Mutiara Tersembunyi

 Tidak menunggu waktu lama keesokan harinya Di sebuah bangunan yang cukup besar, berada di pinggir kota, terdapat danau buatan dan di kelilingi hutan yang lebat, yah itulah markas Adam , tempat untuk menghukum orang-orang, sebelum orang itu jera, dan Adam menyerahkan kepada pihak yang berwajib, maka Adam akan menghukumnya dahulu, Adam bukanlah mafia , yang tega membunuh para musuhnya dengan mudah, sebagai warga yang baik, Adam tentu mematuhi hukum-hukum yang berlaku di negara nya, seperti Minggu-minggu lalu, sebelum Adam menyerahkan para jambret yang akan merampas ponsel Ara, Adam akan bermain-main dulu dengan mereka, menghukum mereka sampai puas, setelah di obati barulah Adam menyerahkan kepada pihak yang berwajib,

 Dan sekarang terlihat di sudut ruangan yang gelap tanpa cahaya, ada seorang wanita yang sedang meringkuk ketakutan , dia adalah Claudia, dalang dari semua kejadian yang menimpa Adam dan Ara, Claudia menangis, menjerit, meraung ketakutan,

 flash back

 Semalam , Claudia sedang bersenang-senang bersama teman temannya di sebuah club' , untuk merayakan kematian Ara, yah, sesaat setelah Claudia menerima telepon dari pesuruh nya , dengan bahagia Claudia mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan nya, padahal Claudia tidak tahu kalau rencana nya gagal, Teo yg menerima panggilan dari bawahannya segera menyusul Claudia, mengintai sambil berpura-pura sebagai pengunjung, saat melihat Claudia dan temannya sudah tidak sadar akibat terlalu banyak minum alkohol, Teo mendekat dan langsung membius Claudia dengan sapu tangan, setelah Claudia pingsan, bawahannya membawa Claudia ke markas .

 back to the present

   Claudia berteriak histeris meminta tolong, namun tidak ada yang mendengar, karena ruangan itu kedap suara jadi tidak ada yang menggubris nya ,

  drrrrrttt saat sedang sarapan tiba-tiba ponsel Adam berbunyi " halo ada apa Teo, pagi-pagi sudah menelpon, mengganggu orang lagi sarapan saja" jawab Adam kesal , " kalo tidak penting awas saja kau" Ara segera menggenggam tangan kiri Adam untuk menenangkannya,

 " sudah mas, dengarkan saja, mungkin ada sesuatu yang genting" suara lembut Ara yg menenangkan hati Adam, mengangguk tanda setuju

" halo , ayo jelaskan ada apa , mengapa tumben sekali pagi-pagi sudah menelpon" dengan nada sedikit rendah meski masih begitu tegas,

 sementara di markas teo begitu terkejut mendengar Adam mengangkat telponnya, sehingga diam , bingung mau berkata apa

" Teo Teo, kau mendengar ku tidak ?" gertak Adam dalam sambungan telponnya.

" eh iya iya, " jawab teo gugup, " sebenarnya Claudia sudah ada disini semalam aku menangkap dia di club' Sekarang Claudia berada di ruangan khusus sedang berteriak seperti orang gila " jawab teo seperti kereta tanpa jeda .huff sambil mengelus dadanya

"baik nanti aku akan kesana" sambil tersenyum smirk menatap handphone nya smdan mematikannya secara sepihak .

Disana Teo mengumpat kesal sambil meremas handphonenya " dasar bos laknat, tidak tahu terimakasih" umpatnya mmdengan kesal meninju udara , seakan-akan di depannya ada Adam.

" sayang, ayo lanjutkan makannya , setelah ini aku mau ke markas menemui dalang Penculikanmu " dengan nada lembut Adam menceritakan apa yang tadi dibicarakan dengan Teo.

"bolehkah aku ikut" dengan menundukkan kepalanya sedikit takut

" apa keadaan mu sudah baik-baik saja?"tanya Adam hati-hati, Ara menganggukkan kepalanya " baiklah kalau begini setelah sarapan, kita akan ke sana

Skipppp

Setelah sampai markas Adam menggandeng tangan Ara menuju tempat di mana Claudia di sekap,

Brakkkkk , , , !

dengan tidak sabaran adam membuka pintu nya, terlihat lah seseorang sedang meringkuk dengan penampilan yang berantakan,

" Adam, tolong aku Adam" teriak Claudia penuh dengan kesedihan " mereka menculik ku Adam, aku tahu , kamu kesini untuk menyelamatkan aku" dengan wajah sumringah nya

