Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketegangan di Fillmore Group
Di pagi harinya, Fillmore group
Tampak semua orang terlihat tergesa gesa memasuki ruangan rapat. Beberapa pemegang saham turut hadir seolah hari ini merupakan hari penting.
Dan ya itu memang benar, Karna pada faktanya kemarin malam Chaiden meminta Lorenzo untuk menghubungi pemegang saham agar segera mendesak Tuan besar Fillmore untuk segera mengisi posisi CEO yang hampir kosong selama satu tahun lamanya.
Beberapa orang telah hadir dalam ruangan tersebut, Hingga selang beberapa kemudian tuan besar Fillmore yakni Silvester Fillmore terlihat berjalan masuk kedalam ruangan tersebut diikuti dengan tangan kanannya Aron.
Chaiden menatap ayahnya yang jalan masuk mendekatinya, Dia berusaha keras membaca ekspresi dari wajah pria tua itu, Namun nihil dia tidak bisa melihat raut wajah lain selain kesombongan yang begitu jelas ada didalam disana.
Chaiden berfikir, Bukankah pria tua itu seharusnya merasa resah karna kedudukan cucu kesayangannya kini sedang terancam, Atau mungkin kini pria tua itu telah setuju untuk memindahkan seluruh aset Fillmore group ke tangan putrinya yakni Zeeana Fillmore.
Bukankah itu bagus
Memikirkan hal itu membuat Chaiden merasa senang.
Sedangkan Zeeana juga kali ini dalam kondisi hati yang begitu baik, Terlihat jelas rona kebahagiaan wajah gadis itu. Dia rasa ini benar benar hari yang paling bersejarah baginya bukankah setelah ini dia bebas melakukan apapun.
...****************...
Sedangkan ditempat yang berbeda.
Seorang gadis cantik masih terlelap dalam tidurnya, Namun dibeberapa saat kemudian bulu mata lentik gadis itu perlahan bergerak dengan begitu indah, Dan itu cukup menandakan jika sang empunya telah bangun.
Kimberly mengerjabkan matanya pelan, Dengan perlahan dia meraih ponselnya di atas meja nakas yang tidak jauh dari tempat tidurnya.
Dan saat gadis itu menyalakan ponselnya matanya tiba tiba membulat ketika menyadari ada banyak panggilan tidak terjawab dari seseorang.
"Ohh god, Aku melupakannya"
Gadis itu dengan cepat bangun dari posisinya.
Dengan cepat gadis itu mulai menghubungi orang tersebut.
Dan tidak butuh waktu yang lama panggilan seseorang yang ada di sebrang sana menjawab panggilannya.
"Ohh Sayang aku merindukanmu"
Gadis itu dengan cepat merengek manja ketika melihat wajah pria tampan di seberang sana yang kini menatapnya
"Benarkah kau merindukanku? Kurasa itu kebalikannya, kau melupakanku"
Jawab orang tersebut.
Meski suara pria di seberang sana masih terdengar hangat namun Kimberly jelas tau jika pria tersebut sedang merajuk.
"Mana mungkin aku bisa melupakan seorang Nick Lew Gibson, Dia benar benar sudah tertanam di hatiku"
Nick ingin tersenyum ketika mendengar kalimat dari mulut manis milik Kimberly, Gadis itu benar benar begitu lihai membujuk dirinya.
Namun dia masih memilih diam tidak menanggapi ucapan gadis itu.
"Ohh ayolah sayang, Kau marah padaku? Aku baru saja menelfon mu bukankah seharusnya kau mengatakan merindukanku atau kata kata cinta untukku seperti biasa"
Kini Kimberly yang terlihat merajuk, Gadis itu mengembungkan pipinya kesal.
Nick menghela nafasnya, Dia pikir gadis ini benar benar pintar bermain trik.
"Heii siapa yang marah padamu, Aku tidak marah hanya saja sedikit kesal karna tidak menjawab teleponku sejak kemarin"
Dan pada akhirnya, Nick memilih untuk berdamai karna pada nyatanya dia juga tidak sanggup untuk marah pada gadis kecilnya itu.
"Kau masih bertanya jelas jelas kau marah padaku tadi, Aku tidak mengajarimu karna aku benar benar tidak memperhatikan ponselku"
Jelas Kimberly panjang lebar.
