Sentuh Aku, Mafia Bastard

Sentuh Aku, Mafia Bastard

Episode 1

"Baru saja memulai, aku sudah jadi janda.."

Gumam an yang masih terdengar itu membuat orang-orang yang berjaga di sekelilingnya menundukkan kepala. Tidak ada senyuman. Di tengah cuaca yang mendung akan hendak hujan, seorang wanita berparas jelita berdiri menatap batu nisan di hadapannya.

Sorot tatapan mata hazel itu nampak kosong tetapi bukan lemah. Keindahannya masih melekat namun sinarnya seolah redup. Sangat tak terduga sekali bahwa tempat sakral seperti pemakaman ini akan ia kunjungi, bukan orang lain tetapi mengunjungi suaminya sendiri..

Suami yang beberapa hari lalu menikahinya, kini telah meninggalkan nya bahkan ketika ia sedang ada urusan di luar negeri.

"Mimpi apa aku ini?. Kau jahat sekali, Logan.." Lirihnya.

Tak lama bersamaan dengan itu gerimis air hujan mulai turun menyapa kulit, yang awalnya hanya sedikit kini semakin deras membasahi tubuh.

Seseorang tampak panik ia segera menghampiri dengan payungnya. "Sudah waktunya untuk pulang, non Helena.. Kita bisa kesini lagi di lain waktu, anda harus segera menemui tuan dan nyonya, mereka menunggumu di kediaman."

Tidak ada jawaban, tatapannya masih tertuju pada batu nisan itu. Namun tak lama kaki jenjangnya mundur beberapa langkah. "Ya, baiklah... Mari kita pulang."

Orang-orang itu segera membawa Helena memasuki mobil di tengah derasnya hujan. Mereka pun menancap gas membelah jalanan raya menuju tempat tujuan.

.

.

"Ini beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kematian Logan telah direncanakan." Ucap seseorang pada pria paruh baya yang kini sedang menatap intens foto-foto itu. Foto terbunuhnya Logan yang berlumuran darah saat hendak mengunjungi suatu tempat.

"Apa ini ada kaitannya dengan hancurnya perusahaan ku juga?." Tanya Edward penuh selidik.

"Itu masih dalam penyidikan, tetapi dalang dari kematian Logan sudah ku temukan jawabannya." Balasnya yang kembali menunjukkan sesuatu. "Sniper yang mendedikasikan diri untuk organisasi 'Glory' telah menunjukkan diri entah apa tujuannya.. Ini sudah cukup jelas bahwa ia bertindak atas utusan pimpinan nya."

Edward yang mendengar itu terdiam, Glory merupakan organisasi yang disegani dan ditakuti bahkan oleh pemerintahan negara itu. Selama ini tidak ada yang tahu wajah pimpinan mereka seperti apa, sangat tertutup dan beroperasi dibalik layar. Sulit ditembus dan berbahaya, namun satu hal yang pasti mereka tak pernah sembarangan dalam urusan nyawa. 

Mengingat itu kepala Edward terasa nyut-nyutan. "Jika demikian apa Logan memiliki urusan pribadi dengan Glory? apa ia melakukan bisnis yang mengusik sehingga mengancam nyawa nya?."

"Sangat susah menyelidiki itu, karena aku sendiri tak menyangka jika Logan memiliki urusan dengan Glory."

Keduanya terus berbincang tanpa menyadari ada telinga yang mendengarnya. 

Helena yang tiba di sana, diam-diam mendengar percakapan itu. Ia tampak terdiam dengan perasaan tak karuan, seolah mendapatkan sesuatu dari ingatannya. Entah apa, hanya dia yang tahu.

"Daddy! aku pulang.." 

Edward menoleh saat mendapati putrinya telah tiba. Ia segera memberi kode pada anak buahnya untuk pergi.

"Kenapa kau baru datang?." Edward menghampiri Helena, menyambut dengan memeluknya penuh kasih dan rasa khawatir setelah berita duka ini.

"Sengaja.. Karena jika lama-lama, aku malas mendengar permintaan daddy yang pasti terus menagih cucu. Aku telah menyetujui untuk menikah dengan Logan dan kini ia telah tiada. Tentu kau pasti akan rewel kembali." Balas Helena tanpa basa-basi. Sepertinya ia sudah terbiasa dan cukup muak.

Edward yang mendengar itu menghela nafas berat, ia menjitak pelan dahi Helena. "Dalam situasi sekarang tentu itu tidak mungkin.. Walaupun aku memang sangat menginginkan cucu."

"Ya, inilah dirimu dad.." 

Edward tak bisa membantah karena itulah kenyataannya.

"Helena, kembali dari Italy pasti cukup melelahkan. Sekarang istirahatlah dulu dan temui daddy besok untuk bicara." Lanjut Edward tak mau dibantah.

Wanita cantik itu memilih mengangguk mengiyakan karena ingin segera mengurus sesuatu juga. Setelah mengobrol beberapa saat, ia dan Edward memasuki kamar masing-masing untuk istirahat.

...~...

Malam pukul 00.15..

Setelah memastikan orang tuanya istirahat, Helena keluar dari kamarnya. Ia mengendap-endap untuk menemui seseorang yang sudah menunggunya di luar. Tidak lain, ia paman Bill anak buah Edward yang paling dekat dengannya.

Tampak sorot mata Helena terasa mengikis, seolah luapan yang tertahan ingin segera disalurkan. Walaupun ia belum sepenuhnya jatuh cinta dengan Logan, akan tetapi mengingat Logan sangat menyayangi dan melindunginya, Helena tahu apa yang harus ia lakukan. Ya, balas dendam atas ketidakstabilan diri dan keluarganya.

Satu nama terlintas.. Sosok yang ia yakini, telah terlibat.. Tidak akan ada yang tahu dan peka selain dirinya.

Setelah mendengar percakapan itu Helena yakin akan keputusannya.

"Helena, aku tak mengizinkan jika kau mengambil keputusan penuh bahaya!." Serius paman Bill yang menyadari sesuatu.

"Tidak.. Aku tahu siapa pimpinan dari Glory.. Nyawa dibayar nyawa, darah dibayar darah.. Bantu aku masuk ke tempat itu untuk membalaskan semua! tentu tanpa sepengetahuan daddy dan mommy."

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Selamet launching novel terbarunya kak sukses sll ya....
Helena akan membalas dendam atas kematian suaminya, meninggalnya ada kejanggalan, Smg misi Helena berhasil menemukan org yg penyebab suaminya meninggal...

kayaknya sangat seru dan menarik ini ceritanya......

2025-09-07

1

aleena

aleena

ada kesalahpahaman nih keanya /Smug/

mesti ramee nih

2025-09-06

0

MommyRea

MommyRea

hadir Thor...☝️

2025-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!