Atas desakan ayahnya, Poppy Yun datang ke Macau untuk membahas pernikahannya dengan Andy Huo. Namun di perjalanan, ia tanpa sengaja menyelamatkan Leon Huo — gangster paling ditakuti sekaligus pemilik kasino terbesar di Macau.
Tanpa menyadari siapa pria itu, Poppy kembali bertemu dengannya saat mengunjungi keluarga tunangannya. Sejak saat itu, Leon bertekad menjadikan Poppy miliknya, meski harus memisahkannya dari Andy.
Namun saat rahasia kelam terungkap, Poppy memilih menjauh dan membenci Leon. Rahasia apa yang mampu memisahkan dua hati yang terikat tanpa sengaja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Nona Yun, ada apa dengan kalian?" tanya Pengurus Jin sambil melangkah masuk, wajahnya penuh kebingungan ketika melihat keadaan kacau di toilet itu.
Poppy menoleh cepat, sorot matanya tajam.
"Pengurus Jin, tolong didik manager dan karyawanmu ini. Kenapa mereka selalu saja menindas orang hanya karena aku anak baru? Perusahaan sebesar ini masih bisa mempekerjakan orang seperti mereka? Apa kalian tidak bisa memilih pekerja dengan baik dan teliti?"
Curry yang penampilannya berantakan bangkit sambil menunjuk Poppy.
"Pengurus Jin, dia melukaiku! Dia menyerang kami semua!"
Poppy mengepal tangan, suaranya dingin.
"Kalau bukan kalian yang mulai duluan, mana mungkin aku menyerang kalian?"
Pengurus Jin menatap ketiganya penuh tekanan.
"Kalian semua, cepat bersihkan diri. Setelah itu datang ke kantorku!" perintahnya tegas.
Poppy mendengus kecil, lalu menatap Pengurus Jin dengan tatapan meremehkan.
"Pengurus Jin, aku benar-benar memandang rendah padamu."
Pengurus Jin terkejut. "K-ke… kenapa?"
"Sebagai pengurus, kamu bisa menjadikan orang seperti mereka sebagai pekerjamu. Kalau begitu… aku merasa aku juga bisa menindas orang di sini."
Poppy menatap mereka dengan dingin sebelum berbalik dan pergi begitu saja.
Vic yang berdiri di ambang pintu terdiam, menyaksikan semua itu.
"Gadis ini… adalah orang pertama yang berani berkata begitu," batinnya.
Tak lama setelah Poppy menghilang di koridor, Vic berkata pelan namun tegas kepada Pengurus Jin,
"Tuan Jin, serahkan data pribadi Poppy Yun."
"I-iya, Tuan Vic…" jawab Pengurus Jin gugup.
***
Kediaman Leon Huo yang luas dan mewah tampak megah di balik pagar beton tinggi yang mengelilinginya.
Vic baru saja kembali dan menyerahkan sebuah flashdisk berisi rekaman kejadian di perusahaan siang tadi. Leon duduk di sofa kulit hitam, tubuhnya disandarkan santai, tetapi sorot matanya tajam ketika menatap layar televisi besar di depannya.
Rekaman menunjukkan pertengkaran Poppy dengan Curry, mulai dari Curry yang dengan sengaja menuang minuman ke tubuh Poppy, hingga balasan brutal Poppy yang menyeret manajer itu ke toilet dan mengajarinya pelajaran yang tak terlupakan.
Vic berdiri tegap sambil melaporkan,
"Dengan informasi dari karyawan lain, Manager yang bernama Curry itu memang sering menindas karyawan baru. Dalam tiga bulan terakhir sudah banyak yang tidak tahan dan memilih keluar. Dan hanya Poppy Yun yang berani melawan. Bukan hanya mengalahkan satu manajer… dia juga memberi pelajaran pada dua karyawan lainnya yang ikut menindasnya."
Leon menatap layar tanpa berkedip, rahangnya mengeras.
