NovelToon NovelToon
Istri Kecil Pak Dokter

Istri Kecil Pak Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Pernikahan rahasia
Popularitas:94.5k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Jodoh itu unik.

Yang selalu diimpikan, tak berujung pernikahan. Yang awalnya tak pernah dipikirkan, justru bersanding di pelaminan.

Lintang Jelita Sutedjo dan Alan Prawira menikah atas dasar perjodohan kedua orang tuanya. Selisih usia 10 tahun tak menghalangi niat dua keluarga untuk menyatukan anak-anak mereka.

Lintang berasal dari keluarga ningrat yang kaya dan terpandang. Sedangkan Alan berprofesi sebagai dokter spesialis anak, berasal dari keluarga biasa bukan ningrat atau konglomerat.

Pernikahan mereka dilakukan sekitar empat bulan sebelum Lintang lulus SMA. Pernikahan itu dilakukan secara tertutup dan hanya keluarga yang tau.

Alan adalah cinta pertama Lintang secara diam-diam. Namun tidak dengan Alan yang mencintai wanita lain.

"Kak Alan, mohon bimbing aku."

"Aku bukan kakakmu, apalagi guru bimbelmu yang harus membimbingmu!" ketus Alan.

"Kak Alan, aku cinta kakak."

"Cintaku bukan kamu!"

"Siapa ??"

Mampukah Lintang membuat Alan mencintainya? Simak kisahnya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Apa Kamu Sedang Hamil ?

"Bukankah sepuluh itu angka sebelum sebelas dan setelah angka sembilan. Di pelajaran matematika dasar sekolah begitu kan, Kak?" jawab Lintang dengan mimik wajah polosnya. "Apa kakak enggak pernah diajari bu guru matematika dasar di sekolah?" imbuhnya.

Gubrakk !!

Rasanya Alan ingin sekali menepuk jidatnya sendiri dengan kencang saat ini usai mendengar jawaban dari Lintang barusan.

"Astaga, perempuan ini beneran asli masih bocah bukan abal-abal atau bohongan." Batin Alan.

Tidak ada yang salah sebenarnya dengan jawaban Lintang, hanya saja bukan itu yang dimaksud oleh Alan. Ibarat kata otak Alan pergi invasi ke Planet Mars. Nah, otak Lintang pergi invasinya cukup jauh sampai ke Planet Pluto.

"Kakak kenapa? Kok diem,"

"Enggak," sahut Alan.

"Apa jawabanku tadi salah?" tanya Lintang yang sedikit gugup seakan tengah melaksanakan ujian sekolah dan ia salah menjawabnya.

"Jawabanmu enggak salah, tapi bukan itu yang ku maksud."

"Maafkan aku yang bodoh ini. Kak Alan mohon bimbing aku,"

"Aku bukan kakakmu, apalagi guru bimbelmu yang harus membimbingmu!" ketus Alan.

Lintang tak marah dengan sikap ketus Alan. Ia terus tersenyum manis di depan calon suaminya itu.

"Kak Alan, aku cinta kakak."

"Cintaku bukan kamu!"

Deg...

Seketika jantung Lintang seakan dihantam batu besar mendengar pria yang diam-diam ia cintai sejak lama, berucap mencintai orang lain. Padahal Alan akan menikah dengannya, pikir Lintang.

Raut wajah Lintang pun seketika berubah. Awalnya yang selalu tersenyum manis, kini pudar dan hilang entah ke mana. Alan tentu melihat jelas perubahan mimik wajah Lintang.

"Siapa ??"

Alan masih terdiam dan tak menjawabnya.

"Apa wanita itu lebih pintar daripada aku?" tanya Lintang. Alan masih belum meresponnya.

"Maaf, otakku yang bodoh ini urusan pelajaran di sekolah. Maaf, sudah buat kakak kecewa karena punya calon istri yang enggak pintar." Ucap Lintang terdengar sendu seraya jari-jemarinya saling bertautan.

Bibirnya terus berucap maaf pada Alan dan kepalanya tertunduk malu. Ia merasa bagai bumi dan langit dengan Alan soal urusan pendidikan sekolah dan isi otak.

"Wanita itu cinta pertamaku. Aku sangat mencintainya melebihi apapun di dunia ini. Kamu tau dia siapa?"

Lintang hanya tertunduk lesu dan menggelengkan kepalanya karena ia tak tau sosok wanita yang dimaksud oleh Alan.

"Wanita itu ya tentu saja ibuku, calon mertuamu sendiri."

"Hah?" Lintang terkejut.

"Kamu pikir siapa?"

"A_ku pikir..."

"Buang pikiranmu itu jauh-jauh!" desis Alan.

"Hehe..." Lintang pun nyengir dengan deretan gigi putihnya di depan Alan.

Alan memilih untuk menutupi rahasia cintanya. Melihat raut wajah Lintang yang sendu, Alan tak sampai hati untuk jujur.

Padahal sejatinya dalam sebuah hubungan terutama mereka akan memasuki bahtera rumah tangga alias menikah, sebuah kejujuran itu sangatlah penting. Walaupun kejujuran itu pahit, akan jauh lebih baik diutarakan daripada disembunyikan dari pasangan kita.

Dikarenakan dari hal sepele yang dirahasiakan justru bisa menjadi bumerang tak terduga di masa depan bila terkuak.

☘️☘️

"Kenapa kita menikah tidak menunggu kamu lulus SMA atau kuliah?" tanya Alan. Lintang masih terdiam.

"Apa kamu sedang hamil?" tanya Alan.

"Hamil?"

"Iya, hamil duluan."

"Adek enggak pernah tidur dengan teman sekolah laki-laki. Teman perempuan saja, adek enggak punya. Adek cuma pernah tidur beberapa kali sih sama laki-laki. Tapi, apa kalau begitu bisa hamil ya?"

