NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai ada rasa

Karena terus di ledek para sahabatnya, Adrian memilih untuk pergi ke halaman belakang sekolah dan menenangkan diri disana

"Masa iya gue naksir cewek rese itu, nggak mungkin banget" gumam Adrian sambil melempar kerikil yang dia pungut di bawah kursi panjang yang tersedianya disana

Pertengkaran Adrian dan Sari memang hampir setiap hari terjadi dan itu rata rata terjadi hanya karena hal sepele, mulai dari tak sengaja bertabrakan, tak sengaja saling bertatapan di kantin atau di koridor sekolah bahkan masalah tempat duduk di kantin pun mereka perdebatkan. Dan mungkin karena selalu berdebat setiap hari dengan Sari, Adrian merasa ada yang kurang

"Aakhhhh bikin gue frustasi aja, kenapa itu muka selalu bikin gue keinget terus" gerutu Adrian mengacak rambutnya kesal

Bel masuk berbunyi dan Adrian pun kembali ke kelas secepatnya, karena tidak mau teman temannya semakin meledeknya dan juga untuk melanjutkan proses belajarnya

"Lo habis dari mana?" Tanya Mandala saat Adrian sudah masuk kelas

"Habis dari halaman belakang" jawab Adrian jujur

"Lo beneran kangen sama si Sari?" Bisik Mandala heran

"Tau ah, jangan bahas itu lagi, gue pusing dengernya" jawab Adrian ketus

"Iya, maaf" ucap Mandala malas

"Hari ini gue nggak bisa ke markas, soalnya Abi gue lagi nggak ada di rumah" ucap Adrian serius

"Ke pesantren kakek Lo?" Tanya Mandala serius

"Iya, kata Abi, om Haidar akan kembali dari Mesir hari ini jadi Abi kesana" jawab Adrian

"Umi nggak ikut?" Tanya Mandala penasaran karena biasanya ibunya Adrian selalu ikut kemanapun suaminya pergi

"Umi besok harus cek kesehatan ke rumah sakit, jadi nggak boleh kelelahan" jawab Adrian serius, ibu dari Adrian memang mengidap penyakit jantung dan harus rutin cek ke rumah sakit

"Ya udah, nanti gue kabarin kalau ada apa apa di markas" jawab Manda menepuk bahu Adrian

Guru masuk dan proses belajar di mulai sampai bunyi bel pulang terdengar

"Gue pulang duluan ya, kasihan umi cuma sama bi Minah" pamit Adrian segera berlari keluar kelas

"Kayanya dia buru buru banget" ucap Hendra bengong

"Abinya lagi ke pesantren dan umi nggak ikut" jawab Mandala serius

"Oh .. pantesan buru buru" ucap Irsyad mengangguk

"Kita langsung ke markas apa pulang dulu?" Tanya Angga serius

"Gue antar Vania dulu, terus langsung ke markas" jawab Hendra tersenyum

"Dih pamer" ucap Septian sinis

"Kalau Lo mau, Lo antar gue aja" ucap Saraswati tersenyum sambil menaik turunkan alisnya

"Pulang yuk sam" ajak Septian menarik tangan Samuel dan membuat Saraswati kesal

"Kenapa sih Lo semua hari ini pada nyebelin" ucap Saraswati ketus

"Ayo gue entar Lo" ucap Irsyad terkekeh

"Tapi mampir dulu ke mini market ya, gue mau beli permen" bujuk Saraswati tersenyum manis

"Nggak usah nanti gigi kamu jadi ompong" ucap sandi terkekeh

"Abis makan gue gosok gigi deh" bujuknya lagi pada Irsyad

"Jangan syad, nanti dia ngelunjak" ucap Mahesa tiba tiba dan membuat Saraswati cemberut

"Kapan sih mulut Lo nggak jahat sama gue" ucap Saraswati ketus

"Kapan kapan" jawab Mahesa santai

..................

