NovelToon NovelToon
Membuang Suami Sampah

Membuang Suami Sampah

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Jessy, 30th seorang wanita jenius ber-IQ tinggi, hidup dalam kemewahan meski jarang keluar rumah. Lima tahun lalu, ia menikah dengan Bram, pria sederhana yang awalnya terlihat baik, namun selalu membenarkan keluarganya. Selama lima tahun, Jessy mengabdi tanpa dihargai, terutama karena belum dikaruniai anak.

Hingga suatu hari, Bram membawa pulang seorang wanita, mengaku sebagai sepupu jauh. Namun, kenyataannya, wanita itu adalah gundiknya, dan keluarganya mengetahui semuanya. Pengkhianatan itu berujung tragis—Jessy kecelakaan hingga tewas.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua. Ia terbangun beberapa bulan sebelum kematiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selama Suami Di Sisi nya

Begitu Jessy membuka pintu rumah, suara tajam langsung menyambutnya.

"Kemana saja kau? Sudah jam berapa ini?! Aku sudah lapar, dan makan siang belum juga dimasak!" suara Ella menggema di ruang tamu.

Jessy menelan ludah, menundukkan kepalanya sambil melepas sepatu. "Maaf, Ma, tadi keasyikan ngobrol dengan Chika. Aku akan segera masak."

Ella mendengus kesal. "Selalu saja alasan! Kau pikir rumah ini tempat kau keluar masuk sesuka hati?! Aku ini sudah tua, tak bisa menahan lapar terlalu lama!"

Jessy mengangguk patuh. "Ma, aku langsung ke dapur sekarang," ujarnya lembut, mencoba menahan perasaan yang mulai berkecamuk.

Tanpa menunggu jawaban, ia langsung berjalan menuju dapur dan mulai menyiapkan makan siang dengan cepat. Tangannya bergerak lincah, tapi pikirannya masih tertinggal di rumah Chika. Kata-kata sahabatnya kembali terngiang di benaknya. Kenapa kamu selalu menoleransi semuanya? Kamu itu bukan pembantu!

Namun, apa yang bisa ia lakukan? Untuk saat ini, ia hanya bisa bertahan.

Setelah 30 menit memasak, Jessy akhirnya selesai menyiapkan makan siang. Ia membawa piring-piring berisi lauk ke meja makan, di mana Ella sudah duduk menunggu dengan wajah masam.

Tanpa berkata apa-apa, Jessy meletakkan makanan di hadapan ibu mertuanya, lalu menarik kursi hendak duduk. Namun, belum sempat ia benar-benar duduk, suara tajam kembali menghentikannya.

"Kau ini bagaimana sih, Jessy? Baru dari luar, terus masak, sekarang mau makan dalam keadaan bau bawang seperti itu? Jijik sekali! Sana mandi dulu!" suara Ella penuh ketidaksabaran.

Jessy terdiam sesaat, meremas rok yang ia kenakan. Kenapa selalu ada saja yang salah di matanya?

Tanpa membantah, ia berdiri kembali dan mengangguk. "Baik, Ma," jawabnya pelan, lalu beranjak menuju kamar mandi.

Saat air mulai mengalir membasahi tubuhnya, Jessy menutup matanya sejenak. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha mengusir rasa sesak yang tiba-tiba menyergap dadanya.

Begitu Jessy sampai di kamar mandi, tangannya gemetar saat menutup pintu. Tanpa menunggu lebih lama, ia menyalakan keran, membiarkan air mengalir deras, menenggelamkan suara isak tangis yang selama ini ia tahan.

Air mata yang sejak tadi dipendam akhirnya jatuh tanpa bisa dibendung lagi. Dadanya naik turun, napasnya tersengal di tengah rasa sakit yang terus menghimpit.

Kenapa... Kenapa aku harus hidup seperti ini?

Tangannya menekan dadanya yang terasa sesak. Ia menggigit bibirnya, mencoba meredam suara tangisnya, tapi sia-sia. Air mata semakin deras, bercampur dengan air yang mengalir di wajahnya.

