Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
" Pulanglah nak,dampingi suamimu.Dia sangat membutuhkanmu saat ini" kata Bu Gracia.
" Baik Bu,terima kasih Ibu sudah menjadi tempat untuk Renata pulang" ucap Renata.
" Pintu rumah ini akan selalu terbuka untukmu" Bu Gracia pun memeluk Renata erat.
Renata masuk ke dalam taksi,lalu melambaikan tangannya pada Bu Gracia saat taksi yang di tumpanginya mulai melaju.Renata duduk termenung di sepanjang perjalanan menuju rumahnya.
" Apa Mas Delon masih mau menerimaku kembali,setelah aku meninggalkannya beberapa hari tanpa kabar" gumam Renata.
" Maaf mbak,kita sudah sampai" perkataan supir membuyarkan lamunan Renata.
" Oh iya pak" Renata turun dari taksi itu lalu membuka pagar rumah Delon yang tidak terkunci.
Teras rumah terlihat kotor dan daun-daun kering berserakan,debu tebal menyelimuti kursi dan meja yang ada di teras.
" Apa Mas Delon tidak pernah pulang?" tanya Renata pada diri sendiri.
Klek,
Renata membuka pintu yang ternyata tidak di kunci.Rumah terlihat rapi tapi berdebu dan hawa di dalam rumah terasa dingin.Renata menaruh tasnya di kamar setelah itu dia menyetel musik dan mulai membersihkan rumah.Semua tirai jendela dia buka agar cahaya bisa masuk ke setiap penjuru ruangan.Setelah selesai membersihkan rumah dari debu dan kotoran,Renata memutuskan untuk masak.
Renata membuka kulkas dan ternyata isinya masih utuh.Renata mengeluarkan ikan lalu menaruhnya di westafel serta membuka kran air.
" Maafkan aku ya sayuran,karena keegoisanku kamu jadi busuk tak tersentuh" ucap Renata pada sayuran yang sudah tidak bisa di masak lagi.Renata membuang sayuran itu ke tong sampah.Yang masih bagus hanya buncis dan wortel saja,Renata pun memutuskan untuk menumisnya.
Sreng...
Bunyi suara ikan nila bertemu minyak panas di penggorengan.Sambil menunggu ikan gorengnya matang,Renata meracik bumbu untuk membuat sambal.
" Emmm harumnya,pasti lezat" monolog Renata sambil mengaduk masakannya.
Setelah semua matang,Renata menyusunnya di atas meja.Setelah membereskan dapur dan mencuci perabotan yang kotor,Renata pun memutuskan untuk mandi guna menghilangkan bau asap,bau keringat juga bau bawang di tubuhnya.
Selagi Renata sedang mandi,Delon pun datang.Dia mencium aroma masakan dan melihat rumah yang bersih.Delon buru-buru masuk ke dalam kamarnya.
" Sayang...Re" panggilnya.
Renata tidak mendengar panggilan Delon karena dia sedang membuka kran air.
Tok tok tok...
Delon menggedor pintu kamar mandi,Renata pun langsung menutup kran air lalu diam tanpa suara.
" Sayang,apa kamu di dalam?" tanya Delon.
" Iya Mas,Re sedang mandi" jawab Renata.
Renata mempercepat ritual mandinya." Haduh,aku lupa membawa pakaian ganti.Mati aku" ujar Renata sambil menepuk keningnya.
Dengan perlahan Renata membuka pintu kamar mandi,kepalanya menyembul keluar untuk memastikan keadaan di luar.
" Aman" Renata pun bernafas lega saat melihat Delon sudah tidak ada di kamar itu.
" Apanya yang aman?" tanya Delon yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Renata.
" Aaaa" Renata terkejut hingga melompat dan hampir terjatuh,untung Delon dengan sigap menangkap tubuhnya.
" Maaf Mas" ucap Renata.
Delon mengangkat tubuh Renata yang hanya berbalut handuk dan membawanya ke kasur.
" Maaf untuk apa?" tanya Delon sambil memainkan rambut basah Renata.
" Maaf karena Renata sudah pergi dari rumah" jawab Renata.
Delon pun tersenyum," Tidak ada yang perlu dimaafkan,semua terjadi karena kesalahan Mas.Yang terpenting bagi mas,sekarang kamu sudah kembali" tutur Delon.
" Seharusnya aku tidak pergi Mas,seharusnya aku tetap berada disini untuk mendampingi Mas ketika mas sedang ada masalah.Tapi,aku terlalu pengecut dan memilih pergi" ujar Renata.
Delon meraih tangan Renata,lalu mengecupnya.
