Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.
tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BI BAB 7 - Keselek bakso.
Saat ini aku sedang menikmati semangkok bakso dikursi kantin paling pojok.
By the way, ini sudah jam istirahat.
Aku mengarahkan sendok yang terdapat satu buah bakso montok diatasnya ke mulut, Amp! Ku suap bakso itu lalu ku letakan pada pipi bagian kiri tanpa mengunyahnya.
...(( komentator X : mau sok imut? ))...
...(( MissThor : apa-apaan.))...
Jujur, aku masih memikirkan kejadian kampret yang ku alami tadi malam. Sebenarnya apa yang salah? Apa aku tidak sengaja menginjak seseorang dari bangsa mereka? Atau apa aku terlalu berisik? Aku manggut-manggut.
Spekulasi terakhirku itu adalah spekulasi terbaik sejauh ini. Kalau telingaku sedang disumpal oleh musik, aku kadang tidak sadar bahwa mulutku ikut mengeluarkan suara yang aku sendiri tidak tahu bagus atau tidaknya.
...(( komentator W : ya pasti gak bagus doonggg😃😄😉✌️ ))...
...(( MissThor : tengil. ))...
Eh! Tapi bukankah malam-malam biasanya aku juga memakai headset? Oh, mungkin kualitas suaraku tadi malam jauh lebih buruk dari malam-malam sebelumnya sehingga mereka tidak tahan lalu memutuskan untuk menjahili ku.
'heum.. bisa jadi..'
"Doorr!!"
Aku terpelenjat, tidak sengaja aku menelan bakso yang masih utuh di mulutku. Membuatku tersedak dengan nafas yang tercekat.
'aduh! Apa ini woii?!!'
Aku menepok-nepok jantungku, pelaku yang mengagetkanku yang tak lain dan tak bukan adalah Starla sepertinya juga ikut panik sehingga ia menepuk kuat belakang tubuhku brutal.
"Eh, ehh??!! LO KENAPAAAAAA?!!"
Plak plak plakkk!!
'sakit woy!'
Bukannya merasa tertolong atau lebih baik aku malah merasa tersiksa oleh tepukan Starla yang luar biasa brutal nan kampret.
Suasana sekitar mendadak chaos, Starla menjerit histeris dengan air mata juga ingus yang merembes deras keluar.
"Kaunnieeee!! Huaaa, helpp!!"
"Kaunnieee!! HUUUUAAA!A-A-A-AA-AAA!!"
...(( komentator S : Hahahaha ini ceritanya nangis bernada kah? Lucu bangettt, pintar banget buatnya~ good job sayang!! ))...
...(( MissThor : hahaha, thanks. ))...
"Aduuhh,, kenapa iniiii!!" Ibu kantin berteriak sembari menghampiri aku dan Starla. Ia dengan wajah panik berusaha mengangkat tubuhku yang mungil namun berat karena pahalaku yang kebanyakan. Ibu kantin menyungsang-nyangsing tubuhku.
Aku pasrah, paru-paruku menjadi perih karena tidak memproduksi oksigen.
"Eh kenapa dia?"
"Huuuuuuuuu~"
"Jangan gitu! Itu dia gak bisa nafas!"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuu!~"
Sebagian besar dari murid yang menonton menyoraki, namun ada juga yang ikut panik karena melihat wajahku yang mulai membiru.
Aku pasrah saja. Kalau mati ya mati tapi kalau selamat, maka rasa MALUnya akan kupikirkan nanti.
Plungg..
Bakso kampret nan dzhqajjal itu akhirnya keluar dari tenggorokanku, membuatku langsung luruh ketanah dengan tangan memegangi dada.
'anjirr! Hampir aja aku mati konyol..'
"HUAAAAAAAAAAAAA!!" Starla berteriak histeris sembari menyambar tubuhku sampai aku terbaring tak astetik kelantai, adohh!~ ia memeluk tubuhku erat, bisa kurasakan juga ceruk leherku yang mulai basah karena air mata mix kandungan ingus yang bervitamin SK itu.
...(( MissThor : SK \= Starla kampret. ))...
...(( komentator L : ada-ada ajaa astagaa😭😭 ))...
"Huuuuu"
"Kalau gua malu tuh!"
"Huuuuuuuuu~"
Para murid menyoraki tapi tentu ada juga yang bernafas lega. Duh, malu sekali rasanya. Namun yang terpenting aku tidak jadi mati konyol.
"Haduehh, kok bisa sampe ketelen bakso sih? Itu baksonya lumayan gede loh," ibu kantin mengomel namun aku tahu bahwa ia mengkhawatirkan ku, bisa dilihat dari raut wajahnya itu.
"Kalian juga! Temennya lagi kena musibah malah diketawain, bubar sana!" Ibu kantin sepertinya sedang melampiaskan kekesalan dengan mengusir para murid yang mengerumuni kami tajam.
Setelah kerumunan bubar, ibu kantin menuntunku untuk berdiri. Jangan tanya Starla dimana karena gadis kampret tersebut sedang nemplok di perutku dengan masih terisak bahkan sesenggukan.
"Ma-mafin gu-geee!! Gue ga t-u akibatnya bak-al kaya gini huhuu, hikss.. h-hiksss.. sum-p-ill dahh~" Starla mendongkak menatapku dari bawah sana. Pftt, aku terkekeh geli ketika menatap wajah itu. Mata sembab, hidung merah, ingus meler kemana-mana.
'starla starlaa~' aku menggeleng tak habis pikir.
Ibu kantin mengamati interaksi kami dengan senyum tipis terukir di bibirnya. Teman terdekatku disekolah ini adalah Starla, Walau aku dan Starla berbeda ruang kelas, entah kenapa kami masih bisa berteman dekat.
"Lain kali kalau temennya lagi makan jangan dikagetin gitu ya nak Starla? Kasian loh temennya, untung tadi masih bisa diselametin." Ujar ibu kantin kepada Starla yang dibalas Starla dengan anggukan lemah.
Ibu kantin lalu merajut langkah untuk menjauh. Aku menuntun Starla untuk duduk dikursi. Eh, tunggu.. sebenarnya yang baru saja terkena musibah itu siapa siihh??!!! Kok malah Starla yang butuh di tenangin? Aku mencibik kesal. Kutatap Starla yang masih sesenggukan.
Haish~ untung sayang.