Rania adalah gadis cantik berusia dua puluh tahun, yang lari dari rumah menghindari perjodohan orangtuanya.
Tanpa sengaja bertemu dengan Tomi Rahardian Putra pria tampan yang sengaja dia copet. Sayangnya Tomi dapat menemukan identitas nya dan memaksa Rania bekerja padanya, jika tidak mau di laporkan kepada polisi.
Bagaimana mereka. Akankah cinta hadir di hati Tomi yang susah lama menjomblo??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diusir
Ada Farel dan staf lainnya. Kau tenang saja, aku bisa mengatasi nya. Jika aku terbentur dan membutuhkan bantuan mu, aku pasti akan menemui mu." ucap Radit lagi.
Radit meninggalkan Tomi sendiri, setelah mengatakan semua nya.
Papa Tomi batu saja menelponnya dan meminta Radit agar membujuk Tomi untuk segera pulang ke rumah.
Papanya sangat berharap Tomi segera menikah dan mengurus perusahaan, hingga papa nya bisa pensiun dan beristirahat di hari tua nya.
...****************...
Di rumahnya Rania, Mamanya masih terus saja menangis.
sudah dua Minggu Rania menghilang dan Sampai kini belum juga ada kabar dan berita nya,
Semua teman teman Rania telah di hubungi tqpy tak satupun yang tahu kemana sang gadis kecilnya berada. Dan Rania tidak menghubungi dan menelpon mereka satu pun. Termasuk Maya sahabat dekatnya.
Ponsel Rania juga tidak dapat di hubungi. Mamanya sangat sedih dan takut terjadi apa apa dengan anak kesayangannya.
"Bagaimana Pa, ada kabar tentang Nia??" tanya sang Mama.
"Belum," jawab pak Hutomo.
Mamanya kembali menangis dan terisak.
"Ini semua salah papa. Jika papa tidak memaksanya, paasti Nia masih ada disini.bersama dengan kita. Tapi ini...sudah dua Minggu Pa.....dua Minggu....!!!! ucap Bu Tiwi.
Nia belum juga ada kabar beritanya, bagaimana jika terjadi apa apa dengan putriku ??? bisa saja dia di rampok,dan.....!" ucap Bu Tiwi semakin menjadi, dan terlihat sangat sedih.
"Dia akan kembali jika sudah kehabisan uang, kamu tenang saja. Dia tidak akan sanggup bertahan hidup di luaran sana, tanpa uang. Dan aku sudah memblokir semua ATM dan kartu kreditnya. Tenanglah dia pasti pulang" jawab pak Hutomo.
"Bagaimana jika dia tak kembali, kau Jahaaat jahat..!!!!" Bu Hutomo semakin sedih mendengar ucapan suaminya.
Rania putrinya tidak pernah jauh darinya, Tidak pernah bekerja, semua kebutuhannya terpenuhi dan dia selalu berkecukupun. Dan kini dia berada di luar tanpa uang dan hidup terlunta lunta, Hati ibu mana yang tidak sakiit.
Pak Hutomo membiarkan istrinya menangis. Dia keluar dari kamar meninggalkan istrinya.
...****************...
Rania merasa sangat senang karena Boss nya yang angkuh dan sombong tidak datang.
"Alhamdulillah dia tidak datang, maunya setiap hari seperti ini dan aku bebas, tanpa harus di suruh suruh olehnya. Oh,,,, bahagianya...." guman Rania.
"Kau kenapa??" tanya Nindy. Yang baru saj keluar dari ruangan meeting.
"Aku senang sekali, karena Boss resek itu tidak datang hari ini, dan aku bebaaaass!" ucap nya bahagia.
"Darimana kau tahu kalau Boss tidak datang hari ini?" tanya Nindy heran.
"Lihat sekarang sudah jam berapa, dan beliau belum juga datang, aku yakin dia pasti tidak akan datang." ucap Rania lagi.
"Segitu bahagia dirimu, memangnya kenap jika boss datang?" tanya Nindy kembali menyelidik peristiwa kemaren.
"Tidak ada, hanya boss mu yang resek itu selalu meyuruh nyuruh aku tanpa belas kasihan. Kemaren aja dia meminta ku membereskan semua file di ruang penyimpanan sendirian. Bayangkan file sebanyak.itu harus aku susu. sendiri dan harus selesai satu hari." ucap Rania kesal.
"Yuk, kita masih harus membersihkan ruangan yang lain." ajak Nindy mengakhiri pembicaraan mereka.
Rania mengantar minuman di tiap tiap meja. Dan saat ini dia mengantar ke ruangan manager, dan ternyata itu ruangan Dimas.
"Pagi, Rania... " sapa Dimas begitu melihat Rania mengantar kopi untuknya.
"Selamat pagi pak." jawab Rania sopan. Saat ini Dimas adalah boss dan dia hanyalah OB.
"Nanti makan siang bareng ya, aku tunggu di lobi." ucap Dimas.
"Maaf, Pak. Tapi sepertinya saya Tidka bisa. saya akan makan siang dengan teman teman saya di kantin kantor saja. Terima kasih untuk tawarannya." tolak Rania halus.
"Kau harus mau menemani aku Rania sebagai ucapan terima kasih karena aku membantumu kemaren, bagaimana?" ucap Dimas memaksa.
Rania teringat akan ucapan Tasya untuk menjauhi Dimas. "Maaf pak, tapi saya benar benar tidak bisa. Permisi, saya masih banyak pekerjaan." ucap Rania berlalu pergi dari hadapan Dimas.
"Benar benar membuat aku penasaran. ternyata ada gadis yang tidak tertarik dengan pesonaku. Aku semaikn ingin mengenalnya lebih jauh, Tunggu saja, aku pasti akan mendapatkan mu." ucap Dimas pelan.