"Pria dan wanita kalau tidur satu ranjang bersama dan begituan ya bisa hamil, Lintang!" desis Alan mendadak nada suaranya sudah naik beberapa oktaf.

Emosinya yang awalnya sleeping beauty mendadak bersiap jadi gunung meletus yang memuntahkan laharnya.

"Tapi perutku kok enggak buncit kayak Mbak Rara sewaktu hamil Radit dan Rizal?" ujar Lintang dengan mimik wajah lugunya.

Alan tentu mengenal nama kakak ipar Lintang yakni Mbak Rara. Wanita itu adalah istri dari kakak pertama Lintang bernama Hendri Sutedjo. Rara dan Hendri dikaruniai anak kembar laki-laki yang bernama Radit dan Rizal berusia lima tahun.

"Siapa saja laki-laki yang sudah meniduri kamu?"

"Papi, Mas Hendri dan Mas Dewa," jawab Lintang dengan raut kejujuran dan polosnya.

Gubrakk !!

Alan kali ini ingin sekali melarikan diri ke Hutan Amazone yang banyak binatang buasnya. Daripada harus menghadapi anak bau kencur yang otaknya hanya sebiji kecambah sehingga sering membuatnya darting.

"Belum jadi istri, sudah bikin darting. Kalau dia sudah jadi istriku, mungkin aku langsung masuk IGD tiap detik." Batin Alan.

Bagaimana Alan tidak darting mendengar jawaban Lintang tadi ?

Ketiga pria yang disebutkannya adalah keluarga kandung Lintang sendiri mulai dari ayah dan kedua kakak lelakinya.

"Kami tidur di kamar rame-rame, Kak. Seringnya pas kita liburan di vila keluarga waktu Lintang masih kecil. Hehe..." ucap Lintang seraya terkekeh sendiri di depan Alan.

"Tapi sekarang kita udah jarang tidur bersama. Soalnya kan Lintang udah gede dan Mas Hendri sama Mas Dewa kata mami sudah punya guling hidup. Jadi, Lintang enggak boleh tidur sama mereka lagi. Kakak mau kan jadi guling hidup aku?"

Alan malas menjawab pertanyaan itu. Ia hanya diam tanpa merespon. Justru Alan memilih balik bertanya pada Lintang.

"Jadi alasanmu menikah denganku apa?"

"Adek cinta kakak," jawab Lintang dengan cepat.

Alan tak menggubris untaian kalimat perasaan cinta Lintang yang baginya mirip seperti cinta monyet abege labil. Ungkapan cinta Lintang padanya, bagaikan masuk telinga kanan dan langsung keluar dari kuping kiri tanpa mampir ke hati maupun jantungnya apalagi otaknya.

"Kenapa harus dua minggu lagi kita cepat-cepat menikah?"

"Sebulan lagi kakak kan diwisuda, aku mau menemani di Jakarta. Kata mami, adek baru boleh pergi jauh sama kakak kalau sudah menikah."

"Kamu boleh ke Jakarta tanpa kita harus menikah dulu," ujar Alan.

"Papi, mami, Mas Hendri dan Mas Dewa gak ngizinin aku ke Jakarta kalau kita belum menikah,"

"Kenapa begitu?"

"Karena Kak Alan belum resmi jadi guling hidup adek," jawab Lintang sesuai dengan apa yang orang tuanya katakan padanya.

Alan menghela nafas beratnya. Keduanya memutuskan untuk minum sembari menikmati cemilan yang telah tersaji di meja.

Setelah hampir lima belas menit meja mereka hening tanpa percakapan, Alan pun memutuskan bersuara.

"Kita akan menikah dua minggu lagi, tapi aku punya syarat. Apa kamu mau mengabulkannya?"

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Tolong belikan obat sakit kepala merek Budrekk buat Dokter Alan ya biar enggak pusing menghadapi Lintang yang otaknya cuma sebiji kecambah. 😭😭

1
kaylla salsabella
alan ada di kamar mandi lin🤭
Teh Euis Tea
hadeuhhh dasar bocil bknnya bikin si alan yg merasa bersalah, makin menjadi tyh si slan di hawatirin makin merasa di atas awan, besok2 pasti di ulang lg
gemes sm si lintang jdnya
Nurminah
kita yg emosi yg buat cerita bikin pelakunya klepek ama spagetti
Nurminah
hadeh
dyah EkaPratiwi
lintang ngambeknya kurang lama
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ish Lintang ngapain sih nangis nangis...biarin aja siAlan pergi
Nena Anwar
ya nggak lah Lintang SiAlan mana berani marah sama Gendhis, mau bilang nggak suka ponselnya dipegang aja dia takut dengan alasan Gendhis lagi hamil muda masa iya tibang bilang aku gk suka ponselku dipegang kamu Gendhis trus Gendhis keguguran gitu karena kepikiran SiAlan ngomong begitu
Tuti Tyastuti
nah jawab lan
Zuhril Witanto
enggak
Zuhril Witanto
mau ngajak makan malam
Zuhril Witanto
bagus lah gak di kasih
Zuhril Witanto
bagus
Zuhril Witanto
kok Alan jadi pengganti galih
Sri I
keren pokoknya
cecla9
syukurin loe Alam gaib
Maharani Rani
lanjuttt kak
Endang 💖
kapok si Alan bininya ngambek
kaylla salsabella
tidak marah🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
lintang sedang berusaha menyuarakan isi hatinya. gini aja Alan udah bingung. jujur gak ya?
Sugiharti Rusli
memang sih yang Alan belum tahu adalah, perasaannya yang mendalam terhadap si Ghendis hinggi kini, dia pun ga mendapat perhatian dari Alan karena dia belum move on dari sahabatnya itu,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!