Saat sedang mengendarai motor bebeknya, Adrian tak sengaja melihat siluet orang yang dia kenal sedang berada di pinggir jalan seperti sedang menunggu angkutan umum

"Lo bolos sekolah ya?" Tanya Adrian berhenti di depan Sari dan membuat mood Sari anjlok

"Gue udah ijin kali" jawab sari ketus, dia baru saja pulang dari undangan saudara jauhnya karena sang ibu sedang menemani ayahnya ke sebuah undangan juga

"Gue pikir tadi ondel ondel yang berdiri di pinggir jalan" ucap Adrian meledek karena melihat Sari memakai kebaya dan terlihat lebih feminim

"Lo tuh yang mirip badut lampu merah" jawab sari emosi sambil cemberut

"Coba Lo ngomong sekali lagi" ucap Adrian menantang sambil turun dari motor

"Lo badut lampu merah!" Pekik Sari dengan penuh penekanan dan membuat Adrian melotot

"Mata Lo perlu di periksa ke dokter" ucap Adrian yang kini berdiri di hadapan Sari sehingga sari harus mendongak ke atas karena tinggi mereka sangat berbeda jauh. Adrian memiliki tinggi 185 cm di umurnya yang saat ini baru 17 tahun dan Sari memiliki tinggi 158 cm di usianya yang hampir enam belas tahun

"Mata gue bagus karena bunda selalu kasih gue jus wortel" jawab Sari berkacak pinggang, gaya femininnya seperti hilang saat dia berbicara

"Kalau bagus, nggak mungkin Lo nggak bisa lihat ketampanan gue" ucap Adrian narsis

"Pede Lo, bilang tampan padahal juga tampanan kak Hendra" ucap Sari sinis dan membuat Adrian melotot

"Lo naksir si Hendra?" Pekik Adrian emosi

"Gue cuma bilang kak Hendra tampan, bukan bilang gue naksir dia" pekik Sari lantang dan membuat Adrian menarik sudut bibirnya sedikit

"Sekarang Lo mau kemana? Siang hari berdiri di pinggir jalan udah kaya ondel ondel begini" tanya Adrian sambil menelisik penampilan Sari yang sebenarnya terlihat sangat cantik

"Gue mau pulang lah, masa mau sekolah" jawab sari masih sinis

"Perlu gue antar?" Tanya Adrian serius dan membuat Sari bengong sambil mengerjapkan matanya beberapa kali

"Imut juga" batin Adrian terkekeh 

"Lo nggak kesambet atau kepala Lo kebentur sesuatu?" Tanya Sari masih bengong

"Sembarangan Lo kalau ngomong" jawab Adrian sambil menjambak rambut pendek Sari pelan

"Ya kirain, atau mungkin Lo punya niat ngerjain gue kan? Pas gue ikut nanti Lo turunin di tengah jalan"ucap Sari menyelidik

"Buruk amat pikiran Lo" jawab Adrian ketus

"Ya itu kan emang Lo, tiap hari selalu bikin rusuh sama gue" jawab Sari lantang

"Udah, ayo cepet gue anterin Lo, takutnya semua yang lewat disini pada takut lihat penampilan Lo yang kaya gini" ucap Adrian berpura pura tak suka

"Ogah, pulang aja sendiri sana!" pekik Sari ketus

"Gue udah baik loh, mau ngantar Lo pulang" ucap Adrian menatap tajam Sari

Sari lalu berbalik membelakangi Adrian mencoba untuk pergi menghindar tapi tangannya di cekal Adrian. Aksi saling tarik dan tepis itu terjadi cukup lama sampai saat sari menepis tangan Adrian dan hendak berlari kakinya terkilir dan hampir jatuh kalau saja Adrian Tidak menangkapnya dari belakang

Posisi itu berlangsung cukup lama karena posisinya sangat terlihat ambigu dimana Sari yang seperti di peluk Adrian dari belakang dan posisi tangan Adrian yang tak sengaja memegang dua benda yang sengaja di sembunyikan Sari. Mereka mengerjapkan mata selama beberapa detik dengan degup jantung yang semakin cepat, sampai pada saat mereka sadar

"Aaaaaaaaaaaaa bunda anakmu sudah tak suci lagi!" Pekik Sari panik dan berjongkok dengan wajah yang memerah sedangkan Adrian hanya bengong sambil terus memandangi kedua tangannya

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!