NovelToon NovelToon
He Is A Psyhco

He Is A Psyhco

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:768
Nilai: 5
Nama Author: ayel_zaa

azalea steffani leandra seorang anak tunggal kaya raya ,ceria dan juga manja dipertemukan dengan seorang pria yang sifatnya berbanding terbalik dengannya dan ternyata pria itu adalah pengasuhnya ketika ibunya tidak ada dirumah (bodyguard)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayel_zaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUBUNGAN

Setelah gavin mencoba pakaian nya, dia mendatangi lea yang sedang menunggunya.

" tuh... kerenkan pilihan gue " lea tersenyum bangga dengan pilihhannya.

lea mengelilingi gavin melihat-melihat kalau saja ada kesalahan pada pilihannya itu, lea segera menarik gavin untuk ikut bercermin bersamanya.

" udah pas nih, cocok " lea menggandeng tangan gavin layaknya seorang pasangan, dia berjalan kearah teman-temannya yang lain.

" udah cocok belum? " lea masih menggandeng tangan gavin, dia berpose layaknya artis dihadapan teman-temannya.

" cocok, cocok banget " viona mengacungkan jempol melihat pasangan itu, berbeda dengannya dan vino yang sama-sama berantakan.

semua tampak takjub melihat mereka berdua kecuali zergan yang ntah mengapa terlihat tak senang.

" ihh...cocok banget, kita gak gak boleh kalah pokoknya!"

zergan menggertakkan rahangnya, mengangguki apa yang diucapkan flo barusan. dia mengepalkan erat tangannya mencoba meredakan emosi sesaat.

" mau kemana?" tanya lea pada gavin.

" bayar lah " jawab gavin

" udah gue aja, ini mahal, ntar gaji lu habis " lea merampas barang-barang dari tangan gavin, gavin tertawa singkat melihat tingkah gadis nya itu, apakah dia selalu dermawan seperti ini kepada siapa saja ?

merasa bahwa semua sudah selesai dengan pilihannya masing-masing, mereka berencana untuk makan siang bersama direstoran yang dekat dari keberadaan mereka.

semua tampak menikmati menu mereka masing-masing kecuali.. lea.

" kenapa lo?" tanya laura , melihat wajah lea seperti ada sesuatu yang membuatnya kurang menikamati menunya itu.

"enggak, cuma dimulut gua rasanya kurang, masih enakan masakan gavin soalnya"  dia menatap bangga bodyguardnya itu

" GAVIN PANDAI MASAKK???" gadis-gadis itu dibuat heboh oleh ucapan lea.

" ya tuhan... siapakah wanita beruntung yang kelak akan menjadi pasangan hidup gavin??" laura berperaga seperti seorang narcissistic communicator yang sedang mendramatiskan keadaan.

" eh btw, lu kok tau?, gavin pernah masakin lo?, berarti lo sering main kerumahnya? " pertanyaan viona yang bertubi-tubi itu membuat lea kewalahan.

" gue sering kerumahnya buat jagain dia disuruh sama mamanya karna mamanya lagi pergi keluar kota." jelas gavin membuat mereka mengangguk paham.

" jadi ini kalian berteman udah dari kecil?, pantes keliatan akrab "

lea pringas-prengis mendengar lelucon teman-temannya itu.

ditengah-tengah lelucon itu, laura tak sengaja melihat foto seseorang yang terjatuh dari dompetnya flo.

ia segera mengambilnya." siapa nih? gua kok gak pernah liat?" laura menunjukkan foto itu pada flo,

" bjir ganteng.., lo kagak ngomong-ngomong kalau punya pacar"  sewot viona.

flo menjitak kepala viona." kepala lo pacar, orang ini kakak gua!" jelas flo, dia tersenyum melihat foto itu.

gavin mengerutkan alisnya saat melihat orang yang difoto itu terlihat sangat familiar.

" kok gua gak pernah liat?" tanya lea.

" karna... dia udah enggak ada " flo mencoba tersenyum tidak ingin teringat hal itu lagi.

sontak semua temannya terdiam, mereka sama sekali tak bermaksud untuk mengingatkan flo kepada kakaknya hanya saja mereka benar-benar tidak tahu.

" santai aja kali... gak usah pada murung gitu" tegur flo saat menyadari perubahan sikap teman-temannya.

" s-sorry " lea merasa tak enak pada flo.

"ngapain minta maaf jirr.., gue tau lo semua penasaran jadi biar gue ceritain aja " flo berpikir bahwa memendamnya terus juga tak akan mengubah semuanya, jadi apa salahnya jika teman-temannya tahu.

