NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Roh

Legenda Kaisar Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Roh Supernatural / Light Novel
Popularitas:776
Nilai: 5
Nama Author: Hinjeki No Yuri

Di tepi Hutan Perak, pemuda desa bernama Liang Feng tanpa sengaja melepaskan Tianlong Mark yang merupakan tanda darah naga Kuno, ketika ia menyelamatkan roh rubah sakti bernama Bai Xue. Bersama, mereka dihadapkan pada ancaman bangkitnya Gerbang Utama, celah yang menghubungkan dunia manusia dan alam roh.

Dibimbing oleh sang bijak Nenek Li, Liang Feng dan Bai Xue menapaki perjalanan berbahaya seperti menetralkan Cawan Arus Roh di Celah Pertapa, mendaki lereng curam ke reruntuhan Kuil Naga, dan berjuang melawan roh "Koru" yang menghalangi segel suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinjeki No Yuri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Shen Wu dan Terobosannya ke Tengah Jiwa Pelindung

Para sukarelawan dari Desa White Crane berkumpul dalam formasi teratur di hadapan Gerbang Utama reruntuhan kuno. Batu-batu berusia ribuan tahun berdiri di kiri dan kanan bagaikan penjaga yang tengah menunggu tuannya, lengkungan retak dan kolom roboh memancarkan bayangan panjang dan bergerigi di halaman yang berdebu. Cahaya matahari menyelinap melalui celah-celah di atap batu, menyinari wajah-wajah penduduk desa yang penuh dengan tekad dari pria, wanita, bahkan pemuda, masing-masing menggenggam tombak atau menenteng perisai berukir lambang klan mereka. Di pusat barisan itu berdiri Liang Feng, tangan terampilnya memegang gagang Pedang Naga dengan keyakinannya, bilah hijau-emasnya berdetak seirama dengan Tianlong Mark yang menempel di dadanya. Di sisinya, Bai Xue mendarat lembut di kerikil, bulu perak-putihnya memantulkan sinar yang seketika menyebar ke segala arah, semburan kabut dingin melayang di sekitar cakarnya.

Di seberang halaman yang sempit, puluhan Jiwa Pelindung berkumpul, dulu mereka para makhluk penjaga suci, kini mereka telah dirasuki oleh korusi. Sisik mereka yang dulu bercahaya kini pekat seperti obsidian, mata mereka menyala merah bagai bara yang tengah meledak-ledak. Setiap hembusan napas mereka menggetarkan udara, membuat sukarelawan bergidik menahan napas. Tombak dan perisai dijepit erat, lentera kristal berisi rune penyegel berkelip-kelip dalam kegelapan, seolah ragu apakah mereka pantas berdiri di hadapan gerbang suci ini.

Tiba-tiba, gaung menggelegar mengguncang halaman. Dari barisan belakang muncul Jiwa Pelindung raksasa, tubuhnya jauh lebih besar daripada yang lain, langkahnya memecah kesunyian bagaikan badai yang mendekat. “Bodoh!” geramnya, suaranya menggema di antara puing-puing. “Kalian tak akan pernah menyegel apa yang telah menjadi milik kegelapan!” Malapetaka mengerikan tercium di udara saat runcingan cakarnya memancarkan racun korosif.

Liang Feng mengerat genggamannya pada Pedang Naga, matanya menyipit saat ia mengangkat bilahnya hingga menangkap sinar matahari. “Formasi terbelah!” teriaknya lantang. “Bai Xue, pusatkan rune kita secara bersamaan. Sisi melebar, bersihkan kedua sayap!” Seketika, sukarelawan menggema, suara mereka bersatu dalam semangat juang. Lentera kristal menyala terang, rune-rune berkelap-kelip seperti mata naga, ketika mereka merentang dalam busur yang rapih di kiri dan kanan.

