DARK ROMANCE‼️
"Aku tahu kau sudah menikah, sudah bersuami.. akan tetapi dengan penyerahan diri ini, dengan kau yang datang kepadaku, maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku.. untukku.. aku tuanmu." (Nick)
"Aku tak masalah dengan itu, bahkan jika aku berhasil membunuhmu.. tolong jangan mati, Bastard.." (Helena Scott)
Bermula dari kematian suaminya yang janggal, Helena mengambil keputusan beresiko untuk balas dendam..
Nicholas Max Wilston.. Sosok yang berbahaya, yang menjadi target tujuan Helena atas kejanggalan semua. Namun, tanpa ia sadari.. terlibat dengannya merupakan awal perubahan hidup baru telah dimulai..
______________
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
Pagi itu.
Drrrt.. Drrrt..
Dering handphone yang nyaring, berhasil membuat Helena terbangun dari tidurnya. Keningnya tampak mengkerut dengan mata yang masih terpejam.. "Ah, kepalaku.." Ringis Helena merasakan berat pada kepalanya.
Dengan menahan kepala, wanita cantik itu pun meraih handphone untuk menerima panggilan. Tertera di sana nama kontak 'Paman Bill'. Orang kepercayaan keluarga Scott yang telah membantunya masuk ke ranah keluarga Wilston.
"Kau dimana, Helena? apa semua baik-baik saja?." Ujar Bill memastikan keponakannya itu.
Helena yang baru bangun tentu ia sedang berusaha mengumpulkan nyawa. Setelah mendengar pertanyaan Bill, Helena teringat sesuatu. Mata hazel nya kini terbuka lebar dengan tatapan menyapu sekeliling ruangan.
Perasaannya tak karuan sekaligus panik, dari celah jendela mentari sudah menyongsong menampakkan diri dan ia baru bangun. Masalahnya ia masih asisten pribadi Nicholas, dan tentu ia masih memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas. Tapi ini ia malah...
"Tidak!.."
"Halo? Helena, Kau mendengar ku?." Ujar Bill lagi.
"Paman nanti akan ku hubungi lagi, aku harus menyelesaikan sesuatu.." Potong Helena tanpa basa-basi.
Belum sempat Bill menjawab, Helena sudah mengakhiri panggilan.
Wanita itu tampak masih berusaha mengingat-ingat, Helena mengutuk dirinya yang telat bangun terlebih di kota London ini Nick banyak sekali memiliki jadwal penting yang harus ia dampingi juga.
"Aw, kepalaku..." Helena segera bergegas bangun dari tidurnya. Banyak minum alkohol telah membuatnya seperti ini.
Saat selimut itu dilepas, sedetik kemudian ia dibuat melotot, membisu tak bersuara saat mendapati tubuhnya hampir telanjang.. Ya, hanya menyisakan bra dan penutup daerah kewanitaannya saja yang masih melekat. Tentu tubuh moleknya terekspos dengan sempurna.
"Ahh!.."
"Ya tuhan.." Helena menutup mulutnya, ia melirik tubuh dan ranjang itu bergantian. "Sebentar, kenapa bisa seperti ini?."
Helena ingat bahwa semalam ia mabuk dan mengambil keputusan yang lebih berbahaya yaitu dengan mengubah rencana untuk menarik perhatian Nick dengan menggodanya.. Tetapi ingatannya hanya sampai sana, ia tak sadarkan diri dan benar-benar tak tahu apa yang terjadi setelahnya.
Mendapati tubuhnya yang nyaris tanpa busana itu, tentu pikiran Helena kemana-mana. "Apa dia benar-benar menyentuh ku?.."
Helena menyentuh tubuhnya, meraba diri di tengah keterkejutan. Ia sentuh area selang-kangan nya dengan perasaan tak karuan, lalu ia berjalan kecil untuk mencoba merasakan sesuatu..
Beberapa saat kemudian ia membiarkan tubuhnya jatuh terhuyung lemas di lantai, ia menghela nafas lega saat tak merasakan bekas apapun. "Dia tak melakukannya..."
"Lalu kenapa aku sampai telanjang seperti ini?.." Helena berusaha mengingat dan akhirnya ia sadar ia sendiri lah yang meminta Nick melakukan itu.
"Ya ampun..." Wajah cantik itu nampak merah padam.
Entah ke depannya bagaimana, yang jelas hari ini sosok Helena berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Tentu ia juga harus mempersiapkan diri menghadapi Nick dengan kepribadiannya yang sekarang.
Tanpa menunggu lama-lama wanita itu segera bergegas mengenakan pakaian, lalu ia keluar untuk melihat seluruh apartemen mencari keberadaan tuannya.
Akan tetapi...
Kosong, tidak ada siapa-siapa...
Nick tidak ada di ruangannya, hanya menyisakan barang-barang pribadi saja. Helena yang menyadari itu mengerutkan kening, tuannya telah pergi untuk menyelesaikan urusan tetapi ia tak dilibatkan sama sekali padahal tugasnya sudah jelas untuk menemani dalam perjalanan bisnis.
"Apa karena aku mabuk?.." Lirih Helena berusaha mencerna. Terlebih pertemuan penting kali ini adalah menemui keluarganya.
