau mandi dulu deh, seharian ini aku gak mandi, rebahan aja di dalam kamar," balas Aurel mendudukan dieinya di pinggir ranjang.

"Mau makan malam apa? Sekalian aku beliin," tanya Erven.

"Apa aja deh mas, aku mau makan makanan apapun yang kamu beliin," balas Aurel dengan wajah full senyum, sejak ia mengetahui dirinya hamil, moodnya mudah sekali berubah, ia menjadi gampang sedih, dan juga senang.

"Mas sama Jihan mau makan di restoran Jepang, kamu mau?" tanya Erven.

Bibir yang tadinya tertarik ke atas karena sedang merasa senang di telpon Erven mendadak kembali lurus, Lagi-lagi mereka pulang bersama, dan itu membuat Aurel kembali merasa kesal, sebenarnya wajar saja jika mereka berangkat dan pulang bersama setiap hari, karena Jihan dipindahkan menjadi kerja di perusahaan utama bukan di cabang lagi, dan memang Jihan yang tetap ingin bekerja bahkan Aurel sempat mendengar percakan antara suaminya dan Jihan jika mereka membuat perjanjian, jika kehamilan Jihan sudah sampai tujuh bulan, ia tidak boleh bekerja lagi.

"Aurel,"

Aurel kangsung tersadar, ia sedikit berdeham, lalu membenarkan duduknya, "aku gak suka makanan khas Jepang mas, apalagi yang serba mentah," lirih Aurel, sepertinya suaminya mulai melupakan hal-hal kecil yanga da di dalam diri Aurel, padahal pernikahan mereka belum sampai ada dua minggu, tapi perhatian Ervel sudah teralihkan semua kepada Jihan.

"Maaf, aku lupa,"

Aurel menghela napas kecil, ia merasa sangat terabaikan hanya karena Erven melupakan dirinya yang sangat tidak suka dengan makanan khas Jepang.

"Jadinya kamu mau makan malam apa?" tanya Erven lagi karena tidak kunjung mendapatkan balasan dari Aurel.

"Aku kayaknya gak usah kamu bawain makanan deh mas, aku masak aja, tiba-tiba aku mau nasi goreng telur mata sapi," ucap Aurel dibuat suaranya senatural mungkin agar Ervel tidak lagi curiga jika dieinya lagi-lagi marah dengan alasan yang tidak jelas.

Karena setelah kejadian dua hari yang lalu, Erven sempat kesal dengan Aurel yang menurut Erven marah tanpa alasan, padahal Aurel hanya merasa cemburu dengan Jihan, tapi Erven menanggapinya sebagai marah tanpa alasan, dan berakhir dirinya yang mengalah dan meminta maaf karena membuat Erven kesulitan dengan sikapnya yang tidak jelas.

"Kamu yakin mau masak nasi goreng saja? Aku bisa mampir ke tempat makanan favorit kamu," tanya Erven.

"Tidak perlu, mas," balas Aurel hendak mematikan telpon, tapi lagi-lagi ia teringat rasa kesal Erven dua hari yang lalu membuat dirinya tetap melanjutkan sambungan telpon.

Sebenarnya Aurel sedikit sakit hati, karena selama mereka menikah dan berumah tangga, tidak pernah sekali pun Erven marah kepadanya ataupun kesal, Erven selalu menampilkan senyum terbaiknya bahkan di saat ia kelelahan dengan pekerjaan di kantornya.

"Kamu marah?" tanya Erven seakan peka dengan Aurel yang lebih banyak diam.

"Marah? Kenapa aku harus marah?" tanya balik Aure.

Di seberang telpon Aurel mendengar suara Erven yang menghela napas panjang, sepertinya dieinya sudah membuat Erven kesal lagi.

"Mas tanya sekali lagi, kamu mau makan apa untuk malam ini?"

"Aku masak aja mas, nanti mas langsung pulang saja setelah selesai makan, aku mau bicara sama mas," balas Aurel tetap tidak ingin makanan apapun dari luar, moodnya untuk makan sudah hilang.

"Yaudah kalau kamu memang tidak mau," balas Erven lalu langsung mematikan telpon tanpa pamit lebih dulu.

Aurel menghela napas lelah, "lagi-lagi jamu kesal sama aku, mas,"

Ingin rasanya Aurel mengadukan semuanya kepada mama dan papa mertuanya yang sudah ia anggap sebagai orang tua kandungnya, tapi ia malu, seharusnya ia dapat mengesampingkan perasannya terhadap istri kedua Erven, tapi ia tidak bisa, mungkin mama dan papa mertuanya akan menganggap jika rumah tangganya dengan Erven hancur.

Terlebih lagi, Aurel tidak mau menceritakan perasaannya kepada mereka karena mereka bisa saja menjauhkan Jihan dari Erven, Aurel memang marah dan kesal melihat bagaimana perhatiannya Erven kepada Jihan, tapi ia juga tidak tega karena Jihan kuga dalam kondisi mengandung.

Aurel melangkah ke kamar mandi dengan air mata yang kembali bercucuran melewati pipinya, kehamilan dirinya membuat ia menjadi wanita yang mudah menangis bahkan hal yang sangat sepele.

Aurel ingin kembali menjadi wanita yang seakan tidak pernah terluka oleh siapapun di dunia ini, seperti saat dirinya masih menjadi seorang gadis yang sangat sulit tersentuh, bahkan ia tidak pernah sekali pun menangis ketika ia gagal dalam melakukan sesuatu, tidak pernah sekali pun ia menangis ketika orang-orang di sekelilingnya ternyata bermuka dua, ia bahkan tidak bisa menangis ketika dirinya berhasil mencetak rekor dalam pencetakan novel.

Tapi kini, mengapa ia sangat sensitif, hal kecil saja bisa membuatnya menangis, mendengar nama 'Jihan' saja sudah bisa membuatnya terluka, dimana hatinya yang dulu sangat keras, dimana dirinya yang dulu tidak pernah menunjukkan kelemahan kepada siapapun dimana dirinya yang selalu bisa menutupi kesedihannya dengan senyum lebar, Aurel merindukan semuanya.

Ia benci ketika dirinya harus terinjak-injak karena orang-orang di sekitarnya, ia tidak suka mengemis apapun yang memang bukan miliknya, bahkan dulu, Erven membutuhkan dua tahun hanya untuk meyakinkan dirinya jika Erven benar-benar serius ingin menikahi Aurel.

Aurel bukan tipe wanita yang mudah tergiur dengan harta ataupun pria tampan, apalagi hanya modal mulut buaya, Aurel mengajarkan kepada dirinya sendiri untuk menjadi wanita mahal, untuk menjadi wanita yang tidak tersentuh, dari puluhan pria yang dulu mengejar cintanya, hanya Erven seorang yang mampu menaklukan hatinya.

"Hey, "

Aurel menoleh dan detik itu juga dirinya langsung kehilangan kesadarannya.

_________________________________________

Bisa bisanya Erven lupa kalau Aurel gak suka makanan khas Jepang, ini pasti gegara si Jihan Jihan itu, ya gak sih Guys?

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!