Dengan raungan penuh semangat, Liang Feng menerjang. Sekejap, bilah Pedang Naga memancarkan cahaya hijau-putih, membelah satu Jiwa Pelindung menjadi dua, menyisakan serpihan cahaya pucat yang menari-nari di udara sebelum mereka memudar. Suara rintihan kegentaran terdengar di seluruh barisan makhluk koru itu, mata merah mereka berkelap-kelip menandakan mereka ragu. Bai Xue memanfaatkan celah, melompat ke samping Liang Feng, sebuah sapuan aura perak menerjang dua Jiwa Pelindung yang berusaha menyergap dari kanan, menyobek korusi mereka dalam satu gerakan yang anggun.

Namun, serangan makhluk itu tak kunjung surut. Dari balik lengkungan retak, di bawah kolom yang roboh, Jiwa Pelindung terus membludak seperti ombak yang menghantam tebing. Mereka membanjiri halaman, cakarnya mencakar, napas korosif mereka menebarkan racun. Tombak patah, perisai terbelah, teriakan kesakitan pun mengisi udara saat lebih banyak sukarelawan jatuh dimana banyak darah merah menggenang di bawah kerikil.

Tiba-tiba, tanah bergetar. Kolom cahaya memancar di atas salah satu pilar tinggi di ujung halaman, menciptakan lingkaran cahaya memukau. Di tengah sinar itu muncul sosok tinggi, langkahnya senyap meski puing-puing retak di bawah kakinya. Jubah berkerudungnya berkibar perlahan, seolah ditiup angin gaib, dan pedang terhunus di pinggangnya dengan sarungnya terukir lambang Naga Iblis, mengisyaratkan kekuatan yang terlarang. Bayangan di sekitarnya menempel seolah memiliki nyawa, memanifestasikan aura gelap yang menekuk realitas.

“Hentikan!” perintahnya memecah kekacauan, suaranya rendah namun memaksa. Segera, Jiwa Pelindung di sekeliling membeku, gerak mereka tersekat bagai ditarik rantai tak terlihat. Energi gelap di tubuh mereka mengkerut, seakan menolak keberadaan mereka di udara terbuka. “Mundurlah.” tambah pria itu tanpa perlu menaikkan nadanya.

Liang Feng terperangah, napasnya tampak seperti seorang pemburu, matanya membesar melihat sosok itu. “Shen Wu?!” serunya, campur aduk antara kaget dan lega. Bai Xue menggeram pelan, bulu lehernya berdiri sambil mengabaikan pria yang dulu pernah mengkhianati mereka.

Dengan satu gerakan gesit, Shen Wu menarik kerudungnya ke belakang. Wajahnya pucat, hampir bagaikan arwah, tetapi matanya menyala penuh dengan tekad yang membara. “Aku datang untuk menebus kesalahanku di masa lalu.” ucapnya dengan lembut, setiap patah kata bergaung dalam suasana hening di halaman tersebut.

Sebelum Liang Feng sempat menjawab, Shen Wu melangkah maju. Ia mengangkat pedangnya, lalu sekali ayun gelombang cahaya putih berpendar memancar dari bilahnya. Kejutannya ampuh membuat jiwa-jiwa terkelam yang berada di kerumunan terpental mundur, tubuh korusi mereka hancur seperti pohon tua yang tumbang, menyebarkan kepingan bayangan yang segera terurai menjadi debu.

Liang Feng dan Bai Xue saling berpandangan, mata . “Sekarang!” teriak Liang Feng. Tanpa jeda, ketiganya bergerak serentak, Liang Feng mencabut kembali Pedang Naga, menebas gelombang hijau berapi, Bai Xue melesat di belakangnya, aura peraknya merobek makhluk gelap dan Shen Wu menembus kegelapan dengan sapuan ripples cahaya perak. Gerakan mereka sempurna terpadu, membelah barisan koru itu hingga terbuka bagi mereka jalan.

Menyaksikan para pemimpin mereka beraksi, sukarelawan mengumpulkan keberanian terakhir. Tombak mereka meluncur dengan lentera kristal disunggingkan sebagai senjata pemukul, dan rangkaian rune penyegel menebar dengan semburan cahaya mengentalkan para korusi. Derai benturan senjata dan teriakan yang menggema, harapan untuk menang di pertempuran ini sangatlah besar.

