Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.9 Spy??
Semakin hari Margaret semakin merasa resah dengan pernikahan kedua orang tuanya. Ibunya yang selalu bergerak dalam diam, sementara ayahnya pergerakannya sulit sekali ia lihat karena Margaret selalu mendapatkan banyak pekerjaan.
Suatu malam, Margaret mengajak ibunya berbicara.
"Mama, belum tidur?" tanya Margaret.
"Belum, ada apa? Kau pasti ingin bicara kan?" tanya Chyntia.
"Benar, ma apa yang harus aku lakukan?" tanya Margaret.
"Lakukanlah seperti biasanya, ini masalah mama dan papa." ucap Chyntia.
"Tapi, aku kesal setiap hari melihat wanita ular itu." ucap Margaret.
"Margaret kesabaran berbuah manis, itulah kenapa buah-buah hanya dipanen saat musimnya." ucap Chyntia.
"Apa rencana mama?" tanya Margaret.
"Membuat papamu menceraikan mama.." ucap Chyntia.
"Dengan cara?"
"Mudah saja sayang, sebentar lagi wanita ular itu pasti akan mulai merengek ingin pindah kemari." ucap Chyntia.
"Pasti dia sudah tidak tahu malu.." ucap Margaret sambil berdiri.
"Sayang, tenanglah.. itu memang rencana mama, kalau papamu yang melayangkan gugatan mama yang akan diuntungkan." ucap Chyntia.
"Mama yakin??" tanya Margaret.
"Mama sudah bilang kan, masalah orang dewasa biar orang dewasa yang menyelesaikannya." ucap Chyntia tersenyum.
"Aku merasa belum siap jadi orang dewasa dan tak mengerti jalan pikiran mama dan papa." ucap Margaret.
"Maka pelajarilah sayang, ambil yang baik dan buang yang busuk. Saat ini kau masih kertas putih yang polos, jangan biarkan noda-noda kotor menghancurkanmu." ucap Chyntia.
"Baiklah ma, aku akan coba memahaminya." ucap Margaret.
"Bagus, ini sudah malam sebaiknya kau tidur."
"Baik ma."
Dalam hati Margaret berpikir pasti saat ini ayahnya sedang bersama wanita gila itu. Mau dipikir bagaimanapun kelebihan wanita itu hanya lebih muda dari ibunya. Margaret pun kembali ke dalam kamar merenungkan nasib dirinya.
Dan apa yang dipikirkan Margaret adalah nyata, saat ini David sedang bersama Cathy karena wanita itu ingin menghabiskan waktu dengannya. Meminta makanan ini dan itu dengan alasan mengidam dan sebagainya.
"Sayang, seharusnya kita menikah saja." ucap Cathy.
"Kau harus sabar sayang." jawab David.
"Semakin hari perutku akan semakin membesar tahu." ucapnya sedih.
"Jangan sedih, aku memang butuh waktu untuk meyakinkan keluargaku." ucap David.
"Aku tak yakin mereka bisa menerimanya." ucap Cathy.
"Harus, mereka harus menerimanya atau hidup mereka akan susah tanpa aku." ucap David.
"Oho, kau ini sungguh licik." ucap Cathy senang.
"Itu semua demi kau dan anak kita. Anak ini juga berhak tertulis sebagai keturunan sahku." ucap David mengelus perut Cathy.
"Benar, tak peduli orang akan berkata apa padaku, anak ini tidak berdosa." ucap Cathy.
"Sayang jangan bilang begitu."
"Nyatanya saat ini rumor di kantor sudah tak terkendali." ucap Cathy.
"Kau harus bersabar sedikit lagi." ucap David.
"Apa aku resign saja?"
"Ide bagus, jadi kau takkan mendengar hal buruk lagi." ucap David.
"Mungkin beberapa bulan lagi." ucap Cathy.
"Baiklah, aku memberimu waktu 2 bulan." ucap David.
"Oke sayang."
Begitulah percakapan mereka dan hubungan mereka semakin mesra berkat hadirnya bayi dalam perut Cathy. Dan diam-diam David sudah menyiapkan dokumen untuk istrinya dan anaknya. Dimana isinya mereka tak boleh menentang keputusannya atau mereka takkan mendapatkan bagian apapun dari hartanya. Hal itu tentunya mengenai poligami dan juga anaknya bersama Cathy.
Untuk Chyntia menentang berarti bercerai, sementara untuk Margaret menentang artinya dirinya gagal menjadi penerus David. Dengan resiko sebesar itu, David yakin mereka akan tunduk dan patuh padanya. Apalagi Chyntia terbiasa hidup mewah dan diberi akses kartu hitam yang tak terbatas pasti sulit bagi wanita itu untuk pisah darinya.
