NovelToon NovelToon
DEWI Dari LEMBAH IBLIS

DEWI Dari LEMBAH IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Agen Wanita
Popularitas:30.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Senggrong

Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.

Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.

Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?

Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.

Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?

Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang dalam Liontin Giok

Jiang He akhirnya sadar. Namun kembali dikejutkan oleh kamar yang ia tempati. Kamar itu merupakan kamar masa kecilnya di mansion utama keluarganya.

Mansion itu sudah lama tidak ditempati. Sejak keluarganya dibantai secara tragis.

Bukan tanpa alasan Jiang He menjadi seorang pembunuh bayaran. Pembantaian seluruh keluarganya menjadi pemicunya.

Saat itu ia masih berusia lima tahun. Dia melihat semua aksi musuh dari tempat persembunyiannya. Sampai akhirnya ia diselamatkan oleh sahabat sang Papa yang ternyata seorang pembunuh bayaran.

Jiang He dilatih sejak usianya masih kecil paska traumanya hilang. Dia memang sempat mengalami trauma.

Setelah peristiwa pembantaian keluarganya. Selama setahun ia harus mengalami perawatan.

"Nona," panggil Liong membuyarkan lamunan Jiang He. Jiang He menoleh dengan agak linglung.

"Kok kamu bisa ada disini?"

"Kalau Saya tidak ada disini, bagaimana Nona bisa berada disini?" jawab Liong sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Jadi Kamu yang membawaku pulang, kok bisa?"

"Ruangan ini terhubung dengan liontin Giok yang ada di kalung Nona," ucap Liong memberitahu.

"Kalung yang tadinya Kamu pakai? " tanya Jiang He sambil meraba lehernya . Ternyata kalung itu masih ada di lehernya.

"Benar. Saat ini kalung itu sudah resmi menjadi milik Nona."

"..."

"Karena Nona sudah resmi menjadi Tuanku."

"Baiklah...terima kasih."

Setelah itu Jiang segera duduk dan beranjak untuk memeriksa kondisi sekitarnya. Semua tidak ada yang berubah. Hanya saja tempatnya lebih bersih.

Ternyata ia memang tidak kembali ke rumahnya di zaman modern. Saat ia membuka pintu rumah, yang terlihat hanya awan putih tanpa ada apapun disekitarnya.

Ia kembali masuk kedalam rumah. Tiba-tiba perutnya terasa lapar. Ia pun berjalan ke dapur. Di dalam dapur terdapat berbagai macam kebutuhan rumah tangga yang entah sejak kapan berada disana.

Namun Jiang He tidak mempertanyakannya. yang terpenting untuk saat ini adalah mengisi perutnya sampai kenyang.

Setelah kenyang ia kembali masuk kedalam kamarnya. Dia tidak tahu dimana Liong berada. Mau kembali ke goa pun tidak tahu caranya. Lebih baik ia tidur di kamar saja.

Jiang He tidak tahu berapa lama ia tertidur. Namun begitu bangun tubuhnya terasa lebih segar. Liong yang sedari tadi menunggu langsung menghampirinya.

"Akhirnya Nona bangun juga. Apa Nona ingin kembali sekarang?"

"Bagaimana caranya?"

"Nona tinggal bilang 'keluar' sudah cukup."

Jiang He mengatakan apa yang di ajarkan oleh Liong. Dan mereka pun kembali ke dalam goa .

"Apa didalam sini ada sesuatu yang penting sehingga Kamu harus berjaga sepanjang waktu? "

"Di goa ini ada iblis yang tersegel. Sebenarnya Aku tidak perlu berjaga sepanjang waktu. Tidak ada yang bisa melepas segel itu kecuali sudah waktunya. Saat waktunya tiba, Nona harus bisa mengalahkan sang iblis. Saya disini menunggu kedatangan Nona."

"Jadi Aku yang harus membinasakannya? "

"Benar."

"Bagaimana caranya? "

"Nona harus mempelajari sebuah buku kuno yang disimpan oleh Dewi. Setelah itu Nona juga harus mengumpulkan semua senjata yang tersebar di beberapa tempat. Baru setelah itu Nona bisa melakukannya. "

"Kenapa waktu itu Dewi tidak langsung membinasakannya?"

"Waktunya tidak cukup. Telat sedikit saja Kerajaan Ming sudah hancur. Karena itu Dewi lebih memilih untuk menyegel iblis itu. Bahkan sampai mengorbankan dirinya sendiri."

"Bukunya ada dimana? "

"Mari ikut Saya."

Liong membawa Jiang He masuk lebih dalam. Sampai akhirnya tidak ada lagi jalan. Ada yang menarik perhatian Jiang He. Di dinding goa ada sebuah simbol yang tidak ia mengerti artinya.

"Itu simbol apa? " tanya Jiang He mengungkapkan rasa penasarannya.

"Itulah simbol yang menyegel Raja Iblis."

"Oh.... " Jiang He merasa tertarik dengan simbol itu. Pandangannya tak lepas darinya.

"Apa Nona masih mau lihat bukunya? " ucap Liong mengingatkan. Hampir saja Jiang He lupa.

"Dimana tempatnya? "

Liong terbang ke sisi kiri. Ternyata disana ada lubang kecil.

"Ambillah."

Jiang He pun bergegas mengambilnya. Kening Jiang He mengernyit begitu melihat buku di depannya. Buku itu tercetak dengan sangat rapi dengan kualitas yang baik. Bagaimana mungkin ini disebut buku kuno?

