NovelToon NovelToon
Kasih Terlarang Sang Hostess

Kasih Terlarang Sang Hostess

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Balas Dendam / Playboy
Popularitas:872
Nilai: 5
Nama Author: Wulan_Author

Alma Seravina, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai Hostess di sebuah klub malam, harus menghadapi pandangan merendahkan dari masyarakat sekitarnya. Pekerjaannya yang unik, yang memerlukan dia untuk bekerja di malam hari, sering kali disalahpahami sebagai pekerjaan yang tidak pantas. Namun, Alma tetap mempertahankan pekerjaannya untuk membesarkan anak satu-satunya. Meskipun pandangan masyarakat membebani dirinya, Alma tidak pernah menyerah sedikitpun apalagi setelah mengetahui kondisi anaknya yang sedang sakit parah.

Di tengah kebingungan, tiba-tiba saja seorang pemuda yang usianya jauh di bawah Alma memasuki kehidupannya untuk balas dendam atas kematian tunangannya yang berkaitan dengannya. Namun, bukannya berhasil membalaskan dendam, Gevan justru malah terjebak nikah dengan Alma.

"Ayo menikah dan tandatangani kontrak ini!"

Alma tersenyum remeh, "Apa kamu bercanda? Aku tidak pantas jadi istri kamu, aku lebih pantas jadi kakak atau Tante kamu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan_Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria jadi-jadian?

"Bagaimana, berapa yang kamu mau?"

Alma segera mengejapkan matanya, "Tidak! Itu bukan solusi yang baik untukku dan Rose!" gumam Alma dalam hati.

Wajah Gevan kembali tersenyum lebar sat melihat keraguan di dalam diri Alma, dia yakin Alma akan menerima tawarannya dan mampu menaklukkan penyaji paling dingin ini. "Apa kamu sudah menentukan nominalnya?" Lagi, Gevan kembali memancingnya.

"Maaf Tuan, jika anda terus bertanya seperti itu saya tidak mau melayani anda lagi. Namun, jika anda sopan dan lebih memilih meneguk minuman racikan saya, maka dengan senang hati saya akan melayani Anda."

Tidak terasa bibir Gevan tersenyum tipis saat mendengar keteguhan Alma yang terus menolaknya, dan semua penolakan itu semakin membangunkan gairah Gevan untuk mengejar Alma.

"Baiklah, berikan aku minuman lagi!"

Gevan menyodorkan gelasnya yang sudah kosong.

Dengan senang hati Alma kembali meracik minumannya dan langsung menuangkannya di gelas pemuda itu.

Sementara itu Gevan terus menatap wajah Alma tanpa berkedip mengagumi kecantikan wajah wanita dihadapannya ini. Pantas saja Tuan Cemal sangat mengagumi wanita ini, rupanya Alma memang sulit untuk di taklukkan.

"Kalian, kemari lah!" panggil Gevan.

"Iya, Tuan?"

"Wanita itu, cari tahu siapa sebenarnya dia dan apa yang dia lakukan setelah pulang dari sini! Cari tahu juga apa dia sudah menikah atau belum!" titah Gevan pada pengawal yang terus menjaganya sejak tadi.

Kedua pengawal mengangguk dan langsung mencari informasi tentang Alma sesuai permintaan sang bos.

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, matahari yang sejak tadi menerangi siang kini berganti gelap. Namun, suasana di tempat ini sama sekali tak berubah, bahkan semakin malam suasananya semakin berisik dan ramai. Berhubung Alma sudah bekerja selama dua belas jam sejak pertukarannya tadi dengan Chaterine, akhirnya Alma menyelesaikan pekerjaannya lebih awal.

Bahkan pemuda yang sejak sore mengganggunya masih setia duduk di tempatnya di temani gadis-gadis liar yang bergelayut manja ditubuhnya.

Alma yang sudah sangat lelah segera mengganti pakaiannya dengan pakaian yang dia bawa dari rumah.

Tangan Alma menjulur ke atas, "Hai," sapa Alma pada Chaterine.

Chaterine mendekat, "Hai, gimana? Apa hari ini ada pelanggan yang menyebalkan?" tebak Chaterine yang sudah siap menggantikan Alma untuk menjaga meja.

Alma menoleh ke arah Chaterine sambil tersenyum lelah. "Seperti biasa, selalu ada manusia menyebalkan dan menganggap rendah seorang wanita karena profesi kita," ucap Alma sambil menggerakkan dua jarinya.

Chaterine hanya tersenyum mendengar ucapan Alma. Ya, mereka sudah kenyang dengan ucapan sampah dari mulut pelanggan club'.

"Jangan terlalu di pikirkan," ucap Chaterine sambil mengelus pundak Alma. "Bagaimana keadaan Rose sekarang?" tanya Chaterine.

Alma menghela nafas lalu duduk di kursi yang ada di belakangnya. Alma sudah menjelaskan kondisi Rose saat ini kepada Chaterine.

"Belum ada tindakan apa pun, Rose masih menjalani perawatan di rumah sakit. Entah dari mana aku harus mendapatkan uang sebanyak itu!" lirih Alma.

Chaterine kembali iba pada temannya itu, namun dia juga bingung harus berbuat apa karena uang dua miliar bukanlah uang sedikit.

