Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemani Alina Makan
Saga mulai melajukan motornya dengen sedikit kencang sehingga membuat istri kecilnya itu refleks langsung memeluknya dengan erat hingga membuat Sagara benar-benar merasa hangat dengan pelukan Alina.
Motor Sagara mulai berhenti di depan rumah makan yang cukup terkenal di kota ini, akan tetapi raut dari wajah istrinya masih menampakkan muka asamnya.
"Lin katanya lapar," kata Saga.
"Iya aku memang lapar," sahut Alina dengan wajah juteknya.
"Lalu kenapa tidak mau turun apa kamu mau aku gendong untuk masuk ke dalam?" tanya Saga yang benar-benar sudah capek menghadapi sikap istrinya yang sedikit ke kanak-kanakan itu.
"Aku tidak mau makan di tempat ini," sahut Alina tiba-tiba.
"Apa! kau tidak mau makan di tempat ini, sedangkan aku sudah membawamu ke sini Alina!" ungkap Saga dengan nada yang menggebu-gebu.
"Ya jangan ngegas juga dong, memang aku gak mau makan di tempat ini," sahut Alina.
"Lalu!" sinis Saga.
"Makan di pinggir jalan, warung tendaan saja ya Om," ajak istri kecilnya itu.
"Apa kau bilang warung tenda, oh no," tolak Sagara.
"Om, plis anakku yang minta," ucap Alina sedikit merayu.
"Apa anakmu, kalau anakmu kenapa mintanya padaku," sindir Saga yang tidak terima dengan pernyataan Alina.
"Iya deh, kan anak Om juga, sorry ya Daddy," rayu Alina kembali.
Entah kenapa hati Sagara merasa bahagia ketika Alina memanggilkan calon buah hatinya dengan sebutan Daddy terhadapnya, rasanya hati Saga begitu berbunga-bunga seperti orang yang sedang jatuh cinta saja, efek sejak dulu selalu mendambakan seorang anak.
"Makasih ya, kamu sudah mengijinkan aku menjadi ayah dari calon anakmu itu," ungkap Sagara yang berubah lembut seketika.
Saga mulai mengelus perut Alina yang masih menyembul, entah kenapa ada rasa bangga ketika dirinya mendapatkan ijin untuk menyentuh calon buah hati yang ada di rahim Alina.
"Baik-baik ya, kamu di perut Mommy, jangan nakal kasian Mommy mu," ucap Saga lalu mulai mengelus dan mencium perut Alina.
'Om Saga pada dasarnya pria baik, meskipun sedikit keras kepala, tapi aku yakin kalau dia mampu menjaga anakku dengan baik,' batin Alina.
Saga mulai melajukan motornya kembali karena ingin menuruti permintaan dari ibu hamil tersebut di sepanjang jalan Saga mulai menemukan warung tendaan yang berjejer di pinggir-pinggir jalan.
"Alin, kali ini kamu mau makan apa basi goreng atau sate," tawar Saga.
Aku mau nasi goreng satu porsi dan juga sate satu porsi gak pake lontong ya, karena mau aku campur di nasi gorengnya nanti," pinta Alina.
"Buset, Lo kalau makan kaya orang gak makan satu hari satu malam tahu," celetuk Saga.
"Sekali-sekali Om, kan mumpung Om nya sedang baik hati sekarang," sahut Alina.
"Ya sudah ayo turun," ajak Saga.
"Baik Om," sahut Alina.
Saat ini Alina mulai duduk di kursi plastik sedangkan Saga mulai memesan nasi goreng, dan juga sate sapi yang kebetulan berjejer dengan penjual nasi gorengnya.
Setelah memesankan pesanan istrinya Saga langsung kembali dan ikut duduk bersama dengan istrinya.
"Lin, sudah aku pesan sesuai yang kau mau, semoga saja calon anakku senang ya," ucap Saga begitu senang.
"Makasih ya Daddy," sahut Alina.
"Iya," sahut Saga.
Mereka pun mulai ngobrol ringan entah kenapa tiba-tiba Saga keceplosan membahas tentang Jason.
"Alin, apakah selama pacaran Jason memperlakukan mu dengan baik?" tanya Saga tiba-tiba.
Alina mulai tertegun, sejenak hatinya terasa sakit jika membahas tentang Jason, akan tetapi ini kenyataan pahit yang harus dihadapi oleh Alin, mau sampai kapanpun dia harus siap menjawab jika ada yang bertanya seperti ini.