Adam mendekat dan mencengkeram dagu Claudia " perempuan sialan, kamu berniat membunuh istriku , dan dengan enaknya meminta ku untuk membebaskanmu " teriak Adam penuh emosi dan melepaskan cengkraman nya dengan kasar,

"Adam, itu tidak benar" sangkal Claudia penuh dengan ketakutan, Claudia tidak pernah melihat Adam marah seperti ini, sungguh sangat menakutkan,

" jangan mengelak kau, bukti-bukti sudah ada di tanganku, aku bisa menjebloskan kamu ke penjara seumur hidup" teriak Adam dengan murka

"tidak Adam, tolong maafkan aku, aku khilaf, bagaimana pun aku teman masa kecil mu, kamu tahu, aku orang baik, percaya lah pada ku " mohon Claudia dengan wajah menyedihkan, sambil menatap wajah Ara penuh kebencian,

"kesalahan mu sudah fatal, jadi nikmati lah hidup mu mulai sekarang" ucap Adam penuh penekanan sambil menggenggam tangan Ara berlenggang pergi , tapi sebelum sampai pintu Claudia menarik hijab Ara dengan kencang, sehingga terlepas hijab Ara dan di lempar kearah samping,

Ara membalikkan badan dan " plakkkk " menampar Claudia dengan kencang, Adam yg melihat situasi sekarang melotot kan matanya sambil berteriak tunduk kan pandangan kalian,

Teo yang bengong melihat kecantikan Ara tanpa hijab tidak mendengar kan teriakan Adam " sungguh mutiara yang tersembunyi, bidadari surga "ucapnya tanpa sadar.

Adam yg geram pun memukul bahu Teo, sialan cepat menunduk bodoh" .

Teo pun langsung tersadar "astaghfirullah, ampuni hamba ya Allah " menunduk dengan dibuat-buat sedih merasa dirinya teraniaya oleh ulah Adam,

di sisi lain, Ara dengan perasaan penuh emosi menjambak rambut Claudia " kurang ajar kau, sudah di hukum begini tapi tidak jera juga, akan ku tunjukkan hukum an yg pantas untukmu,"

aaaaaaaaaaah teriak Claudia penuh dengan kesedihan, Ara menjambak dan menampar berulang-ulang , "ampun Ara, aku Janji tidak akan mengganggumu lagi " pintanya menangis tersedu-sedu.

Teo dan para bodyguard tidak ada yg berani mengangkat wajahnya,

Adam mengambil hijab Ara dan memakaikannya, sementara Claudia sudah tergeletak pingsan begitu saja saking sakit dan ketakutan yang luar biasa,

Sambil memeluk Ara, Adam mencoba menenangkan Ara, mengusap punggung nya sambil sesekali mencium puncak kepala nya " sudah sayang, tenang kan dirimu. Adam membopong Ara membawanya keluar, Ara hanya pasrah sambil memeluk leher Adam , menyenderkan kepalanya di dada Adam ,

" kurung dia , setelah sadar beri pelajaran yang setimpal, setelah itu kirim ke kantor polisi, kirim bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, " perintah Adam, tanpa diganggu gugat.

Setelah sampai di tempat istirahat Adam, di kamar yang tidak terlalu mewah , Adam mendudukkan Ara di pangkuan nya , " sebenarnya apa salah ku mas ?", kenapa Claudia membenci ku?" tanya Ara yg sedikit emosi, " aku tidak menyinggung nya, bertemu saja , kalau tidak salah seminggu yang lalu " ucap Ara lagi

" kamu tidak salah " sambil sesekali mengelus kepala Ara yang tertutup oleh hijab " Claudia sebenarnya baik, tapi mungkin karena rasa cemburunya dan dari provokasi teman-teman nya dia jadi kehilangan kendali.

" kasian sekali mas, jadi semua gara-gara aku yang telah masuk di kehidupan kalian" sambil mengerucutkan bibirnya, cup , karena tak tahan dengan raut wajah menggemaskan istrinya, Adam mengecup bibir Ara sekilas " kamu tidak salah samasekali,," pernikahan ini memang aku yang menginginkan " jadi kamu tidak usah khawatir,

blushhh, memerah lah wajah Ara"apa mungkin mas Adam sudah menyukai ku" dengan wajah malu-malu nya Ara berbicara sendiri dengan hatinya , dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Adam,

Adam yg mengetahui istrinya ya sedang malu-malu tak kuasa menahan senyumannya, mendekap lebih erat istrinya,

,

,

,

Bersambung

Mohon dukungannya sodara, terimakasih yang sudah mau membaca, tolong berikan like supaya author tambah semangat dalam menulisnya ,

selamat malam semua, semoga selalu di berikan kesehatan kepada kita semua,

sampai besok lagi