Sebelum membaca perhatikan umur, ya!
21+
Mantan Tapi Menikah??
Kok bisa?
Meskipun hubungan asmara Marvel dan Celine sudah berakhir, tapi mereka memutuskan tetap menikah. Marvel terpaksa menikahi Celine hanya karena mewujudkan permintaan nenek. Tidak ada yang tahu kalau Marvel dan Celine menikah di atas perjanjian yang tidak tertulis. Hanya satu tahun, sebab Marvel masih menunggu wanita lain yaitu Jeny.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Informasi Tentang Celine
MTM9- Informasi Tentang Celine.
"Sepertinya aku sudah melakukan kesalahan besar. Wajah kak Marvel merah padam setelah aku menyebut nama Celine. Bagaimana kalau ternyata aku sudah merusak suasana hatinya? Uang jajanku pasti dipungkas habis."
Habislah sudah, hidup Elma seperti berada diujung tanduk. Ia menyesali tindakan yang kegabah sudah memberitahukan informasi tentang Celine, padahal sebelumnya ia pun tidak mau kalau Celine dan Marvel bertemu lagi, tapi karena cemburu yang membuncah ia tidak bisa mengontrol mulutnya, kini Elma hanya bisa pasrah mondar-mandir sampai mobil yang dikemudika Harry meninggalkan kediaman mereka.
"Ada apa lagi dengan anak itu?" Nyonya Cloe pun dibuat heran melihat wajah sangar Marvel yang seperti ingin memakan orang hidup-hidup. Marvel bahkan tidak menghiraukan panggilan nenek.
Celine menarik tangan ibunya bersembunyi dibalik pilar yang berada di sudut ruangan. Nyonya Cloe dibuat heran dengan tingkah putrinya tersebut.
"Kenapa wajahmu pucat pasih begini?" Tangan yang hendak menyentuh pipi Elma langsung ditepis putrinya tersebut.
"Sebentar lagi dompetku pun tidak berwarna lagi, Bu. Tolong bujuk kak Marvel untuk tidak memberhentikan uang bulananku. Aku tidak siap kalau harus hidup tanpa uang." Meskipun Elma tahu kalau Ibu tidak bisa membantu, namun ia tetap memohon pertolongan.
"Kenapa Marvel harus melakukan itu?" Nyonya Cloe terkejut ketika Elma membahas tentang Celine, kini ia tahu kenapa Marvel tadi terlihat marah.
"Tenanglah, Marvel tidak punya waktu mengurus hal kecil seperti itu. Lagipula masalah yang sebenarnya adalah Celine. Nyonya Marry bisa semakin besar kepala kalau Celine benar-benar menjadi cucu menantu di rumah ini!"
Sebenarnya yang paling dikhawatirkan Nyonya Cloe adalah posisi suaminya. Terlebih lagi kalau Marvel menikah dan memiliki anak laki-laki, maka harga diri keluarga kecilnya sudah tidak ada lagi, ah andai saja ia punya anak laki-laki pasti bisa menandingi posisi Marvel di perusahaan hingga ia pun punya kuasa di rumah ini. Nyonya Cleo tidak akan membiarkan Marvel menikahi Celine.
***
Marvel menghempaskan bo*ongnya di kursi hitam yang ada di ruang kerjanya. Ucapan Elma tentang Celine dan Natan masih berputar di telinga. Kenapa ia tidak tahu kalau Celine sudah kembali ke negara ini? Dan hubungan apa yang dimiliki dua orang itu?
"Akhhh! Aku tidak mungkin cemburu, " umpatnya kesal sembari mengendurkan dasi yang terasa mencekik leher yang hanya bisa menambah emosinya. Empat tahun berlalu namun ia masih belum menemukan jawaban kenapa dulu Celine menangis keluar dari kamarnya. Berakhirnya hubungan yang ia anggap palsu itu membuat ia enggan mencari tahu walaupun terkadang ia penasaran perihal keberadaan Celine, kini wanita itu kembali bersama Natan. Kenapa harus Natan? Apa wanita itu tidak tahu siapa Natan yang sebenarnya?
"Apa perduliku!" Marvel membuang dasi warna abu-abu yang baru ia lepaskan. "Masuk!" ucapnya pada orang yang mengetuk pintu dari luar.
Hanya Harry yang berani masuk ke ruang kerja Marvel. Hanya Harry yang tahu kenapa tadi Marvel meneriaki namanya. Ya, beberapa saat yang lalu Harry pergi untuk mencari informasi tentang keberadaan Celine. Tidak perlu waktu lama kini ia menghadap Marvel bersama dengan informasi yang didapat dari sumber terpercaya.