" Jangan pergi lagi,Mas tidak sanggup hidup sendiri" pinta Delon.
Renata mendudukkan tubuhnya," Apa selama aku pergi,Mas tidak pernah kembali ke rumah ini?" tanya Renata.
" Setiap hari mas pulang,tapi mas sudah tidak punya semangat untuk hidup.Mas pulang hanya untuk tidur di kamar ini,mencari bau tubuhmu yang masih tersisa.Mas membiarkan rumah ini kotor dan berdebu" jawab Delon.
Renata semakin merasa bersalah pada suaminya," Maafkan Renata,Mas.Renata janji gak akan pergi lagi,kecuali mas yang memintanya" ucap Renata.
Delon mematap wajah gadis segelnya yang selama ini menghilang dari pandangannya.Perlahan Delon mendekatkan wajahnya ke wajah Renata,refleks Renata menutup matanya,dia mengira Delon akan menciumnya.
" Mas lapar nih" bisik Delon.
Blush
Wajah Renata berubah merah karena malu,Delon pun mengulum senyumnya karena sudah berhasil menjahili istrinya.
Perlahan tangannya mulai meraba tubuh yang hanya tertutup sehelai handuk saja.
" Katanya Mas lapar" ujar Renata dengan suara tertahan.Tangan Delon sudah berhasil membuatnya mulai melayang.
" Aku lapar dan ingin melahapmu" bisik Delon lalu mulai menjelajahi telinga Renata menggunakan lidahnya,sedangkan tangannya sudah bertengger di puncak gunung kembar milik Renata.
" Ahhh Mas" desah Renata.
" Apa sayang?" tanya Delon sambil terus menjilati tubuh Renata.
Leher jenjang yang tadinya mulus kini sudah berubah,dipenuhi oleh tanda merah hasil karya sesapan Delon.Dari leher turun ke dada,Delon melahap beda kenyal itu dengan rakus.
Erangan Renata pun memenuhi kamar itu.
" Aku merindukan suara itu" bisik Delon sebelum menghujamkan miliknya ke liang kenikmatan milik Renata yamg mulai becek.
Tubuh Renata bergerak seiring gerakan Delon yang maju mundur,rudal yang besar dan panjang pun mengobrak-abrik goa miliknya dengan ganas.
" Mas..sshh..enghhhh" lenguh Renata,tapi itu tidak menghentikan Delon.Dia terus memompa tubuh Renata hingga kemudian tubuhnya menegang karena mencapai puncak kenikmatan.
"Ughhhhh" erang Delon.
Bruk...Delon ambruk di atas tubuh Renata dengan nafas tersengal-sengal.Tapi,itu tidak berlangsung lama.Keris pusaka yang belum dikeluarkan dari sarungnya itu mulai menggeliat kembali hingga Renata merasakan sesak di bagian intinya.
Delon menopang tubuhnya menggunakan kedua tangannya dan memandang wajah Renata.
Cup
Delon mencium mata Renata kanan dan kiri.
Cup
Turun ke hidung kemudian berakhir di mulut.Renata membuka mulutnya dan Delon pun mulai memasukan lidahnya,Renata membalasnya.
Delon merubah posisinya dan kini Renata yang berada di atasnya.
" Goyang sayang" kata Delon.
Renata pun memasukkan milik Delon yang besar dan panjang itu ke dalam miliknya.Delon memegangi pinggang Tenata dan Renata pun mulai memompa tubuhnya.
" Ssshhh....ahh...terus sayang..." racau Delon.
" Lebih cepat...aahhhh" racaunya lagi.
Renata menambah kecepatan pompaannya,tidak lama kemudian Delon pun mengerang penuh kenikmatan.
Renata yang sudah kehabisan tenaga pun tergeletak di atas tubuh Delon.Tangan kekar Delon mengusap punggungnya sambil sesekali mencium puncak kepala Renata.
" Mandi yuk,setelah itu kita makan.Bukankah Renata tadi sudah masak"
Delon menggendong Renata hingga ke dalam kamar mandi.Sesampainya kamar mandi Delon menghadapkan Renata ke tembok dan mulai menggempurnya dari belakang.
Sodokan demi sodokan dia lakukan,tangannya yang kekar menangkup gunung kembar milik Renata dan memainkannya,hingga tubuh Renata bergetar hebat berulang kali karena Delon terus membawanya ke atas puncak kenikmatan.
" Aaaahhhhh" erang Delon dengan panjang,cairan kental pun menyembur dengan kencang memasuki ruang kosong di perut Renata.
👏👏👏👏👏