NovelToon NovelToon
Lingkaran Dosa

Lingkaran Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Harem / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Bercocok tanam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cy_Ud

Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama Kemana??

"Roy... Ini semua kamu yang masak??", ucap tante Tati begitu mencium aroma sedap dan melihat dua piring nasi goreng yang menggugah seleran tertata rapi di atas meja makan.

"Hehehehehe selamat pagi tante cantik", dengan senyum manis Roy menyapa wanita cantik di hadapannya.

"Kamu belum jawab pertanyaan saya, pagi pagi sudah gombal", tukas tante Tati sedikit ketus padahal hatinya begitu berbunga bunga di puji oleh Roy terlihat dari wajahnya yang tidak terpoles make up itu merah merona apa lagi pemuda yang bertukar saliva dengannya semalam juga menyiapkan sarapan untuknya. Hal yang belum pernah dia alami seumur hidupnya.

Dengan anggukan dan senyum manis Roy menjawab. Dan mereka pun makan bersama. Mereka berdua terlihat seperti pengantin baru. Candaan sambil menyantap sarapan terus bergulir membuat keduanya semakin akrab bahkan lebih akrab dari sebelumnya.

"Ternyata masakan kamu enak juga ya Roy", ucap tante Tati memuji setelah nasi goreng di piringnya nyaris tak tersisa.

"Biasa aja tan, namanya juga anak perantauan jadi harus bisa masak. Sebenarnya aku sering masak makana ala korea, ala jepang, bahkan ala eropa pun aku bisa, tapi karena keadaan ku yang tak menentu aku sering masak ala kadarnya aja tan", balas Roy sambil tersenyum. Candaan itu membuat tawa dari tante Tati terlepas seakan dirinya tanpa beban.

Setelahnya tante Tati membereskan meja bekas sarapan mereka di bantu Roy dan saat mencuci piring tante Tati melarang Roy membantunya. Karena tidak diperbolehkan membantu maka Roy memutuskan untuk merokok di balkon apartemen itu.

Usai merokok Roy kembali masuk kedalam untuk menemui tante Tati dirinya hendak pamit karena dia hendak mencoba peruntungan kembali agar bisa mendapatkan pekerjaan.

Roy menutup pintu kaca yang menjadi penghalang antara balkon tempat Roy merokok tadi dengan ruangan dirinya berdiri sekarang. Begitu membalikkan badan sebuah c!um an hangat langsung saja menyambar di pipi Roy membuat dirinya kaget.

Entah siapa yang memulai dan bagaimana terjadi rasa kaget itu telah berubah jadi gairah. Roy yang tadinya terkejut seketika langsung memeluk tubuh ramping disampingnya agar sejajar dengan dirinya. Sebentar menatap langsung saja kedua bi"r saling bertaut bertukar saliva dan berhenti sejenak agar bisa mengisi oksigen kedalam rongga paru mereka masing masing, setelahnya kembali mengulang hal serupa.

Roy memangku tante Tati dan mendudukkannya disofa yang tidak jauh dari mereka berdiri. Tangannya mulai menarik tali pengekang di pinggang, sekali sentak bathrobe itu tersingkap sedikit sentuhan membuat apa yang ditutupi langsung terexpose. Dua gunung kembar yang sangat menggoda karena ukurannya diatas rata rata terpampang indah didepan netra mata Roy dan langsung dilahap dengam rakus olehnya.

Mulut Roy melahap rakus kedua bukit indahnya secara bergantian dengan tangan kiri sesekali m3r3m..mas sedangkan tangan kanannya terus memainkan gua hira yang sudah lembab basah berair.

Dalam posisi tante Tati terduduk di sofa kedua kakinya melebar memberi ruang pada pemuda pengangguran yang bersimpuh dengan kedua lutut menopang badan dihadapannya itu agar lebih leluasa mengekspose setiap jengkal bagian dirinya. Sedangkan kedua tangannya meremas lembut rambut Roy yang rapi.

Sesuatu yang tertahan seperti orang mau buang air kecil tante Tati kembali meracau dan menarik kuat kepala Roy membenam di antara bukit indah yang puncaknya mengeras berwarna kecoklatan.

"Ciik......", suara seperti cipratan air terdengar. Seketika gerakan jari tengah dan jari manis yang tertelan di gua hira itu makin cepat hingga Roy melepaskannya cepat seketika langsung menyemburkan air jernih yang lumayan banyak membasahi lantai ruangan itu.

Tante Tati mendesis melepaskan apa yang dari tadi tertahan didalam dirinya diiringi dengan suara nafas tersengal dan susah di atur agar kembali normal.