"Kenapa aku selalu salah di matanya...?" suaranya lirih, bergetar, seolah tercekik oleh kesedihan yang semakin menumpuk.

Ia menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi. Mata sembab, wajah pucat, bibir bergetar—ia hampir tidak mengenali dirinya sendiri.

"Dulu aku punya mimpi... Aku punya kebebasan... Aku punya harga diri... Sekarang? Aku bahkan tidak bisa makan dengan tenang di rumahku sendiri..."

Kakinya melemas, tubuhnya jatuh terduduk di lantai kamar mandi yang dingin. Ia mendekap tubuhnya sendiri, berusaha mencari kehangatan di tengah perasaan hampa yang semakin menelan dirinya.

"Aku lelah..." ucapnya hampir tanpa suara. "Aku ingin berhenti... Aku ingin pergi..."

Air masih terus mengalir dari keran, menciptakan suara gemuruh yang samar-samar menutupi tangisannya. Tapi di dalam hatinya, suara kesedihan dan keputusasaan itu justru semakin lantang.

Setelah tangisnya reda, Jessy berdiri dan mengusap wajahnya yang masih basah dengan telapak tangan. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum akhirnya melepas pakaian yang sudah basah karena air mata dan mandi.

Air hangat yang mengalir dari pancuran sedikit membantu meredakan ketegangan di tubuhnya, tapi tidak dengan hatinya. Hatinya masih terasa sesak. Namun, ia tidak punya pilihan lain selain menahannya. Seperti biasa.

Setelah selesai mandi, ia mengenakan pakaian santai sederhana. Hanya kaos longgar dan celana kain yang sudah lama. Ia memang jarang membeli pakaian baru. Baginya, uang dari Bram lebih baik ditabung daripada digunakan untuk sesuatu yang tidak terlalu penting seperti baju.

Dengan langkah lelah, ia berjalan menuju meja makan, berharap bisa mengisi perutnya yang sudah sejak tadi kosong. Namun, saat ia baru hendak menarik kursi, suara tajam menghentikannya.

"Kak Jessy, kamu ngapain di sini?" suara itu berasal dari adik iparnya, Molly, yang duduk di meja makan bersama seorang temannya.

Jessy menatap mereka sejenak. "Aku mau makan," jawabnya pelan, berusaha tetap sopan.

Namun, Molly malah mendengus sinis. "Makan di sini? Jangan bikin selera makan kami hilang, deh."

Jessy tertegun, tapi ia tidak langsung menanggapi. Perutnya sudah terlalu lapar, dan ia hanya ingin makan dengan tenang.

Teman Molly, seorang gadis muda berambut panjang dan berpakaian modis, ikut berbicara. "Siapa sih dia? Berani banget mau makan di sini?" tanyanya dengan nada mengejek.

Molly tertawa kecil. "Dia itu kakak iparku."

Mata temannya membesar sebelum akhirnya ia ikut tertawa keras. "Serius? Kakak iparmu? Astaga, kenapa kakakmu punya istri seperti ini? Dekil banget!"

Jessy merasakan hatinya mencelos mendengar hinaan itu. Tangannya mengepal di bawah meja, tapi ia tetap diam. Ia tidak akan membiarkan mereka melihat dirinya lemah.

Selama ini, ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini. Sejak ayah mertuanya meninggal setahun setelah pernikahannya dengan Bram, rumah ini berubah menjadi tempat yang dingin dan penuh tekanan. Ibu mertuanya semakin galak, adik iparnya semakin semena-mena, dan posisinya di rumah ini semakin tidak dianggap.

Terlebih lagi, ia dan Bram belum dikaruniai seorang anak. Itu membuatnya semakin dipandang rendah oleh keluarga suaminya.

Namun, meski semua orang memperlakukannya seperti ini, Jessy tetap bertahan.

Selama Bram masih menyayanginya, ia akan bertahan.