"Dia itu baik dan perhatian bahkan sangking baiknya sampai-sampai aku tidak bisa membedakan kalau dia sebenarnya jahat," sahut Alina.
"Bagaimana jika kepergian Jason merupakan kecelakaan entah tiba-tiba dia tenggelam kek, atau kecelakaan yang sampai sekarang belum di temukan," ucap Saga.
"Kalau seperti itu, semoga jasadnya segera di temukan, sayangnya hatiku berkata lain, feeling ku berkata dia masih hidup," ungkap Alina.
"Yakin?" tanya Saga.
"Iya Om, karena sebelum dia menghilang aku bermimpi tentang Dia, dia itu ada hanya saja dia tidak mau keluar alias masih bersembunyi," sahut Alina.
'Astaga! Ini bocah kuat benar, maaf ya aku masih belum bisa menjelaskan sekarang, tunggu besok saja anak buahku akan menyelidiki Jason yang katanya ada di Kota Cirebon,' batin Sagara.
"Om, kenapa? Apa Om sudah mengetahui keberadaan dia?" tanya Alina.
"Belum Lin, nanti kalau Om sudah tahu, aku Om bawa ke rumah itu anak," sahut Saga dengan nada kesalnya.
"Kenapa harus dibawa ke rumah, biarkan saja dia seperti itu, itu sudah menjadi pilihannya," ujar Alina.
"Aku hanya ingin dia meminta maaf padamu," ungkap Saga.
"Aku gak perlu maaf dari dia, yang aku butuhkan hanya alasan apa dia begitu tega lari dari pernikahan yang sudah kita rajut," sahut Alina.
"Lin, kalau dia kembali apa kamu mau kembali dengannya?" tanya Saga tiba-tiba.
"Gak Om, jangan ngadi-ngadi deh, kan aku sudah punya suami, meskipun suamiku itu menjengkelkan," ucap Alina yang membuat Saga, mengelus kepala istrinya itu.
"Dasar kau bocah tengil," ledek Saga.
"Tapi beneran Om, meskipun aku tidak tahu Om cinta atau tidak, tapi aku sangat berterima kasih karena Om dengan sudi sudah mau menjadi suami pengganti, menyelamatkan aku dari pandangan buruk orang-orang," imbuh Alina, yang membuat hati Saga begitu terenyuh.
Tidak terasa mereka ngobrol panjang lebar, pesanan yang tadi di pesan akhirnya datang juga.
"Om, nasi ku sudah datang, aku makan dulu ya," ucap Alina yang diangguki oleh Sagara.
Alina memakan makanannya dengan begitu lahap, dan hal itu mampu membuat Saga senyum-senyum sendiri.
'Astaga! Ini bocil kuat juga perutnya makan segitu banyaknya," gumam Sagara.
Makan pun sudah selesai dan singkat cerita mereka sudah berada di dalam rumahnya, Alina saat ini merasakan kantuk mungkin akibat makan terlalu banyak tadi sehingga mulutnya mudah sekali menguap.
"Om, aku ngantuk," adu Alina.
"Ya tidur saja Lin," sahut Saga yang masih fokus dengan handphone nya.
"Ih Om, aku mau tidur," ucap Alina kali ini wanita itu memberanikan diri untuk mencegah tangan Saga agar berhenti mengetik dan fokus pada dirinya.
"Alin, jangan kaya anak kecil, kalau mau tidur tinggal tidur saja," sahut Saga memperingati.
"Tapi aku mau Om, elus-elus perutku, biar cepat tidur," pinta Alina dengan sedikit manja.
"Astaga! Alin, kau selalu saja punya banyak ide untuk membuatku kesal," sahut Saga.
"Ayo lah Om," ajak Alina.
"Enggak-enggak," tolak Saga.
Alin pun menjadi murung lalu mulai berjalan ke ranjangnya sendirian, sedangkan Saga yang duduk di sofa kamar, hanya melihat wajah murung istrinya yang benar-benar membuatnya tidak tega, dan langsung menyusul istrinya ke ranjang.
"Mana perutnya yang ingin di elus-elus." Suara Saga benar-benar mencairkan hatinya, hingga Alina pun langsung membalikkan badannya untuk menghadap ke arah Saga.
Bersambung ....
Pagi Kakak ... Semoga suka ya.
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.