Dengan nafas yang belun teratur tante Tati memegangi wajah pemuda tampan didepannya masih asik bergelayut seperti bayi minum pada ibunya itu agar mendongak melihat padanya.

"Kita lanjut dikamar Roy. Puaskan aku dan perlakukan aku seperti kekasih mu", ucap tante Tati pada pemuda itu.

Dibalas sengan senyuman Roy bangkit dan langsung menggendong wanita yang sudah berumur empat puluh tahun itu ke dalam kamar ala bridesmaide dan mebuat senyumnya mengambang dengan hati yang sangat amat berbunga bunga karena mendapat perlakuan seperti itu.

Sesampainya di kamar Roy segera merebahkan tubuh indah itu di pembaringan dan melepas bathrobe yang dia kenakan sendiri kemudian langsung mengkungkung santapan didepannya, penyatuan kedua anak cucu adam berbeda gender itu pun terjadi dengan sangat mengg4!r4hkan. Hingga keduanya larut dalam permainan yang penuh keringat dan menguras tenaga.

Di tempat lain...

"Aku pulang.... ", ucap seorang gadis begitu memasuki rumahnya dengan menyeret sebuah tas koper di tangannya dan di buntuti oleh seorang perempuan muda yang sibuk dengan gaway di tangannya.

"Eh Non Dara sama Non Sinta sudah pulang. Gimana liburannya Non pasti asik", sapa Bi Sumi ramah menyambut kedatangan kedua anak majikannya.

"Mama mana Bik???, ucap Dara sambil menyusuri seluruh ruangan rumahnya dengan tatapan mata menerawang kian kemari, sedangkan kakaknya Sinta acuh dan terus berjalan tanpa peduli menaiki anak tangga agar bisa sampai di lantai dua ruamh itu.

"Ibu pergi Non dari semalam belum pulang. Katanya ada urusan penting", balas Bi Sumi

"Kemana ngak biasa biasanya Mama kalau ada urusan sampai tidak pulang gini", ucap Dara gadis cantik yang masih kelas tiga SMA itu kebingungan.

"Bibik juga tidak tau Non, katanya ada urusan aja Non sama Bibik. Tapi semalam Nyonya juga sudah bilang kemungkinan dia tidak pulang karena ada masalah pekerjaan yang mendadak", jawab Bi Sumi jujur pada anak kedua dari majikannya itu.

Waktu akan pergi keluar setelah Roy meninggalkan rumahnya, tante Tati memang berkata akan pergi keluar dan kemungkinan tidak pulang malam itu karena ada masalah pekerjaan yang harus segera dia selesaikan malam itu juga. Dia berpesan agar gerbang rumahnya dikunci saja karena Pak Widodo yang merupakan suami dari Bi Sumi sekaligus Satpam dirumah itu sedang tidak ada di tempat karena ada urusan keluarga ke kampungnya.

"Mama juga ngak angkat telponku dari tadi, mungkin emang lagi sibuk kali Bik. Ya udah aku kekamar dulu ya Bik. Dan ini ada oleh oleh buat Bibik sama Pak Widodo", tukas gadis berambut panjang itu sambil memberikan dua buah paper bag pada Art dirumahnya yang sudah di anggap sebagai keluarga itu, lalu berlalu menuju kamarnya di lantai dua. Meski di benaknya heran karena belum pernah terjadi ibunya tidak pulang kerumah karena urusan pekerjaan.

Sebenarnya rumah yang sangat besar dan megah yang hanya di huni oleh satu orang ibu dan dua anak gadis belia itu sudah lumrah sering terlihat sepi. Karena tante Tati yang merupakan single parent selalu sibuk dengan megurusi bisnis dan pekerjaannya demi menghidupi kedua anak gadisnya agar mendapatkan kehidupan yang layak.

Namun yang mengganjal di hati Dara gadis cantik berkulit putih bersih dengan badan yang proporsional itu kenapa ibunya tidak pulang dari semalam karena ini baru pertama kali terjadi.

Saat dirinya baru membuka pintu kamarnya sebuah panggilan telepon berbunyi dari phone cellnya. Dengan segera dirinya megeluarkan benda pipih itu dari tas kecil yang menyelempang di badanya untuk melihat siapa gerangan yang menghubunginya. Begitu mengetahui nama yang tertera di layar adalah orang yanh sangat dia rindukan sebuah senyuman terukir di bibir manisnya yang tipis itu. "Hallo....", gadis itu berucap setelah menggeser tombol hijau dilayar.

1
Takagi Saya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Pratama Arya: ya kak.. ditunggu dulu ya kak...🙏🙏🙏
total 1 replies
swaggy
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Pratama Arya: terima kasih kak... 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!