NovelToon NovelToon
TAKDIR YANG DIPILIH

TAKDIR YANG DIPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:388
Nilai: 5
Nama Author: BbyShaa

Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENYESAL SETELAH TAU KEBENARAN

Bertepatan saat Aisha kabur saat itulah Maya melihat Refan berjalan menuju kearahnya sehingga dia nekat memakan obat yang sama seperti yang di berikan pada Aisha lalu melompat ke kolam renang meminta tolong.

Refan dan beberapa temanya yang mendengar teriakan minta tolong pun menuju ke sumber suara lalu menyelamatkan Maya.

“Aisha, katakan pada Aisha aku minta maaf aku tidak sengaja mengatakan aku menyukaimu lalu dia memaksaku meminum obat dan mendorongku ke kolam lalu kabur” ucap Maya sebelum pura\-pura pingsan.

“Aisha apa aku terlalu memanjakanmu” geram Refan.

\(Hhh Refan terlalu bodoh sangat mudah ditipu\) batin Maya merasa menang.

Refan membawa Maya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Bahkan seluruh keluarga Arsenio mencari tau keberadaan Aisha tidak bertemu hingga 5 hari lamanya.

FLASHBACK OFF

“Hahaha Aisha itu sangat polos dan sok suci bahkan dia rela ditusuk berandalan itu dari pada menyerahkan tubuhnya” tawa Maya setelah bercerita.

Dan itu membuat Refan sangat geram dan menggenggam erat tangannya.

“Leo bawa dia pergi dan hukum dia sesuai peraturan” ucap Refan pada asistennya.

“Baik tuan” Leo memerintahkan para pengawal membawa Maya ke ruang hukuman.

“Aisha maafkan aku aku yang jahat aku salah paham padamu” lirih Refan mengacak rambutnya frustasi, menatap jauh kedepan.

“Benar Aisha sangat polos dan menjaga dirinya bahkan dia menyerahkan dirinya pertama kali hanya padaku, tapi malah aku yang memperlakukannya begitu kejam” lanjutnya lagi benar\-benar merasa bersalah.

Refan mengingat kejadian 5 tahun lalu saat Aisha kembali setelah menghilang selama 5 hari.

FLASHBACK ON

SAAT Aisha kembali Refan langsung mencacinya dan membencinya Aisha mencoba menjelaskan apa yang terjadi namun Refan tidak mempercayainya dan mengatakan Aisha munafik.

Namun meski begitu kedua orang tua Refan dan adiknya tetap percaya pada Aisha.

“Aisha sayang kamu sudah kembali?” Ucap Lena Arsenio melihat Aisha berjalan lemas memasuki rumah.

“Ma maafin Aisha” ucap Aisha menangis tersendu.

“Buang airmata buayamu kamu mau menipu siapa lagi? Kamu cuma perempuan kotor dan munafik yang sok polos” Refan mencaci Aisha dengan kata kasar.

“Kak aku tidak seperti itu” sangkal Aisha karena dia tau dia masih bersih meski para berandal itu mencoba menyentuhnya tapi dia berhasil melepaskan diri dan tidak membiarkan berandal itu berhasil.

“Refan jika kamu tidak bisa bicara dengan benar lebih baik kamu diam jangan menyakiti Aisha” ucap Toni Arsenio.

“Apa gunanya bicara baik dengan pembunuh seperti dia” ucap Refan berlalu pergi.

“Pa ma Aisha tidak seperti itu, Aisha bukan orang jahat” ucap Aisha menangis.

“Kami percaya padamu sayang” ucap Lena memeluk Aisha.

“Meskipun kamu melakukan kejahatan kami akan menutupinya untukmu kamu juga putri kita” ucap Toni Arsenio.

“Tapi pa ma Aisha tidak melakukan kejahatan apapun percaya sama Aisha” ucap Aisha meyakinkan.

“Kamu kemana 5 hari ini Aisha?” Tanya Mesa.

\(Kalau aku jawab jujur mereka pasti akan khawatir padaku\) batin Aisha.

“Aku hanya merindukan kedua orang tuaku jadi aku pulang kerumah, maaf aku tidak memberitahu kalian” jawab Aisha padahal selama beberapa hari ini dia koma dirumah sakit dan baru sadar lalu pulang.

“Kami sangat khawatir padamu kenapa tidak menelfon?” Tanya Lena.

“Ponsel Aisha hilang pa ma, maaf” ucap Aisha merasa bersalah.