"Maafkan aku Al, seandainya aku bisa membantu."

Alma tersenyum, "Jangan di pikirkan, ini semua beban ku bukan beban mu! Pikirkan saja keluargamu dan ayah tiri kamu itu!" cibir Alma sambil meledek lalu tersenyum.

"Oh No! Jangan bahas mereka di tempat ini atau aku akan lupa diri!" bela Chaterine sambil memijat kepalanya sendiri.

Alma tertawa melihat temannya yang selalu bisa menghiburnya walaupun keadaan Chaterine tak kalah rumit darinya.

"Oh iya Al, bagaimana dengan tawaran Tuan Cemal kemarin? Apa kamu setuju dengan ajakannya?" tanya Chaterine.

"Aku belum tertarik dengan tawaran Tuan Cemal, mungkin aku akan menghubungi dia lain kali!" jawab Alma sambil terkekeh kecil. "Semoga itu semua menjadi kenyataan, karena aku tahu kamu pasti di janjikan sesuatu olehnya jika berhasil membujuk aku, benar bukan?" tebaknya lagi sambil mengangkat sebelah alisnya.

Chaterine tersenyum lebar karena Alma berhasil menebak isi kepalanya.

"Aku hanya ingin yang terbaik untuk temanku ini. Jika Tuan Cemal bukan orang yang tepat, maka akan kucari yang lebih tepat!" kekeh Chaterine dengan penuh semangat.

Lantas Alma hanya menggelengkan kepalanya perlahan sambil menghela nafas kasar. Perempuan itu memang tidak ada lelahnya jika sudah menyangkut seorang pria kaya.

"Pria tempo hari kembali bertanya apa kamu bisa bertemu dengannya besok malam?" tanya Chaterine setelah memeriksa ponsel miliknya yang memiliki beberapa pesan dari pelanggannya bahkan orang baru yang tertarik pada Alma.

Alma hanya terdiam acuh sambil mengemasi barang-barangnya yang akan di bawa pulang.

"Katakan pada pria itu aku hanya tertarik pada laki-laki baik yang taat pada Agama, jika dia bukan seorang muslim maka jangan berani menggodaku!" ucap Alma dengan sembarang sambil pergi meninggalkan Chaterine yang masih sibuk dengan ponselnya.

Dengan tidak sengaja Chaterine mengirim pesan yang dikatakan Alma pada pria yang begitu tertarik padanya itu tanpa berpikir panjang dengan harapan pria itu akan berhenti mengganggunya. Namun, tidak disangka Chaterine terkejut dengan jawaban pria asing yang dia juga tidak mengenalnya itu.

"Baiklah, aku akan datang sesuai keinginannya."

Chaterine melotot membaca balasan orang yang dia belum kenal itu.

"Gila sekali orang ini! Apa mungkin dia tidak waras?" gumam Chaterine sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ada apa?"

Alma kembali menghampiri Chaterine karena dia melupakan ponselnya di atas meja.

"Laki-laki itu menyanggupi permintaan kamu, Al," ucap Chaterine sambil terkekeh.

Alma tersenyum lebar, "Mana mungkin laki-laki yang menawar perempuan dia adalah pria yang taat! Dasar pria aneh!" cibir Alma.

"Atau jangan-jangan dia adalah pria jadi-jadian! Iih ngeri," timpal Chaterine sambil bergidik ngeri.

Keduanya kembali tertawa lepas dan ini kali pertama lagi Alma bisa tersenyum seperti ini. Lepas seperti tak ada beban padahal saat ini pikirannya sedang bergulat tak beraturan.

"Baiklah aku akan pulang, tolong doakan Rose agar dia bisa kembali sehat seperti sedia kala."

Chaterine mengangguk, "Tentu, besok aku akan ke rumah sakit untuk menjenguk, Rose."

"Terima kasih banyak Chaterine."

Kali ini Alma benar-benar pulang dan langsung pergi menuju rumah sakit. Sebenarnya tubuh Alma sangat lelah, rasanya dia ingin istirahat sebentar saja. Namun, Alma juga sangat ingin bertemu dengan Rose untuk memeluknya karena hanya itu obat agar dia bisa kembali semangat.

"Permisi, Nona."

Alma langsung menoleh saat seseorang menyapanya. Betapa terkejutnya dia saat melihat wajah laki-laki yang baru saja dia temui tadi sore kini ada di hadapannya.

"Kamu! Sedang apa kamu di sini?"

"Aku ingin berbicara dengan kamu. Ada hal yang ingin aku tanyakan tentang tiga tahun yang lalu," tutur pria itu.

Jantung Alma berdegup kencang saat menatap wajah pria di hadapannya. Ingatannya yang sudah lama terlupakan kini kembali membayangi pikirannya. Benar, dia adalah pria brengsek itu.

"Untuk apa Anda datang lagi kedalam kehidupan saya! Apa anda ingin menghancurkan saya lagi untuk yang ke dua kalinya!" sentak Alma yang sudah tak tahan lagi.

1
Xvoid_99
lanjutt🔥
Wolfmoon: Terima kasih untuk supportnya Kak, selalu dukung aku yaa.. jangan lupa beri saran jika ada yang kurang 🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!