Selama Bram masih ada di sisinya, ia percaya semuanya hanya masalah waktu. Suatu hari, mereka pasti akan menerimanya kembali.

Bukankah begitu...?

"Kak Jessy, kenapa masih di sini? Sana pergi!" bentak Molly, adik iparnya yang melihat Jessy bengong sendiri di depannya.

Jessy menunduk, menahan sakit di hatinya. Ia mengepalkan tangan di balik tubuhnya, mencoba menelan hinaan itu seperti yang selalu ia lakukan.

Namun, saat matanya melirik ke meja makan, ia tersentak.

Piring-piring sudah kosong. Makanan yang tadi ia masak dengan susah payah telah habis.

Tidak tersisa untuknya.

Napasnya tercekat, tapi ia tidak ingin memperlihatkan kelemahannya di depan mereka. Tanpa berkata apa-apa, ia berbalik dan melangkah pergi.

Sesampainya di kamar, ia menutup pintu dan bersandar di belakangnya, menarik napas panjang untuk meredam emosinya.

Tangannya meraih ponsel di atas meja. Ia mengetik pesan untuk suaminya.

"Mas, kalau pulang nanti, bisa bawakan aku makan?"

Jessy menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk.

"Baik, sayang."

Itu saja balasan Bram. Singkat, tanpa pertanyaan lebih lanjut, tanpa menanyakan apakah ia baik-baik saja atau kenapa ia belum makan.

Jessy tersenyum tipis, senyum yang lebih mirip kepasrahan daripada kebahagiaan.

Setidaknya Bram masih peduli… meskipun hanya sebatas membawakan makanan.

Ia meletakkan ponselnya di samping bantal dan menarik napas dalam-dalam. Perutnya yang kosong mulai perih, tapi ia sudah terbiasa dengan rasa lapar. Yang lebih menyakitkan adalah perasaan diabaikan di rumah ini.

Dengan lelah, ia merebahkan diri di kasur, menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