Dan Margaret pasti akan menurut padanya karena belum punya pengalaman apapun dalam dunia bisnis dan pekerjaan kantoran. Apalagi pendidikan penerus sudah ia pelajari sejak lama, mustahil Margaret meninggalkan apa yang sudah ia pelajari selama ini.
...
Saat surat dan pengacaranya sudah siap, David akan mengumumkannya dalam minggu ini. Tapi Chyntia justru pergi ke Singapura dan sering menghabiskan waktu bersama Theresia disana. Untuk itu David menundanya. Tanpa pernah David tahu kalau istrinya tengah melakukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya.
David saat ini tengah bersama Cathy dan membahas masalah ini. Betapa bahagianya Cathy karena sebentar lagi dirinya berhasil menyingkirkan anak dan istri David.
"Sayang, kapan kau akan membicarakannya?" tanya Cathy.
"Setelah Chyntia pulang dari liburannya." ucap David.
"Cih, enak sekali jadi istrimu bebas belanja dan liburan kapan saja." ucap Cathy.
"Jangan iri, sebentar lagi kau juga akan merasakannya." ucap David.
"Sungguh?" tanya Cathy.
"Iya, kau dan Chyntia akan mendapatkan hak yang sama, begitu juga dengan anak kita." ucap David.
"Tapi rasanya aku menjadi wanita jahat saat ini." ucap Cathy mengambil hati David.
"Sudahlah, ini salahku bukan salahmu." ucap David.
"Tapi tetap saja aku tak enak hati."
"Kau ini terlalu polos, mumpung istriku sedang tidak ada bagaimana kalau kita dinner besok malam.?" tanya David.
"Sungguh?" tanya Cathy.
"Ya.. Aku tak bohong."
"Baiklah sayang.." ucap Cathy senang.
Trik berpura-pura polos adalah andalannya demi menarik simpati pria. Apalagi David sudah benar-benar ada dalam genggamannya. Mudah sekali mengambil hati pria tersebut.
...
Besok malamnya, David dan Cathy akhirnya melakukan dinner romantis di sebuah hotel. Dan David menyewa tempat khusus untuk mereka. Tanpa mereka sadari Margaret mengikuti mereka dari belakang.
Margaret mengikuti mobil ayahnya yang tiba-tiba keluar di malam hari. Margaret yang sudah curiga karena ayahnya tiba-tiba rapi dan wangi, lalu pergi tanpa berkata apa-apa padanya. Saat itu Margaret hendak keluar untuk membeli makanan dan melihat ayahnya menaiki mobilnya. Langsung saja Margaret mengikutinya dari belakang.
Dan David tidak menyadari hal itu, dirinya langsung menuju apartemen Cathy dan menjemput wanita itu. Jantung Margaret berdegub kencang saat tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Apalagi setelah mengetahui tujuannya adalah restoran yang ada hotel mewah.
"Mereka sudah benar-benar tidak waras.." gumam Margaret.
Margaret berusaha masuk tapi tidak bisa karena dirinya tidak melakukan reservasi.
"Maaf nona, anda dilarang masuk." ucap pegawai hotel.
"Baiklah." ucap Margaret.
Lalu saat berbalik dirinya bertemu dengan Kevin.
"Wah, nampaknya nona ini kesulitan untuk masuk." ucap Kevin.
"Benar tuan." jawab Margaret.
"Apa ada seseorang yang ingin anda temui di dalam?" tanya Kevin.
"Anda sendiri?" tanya Margaret.
"Ya begitulah.. Aku ada janji dengan seseorang." ucap Kevin.
"Tuan, bisa anda membantuku masuk?" tanya Margaret.
"Wah, nona ini sungguh blak-blakan."
"Kumohon, bantu aku.. Aku juga akan membantumu, aku janji." ucap Margaret.
"Tidak, ini soal bisnis."
Margaret pun merasa hanya ini jalan satu-satunya agar bisa memantau ayahnya.
"Tuan, aku bisa jamin anda takkan rugi. Lalu hari ini anda sendirian tidak dengan asisten anda." ucap Margaret.
"Yah, Beni sedang libur."
"Aku akan menggantikan Beni." ucap Margaret.
"Hei, kau akan tahu rahasia perusahaanku.."
"Anda juga akan tahu rahasia besar ayahku.."
"Wah, ada apa ini? Sepertinya seru." ucap Kevin tersenyum.
"Iya, anda akan sangat terhibur, jadi mari kita saling membantu tuan Kevin." ucap Margaret.
"Baiklah, jika ada yang tidak beres kau harus bertanggungjawab." ucap Kevin.
Akhirnya mereka berdua pun masuk ke dalam resto dan Margaret melihat ayahnya dan Cathy di sebuah ruangan ujung.
...----------------...
