Unknown Baby

Hidup Myesha awalnya hampa. Tak ada kasih sayang dan perhatian sedikitpun dari keluarga. Bahkan perasaan memiliki keluarga hampir dia lupakan. Berharap mendapat perhatian rasanya terlalu berlebihan untuknya. Tetapi kini, bibirnya tersenyum ketika tiba di tengah keluarga Faiq.

Tanpa sadar dia dan Faiq mengikuti alur, mengakui bahwa Yuno adalah anak mereka karena terlalu lelah berdebat dan menjelaskan. Untuk sementara mereka akan bertindak seperti keinginan dan pikiran orang, sampai orang yang menjebak mereka tertangkap.

"Cantik sekali mantuku." Ibu kandung Faiq memamerkan Myesha ke istri Darman yang lain.

"Myesha mantu kita bersama. Cantik sekali ya."

Hal membuat Myesha tercengang adalah kenyataan bahwa ayahnya Faiq memiliki 4 istri dan 10 anak. Dan Faiq adalah anak laki-laki satu-satunya. Kini ia paham kenapa ayahnya Faiq sangat menyukai Yuno sebagai penerus garis keturuan keluarga. Sebagai anak laki-laki satu-satunya tentu Faiq merasa sangat tertekan.

Mereka semua baik kepada Myesha dan Yuno. Menerima dengan penuh kebanggaan walau sesekali menggoda karena melahirkan di luar nikah. Tetapi di sini tidak ada orang yang merendahkan Myesha seperti di keluarganya. Malah mereka bersyukur karena menganggap Myesha penyelamat keluarga karena berhasil melahirkan cucu laki-laki dari Faiq.

"Faiq itu bersikeras nggak mau nikah, katanya dia nggak mau ribet." Itu ucapan dari Ibu Faiq.

"Tapi Mas Faiq punya pernah punya pacar, 'kan Bu?" tanya Myesha. Menanggapi obrolan.

Mereka kini duduk di ruang keluarga setelah acara besar-besaran yang menguras tenaga beberapa hari yang lalu. Yuno digendong Ayah Faiq untuk dibanggakan kepada tetangga yang bertamu. Sementara Faiq tak berdaya duduk di samping ayahnya. Mengikuti alur yang dibuat sang ayah.

"Memang Faiq itu sering gonta ganti pacar tapi nggak pernah serius." Sahut ibu Faiq nomor 2.

Myesha belum hafal semua nama ibu Faiq. Ia hanya ingat urutannya. Ibu kandung Faiq nomor 4, ibu nomor 1 sekarang di dapur, ibu nomor 2 berada di sampingnya. Dan ibu nomor tiga sedang beradi di rumah saudara jauh.

"Kamu suka Faiq dari apanya?" tanya ibu kandung Faiq.

Pertanyaan itu terasa menggelitik karena dia tidak ada perasaan sama sekali dengan Faiq.

Myesha melihat ke arah Faiq yang berada di ruang tamu, wajahnya masih terlihat dari ruang tengah tempatnya berada.

Sebelumnya Myesha tak pernah menganggap Faiq lebih dari sekedar pemilik rumah, dia tak terlalu mengenal pria itu dan tak ada niatan untuk kenal. Hanya sebatas tahu nama dan pekerjaan serta tanggal berapa dia harus membayar sewa.

Baru sekarang Myesha dipaksa melihat Faiq tak hanya sebatas pemilik rumah tetapi juga sebagai pria. Tak ada yang terlintas dipikiran Myesha selain pemandangan fisik, karena pada dasarnya dia memang belum mengenal sifat Faiq.

"Mas Faiq tampan," jawab Myesha apa adanya.

Suara dari dua ibu Faiq di sampingnya terlihat bangga. Ia memeluk Myesha gemas.

"Dari kecil Faiq memang sangat tampan. Walau ini bukan kota besar tapi wajah Faiq seperti anak kota. Dia juga tinggi sampai ibu melihat dia harus mendongak ke atas." Puji ibu nomor 2

Sekarang Myesha mencoba melihat Faiq dari sisi yang berbeda. Memang benar apa yang dikatakan ibu Faiq. Untuk beberapa waktu kedepan dia akan terus bersama pria itu. Mengenal lebih jauh pria yang berstatus suaminya.

"Iya ibu benar. Mas Faiq tinggi dan tampan." Myesha tersenyum ketika mengatakanya.

Tamu yang sedari mengobrol telah pulang, Yuno masih digendong ayah Faiq dan kini ditimang juga oleh kedua ibu Faiq. Mereka terlihat sangat menyayangi bayi itu. Terlihat miris bagi Myesha, keluarganya tidak seharmonis ini.

"Sha, lihat ini." Faiq duduk di ruang tengah bersama Myesha sembari memberikan kartu berwarna hijau toska.

"Apa ini?" Myesha menerima kartu itu sembari memandang Faiq.

"Itu kartu keluarga kita. Sekarang kita keluarga secara hukum," kata Faiq masih mencoba mengembalikan akal sehatnya yang kini hampir hilang.

Ternyata tamu tadi memberikan kartu keluarganya yang sudah jadi, jantung Myesha berdebar. Tak menyangka ayah Faiq sangat cepat mengurus semuanya.

Myesha membaca kartu itu, tertulis nama paling atas Faiq Akbar Alamsyah sebagai kepala keluarga, di bawahnya ada nama dia, Myesha Anindita. Lalu yang terakhir, Yuno Putra Alamsyah.

"Jadi sekarang statusku istri dan ibu?" pertanyaan dari Myesha lolos begitu saja. Terasa linglung ketika mengatakannya.

"Dan aku menjadi seorang ayah sekaligus suami."

Mereka saling melirik, memandang sesaat kemudian tertawa melihat kekonyolan yang terjadi di hidup mereka. Dalam waktu kurang lebih 3 minggu mereka resmi berubah status menjadi keluarga. Mereka mengembuskan napas berat dan mencerna semua dengan kepala dingin.

.

.

..

Bersambung.

Kalo suka cerita ini jangan lupa like, komen, vote dan share. Makasih.