Akan Aku Pertahankan Suami SMAku

Begitu mobil yang dikendarai Caesar sampai di depan halaman rumah. Claudia membuka pintu tergesa-gesa lalu berlari masuk mencari Kakeknya.

"Kok sepi sekali." Gumam Claudia.

Claudia berjalan masuk hingga netranya menangkap sang Kakek yang tergeletak dengan bersimbah darah bagian kepalanya.

"Kakek...!" Teriak Claudia menangis histeris. Mendengar Istrinya berteriak Caesar panik.

Tapi baru dia ingin masuk, sosok Karmila tiba-tiba datang lalu memeluk Caesar dari belakang.

"Kamu kembali? Menyesal tidak mengajakku?" Ucapan Karmila membuat Caesar jengah.

"Lepas, tidak sepantasnya kamu memelukku. Aku adalah suami Claudia, sedangkan kamu hanya teman masa kecil. Tolong jangan membuat hubunganku dengan Claudia hancur karenamu." Ucap Caesar.

"Ceraikan saja gadis tak berguna itu, kamu tidak pantas dengannya. Aku yang lebih dulu mencintaimu, aku tahu dia merima perjodohan karena terpaksa bukan karena hatinya. Aku sudah menyelidiki semua, kalian tidak akan pernah hidup bahagia. Claudia akan membuatmu jenuh, dan kamu akan kembali dalam pelukanku. Aku tahu semua." Ucap Karmila.

Ternyata Karmila juga mengulang waktu, saat dia sudah mendapatkan Caesar. Entah mengapa ada peluru nyasar, yang membuatnya mati tanpa terduga. Kejadian itu beberapa bulan setelah Claudia mati ditabrak Kereta Api. Caesar yang hidup dalam kesedihan, membuat Karmila muak dan marah. Lalu dia sering mabuk-mabukan, bersamaan itu ada sekelompok preman.

Tawuran yang membuat warga resah, beberapa Polisi datang untuk mengamankan. Tapi karena keadaan semakin chaos, Polisi pun melepaskan tembakan peringatan. Dan satu peluru nyasar menembus dada Karmila yang berdiri tidak jauh dari lokasi tawuran itu. Karmila mati, tapi jiwanya ditolak mentah-mentah oleh Malaikat sehingga dia dibuang dari Alam Barzah.

Yang tidak Karmila tahu, jika Claudia juga sedang mengulang waktu. Karmila datang tidak dengan sifat lamanya yang terlihat lemah lembut. Tapi Karmila menunjukkan sikap agresifnya dan kelicikannya tanpa ditutup-tutupi. Karena bagi Karmila, dia yang sudah tahu semua alur hidupnya. Akan merubah sesuai dengan kemauannya. Tidak mau bergantung dengan takdir.

"Kamu gila, LEPAS!" Teriak Caesar, tapi terlambat karena Claudia sudah lebih dulu melihat suaminya berpelukan dengan perempuan yang menyebabkan kematiannya.

Air mata Claudia mengalir deras, menyesal tidak bisa mengubah takdir. Kakeknya meninggal dunia, dan dia tetap tidak tahu siapa dan apa penyebab Kakeknya kehilangan nyawa.

"Kamu tega Caesar." Ucap Claudia.

Walaupun alurnya berubah lebih cepat, tapi ternyata kisahnya masih sama. Pada akhirnya aku tetap sendirian. Caesar justru lebih memilih berdua dan berpelukan mesra dengan Karmila. Padahal pernikahannya baru seumur jagung, dia juga perhatian dengan Caesar tidak bersikap cuek seperti sebelumnya. Tapi kenapa sekarang kesakitan ini masih harus Claudia rasakan lagi.

"Ini tidak seperti yang kamu lihat, dia yang peluk aku. Honey... Percaya padaku." Mohon Caesar.

Tapi entahlah Claudia tidak bisa berfikir dengan jernih saat seperti ini. Dia butuh Ayah dan Bunda untuk membantu mengurus jenazah Kakek Bima supaya segera dimakamkan. Sementara Claudia ingin mengabaikan Caesar, meskipun konsekuensinya alurnya kembali semula.

Dan Claudia juga tidak tahu jika Karmila ikut mengulang waktu. Semua terjadi di luar kendali. Atau mungkin ini takdir Tuhan, dia diberi kesempatan kedua tidak hanya untuk memperbaiki hubungannya dengan Caesar. Tapi juga untuk mencari penyebab kematian Kakek Bima dan mengungkap semua rahasia lain yang berhubungan dengannya di masa lalu.