" dia sama gue kembar fraternal, kita kembar tapi beda 3 bulan, banyak banget mitos yang bilang kalau kembar fraternal itu gak boleh sering bareng karna salah satunya bakaln pergi tapi gue sama sekali gak percaya." lea menjeda perkataanya sebentar.

" gimana gak sering bareng? gue sama dia tinggal cuma berdua, mama papa gue pisah dan mereka benar-benar gak peduli sama kita, kita..."

" kita hidup pas-pas an, mau gak mau kakak gue harus cari pekerjaan buat kebutuhan kita sehari-hari, sampai kakak gue dapat pekerjaan tapi dia gak pernah kasih tahu gue dia kerja apa dan kerja sama siapa."

" tapi gue berusaha buat cari tahu dan ternyata dia kerja sebagai sekertaris seorang ceo tapi.. sampai sekarang gue gak tau siapa orang itu. dan sampai hari dimana dia bilang kalau dia dapat tugas yang buat dia gak bisa pulang, disitu gua sama sekali gak kepikiran hal yang aneh-aneh dan gue cuma berharap dia baik-baik aja."

teman-temannya masih setia mendengarkannya.

" 2 hari setelah dia pergi, gue dengar kabar kalau ada kecelakaan beruntun yang menyebabkan teman kakak gue meninggal, gue langsung pergi buat cari keberadaan kakak gue tapi dia enggak ada, tapi gak lama dari itu seseorang tiba-tiba nelfon gue, dia bilang kalau kakak gue kecelakaan yang kebetulan tempatnya gak jauh dari tempat kecelakaan beruntun itu."

" gue masih enggak percaya sama mitos itu, gue yakin ini bukan karna mitos-mitos itu,gue ngerasa kalau kakak gue meninggal bukan karna kecelakaan"

" jadi maksud lo... ada orang yang bunuh kakak lo?" tanya lea to the point.

flo mengangguk membenarkan perkataan lea.

" siapa nama kakak lo?" tanya alvin yang juga terbawa oleh cerita nya flo.

" gevano ezra fredric " jawaban itu sontak membuat gavin menoleh ke flo, untung saja tak ada yang menyadarinya karna mereka semua seperti terlelap dalam cerita flo.

" yah.. setelah itu gue diangkat sama papa angkat gue dan... jadi lah gue sekarang" flo menunjukkan wajah cerianya agar teman-temannya tak terlalu mengasihaninya.

" ternyata flo adiknya " batin gavin.

semua tampak tenang mendengar cerita kakaknya flo, kecuali seseorang yang sedari tadi tampak tak menyukai cerita tersebut, dari sorotan matanya begitu kelihatan bahwa dia seperti sedang menahan emosi, tangannya terepal erat, dan sepertinya tidak ada yang menyadarinya kecuali gavin.

sejak tadi gavin merasakan perubahan sikap orang itu, hingga membuatnya terus memperhatikan gerak-geriknya.

Merasa puas dengan semuanya, mereka memutuskan untuk bubar dari resto itu kerumahnya masing-masing, begitu juga dengan gavin. setelah mengantarkan lea pulang dia pergi untuk sesuatu yang perlu dicari tahu.

dia pulang kerumahnya, bukan untuk tinggal, hanya ingin mencari tahu sesuatu. kebetulan saat ini papanya tidak ada dirumah, membuatnya lebih leluasa untuk melakukan sesuatu.

tak ingin berlama-lama dirumah itu, gavin segera pergi keruangan kerja ayahnya yang tak boleh siapapun boleh memasukinya kecuali dia, namun dia tak ada disini, mungkin ini kesempatan gavin.

tak menemukan apa pun dibagian meja juga dilemari diruang kerja ayahnya, tak membuatnya putus asa. dia kembali mencari, tak sengaja dia melihat salah satu berkas yang akan membantunya.

Dia segera mengambilnya, tapi anehnya mengapa ada berkas berisi data ezra (kakaknya flo) disitu, tapi mengapa berkas datanya ezra bisa berada ditempat berkas orang-orang yang terdaftar sebagai seorang karyawan diperusahaan ayahnya.

dia mengambil data-data orang itu dan merapikan ketempat semula seolah-olah tak ada yang terjadi, tapi pikiran gavin masih mengarah ke orang itu.

" karyawan diperusahaan.... jangan-jangan dia kerja..."

1
Ververr
Aku suka karakternya, semoga bisa jadi buku cetak!
Ichigo Kurosaki
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Hakim Bohiran
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!