1
Nor Azlin
kenapa dapur kamu tidak pasang jessy kan bisa melihat Fina menaruh racun yang akan kamu minum nya kan ...kamu bisa aja tau yang dia menaruh sesuatu kedalam minuman mu kan dengan itu kamu bisa aja melaporkan pada polisi kan biar Fina di hukum penjara aja deh dengan bukti itu pasti dia tidak akan bisa berkutik yah ...semoga semuanya berjalan lancar yah lanjutksn thor
Nor Azlin
semoga kali ini kamu menggunakan kesempatan yang ada dengan baik yah ...semoga kamu bisa membalas mereka terlebih dahulu yah jangan ceroboh lagi ...lanjutkan thor
Nor Azlin
akhir nya jessy terjaga dati mimpi lenanya yah ayo cepatan chika bantu trman mu si jessy buat membuang duri yang menusuk hati & perasaan nya itu yah ...kamu teman kan juga di saat nanti dia membongkarkan kebusukan si Fina juha keluarga si Bram terutsma Bram sendiri ysh ...saat ini merrka tengah berbahagia sebentar lagi jessy yang bahagia meninggslkan rumah ibarat neraka itu & sebentar lagi keluarga si Bram seperti di neraka yah ...lanjutkan thor
Nor Azlin
akhir nya jessy beraksi juga ni yah maju teruskan maju jangan mundur lagi biarkan mereka yang merasa pusing kepala fengan perubahan mu itu yah ...semoga hari yang di tungu2 cepat tiba kerana aku tidak sabar menatikan hari di mana keluarga Bram di permalukan dengan epik deh...ayo jessy tunjukan pada orang2 di luar sana siapa kamu yang sebenarnya yah ...di saat kamu membongkarkan kebusukan si Fina kamu jangan lupa mengundang teman mu si chika itu deh biar tambah seru lagi kalau perlu undang aku juga yah biar seru kali 😂😂😄😄lanjutkan thor
Nor Azlin
kamu juga bisa menggugat mereka berselingkuh di belakang mu terus menikah tampa persetujuan mu itu ysh ...mereka boleh di penjara kan lho kerana mereka berselingkuh walau pun mereka udah menikah salah tetap salah yah ...lagian si Fina bukan nya hamil anak nya Bram pun yah 🤣🤣🤣🤣ini bermakna Bram nya di selingkuh selingkuhan nya sendiri deh lucu banget ni makin seru ni😆😆😆😆 lanjutkan thor
Nor Azlin
sabar dulu jessy nya karru ais nya ada pada mu yah ...kalau mau hasil akurat yah kamu bisa menyuruh orang mengikuti si fina pergi kemana & suruh orang itu ambil foto mereka bersama kemana pun yah kerana itu bukti kukuh agar kamu bisa melawan para manusia munafik itu deh nanti nya ...terutama ibu mertua mu itu yah ahhh jangan lupa suami tidak di untung mu itu ysh biar dia tau anak sispa yang ada di perut si fina kesayangan nya itu yah 😂😂😂 aku malah tidak babaran ni mau melihat tiga anak manusia yang selalu meremehkan mu itu tau rasa deh dengan kenyataan pahit dalam hidup mereka yah ...kalau perlu jessy kamu itu undang juga laki2 yang menghamili Fina itu agar mereka semua berpesta bersama2 & ksmu angkat kaki aja deh seleoas itu buat apa lagi kamu duduk manis di situ lagi toh tidak menguntung mu juga bersama2 si Bram itu kerana dia ibarat buah kelapa muda yang tiba2 kering airnya semasa di atas pohon deh 🤣🤣🤣lanjutkan thor
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣🤣lucu bsnget yah kalau si fina nya betul2 hamil & saat itu si jessy nya memberikan kabar mengejutkan itu pada hari mereka bersuka ria meraikan kehamilan si Fina nya yah ...ayo jessy jatuh kan bom pada mereka sekeluarga & di saat itu juga kamu gugat aja perceraian yang paling keren deh ...melangkah dengan bergaya kalau saat itu tiba biar bu Ellanya mati jantungan saat itu juga deh baru tau orang seperti apa Fina yang mereka sayangi itu terutama si Bram nya yah 🤣🤣lanjutkan thor
Nor Azlin
bukan nya si jessy diberi racun yah kemungkinan kalau dia hamil pasti keguguran deh juga mana mungkin pihak rumah sakit tidak memeriksa keseluruhsn badan kali yah heran juga ni ...ayo lah jessy nya jangan tunggu lagi pergi aja dari rumah itu apa kamu anak mu itu mati baru kamu pergi yah ...kalau betul pun kamu hamil si Ella tidak akan mau sama anak mu selagi itu kamu yang hamil anak nya si Bram bodoh ...ada atau tifak ansk antara kalian terap aja si Bram sama ibu juga adik nya tidak mau anak itu jangan jadi bodoh lagi sadar lah mereka itu bukan nya mau ksmu dirumah itu tapi orang lain yah bukan kamu tapi fina wanita simpanan