Malam itu Aisha menghampiri Refan di kamarnyaencoba membujuk dan menjelaskan pada Refan namun malah diperlakukan kasar oleh Refan.

“Kak Refan Aisha bukan orang jahat Aisha tidak melakukan kesalahan kakak tolong percaya sama Aisha” ucap Aisha menghampiri Refan.

“Pergi aku tidak ingin melihatmu, aku jijik melihat wajah munafikmu itu” ucap Refan mengusir Aisha.

“Kak, Aisha sungguh minta maaf jika punya salah tapi tolong percaya..” belum sempat Aisha menyelesaikan ucapannya Refan mendorongnya hingga jatuh ke lantai.

“Ahh shhhh” Rintih Aisha memegangi bekas lukanya yang mengeluarkan darah lagi.

\(Tidk kak Refan tidak boleh tau aku terluka, aku ga mau membuatnya khawatir padaku\) batin Aisha.

“Baiklah jika kakak tidak ingin melihat Aisha, Aisha akan pergi tidak akan mengganggu kakak dulu” ucap Aisha berlalu keluar dari kamar Refan.

\(Mungkin aku harus menghindari semua orang dulu sampai lukaku benar\-benar sembuh agar mereka tidak tau aku terluka\) barin Aisha.

\(Aku sangat menyayangimu tapi kenapa kamu begitu kejam kamu bukan Aisha yang ku kenal dulu Aisha tidak mungkin tega melukai orang lain, kembalikan Aishaku\) batin Refan.

FLASHBACK OFF

“Aku memang berengsek aku b\*jingan aku bahkan menyakiti orang yang kusayang sendiri, jika saat itu dia sedang terluka dia pasti kesakitan banget saat aku dorong dia sampai jatuh” Refan semakin frustasi mengingat semua hal yang telah di lakukan pada Aisha selama 5 tahun ini.

Bahkan lintasan fikiran Refan yang memperlakukan Aisha dengan kasar semua diingatnya dan mengutuk dirinya sendiri karena begitu kejam.

Dulu saat Aisha sedang demam dan saat kedua orang tuanynya dan adiknya sedang pergi hanya mereka berdua dirumah Aisha meminta tolong untuk mengambilkan obat bukannya diambilkan obat malah ia melemparkan Aisha ke bak mandi yang terisi air dingin sehingga Aisha masuk rumah sakit.

Saat Aisha sedang datang bulan tiba\-tiba dia malah mengusirnya keluar dari mobil padalah saat itu sedang hujan deras.

Saat Aisha belajar memasak bahkan tangannya terluka saat memasak bukannya berterimakasih dia malah membuang masakan Aisha.

Saat Aisha merajutkan syal untuknya selama beberapa hari tidak tidur teratur bahkan jarinya terluka karena jarum dia malah membakar syal yang dibuat Aisha.

Bahkan didepan mata Aisha ia tega bermesraan denga wanita lain namun Aisha tetap baik padanya dan tidak mempermasalahkannya, bahkan masih bersedia menikah dengannya.

“Semua memang salahku, aku pantas mendapatkannya, Aisha kamu boleh menghukumku tapi setelah kamu puas ku harap kamu kembali aku merindukanmu, aku akan menebus semua dosaku padamu” ucap Refan tak berdaya.

Rafan terus merokok dan meminum alkohol hingga berantakan, dia yang memiliki paras tampan kini terlihat berantakan dengan bulu kumis dan jenggot yang mulai tumbuh, penampilannya yang biasanya tapi pun kini terlihat berantakan.

“Leo dimana Refan?” Tanya Toni Arsenio pada asisten putranya.

“Tuan muda ada di kamarnya tuan” jawab asisten Leo.

“Baiklah kamu lanjutkan pekerjaanmu, saya akan menemuinya” ucap Toni Arsenio.

“Baik tuan” patuh asisten Leo.

“Percuma saja kamu menyesal sekarang dan terlihat seperti orang bodoh Aisha tidak akan kembali menemuimu” ucap Toni Arsenio setelah memasuki kamar putranya.

“Lagian kalau Aisha kembali apa mungkin dia mau menerimamu lagi dengan kondisimu yang sekarang, penampilanmu acak\-acakan terlihat buruk, bahkan jika dia kembali aku tidak akan merestui dia bersama pria jelek sepertimu” lanjut Toni meledek putranya yang terlihat sangat buruk.

NEXT>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!