Wanita cantik itu terduduk dengan banyak pertanyaan yang muncul, ada sesuatu yang dirasa aneh, ada hal yang terasa mengganjal..
Tujuan Helena ada dua, mendapatkan brangkas pribadi perusahaan keluarganya yang diduga telah di ambil Nick, dan terakhir adalah melenyapkan pria itu akan dendam.
Sejauh ini ia telah mencari brangkas, hasilnya tetap nihil. Pikiran Helena kemana-mana. Jika Nick yang mengambil brangkas itu lantas buat apa ia kini menjalin hubungan kerja dengan perusahaan daddy-nya, Edward?.
Helena yakin Nick sosok yang sangat waspada dan ia yakin brangkas itu berada di tempat aman, tetapi jika melihat tindakan nya sekarang rasanya tidak mungkin jika Nick yang telah melakukan itu.. tujuannya apa? ia sudah sangat berkuasa.
"Ah.. jangan bilang brangkas itu tidak ada hubungannya dengan Nick?." Gumam Helena, ia harus berhati-hati juga dalam menyelidiki sesuatu. "Jika benar, aku tetap tak mungkin berhenti karena masih ada satu misi.. yaitu melenyapkannya."
Helena tahu apa yang harus dilakukan, tetapi entah kenapa ia merasa tak tenang? Pertemuan Nick sekarang dengan Edward dilaksanakan tanpa melibatkan nya, sedangkan waktu itu Nick memerintahkannya penuh penekanan untuk menemani..
Tentu rasanya jadi janggal..
"Tunggu, apa jangan-jangan dia sudah mengetahui diriku?..." Lirih Helena menilik semuanya dengan seksama. "Aku tak masalah jika harus melanjutkan misi ini dengan sosok ku yang sebenarnya, tetapi...
Helena tak melanjutkan ucapan, jika Nick sudah mengetahui semuanya tentu dengan mudah juga ia mengetahui tujuan Helena datang kepadanya untuk apa.
Lebih tepatnya pria itu seperti menikmati pertunjukan yang sedang Helena tunjukkan selama ini, seolah-olah hal itu memuaskan dirinya. Dan itu sama sekali tak menguntungkan.
Wanita cantik itu menengadah mengatur nafasnya. "Sialan.. Sepertinya baik dia maupun aku, kita sama-sama tahu tapi sama-sama memilih diam. Nick, kau benar-benar bajingan licik.."
Helena menatap sekeliling apartemen, jika Nick sudah tahu identitasnya tentu pria itu juga tahu Helena datang untuk balas dendam. Setiap tindakan yang akan Helena lakukan tentu tak akan mempan, yang ada Helena berada dalam bahaya.
Jangan sampai gegabah bertindak, Helena harus kembali memutar otaknya lagi.
"Untuk saat ini berada di samping pria itu sepertinya bukan hal tepat.. Sama saja aku menyerahkan diri pada musuh." Lirih Helena teliti. Ia harus memikirkan keselamatannya juga, dan ya ia akan mengubah strateginya dalam membalas dendam.
Helena segera bergegas mengambil barang-barangnya sebelum Nick dan Sam kembali, ia memilih keluar dari permainan Nick dan akan ia lanjutkan bila perlu secara terang-terangan juga tak masalah, yang jelas saat ini ia harus mengakhiri peran Anna Georgia terlebih dahulu.
"Taksi!.."
Panggil Helena setibanya di lantai bawah, ia masuk ke dalam mobil itu dan berhasil keluar dari apartemen. Ia mengenakan pakaian tertutup, dan setidaknya untuk sekarang bisa bernapas lega.
Mobil taksi melaju membelah jalanan raya, dan Helena untuk saat ini tak akan pulang ke rumahnya walaupun masih berada dalam satu kota. Tidak mungkin ia melakukan itu di saat Nick dan daddy-nya Edward terlibat kerjasama.
"Ke hotel A saja pak." Ujar Helena pada supir taksi.
"Baik nona."
Dalam waktu bersamaan, di tengah diri yang sedang menikmati sepoi-sepoi angin jalan.. Dering handphone membuyarkan lamunan Helena, wanita cantik itu menatap handphonenya saat mendapati Edward menghubungi.
"Daddy?."
"Ya, hallo dad?." Helena menerima panggilan.
"Di mana sekarang? Setelah beberapa hari meninggalkan rumah, kau tak mengabari daddy juga ha?." Ujar Edward yang memang mengkhawatirkan putrinya itu. "Jika kau sedang memiliki urusan di luar, akhiri dulu dan segera pulanglah. Kau putriku, penerus ku.. Perusahaan kita akan memasuki babak baru, kau terlibat dalam hal ini.. kita telah melakukan kerjasama dengan perusahaan Wilston.."
Mata hazel Helena membulat sempurna, tak tanggung-tanggung ia menunjukkan keterkejutan itu. "Apa!?.."
Thor plis ya, konfilknya jangan berat2 🤣🤣 apalagi sampe Nick salah sangka ke Helena wkwkwk
semoga Nick bisa mengetahui keberqdaan Helena ini.
Semangat thor, akoh tunggu lagi updatenya yah.
Helena tidak peka perasaannya sm nick telah jatuh cinta, helena telah membangunkan singa jantan sedang tidur, maka nick tidak perhenti mendapatkan Helena.....