nya alias selingkuhan nya jessy ...kamu sadar enggak sih setiap malam tidur di kamar fina itu apa buat main petak umpat yah enggak dodol mereka itu ngadon alias mengarap sawah tiap mslam pagi2 hari dia itu baru tidur di sebelah mu ck ck ck wanita jenis apa kamu ini tahap bodoh bertingkat2 ketinggian nya mengalahkan bangunan tinggi yah ...betul kata teman mu itu kamu itu bucin tahap akut sehingga orang berselingkuh depan hidung mu pun kamu buat bodoh lagi yah ...di racuni air minuman nya pun masih bisa tersenyum manis hampir mau mati kalau terlambat sesaat aja bisa pindaj alam kamu nya wooiii jessy....aduhhh lanjutkan thor berbusa mulut aku nasihat si jessy ini deh 🤣🤣
Nor Azlin
percuma nadihat si jessy nya yah toh author nya yang ngatur2 hidup jessy nya agar kita para pembaca ini sebsl sama pranan nya si jessy yah😂😂😂tu nasihat sama author nya agar nhabulin doa para pembaca agar si jessy nya terbebas lepas dari si Bram sekeluarga ...nah dengan itu baru jessy nya bangkit deh kalau nasihat nya si jessy sampai lebaran tahun depan belum tentu mau cerai sama si Bram nya kan si jessy cinta mati sama Bram terus jadi pembantu gratian sama keluarga si Bram nya lho...berdoa aja agar hati author nya bisa menolong si jessy nya yah teman2 😁😁 lanjutkan thor makin aku ingin baca nya sampai tuntas walau hati terbakar panas dingin ni🤣🤣
Nor Azlin
chika lo bantu teman bego mu itu deh jangan ssmpai balikan sama si bsjingan Bram itu yah ...lagi satu kamu bantu carikan pengacara yang bagus buat menggugat cerai pada di Bram tolong uruskan perceraian jessy deh kalau kamu tidak menolong nya bisa2 teman mu itu mati secara tragis yah ...untung ada kamu kalau tidak jessy hanya yinggal nama aja jangan pedulikan perasaan jessy kamu ajukan aja gugatan cerai buat nya nunggu dia sampai musim durian pun velum tentu dia meninggalkan keluarga toxci itu deh ...lamjutkan thor
Nor Azlin
ufah tau gitu msin minum aja deh bodoh banget yah ...betul2 bodoh sekali itu udah dirancanakan lho ksmu pasti hamil tu kerana itu juga perut mu begitu sakit yah kadihan banget deh kamu nya terlalu ahhh susah betul mau bicara sama kamy itu jess sampai kamu seperti ini kamu masih lagi mengatakan mereka itu keluarga jauh suami mu sadar dong itu selingkuhan nya didepan mata mu mereka bersetubuh tapu kamu mikir kesedihan si fina isteri jenis apaan kamu ini yah ...capek deh nasihat orang kayak kamu ini semoga kamu tidak kenapa2 yah ...cepat sembuh & tinggalkan mereka semua nya sebelum pergi kamu kadih miskin dulu & hajarkan mereka biar mereka tau diri juga kspok deh ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
nah gitu dong... mumpung lg masih muda lebih baik pergi
Nor Azlin
sakit hati lho baca nya gerget banget sama si jes nya yah udah kaysk gitu sudah tentu lah bermain api di belskang mu lah mana ada orang bisa betah begitu lama di kamar saudara atau sepupu sekali pun yah ...hadeeehhhh kalau aku itu udah lama mati keduanya yah aku bantai termasuk ibu mertua mu juga adik ipar setan mu itu ...kalau tidak dosa membunuh orang udah lama aku bunuh ni keluarga toxic ini mah 😡😡😡 ayo bangkit lah sebelum itu miskinkan keluarga mertua mu dulu biar tau rasa ni baru kamu bis keluar dari rumsh itu ....si Fina mau nya laki kamu kan nah biar dia rasa bahai mana nanti nya miskin apa dia masih mau bersama suami mu itu ...jadi untuk membuat dia mati kutu kamu harus bangkit & ambil semua nya biar mereka tidak ada apa2 lagi biar jadi gembel aja ...di masa itu baru dia tau kamu itu berharga dari selingkuhan nta itu yah ...mau jadi nyonyakan di rumah itu biar dia jadi nyonya gembel aja deh ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
Chika bersahabat dgn Jessy... knp gak dari dl klo Jason suka Jessy kan bisa di jembatani Chika...
Cicih Sophiana
jgn kalah dong Jes
Ira Kawai
keren...
Cicih Sophiana
semoga Jessy bisa mengungkap perselingkuhan Bram...
Cicih Sophiana
si pelakor atau si suami gi lanya yg merusak rem
Cicih Sophiana
ayo Jessy mantapkan jgn tunggu lama
Cicih Sophiana
jgn lembek di hadapan mereka dong Jessy...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!