NovelToon NovelToon
Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Reinkarnasi: Istri Sempurna Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Obsesi / Pelakor jahat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Julie0813

Di kehidupan sebelumnya, Nayla hidup dalam belenggu Adrian.
Tak ada kebebasan. Tak ada kebahagiaan.
Ia dipaksa menggugurkan kandungannya, lalu dipaksa mendonorkan ginjalnya kepada saudari kembarnya sendiri—Kayla.
Ia meninggal di atas meja operasi, bersimbah darah, dengan mata terbuka penuh penyesalan.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua.
Di kehidupan ini, Nayla bersumpah: ia tidak akan jatuh di lubang yang sama.
Ia akan membuka topeng dua manusia berhati busuk—mantan kekasih dan saudari tercintanya.

Namun kali ini... apakah ia bisa menang?
Atau akan ada harga baru yang harus ia bayar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julie0813, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Dalam Dekapan Uap

"Aku..." Nayla tergagap pelan, menundukkan kepala, tak berani menatap mata Adrian.

Adrian menatapnya sekilas. Bibirnya sedikit terangkat, membentuk senyum samar yang langka muncul di wajahnya. Ia tak bertanya lebih lanjut, hanya berkata tenang:

"Kita pulang."

Nayla sempat terkejut, namun tetap menurut. Ia berjalan pelan di belakang pria itu, langkahnya kecil dan hati-hati.

---

Jarak dari tempat pesta ke vila tak jauh, hanya sekitar sepuluh menit berkendara.

Di dalam mobil, Adrian duduk di kursi belakang dengan mata terpejam, seolah tengah beristirahat.

Namun di sampingnya, Nayla merasa sangat tidak tenang.

Ia tahu betul—Adrian pasti melihat kejadian di taman bersama Rayyan. Secara logika, seharusnya Adrian akan senang karena ia menolak Rayyan.

Namun ekspresi pria itu... sama sekali tidak berubah. Tetap dingin dan tak terbaca, seperti biasa.

Nayla menahan napas. Ia mencuri pandang ke arah wajah Adrian dari samping, dan saat ia hendak menarik kembali tatapannya——

Adrian membuka mata perlahan, dan menatapnya tepat.

Nayla buru-buru memalingkan wajah. Untung saja pencahayaan dalam mobil cukup redup, karena wajahnya saat ini pasti sudah merah padam.

---

Sesampainya di vila, Adrian tidak mengatakan apa pun. Ia langsung naik ke lantai atas dan masuk ke kamarnya, tidak keluar lagi.

Nayla berdiri di ruang tamu, merasa sedikit lelah.

Tadinya ia ingin memanfaatkan momen ini untuk membicarakan soal sekolah, tapi sepertinya… waktunya belum tepat.

Ia menghela napas pelan, lalu kembali ke kamarnya. Setelah melepas riasan dan mandi, ia duduk di tempat tidurnya yang besar dan lembut.

Nayla menopang dagunya dengan kedua tangan, ragu-ragu apakah ia harus mendatangi kamar Adrian atau tidak.

Tepat saat itu——

Telepon berdering.

Itu adalah telepon internal, hanya terhubung antara kamar Nayla dan kamar Adrian.

Jadi yang menelepon… sudah pasti dia.

Dengan jantung yang berdebar, Nayla mengangkat gagang telepon.

Belum sempat ia berkata apa pun, suara dalam yang sangat dikenalnya sudah terdengar lebih dulu:

"Ke kamar saya."

Setelah itu——nada sambung yang langsung terputus。

Nayla terdiam beberapa detik.

Sungguh… menyebalkan.

Tapi meski mulutnya menggerutu dalam hati, hatinya justru terasa hangat.

Adrian memanggilnya——itu artinya dia masih peduli. Dan ini… mungkin kesempatan yang tepat untuk bicara soal sekolah.

---

Begitu pintu kamar Adrian terbuka, Nayla melangkah masuk dan menoleh ke sekeliling.