"Sejak kapan ini terjadi? Kenapa aku tidak tahu sama sekali?" suaranya rendah namun penuh ketidaksenangan.
Ia mengetukkan jarinya ke armrest sofa.
"Apa yang sebenarnya dilakukan Jin selama dua tahun menjadi pengurus? Bagaimana bisa masalah seperti ini terjadi tanpa sepengetahuanku?"
“Tuan, latar belakang Poppy Yun sudah kami dapatkan. Poppy adalah putri tunggal pengusaha Hong Kong, Mic Yun. Ia dipindah ke Macau atas permintaan Mic, perusahaannya menjalin kerja sama dengan Pengurus Jin. Jadi permintaan Mic dipatuhi oleh Pengurus Jin,” lapor Vic.
Leon mengangguk singkat. “Aku tidak kenal Mic Yun. Lanjutkan.”
Vic segera menjelaskan, “Mic adalah pengusaha senior di Hong Kong yang terkenal tegas. Dia jarang menampilkan putrinya di acara publik, pengawasannya terhadap Poppy sangat ketat. Poppy dibesarkan tanpa ibu, hanya oleh ayahnya. Bahkan pergaulan juga dibatasi."
“Apakah Mic pernah bermasalah di dunia bisnis?” tanya Leon.
“Tidak, Tuan, Mic tidak tercatat melakukan tindakan korupsi atau hal memalukan.” jawab Vic.
“Lalu, bagaimana dengan istri Mic?” Leon bertanya lagi.
“Istrinya meninggalkan rumah sekitar dua belas tahun lalu, saat Poppy masih berusia sepuluh tahun. Penyebabnya belum jelas,” Vic melaporkan.
Leon berdiri, melangkah pelan di ruang kerjanya, pikirannya berputar. “Dunia ini memang sempit. Baik. Aku penasaran bagaimana gadis itu menghadapi tekanan di sini, dia terlihat seperti petarung, bukan gadis manja biasa. Aku berutang budi padanya, kalau dia berkelakuan baik naikan gajinya dan bonus tahunannya. Selain itu, cari tahu semuanya secara menyeluruh. Siapa pun yang terlibat suka menindas karyawan baru, langsung dipecat tanpa ampun. Pastikan orang itu tidak bisa bekerja di perusahaan mana pun lagi.”
“Baik, Tuan. Mengenai Poppy Yun…?” tanya Vic.
“Jika prestasinya bagus, biarkan dia tetap. Tetapi awasi terus. Jangan anggap remeh gadis ini,” jawab Leon dingin, namun di matanya tersirat rasa ingin tahu yang tak bisa disembunyikan.
***
Di sisi lain, Poppy duduk bersama Liza di ruang istirahat kecil kantor. Di meja, berserakan lembaran foto Andy Huo bersama beberapa wanita berbeda—semua tampak mesra, seakan diambil di waktu dan tempat yang berlainan.
“Dasar pria hidung belang,” gumam Poppy sambil membalik satu foto dengan nada kesal. “Ternyata dia bukan cuma suka bermain dengan wanita… tapi juga rajin ganti pasangan.”
Liza menatap foto-foto itu sambil menggeleng tak percaya. “Poppy… aku rasa lebih baik kau tolak saja pertunangan ini. Kalau tidak, hidupmu bisa hancur. Pria seperti ini tidak akan membuatmu bahagia.”
“Sudah pasti!” Poppy menutup semua foto itu dalam satu gerakan tegas. “Lagi pula besok aku akan menemui keluarga mereka. Lebih baik semuanya selesai sebelum aku makin jijik melihat wajahnya.”
"Apakah kau sudah tahu, siapa saja anggota keluarganya, aku hanya khawatir kau akan dipersulit," tanya Liza.
"Kakeknya, Ayah dan ibunya serta seorang paman. Hanya itu yang aku dengar dari papaku. Bisnis keluarga Huo sudah dipastikan akan jatuh ke tangan Andy Huo. Oleh karena itu papa ingin aku menikah dengannya," jawab Poppy.