Tak berapa lama, halaman sunyi kembali, puing-puing Defender Spirits yang tercerai berantakan tertinggal sebagai saksi kekalahan para korusi. Liang Feng menurunkan pedangnya, nafasnya terasa berat. Shen Wu menyimpan pedangnya dengan begitu elegan, menatap kedua rekannya dan mendekati pria dan makhluk roh dengan campuran perasaan hormat dan penyesalan.

“Feng.” suara Shen Wu tersekat lirih, penuh dengan penyesalan, “Maafkan aku.” Matanya menunduk. “Aku mengkhianati demi kekuatan. Aku mengingini Tianlong Mark karena merasa lemah. Kini… aku tahu aku membutuhkan kalian untuk menyeimbangkan kekuatan kegelapanku.”

Liang Feng menatap tajam, genggaman pedangnya masih tegang. “Kau tampak pucat, Shen Wu. Apakah ini sungguhan atau tipu muslihat lain?” suaranya tegas, pahit bekas luka masa lalu masih terasa.

Shen Wu mengangkat dagu, menarik napas berat. “Tiga malam lalu, Bai Xue menyelamatkanku dari jurang kehancuran,” ucapnya, memalingkan pandang ke sosok perak itu. “Cahayanya memurnikan noda dalam jiwaku. Aku terbangun dengan kesadaran dengan jalanku kini bersama kalian.” Ia menunduk hormat ke Bai Xue. “Terima kasih.”

Bai Xue mengibas ekornya, lalu menempelkan tubuhnya di pergelangan Liang Feng, memancarkan aura yang lembut, sebuah isyarat penerimaan. Butiran cahaya perak tertiup dari bulunya, bagai salju halus yang menutup luka lama.

Liang Feng menimbang kata-kata Shen Wu dalam diam, lalu pelan-pelan mengangguk. “Perbuatanmu hari ini sudah bicara lebih lantang daripada sumpah. Namun, kesetiaanmu harus terus dibuktikan. Gerbang Utama telah kita selamatkan, sementara itu Perjalanan panjang menanti di baliknya.” Ia mengarahkan pandang ke retakan besar di gerbang batu, di mana cahaya hijau terlihat berdenyut.

Tanpa ragu, Liang Feng melangkah maju, menusukkan Pedang Naga ke dasar retakan. Shen Wu mengikuti "hanay" menancapkan pedang dekapannya di sisi lain. Bai Xue menempatkan cakarnya di batu rune di sisinya, semua posisi seakan tiga ujung trisula kekuatan.

Liang Feng mengangkat tangan kiri, menganyam Simbol Naga di udara dengan tiga jari terentang dan pola rune bercahaya. Shen Wu menirukan dalam lengkungan perak, sementara Bai Xue memuntahkan aura putih murni. Ketiga energi itu menari-nari, memaduk menjadi vortex gemilang.

Pancaran kekuatan menyapu di retakan gerbang dan cahaya meruap ke setiap celah. Rune koru membara lalu pudar dengan embusan gelap lenyap seketika. Reruntuhan itu bersinar, sebelum redup dan menampakkan Gerbang Utama yang utuh kembali.

Halaman kembali sunyi, hanya nafas lega sukarelawan terdengar. Liang Feng mencabut pedangnya, menyeka keringat di dahinya, lalu melirik Shen Wu dan Bai Xue. Shen Wu menundukkan pedangnya pada tanah, sementara Bai Xue menyalurkan dengkuran puas.

“Aliansi ini baru permulaan.” kata Liang Feng dengan suara penuh tekad. “Gerbang Utama tertutup untuk sekarang. Namun pertarungan sesungguhnya menunggu kita di dalam.” Ia menatap ke lorong gelap yang berada di balik gerbang.

Shen Wu mengangkat dagu. “Aku akan setia sampai akhir.” sumpahnya.

Bai Xue menempelkan tubuhnya pada sepatu Liang Feng, ekornya membelai batu rune.

1
Oertapa jaman dulu
Menarik dan berbeda dg cerita lainya
Awal cukup menarik... 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!