"Bunda... Ayah... Tolong Clau." Teriaknya sambil menangis memasuki rumah Mertuanya.

"Ada apa? Kok balik lagi? Terus kenapa malah menangis. Di mana Caesar kalian tidak bareng, kalian bertengkar?" Cecar Bunda Marlina.

"Bunda... Kakek meninggal dunia, aku balik karena firasatku tidak enak. Tolong panggil orang untuk membantu." Ucap Claudia terus menangis sesenggukan.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un." Ucap Bunda Marlina terkejut. Dan lebih terkejut lagi saat melihat Putranya berjalan dengan Karmila yang bergelayut manja di lengannya.

"Astaghfirullah apa yang kamu lakukan Caesar? Kenapa malah bersama dengan Karmila, lihat Istrimu sedang berduka. Tapi kamu malah... Astaga kamu selingkuh dengannya?" Bunda Marlina syok.

"LEPAS!" Teriak Caesar kemudian mendorong kuat hingga tubuh Karmila terpelanting.

"Bunda... Ini hanya salah paham, dia sejak tadi menggatali aku. Suruh dia pergi dari sini. Aku risih, aku jijik dengannya." Ucap Caesar sudah setengah mengamuk.

"Karmila... Tolong jaga sikap kamu. Dan pulanglah, kami tidak bisa menampungmu lagi di rumah ini."

"Ya, aku akan pergi. Tapi tidak untuk pulang ke rumah. Karena hari ini Papa dan Mama membeli rumah di sini. Jadi kita akan bertetangga lagi. Dan aku akan merebut Caesar, karena dia memang terlahir untukku." Ucap Karmila pergi setelah seluruh barang-barangnya dikeluarkan Bunda Marlina. Tapi tidak membuat Claudia lega.

Setelah Karmila menghilang dari pandangan, Caesar segera berlari menyusul Claudia. Dalam hati dia merutuki sikapnya yang lelet dan tidak tegas. Sehingga membuat Claudia salah paham. Tapi Caesar berjanji dalam hati, jika dia akan menjauhi Karmila. Dan hanya akan menjadikan Claudia sebagai ratu di Istana hatinya.

"Maafkan aku Honey." Gumam Caesar.

Upacara pemakaman selesai dengan khidmat. Sebenarnya Ayah Chandra ingin membawa Kakek Bima ke Rumah Sakit untuk diotopsi, tapi Claudia menolak. Baginya percuma karena pembunuhnya pandai menyembunyikan jejak. Tapi Claudia sudah mempunyai kecurigaan terhadap siapa orang yang telah membuatnya sebatang kara.

"Tidak apa Bee, kamu tidak salah. Aku hanya tidak suka kamu terlalu dekat dengan Karmila." Ucap Claudia tak sepenuhnya bohong.

Sebisa mungkin Claudia tetap menjaga kewarasannya untuk tidak bersikap labil. Satu tahun lebih tua seharusnya umurnya, karena dia pernah mati. Jadi harus lebih cerdik, cerdas dan pandai membaca situasi terkini. Jika sikapnya kembali ke awal, maka dia akan kembali kehilangan.

"Setelah hari ini, maaf mungkin aku tidak mau berbicara lagi dengan teman masa kecilmu itu. Dan aku harap kamu juga lebih bisa menjaga perasaanku sebagai seorang Istri." Ucap tegas Claudia.

"Iya Honey, maaf ya tadi aku terlambat sadar." Ucap Caesar.

"Yang penting sadar, dan tidak mengulang kejadian yang sama lagi."

Bulan madu tertunda karena kematian Kakek Bima yang tidak terduga. Tapi meskipun begitu satu minggu ini, mereka habiskan waktu berdua. Caesar dengan setia menemani Claudia yang merasa jika hidupnya menderita. Setelah kehilangan seluruh keluarga kandungnya, Claudia hanya berharap Caesar masih setia membersamai sepanjang sisa usianya. Karena itulah tujuannya mengulang waktu.

Hingga tidak terasa sudah hampir 2 minggu waktu yang terlewati. Itu artinya Senin besok mereka akan mulai kembali ke Sekolah. Dengan kelas baru dan status baru, Caesar berjanji akan menjadikan Claudia prioritas utama dalam hidupnya. Tidak peduli jika itu akan menyakiti teman masa kecilnya yang sudah tidak bisa Caesar kenali.