Jangan-jangan tebakannya benar. Dewi yang disebut oleh guru dan Liong itu sebenarnya berasal dari zaman modern. Dia jadi penasaran dengan sosoknya.

"Ada apa? "

"Kamu yakin ini buku kuno? "

"Sangat yakin. Bukankah ini milik Dewi. Hidupnya juga ratusan tahun yang lalu. Tentunya ini disebut barang kuno. Apa ada yang salah? "

"Tidak sih. Tapi dari kualitas bukunya, ini berasal dari zaman modern."

"Dewi memang berasal dari sana. "

"Pantesan."

"Apa Nona juga berasal dari tempat yang sama dengan Dewi?"

"Benar."

Liong akhirnya mengerti kenapa Jiang He bisa menjadi pewaris Dewi. Mungkin karena berasal dari tempat yang sama. Sama-sama berasal dari zaman modern.

Jiang He sendiri masih agak bingung. Meskipun sama-sama berasal dari zaman modern kenapa jaraknya lama sekali? Bahkan sampai ratusan tahun lamanya. Tahun berapakah Dewi itu berasal?

"Kapan Nona mau berlatih? " tanya Liong saat melihat Jiang He melamun.

"Lebih cepat lebih baik. Tapi Aku butuh tempat yang cocok untuk berlatih. "

"Kenapa harus repot, Bukankah dalam ruang tadi juga ada tempat yang cocok. "

"Mana ada. Memangnya bisa latihan dalam rumah? "

"Loh... diluar rumah tadi tempatnya sangat lapang. Tidak akan ada yang mengganggu Nona latihan."

"Benarkah? "

"Nona bisa pastikan sendiri. Tinggal masuk saja, gampang kan? "

"Baiklah kalau begitu. Sudah waktunya Aku keluar. Apa Kamu mau ikut? "

"Harus."

"Bagaimana dengan disini? "

"Tenang saja. Untuk sementara tempat ini masih aman. Tidak semua orang ataupun siluman bisa masuk kedalam sini."

Akhirnya Jiang He keluar dari goa bersama Liong.

Guru Xi masih menunggu di depan Goa sambil bermeditasi.

"Guru Xi," panggil Jiang He. Guru Xi langsung membuka matanya. Ia menatap jiang He dari atas sampai bawah dengan serius.

"Apa yang Guru lihat?" tanya Jiang He tak senang.

"Maaf...Guru hanya khawatir. Apa Kamu baik-baik saja?"

"Seperti yang Guru lihat. Tubuhku masih utuh tanpa luka sama sekali."

"Syukurlah kalau begitu. Apa yang Kamu dapat di dalam Goa itu?" tanya Guru Xi dengan semangat.

"Guru bisa tanya langsung sama dia," jawab Jiang He dengan santai sambil menunjuk Liong yang terbang dibelakang Guru Xi.

Guru Xi langsung menoleh kebelakang. Beliau nampak terkejut sekaligus penasaran.

Bentuknya seperti naga. Tapi kenapa mungil sekali?

"Namanya Liong. Dia penunggu Goa ini. Jadi kalau guru mau tau isi goa, dia lebih tahu dariku."

"...."

Bagaimana caranya berkomunikasi?

Bahkan Liong pun menatap Jiang He dengan tatapan tak percaya. Bukankah ia sudah bilang jika tidak sembarang orang bisa berkomunikasi dengannya. Kenapa sekarang malah memintanya untuk berkomunikasi dengan orang tua di depannya?

Bukannya Jiang He tidak menyadari kesulitan keduanya. Namun tempat ini tidak cocok untuk berbincang. Banyak mata yang ingin masuk kedalam goa tetapi tidak bisa memasukinya. Siapa tahu mereka bersembunyi di dalam kegelapan.

"Mari Kita pulang dulu, Guru."

"Tapi-"

"Apa guru yakin mau membicarakannya disini?"

Guru Xi akhirnya tersadar jika tempat ini memang tidak coco untuk digunakan sebagi temat bercerita. Hampir saja ia melakukan tindakan yang ceroboh.

"Baiklah."

1
Lilik Sriyani
lekas sehat kembali othor
Sribundanya Gifran
semoga cepat sembuh thor💪💪💪
Murni Dewita
semoga cepet sembuh thor
kaylla salsabella
semoga cepat sembuh dan sehat kembali thor
Eka Haslinda
semoga segera fit kembali..
Ziah Salsabilah
cepet sembuh thoorrrrrr
Murni Dewita
double up thor
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
lebih baik hidup sendiri tida akan ada tekanan dari keluarga
Murni Dewita
karna ratu tidak merasakan di duakan coba kalau ia pasti cemburu lah
Murni Dewita
lebih baik kasih tau aja kebenarannya raja tidak mungkin perdana mentri meragukanya
Murni Dewita
💪💪💪💪
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
Ririn Santi
sama sama cool dan cuek. ntar klu kawin gimana bisa bikin bocah ya? garing 😅😅😅
Erna Fkpg
lanjut
kaylla salsabella
lanjut Thor
Aryanti endah
Luar biasa
Eka Haslinda
kalo berjodoh tuh lucu ya.. mereka seperti cuek2 gitu.. padahal nanti saling menyayangi.. jodoh pilihan othor simple sangat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!