"Baiklah baiklah maafkan aku baby, Jangan marah hemmm"
Dan yah seperti apa yang biasanya terjadi salah bagaimanapun wanita pada akhirnya para pria yang akan meminta maaf, Bukankah itu sesuatu hal yang biasa terjadi.
"Emmm"
"Lalu bagaimana dengan temanmu, Apakah kau mengabarinya?"
Mendengar pertanyaan sang kekasih membuat Kimberly menepuk dahinya.
"ohhh god aku juga melupakannya"
Jerit gadis itu cepat.
"Dan sepertinya teman temanmu akan menuduhku sebentar lagi"
Kimberly dan Nick kemudian tertawa bersama, Ya itu benar pasti teman temannya itu akan menjadikan Nick sebagai sumber hilangnya seorang Kimberly.
Tok tok tok
Suara ketukan terdengar, Dan Kimberly tau siapa orang itu.
"Sayang, Sepertinya aku akan menutup telfonnya, Aku akan bersiap siap ke perusahaan sekarang"
Ucap Kimberly kemudian.
"Baiklah hati hati, Jangan lupa kabari aku"
Kimberly menganggukkan kepalanya kemudian segera memutuskan panggilannya.
"Masuk"
Di detik kemudian Leonel tampak masuk dalam ruangan tersebut, Dirinya kini telah tampak rapih dengan balutan jas hitam seperti yang biasa dia kenakan disetiap harinya.
"Saat ini Nona Zeeana juga telah berada di london, Dia telah tiba beberapa hari yang lalu dan menurut informasi nona Zeeana juga akan hadir dalam rapat pagi ini"
Jelas Leonel kemudian.
Kimberly menganggukkan kepalanya mengerti, Tentu saja Zeeana sepupunya itu akan hadir, Dia pasti berfikir jika seluruh aset dari Fillmore group akan pindah dari genggaman Alethea.
"Ckck bukankah sungguh kasihan jika angan angannya sudah setinggi itu"
Gumam Kimberly yang kemudian terkekeh tipis.
"Keluarlah, Aku akan bersiap siap"
Leonel menganggukkan kepalanya lantas keluar dari kamar tersebut meninggalkan Kimberly yang segera bersiap siap.
...****************...
Di Fillmore group
Ketegangan terlihat jelas dari wajah setiap orang yang ada disana dimana ketika pria tua Fillmore yakni tuan Silvester Fillmore yang begitu di takuti kini mulai membuka suaranya.
"Lantas bagaimana keinginan kalian?"
Tanya pria tua itu, Dia tampak menyenderkan tubuhnya di kursi kebesaran miliknya, Dengan tangan yang bergerak mengelus janggutnya yang mulai memanjang.
Tidak ada raut keresahan di wajah pria tua itu. Bahkan Chaiden merasa aneh dengan hal itu.
Keheningan terjadi beberapa saat, Tidak ada yang berani membuka mulutnya, Hingga kemudian seseorang mulai membuka suaranya lebih dulu
"Maaf tuan besar, Namun menurut kami kursi CEO telah lama kosong dan sudah seharusnya di isi"
"Jikapun nona muda Alethea masih dalam kondisi yang tidak baik, Namun nona Zeeana juga pantas berada di posisi itu, Lagi pula nona Zeeana juga merupakan salah satu lulusan terbaik di kampusnya sehingga dia juga merupakan kandidat yang pas untuk menggantikan nona muda Alethea"
Ucap pria tersebut dengan cepat, dia adalah baron salah satu manager keuangan yang dijanjikan oleh Chaiden akan naik jabatan ketika Zeeana di angkat menjadi CEO di Fillmore group.
Zeeana yang mendengar namanya disebut seketika tersenyum tipis.
Ya hanya dia yang pantas, Tidak untuk orang lain apa lagi Alethea.
"Kalian mendapat kabar dari mana jika kondisiku sedang tidak baik"
Mendengar suara tersebut seketika membuat semua orang mengalihkan perhatian mereka
Dimana saat ini Kimberly dengan santainya berjalan masuk kedalam ruangan tersebut menggunakan baju abu abu dengan kacamata hitam yang menutupi mata indahnya.
Kimberly kemudian segera menarik salah satu kursi yang ada disana, Kemudian dia meletakkan bokongnya dengan gerakan anggun, Dan disaat gadis itu menurunkan kacamatanya semua orang jelas saja tidak bisa menahan keterkejutan mereka.
"Nona muda Alethea"
Seru mereka serentak