Kamar itu kosong, Adrian tidak ada di sana.

Kemana dia?

Nayla berdiri di tempat dengan bingung——

"Ke sini."

Suara pria itu terdengar dari arah kamar mandi,dingin dan tegas.

"Eh? Kamar mandi?"

Nayla terkejut, tubuhnya menegang seketika. Wajahnya memerah, dan di benaknya tiba-tiba terlintas potongan-potongan kenangan dari malam itu——meskipun pengalaman keseluruhan tak bisa dibilang menyenangkan, tapi ada beberapa momen yang… terlalu jelas untuk diabaikan. Membuat jantungnya berdebar, wajahnya semakin panas.

Di kehidupan sebelumnya, malam ini adalah malam di mana ia diperlakukan kasar oleh Adrian di atas ranjang—sebuah pengalaman yang memalukan dan menyakitkan.

Namun kali ini, ia sudah belajar. Ia tidak ingin mengalami hal yang sama lagi.

“Belum masuk juga?”

Suara Adrian terdengar dari balik pintu, terdengar sedikit tidak sabar.

Nayla menggigit bibir, menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk sambil berusaha meyakinkan diri sendiri.

"Ayo, Nayla. Dulu kamu hidup sampai umur 24 tahun, tidur bareng Adrian juga bukan sekali dua kali… Tapi tubuh 19 tahun ini terlalu jujur—ketakutan ini seperti refleks alami!"

---

Begitu melangkah masuk, pandangannya langsung tertuju pada sosok pria di hadapannya.

Adrian hanya mengenakan handuk putih yang melilit pinggangnya.

Tubuhnya tinggi,kulit sawo matang yang sehat dan bercahaya, dengan bahu lebar dan garis otot yang terbentuk sempurna hasil latihan bertahun-tahun. Otot perutnya tersusun rapi dalam delapan bagian, dan beberapa tetes air menggelincir dari tulang selangkanya yang indah, lalu menelusuri dada bidangnya dan turun hingga menghilang ke balik handuk di pinggangnya.

Pemandangan itu terlalu... berbahaya.

Nayla nyaris kehilangan napas.

Adrian tetap menatapnya dengan wajah datar, lalu mengangguk ke arah meja kecil di sampingnya.

“Cukurkan jenggotku.”

Barulah Nayla menyadari perlengkapan cukur sudah tertata rapi di sana.

Tangannya sedikit gemetar.

"A-aku belum pernah mencukurkan jenggot siapa pun... Nanti bisa terluka..."

"Hmm?"

Satu nada rendah dari Adrian cukup membuatnya langsung menyerah.

“Baik...” jawab Nayla buru-buru.

Nayla mencoba melangkah mendekat, menahan napas agar tidak terlalu gugup.Namun justru karena tegang, kakinya terpeleset——

Brukk!

Tubuhnya terjatuh ke depan, langsung masuk ke dalam pelukan Adrian.

Wajahnya tepat menempel di dada telanjang pria itu, hangat… dan keras.

Astaga!

Wajah Nayla langsung memerah parah.

Kedua tangannya reflek mencengkeram erat sisi handuk di pinggang Adrian, tak berani bergerak sedikit pun.

Sementara itu,Adrian tetap berdiri diam dengan ekspresi sulit diartikan.

Namun di matanya, ada sesuatu yang jelas mulai berubah.

1
Duwie Sartika
ni orang suruhannya ga bener...
Aisyah Binti Eddie
susah move on ih...aku suka banget baca kalo bisa mampir di novelku yok aku takut ada kesalahan gpp aku gak paksa
Legato Bluesummers
Ngga bisa move on!
Jul: Makasih udah baca dan komen ya! 🥹🫶🫶🫶Tenang aja, update segera datang 💪😉
total 1 replies
Alea Thya
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Jul: Terima kasih yaa! Komentarnya bikin aku semangat nulis lagi 😍
Doain aja semoga inspirasinya nggak kabur, biar bisa update cepet~🫶🫶🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!