"Harry! Kau harus memakai rok wanita jika informasi yang kau bawa tidak menarik!" Marvel masih bersandar dengan jemari tangan mengetuk-ngetuk meja. Matanya tidak sedikitpun berpaling dari orang kepercayaannya ini.
Harry tidak gentar, sebab belum pernah ada dalam sejarah ia gagal menjalankan tugas dari Marvel.
"Yang dikatakan nona Elma memang benar, Tuan. Nona Celine sengaja pulang hanya untuk merayakan pesta ulang tahun tuan Petra yang akan diadakan nanti malam di restoran milik Nataniel!" ucap Harry setenang mungkin.
Marvel mangut-mangut memikirkan sesuatu. "Jadi itu alsannya kenapa Celine bisa bersama Natan", pikirnya.
"Sepertinya mereka tidak mau aku menghadiri pesta itu," Marvel berdecih, jika ia mau ia bisa menutup restoran itu.
"Tidak Tuan, justru tuan Petra sangat mengingatkan tuan hadir di sana. Tapi, sepertinya nona Daisy yang sengaja tidak mengundang Tuan."
"Daisy?" kening Marvel mengkerut bingung berusaha menebak penyebab wanita itu tidak mau ia datang ke pesta ayahnya. Padahal selama ini Daisy selalu mencari alasan agar bisa bertemu dengannya.
"Dan...." Harry mendadak ragu melanjutkan laporannya.
"Dan apa? Kau sudah berani mencari masalah denganku, ya? Kau tau kan aku tidak suka menunggu!" Suara Marvel menggema di ruangan itu.
Harry menarik nafas sejenak, ia tahu Marvel pasti tidak suka mendengar apa yang akan ia katakan.
"Dan Nataniel sudah lama mengenal nona Celine karena ternyata mereka pernah bekerja di perusahaan yang sama di luar negri. Dan sepertinya Natan menyukai nona Celine." Seperti yang ia duga wajah Marvel langsung berubah, pria itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Harry semakin yakin kalau sebenarnya daridulu Marvel sudah menyimpan rasa untuk mantan tunangannya itu, tapi Marvel enggan mengakuinya. Cemburu tapi gengsi.
"Kau tau apa yang harus kau lakukan 'kan? Atur semuanya sudah cukup Natan bermain-main denganku!"
Geraham Marvel saling bertautan pertanda ia menahan emosi yang membuncah di dalam diri. Sebenarnya Nataniel dan Marvel merupakan teman lama, tapi pertemanan mereka hancur karena Nataniel merebut kekasih Marvel yang bernama Jeny. Sialnya, Jeny tiba-tiba menghilang ketika Marvel masih begitu sangat mencintai wanita berkulit putih itu. Hingga saat ini hubungan kedua anak muda itu belum membaik malah ketika dewasa menjadi saingan di dunia bisnis.
"Ini menarik sekali. Hem... aku ingin tau seperti apa reaksinya jika bertemu denganku, nanti!"
"Marvel, buka pintunya! Dasar cucu tidak tahu sopan santun. Kenapa kau tidak menghiraukan panggilanku?"
Ternyata tanpa sepengetahuan Elma dan ibunya, Nenek sempat menelinga apa yang mereka bicarakan. bukan urusan nenek kalau Elma dan ibunya tidak menyukai Celine, yang penting Celine sudah kembali dan harus tetap menikah dengan Marvel.
Teriakan nenek membuat Marvel menggelengkan kepala, kali ini ntah apa lagi yang diinginkan nenek darinya.
"Tuan mau saya bukakan pintunya?"
"Biar aku saja!" Suara ketukan kaki Marvel mengisi ruangan itu. "Kenapa lagi, Nek? Bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak mau diganggu?" Marvel tetap menunjukkan wajahnya yang dingin. Dia memang selalu bersikap seperti ini kepada siapapun.
"Dasar anak nakal! Aku ini nenekmu, Marvel. Bukan anak kecil yang mau mengganggumu. Kali ini apalagi yang kau sembunyikan dariku, huh?"
"Memangnya apa?" tanya Marvel tidak mengerti dengan apa yang dimaksud neneknya.
"Celine, bawa dia kehadapanku!" seru nenek sebelum kehilangan kesadarannya.
"Nenek!" Marvel menjadi panik, beruntung ia sempat menahan tubuh nenek. "Harry siapkan mobil!" Marvel yang masih trauma dengan Ambulance memutuskan untuk membawa nenek ke rumah sakit menggunakan mobilnya.